Manager Unit
Layanan Transmisi
dan Gardu Induk
Team Leader
Team Leader Team Leader
Team Leader Keselamatan
Pemeliharaan Pemeliharaan
Jaringan dan Gardu Kesehatan Kerja,
Jaringan dan Gardu Proteksi, Meter dan
Induk *) Lingkungan dan
Induk Otomasi
Keamanan
Keterangan :
* : dapat diaktifkan atau dinonaktifkan Kembali, dengan persetujuan EVP yang
mengelola fungsi organisasi berdasarkan hasil evaluasi kebutuhan
operasional unit
** : untuk mengelola sistem dan fasilitas operasi pada sistem kelistrikan di luar
tempat kedudukan UP3B, dapat diaktifkan atau dinonaktifkan Kembali,
dengan persetujuan EVP yang mengelola fungsi organisasi berdasarkan hasil
evaluasi kebutuhan operasional unit.
2
KAJIAN USULAN AKTIVASI TL JARGI
Gambar 3. Wilayah Jaringan Transmisi dan GI di MMU
3
KAJIAN USULAN AKTIVASI TL JARGI
penetapan organisasi yang diberikan kode (*) pada seksi Jaringan dan Gardu Induk di
susunan organisasi ULTG, sehingga diperlukan penambahan team leader Jaringan dan
GI pada setiap Gardu Induk berpola A1-A3.
Jumlah gardu induk di UIW Maluku dan Maluku Utara adalah 8 gardu
induk dari 2 ULTG yaitu ULTG Ambon dan ULTG Ternate dengan kondisi
gardu induk yang beroperasi tersebut dapat dilihat pada table berikut :
Sistem Ambon saat ini memiliki beban puncak sebesar 64 MW yang disuplai oleh
jaringan transmisi dari GI Waai oleh PLTMG Ambon Peaker kemudian disalurkan ke GIS
Passo sebagai backbone yang menyalurkan ke pusat beban kota Ambon melalui GI
Sirimau dan GI Hative Besar. Selain itu di Sistem Ambon juga terdapat pembangkit di
PLTD Poka yang interkoneksi dengan GI Hative Besar.
4
KAJIAN USULAN AKTIVASI TL JARGI
Gambar 5. Topologi Jaringan Transmisi dan Gardu Induk di Pulau Ambon
Sistem Ternate – Tidore memiliki beban puncak sebesar 43 MW yang disuplai oleh
PLTMG Kastela ke GI Kastela kemudian disalurkan melalui jaringan transmisi ke GIS
Ternate serta PLTU Tidore yang interkoneksi melalui SKTM 20 kV ke GIS Ternate.
Gambar 6 Topologi Jaringan Transmisi dan Gardu Induk di Pulau Ternate Tidore
Sistem Buru memiliki beban puncak sebesar 6,5 MW yang disuplai oleh PLTD
Namlea ke GI Namlea kemudian disalurkan melalui jaringan transmisi ke GI Namrole.
Sesuai dengan penyampaian hasil pembahasan rapat antara DIV MKJ, DIV OSL, UIW
MMU dan UIP MPA pada tanggal 10 November 2023 bahwa jaringan tranmisi dan gardu
induk di Sistem Buru akan direncanakan operasi pada Desember 2023.
5
KAJIAN USULAN AKTIVASI TL JARGI
Gambar 7 Topologi Jaringan Transmisi dan Gardu Induk di Pulau Buru
induk.
f. Memastikan pelaksanaan pemeliharaan mengacu pada KEPDIR No.0520 atau
pedoman yang berlaku.
g. Melakukan perbaikan/penggantian pada peralatan yang mengalami anomaly
h. Memastikan pelaksanaan K3 dan Keamanan sesuai prosedur terkait
i. Memastikan kesiapan, fungsi dan masa berlaku peralatan K3 dan Keamanan
sesuai peraturan yang berlaku
6
KAJIAN USULAN AKTIVASI TL JARGI
BAB II
ANALISA DAN EVALUASI
Analisis kerawanan gardu induk dilakukan dengan pola pengelolaan Gardu Induk
sesuai SPLN S5.007:2023 suai tabel dibawah ini :
Di PT PLN (Persero) UP3B Maluku terdapat dua unit layanan yaitu ULTG Ambon dan
ULTG Ternate dengan struktur organisasi sebagai berikut :
Manager Unit
Layanan Transmisi
dan Gardu Induk
Team Leader
Team Leader Team Leader
Team Leader Keselamatan
Pemeliharaan Pemeliharaan
Jaringan dan Gardu Kesehatan Kerja,
Jaringan dan Gardu Proteksi, Meter dan
Induk *) Lingkungan dan
Induk Otomasi
Keamanan
Pengisian fungsi structural sampai fungsional sudah dilakukan sesuai dengan bagan
organisasi di atas namun pada Team Leader Jaringan dan Gardu Induk terdapat tanda *)
yang artinya perlu persetujuan EVP pengelola organisasi terkait. Adapun kondisi FTK Team
Leader tersebut saat ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Status Aktivasi Jabatan TL JARGI
Status
No. Jabatan Unit Wilayah Kerja
Jabatan
Berdasarkan tabel 1 diatas maka dengan ini diusulkan aktivasi jabatan Team
Leader Jaringan dan Gardu Induk sebagai team leader staf operator GI untuk mendukung
operasi GI berdasarkan assessment sebagai berikut :
1. Team Leader Jaringan dan Gardu Induk (Ternate) pada ULTG Ternate untuk
mengelola dua gardu induk di Sistem Ternate yaitu GIS Ternate (Pola A3) dan GI
Kastela (Pola A2).
Dari kondisi eksisting di atas dilakukan Analisa dengan menggunakan SWOT sebagai
berikut :
STRENGTHS WEAKNESSES
• Telah terbentuk organisasi baru UP3B • Hanya terdapat 1 team leader jaringan dan GI
Maluku, ULTG Ambon dan ULTG Ternate di ULTG Ambon
• FTK yang memiliki kompetensi fungsi • Belum Terdapat TL JARGI di ULTG Ternate
transmisi telah beralih ke UP3B Maluku
• Pengelolaan Operator GI telah dilakukan
kontrak jangka panjang dengan PLN Tarakan
OPPORTUNITY THREATS
• Peningkatan lifetime asset transmisi operasi • Operator GI yang dikelola PLN Tarakan adalah
sesuai RUPTL 2021-2030 operator baru yang perlu ditingkatkan
• Meningkatan Peluah Karir structural kompetensi dan pengawasan operasi GI
pegawai • Sistem transmisi Ambon dan Ternate masih
radial sehingga terdapat banyak titik kritikal
operasi sistem
Manager Unit
Layanan Transmisi
dan Gardu Induk
Ternate
Team Leader
Team Leader Team Leader
Team Leader Keselamatan
Pemeliharaan Pemeliharaan
Jaringan dan Gardu Kesehatan Kerja,
Jaringan dan Gardu Proteksi, Meter dan
Induk (Ternate) Lingkungan dan
Induk Otomasi
Keamanan
Usulan Aktivasi
KESIMPULAN
1. Sebagai langkah optimalisasi pengelolaan UP3B Maluku dan ULTG Ternate, perlu dilakukan
aktivasi struktur di beberapa seksi pada organisasi yang terbentuk. Adapun usulan aktivasi
tersebut adalah sebagai berikut :
a) Team Leader Jaringan dan Gardu Induk di ULTG Ternate
➢ Team Leader Jaringan dan Gardu Induk (Ternate)