OR Adaptif BAB 8
OR Adaptif BAB 8
- Penyampaian materi
- Diskusi
- Penugasan individu atau kelompok
- Buku referensi
- Modul
- Proyektor
- Layar proyektor
- Lembar kerja
1. Latar Belakang
sehat. Meskipun tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan, banyak jenis olahraga yang
dapat dilakukan terutama olahraga yang telah dimodifikasi. Keterbatasan fisik bukanlah
penghalang bagi penyandang disabilitas untuk dapat sehat, dan bugar. Di dunia olahraga
Pemilihan olahraga yang tepat harus dilakuukan untuk menghindari rasa sakit, karena
Seorang penyandang disabilitas bukan berarti tidak “sehat jasmani dan rohani”.
Pandangan masyarakat awam tentang sehat jasmani dan rohani tidak disebabkan karena
seseorang tidak mengalami ketunaan, tidaklah tepat. Namun tidak dipungkiri bahwa
adaptif”. Pendidikan jasmani adaptif ini bersifat menyeluruh dan dirancang untuk
masalah psikomotor ini muncul akibat kemampuan sensorik dan keterbatasaan fisik serta
mental dalam kemampuan belajar (Maelani & Sukriadi, 2020). Pendidikan jasmani adaptif
yang dimodifikasi. Modifikasi ini disesuaikan dengan kemampuan dan hambatan bagi
satu alasan yang mendasari adalah, penyandang disabilitas juga punya hak dan
kewajiban sama dengan manusia lain. Namun bukan berarti mereka harus mengikuti
semua program-program olahraga yang dilakukan oleh orang pada umumnya, mereka
memerlukan penanganan khusus dimana semuanya telah disesuaikan dengan
dari bentuk semula (Departemen, 2016). Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa
modifikasi olahraga adalah pengubahan olahraga dari bentuk semula yang sudah
Sedangkan bentuk modifikasi sendiri, ada empat faktor yang harus diperhatikan
baik oleh pemerhati ataupun guru pendidikan jasmani, yaitu pertama, modifikasi ukuran
gerak penyandang disabilitas, maka modifikasi ukuran lapangan dan modifikasi waktu
bermain dilakukan. Modifikasi ukuran lapangan dapat disesuaikan dengan situasi dan
memberikan konsentrasi yang penuh dan kesenangan bagi yang memainkan, waktu
yang lama akan membosankan bagi penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas
tersebut. Modifikasi alat dan peraturan, akan membuat penyandang disabilitas lebih
olahraga dengan bergairah, menarik, senang dan tidak jenuh dalam berolahraga. Untuk
diantara adalah ketunaan yang disandang, kemampuan motorik, kondisi psikologis, dan
status gizi. Dengan membuat modifikasi yang tepat dan spesifik serta menarik, maka
disabiltas.
yang dapat dilakukan. Penyandang disabilitas tetap dapat aktif bergerak untuk mengelola
rasa sakit, menurunkan berat badan ataupun tujuan lainnya. Dengan olahraga juga,
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri, mendapat pengalaman baru, teman
baru, dan dapat mengatasi setiap masalah yang muncul pada dirinya. Keuntungan
lainnya dalah menurunnya tingkat depresi dan kecemasan, sehingga akan mengikis
stigma bahwa penyandang disabilitas tidak akan dapat bugar dan sehat karena
keterbatasan fisiknya.
kegiatan olahraga yang fokusnya pada aktivitas fisik. Padahal seharusnya kegiatan
olahraga dapat menciptakan pengalaman fisik, social dan pribadi yang sangat penting
bagi perkembangan fisik dan psikis (Ross et al., 2016). Penyandang disabilitas mental
hal ini dipengaruhi oleh terbatasnya komunikasi (Yılmaz & Soyer, 2018).
Keterbatasan aktivitas fisik bagi penyandang disabilitas juga akan memacu tingkat
obesitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang pada umumnya. Hal ini dapat
terjadi karena kurangnya akses ke tempat aman dan layak untuk melakukan olahraga,
4. Olahraga Modifikasi
Namun olahraga yang dilakukan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter
maupun terapis fisik, sehingga olahraga yang dilakukan tidak membuat mereka cedera.
Rencana latihan fisik harus dirancang khusus sesuai dengan kondisi penyandang
penyandang disabilitas. Peregangan ini dapat dilakukan secara manual maupun dengan
bantuan resistance band, yang dapat digunakan dengan berdiri, duduk maupun
berbaring, tergantung pada ketunaan yang disandang. Latihan ini cocok untuk melatih
Salah satunya adalah dengan model circuit training, yaitu latihan dalam olahraga yang
terdiri dari beberapa pos, yang disusun secara melingkar dengan melatih kelompok otot
dari pos ke pos. beberapa penelitian menunjukkan bahwa permainan dengan model
ciucuit training lebih efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan daya tahan otot
dan cardiovascular (Ansori & Tuasikal, 2019). Model olahraga ini dapat dilakukan pada
Tujuan dari olahraga berbasis kerja sama adalah untuk meningkatkan keterlibatan
fisik dan adanya interaksi social. Olahraga berbasis permainan ini pada umumnya diambil
dari olahraga permainan yang sudah ada, misalnya bola voli dan bola basket yang
dimainkan secara beregu, sehingga terjadi interaksi antar individu di dalam tim. Model