Disusun oleh :
Kelompok II
Kelas 1B D4 Perancangan Bangunan Gedung
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami
selesaikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam makalah ini kami
membahas “Esensi dan Urgensi Identitas Nasional.”
1. Bapak Dr. Dahsan Hasan, S.H. M.H., selaku dosen mata kuliah
“Pendidikan Kewarganegaraan”
2. Rekan-rekan Kelompok II yang telah banyak memberikan
masukan untuk makalah ini.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................... 2
BAB II..........................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 Konsep Esensi dan Urgensi Indentitas Nasional...............................3
2.2 Unsur-Unsur Identitas Nasional........................................................5
2.3 Faktor-Faktor Pendukung Lahirnya Identitas Nasional.....................6
2.4 Fungsi dan Urgensi Identitas Nasional..............................................8
2.5 Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional ....................................9
2.6 Solusi dari Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional.................11
BAB III.......................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................13
3.2 Saran...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
instabilitas yang berkepanjangan semenjak reformasi digulirkan pada
tahun 1998. (Koento W, 2005).
1.3 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kartu Mahasiswa.
3
Secara terminologis istilah identitas nasional memiliki pengertian
yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli. Mari kita ambil
salah satu pengertian darinya. Menurut Koento Wibisono (2005)
menyatakan bahwa Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
aspek kehidupan suatu nation (bangsa) dengan ciri-ciri khas, dan
dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa
lain dalam hidup dan kehidupannya.
4
agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang
berkembang dalam masyarakat.
Maka dari itu, identitas menunjuk pada ciri atau penanda yang
dimiliki seseorang pribadi dan dapat juga kelompok. Konsep Esensi
dan Urgensi Identitas Nasional dalam KBBI, “nasional” berarti bersifat
kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi
suatu bangsa. Istilah “nasional” menunjuk pada kelompok-kelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokan berdasar ras, agama, budaya, bahasa dan
sebagainya.
Dalam konteks PKn, identitas nasional lebih dekat dengan arti jati
diri yakni ciri-ciri atau karakteristik, perasaan atau keyakinan tentang
kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa
lain. Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas
yang sifatnya nasional, bersifat buatan karena dibentuk dan disepakati
dan sekunder karena sebelumnya sudah terdapat identitas
kesukubangsaan dalam diri bangsa Indonesia.
5
1) Suku Bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat
askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan
umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku
bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek
bahasa.
6
2) Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan Tata
Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera
Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
7
Hal inilah yang dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika. Faktor
kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya
angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam
kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan
ilmu pengetahuandan teknologi serta pembangunan negara dan
bangsanya merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis.
Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang
resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan
nasional.
8
geografis, yang saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses
yang sangat panjang.
9
dan saling menghargai antar negara-bangsa. Dalam berhubungan
antarnegara tecipta hubungan yang sederajat/sejajar, karena masing-
masing mengakui bahwa setiap negara berdaulat tidak boleh
melampaui kedaulatan negara lain. Istilah ini dalam hukum
internasional dikenal dengan asas “Par imparem non habet imperium”
yang artinya bahwa negara berdaulat tidak dapat melaksanakan
yurisdiksiterhadap negara berdaulat lainnya.
10
Azyumardi Azra ( Tilaar,2007), menyatakan bahwa saat ini Pancasila
sulit dan dimarginalkan di dalam semua kehidupan masyarakat
indonesia karena: 1) Pancasila dijadikan sebagai kendaraan politik; 2)
adanya liberalisme politik; dan 3) lahirnya desentralisasi atau otonomi
daerah menurut Tilaar (2007)
11
berlaku. Permasalahannya terletak pada sejauh mana masyarakat kita
memahami dan menyadari dirinya sebagai warga negara yang baik
yang beridentitas sebagai warga negara indonesia dengan pancasila
sebagai pedomannya. Oleh karena itu, warga negara yang baik akan
berupaya belajar secara berkelanjutan untuk menjadi warga negara
yang baik dan cerdas.
12
bagi kehidupan bangsa dan negara dengan jiwa dan semangat
“Bhinneka Tunggal Ika”, sebagaimana dikembangkan di Pusat
Studi Pancasila (di UGM), Laboratorium Pancasila (di Universitas
Negeri Malang).
Untuk membentuk jati diri maka nilai-nilai yang ada tersebut harus
digali dulu misalnya nilai-nilai agama yang datang dari Tuhan dan
nilai-nilai yang lain misalnya gotong royong, persatuan kesatuan,
saling menghargai menghormati, yang hal ini sangat berarti dalam
memperkuat rasa nasionalisme bangsa. Dengan saling mengerti
antara satu dengan yang lain maka secara langsung akan
memperlihatkan jati diri bangsa kita yang akhirnya mewujudkan
identitas nasional kita.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
14
Identitas nasional itu penting bagi sebuah negara agar bangsa kita
dikenal oleh bangsa lain. Apabila kita sudah dikenal oleh bangsa lain
maka kita dapat melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis sebagai
bangsa sesuai dengan fitrahnya. Identitas nasional bagi sebuah
negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-
bangsa tersebut. Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara
dan bangsa Indonesia. Dengan adanya identitas maka akan tumbuh
rasa hormat dan saling menghargai antar negara-bangsa. Dalam
berhubungan antarnegara tecipta.
3.2 SARAN
15
negara kita. Dan apabila hal itu terjadi maka sudah seharusnya
pemerintah menindak lanjutinya secara tegas demi kembalinya
identitas negara.
DAFTAR PUSTAKA
16
17