Anda di halaman 1dari 15

1

KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sesuai surat Peraturan Direksi nomor 0040.P/DIR/2023 tentang perubahan kedua


atas peraturan direksi PT PLN (Persero) nomor 0172.P/DIR/2022 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana pada PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku
Utara, telah terbentuk organisasi baru yaitu Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur
Beban (UP3B) Maluku dengan susunan struktur sebagai berikut :

Manager Unit
Pelaksana Penyaluran
dan Pengatur Beban

Assistant Manager
Assistant Manager Assistant Manager Assistant Manager
Keuangan dan
Operasi Sistem Transmisi Fasilitas Operasi
Umum

Team Leader
Team Leader Team Leader Team Leader Team Leader
Perencanaan dan
Perencanaan dan SCADA dan Keuangan dan Pelaksana
Evaluasi Operasi
Evaluasi Transmisi Telekomunikasi Akuntansi Pengadaan
Sistem

Team Leader
Team Leader Team Leader Team Leader Keselamatan,
Team Leader
Tenaga Listrik dan Kontruksi dan Administrasi dan Kesehatan Kerja,
Proteksi Sistem
Metering Penyaluran Umum Lingkungan dan
Keamanan

Team Leader
Pengendalian Team
Team Leader
Leader PDKB Team
Team Leader
Leader Team Leader
Team
Fasilitas Leader**)
Operasi
Team Leader PDKB
Pengendalian
*) Proteksi
Operasi Sistem **) Proteksi Sistem
Sistem Logistik
*)
Operasi Sistem **)

Manager
Manager Unit
Unit
Manager
Layanan Unit
Layanan
Layanan

Gambar 1. Struktur Organisasi PLN UP3B Maluku

Serta surat Peraturan Direksi nomor 0048.P/DIR/2023 tentang perubahan kedua


atas peraturan direksi PT PLN (Persero) nomor 0172.P/DIR/2022 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Layanan pada PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku
Utara, telah bertambah organisasi baru yaitu Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk
(ULTG) Ternate dengan susunan struktur sebagai berikut :

2
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
Manager Unit
Layanan Transmisi
dan Gardu Induk

Team Leader
Team Leader Team Leader
Team Leader Keselamatan
Pemeliharaan Pemeliharaan
Jaringan dan Gardu Kesehatan Kerja,
Jaringan dan Gardu Proteksi, Meter dan
Induk *) Lingkungan dan
Induk Otomasi
Keamanan

Gambar 2 Struktur Organisasi PLN ULTG

Keterangan :
* : dapat diaktifkan atau dinonaktifkan Kembali, dengan persetujuan EVP yang
mengelola fungsi organisasi berdasarkan hasil evaluasi kebutuhan
operasional unit
** : untuk mengelola sistem dan fasilitas operasi pada sistem kelistrikan di luar
tempat kedudukan UP3B, dapat diaktifkan atau dinonaktifkan Kembali,
dengan persetujuan EVP yang mengelola fungsi organisasi berdasarkan hasil
evaluasi kebutuhan operasional unit.

Secara geografis, Kawasan UP3B Maluku melingkupi 2 sistem yang beroperasi


secara isolated pada tahun 2023 yaitu Sistem Ambon dan Sistem Ternate serta
bertambah 1 sistem yaitu Sistem Buru yang rencana akan beroperasi pada Desember
2023 menjadi tantangan yang berbeda dengan daerah yang berada dalam 1 grid dalam
hal pengendalian operasi sistem dan pengelolaan fasilitas operasi. Jika ditinjau untuk
jangka Panjang, sesuai RUPTL 2021-2030, sistem transmisi Halmahera dan sistem
transmisi Seram akan beroperasi masing-masing tahun 2024, sehingga akan
meningkatkan kompleksitas pengendalian operasi sistem dan pengelolaan fasilitas
operasi. Sebagai gambaran peta geografisnya dapat terlihat pada gambar berikut :

3
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
Gambar 3. Wilayah Jaringan Transmisi dan GI di MMU

Dari kondisi di atas ditambah belum adanya fasilitas remote control centre (RCC)
dengan tingkat kehandalan komunikasi yang tinggi, maka proses pengendalian operasi
sistem real time 24 jam dan pengelolaan fasilitas operasi harian – mingguan akan
mengalami banyak kendala, sehingga dinilai tidak optimal.
Sebagai bentuk standarisasi pengelolaan Gardu Induk, terdapat pola pengelolaan
Gardu Induk pada gambar di bawah ini.

4
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
Gambar 4 Pola pengelolaan operator Gardu Induk

Dari pemodelan pola pengelolaan tersebut dibandingkan dengan kondisi eksisting


penetapan organisasi yang diberikan kode (*) pada seksi Jaringan dan Gardu Induk di
susunan organisasi ULTG, sehingga diperlukan penambahan team leader Jaringan dan
GI pada setiap Gardu Induk berpola A1-A3.

1.2 LUAS WILAYAH KERJA

Sekilas Maluku dan Maluku Utara adalah dua provinsi di Indonesia yang masing-
masing beribukotakan Ambon dan Sofifi. Adapun sistem transmisi eksisting pada
wilayah kerja PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara beroperasi di dua pulau
utama kedua provinsi tersebut, yaitu Pulau Ambon dan Pulau Ternate. Pulau Ambon
merupakan pulau yang terletak di Kepulauan Maluku, lebih tepatnya berada di selatan
Pulau Seram dan berbatasan dengan Laut Banda. Saat ini merupakan letak kota Ambon
ibu kota dari provinsi Maluku. Pulau Ambon memiliki wilayah daratan seluas 803,9 km².
Secara administratif, pulau ini terbagi menjadi Kabupaten Maluku Tengah dan Kota
Ambon yang mana menguasai masing-masing setengah dari luas pulau. Pulau ini
dikelilingi hanya oleh satu kabupaten, yaitu Maluku Tengah karena hampir semua pulau-
pulau di sekitar pulau Ambon berada dalam wilayah kekuasaan Maluku Tengah dan satu
kota, yaitu Ambon karena beberapa pulau yang mengelilingi pulau, terutama di sisi
selatan masuk ke dalam wilayah kota.

5
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
Pulau Ternate terletak antara 3° Lintang Utara dan 3° Lintang Selatan serta 124-
129° Bujur Timur dengan daratan seluas 76 km2. Wilayah Ternate di sebelah utara,
selatan dan barat berbatasan dengan Laut Maluku, dan di sebelah timur berbatasan
dengan Selat Halmahera. Kondisi topografi Pulau Ternate dengan sebagian besar daerah
bergunung dan berbukit dan merupakan pulau vulkanis dengan Gunung Gamalama
merupakan gunung api aktif yang terletak di tengah pulau.
Pulau Buru Pulau Buru adalah salah satu pulau besar di Kepulauan Maluku.
Dengan luas 8.473,2 km², dan panjang garis pantai 427,2 km. Secara umum Pulau Buru
berupa perbukitan dan pegunungan. Puncak tertinggi mencapai 2.736 m.

1.3 KONDISI SISTEM KELISTRIKAN

Sistem Ambon saat ini memiliki beban puncak sebesar 64 MW yang disuplai oleh
jaringan transmisi dari GI Waai oleh PLTMG Ambon Peaker kemudian disalurkan ke GIS
Passo sebagai backbone yang menyalurkan ke pusat beban kota Ambon melalui GI
Sirimau dan GI Hative Besar. Selain itu di Sistem Ambon juga terdapat pembangkit di
PLTD Poka yang interkoneksi dengan GI Hative Besar.

Gambar 5. Topologi Jaringan Transmisi dan Gardu Induk di Pulau Ambon

Sistem Ternate – Tidore memiliki beban puncak sebesar 43 MW yang disuplai oleh
PLTMG Kastela ke GI Kastela kemudian disalurkan melalui jaringan transmisi ke GIS
Ternate serta PLTU Tidore yang interkoneksi melalui SKTM 20 kV ke GIS Ternate.

6
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
Gambar 6 Topologi Jaringan Transmisi dan Gardu Induk di Pulau Ternate Tidore

Sistem Buru memiliki beban puncak sebesar 6,5 MW yang disuplai oleh PLTD
Namlea ke GI Namlea kemudian disalurkan melalui jaringan transmisi ke GI Namrole.
Sesuai dengan penyampaian hasil pembahasan rapat antara DIV MKJ, DIV OSL, UIW
MMU dan UIP MPA pada tanggal 10 November 2023 bahwa jaringan tranmisi dan gardu
induk di Sistem Buru akan direncanakan operasi pada Desember 2023.

Gambar 7 Topologi Jaringan Transmisi dan Gardu Induk di Pulau Buru

1.4 SASARAN / TUJUAN

Dari kondisi eksisting dan mengantisipasi penambahan asset transmisi sesuai


RUPTL 2021-2023 maka dirasa perlu untuk aktivasi team leader dengan kode (*) dan
(**). Adapun sasaran yang menjadi perhatian dengan aktifnya struktur organisasi

7
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
tersebut adalah:
a. Memastikan pengendalian operasi sistem real time di masing-masing grid
berjalan sesuai dengan perencanaan operasi sistem yang telah ditetapkan
dengan mempertimbangkan kondisi real time sehingga meningkatkan
kehandalan dan efisiensi operasi sistem.
b. Mengambil keputusan – keputusan operasi sistem yang bersifat emergency
untuk menjaga kontinuitas penyaluran energi listrik di masing-masing grid.
c. Mempercepat pemulihan (recovery) gangguan dan meningkatkan kualitas
pelayanan penyuplaian tenaga listrik
d. Mengoptimalkan manajemen operasi jaringan dan gardu induk di masing-masing
Gardu Induk.
e. Menghindari terjadinya breakdown peralatan dan missoperasi di masing-masing
Gardu Induk
f. Meningkatkan dan mengoptimalisasi kegiatan operasi sistem transmisi dan
gardu induk di Wilayah Maluku dan Maluku Utara
g. Pengembangan infrastrukstur Fasilitas Operasi, SCADA, Telekomunikasi dan
Proteksi Sistem serta pemeliharaannya (preventif dan korektif) dimana dituntut
keandalan yang sangat tinggi
h. Meningkatkan citra perusahaan.

8
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
BAB II
ANALISA DAN EVALUASI

2.1 Analisis dan Evaluasi Organisasi dan Proses Bisnis Eksisting


PT PLN (Persero) UP3B Maluku dan Unit layanannya telah bertransformasi dari UPK
Maluku dengan struktur organisasi sebagai berikut :

Manager Unit
Pelaksana Penyaluran
dan Pengatur Beban

Assistant Manager
Assistant Manager Assistant Manager Assistant Manager
Keuangan dan
Operasi Sistem Transmisi Fasilitas Operasi
Umum

Team Leader
Team Leader Team Leader Team Leader Team Leader
Perencanaan dan
Perencanaan dan SCADA dan Keuangan dan Pelaksana
Evaluasi Operasi
Evaluasi Transmisi Telekomunikasi Akuntansi Pengadaan
Sistem

Team Leader
Team Leader Team Leader Team Leader Keselamatan,
Team Leader
Tenaga Listrik dan Kontruksi dan Administrasi dan Kesehatan Kerja,
Proteksi Sistem
Metering Penyaluran Umum Lingkungan dan
Keamanan

Team Leader
Pengendalian Team
Team Leader
Leader PDKB Team
Team Leader
Leader Team Leader
Team
Fasilitas Leader**)
Operasi
Team Leader PDKB
Pengendalian
*) Proteksi
Operasi Sistem **) Proteksi Sistem
Sistem Logistik
*)
Operasi Sistem **)

Manager
Manager Unit
Unit
Manager
Layanan Unit
Layanan
Layanan

Manager Unit
Layanan Transmisi
dan Gardu Induk

Team Leader
Team Leader Team Leader
Team Leader Keselamatan
Pemeliharaan Pemeliharaan
Jaringan dan Gardu Kesehatan Kerja,
Jaringan dan Gardu Proteksi, Meter dan
Induk *) Lingkungan dan
Induk Otomasi
Keamanan

Gambar 8 Struktur Organisasi PLN UP3B Maluku dan Unit layanannya Tahun 2023

Pengisian fungsi structural sampai fungsional sudah dilakukan sesuai dengan bagan
organisasi di atas untuk kondisi minimum, kecuali untuk fungsi PDKB belum dilakukan
pengisian karena membutuhkan kajian lebih lanjut untuk kebutuhan tersebut. Menjadi
perhatian untuk dilakukan pemenuhan lebih lanjut adalah pada bagian :
1. Operasi sistem di UP3B Maluku, khususnya pada seksi pengendalian operasi
sistem dimana kondisi eksisting hanya tersedia 1 Team Leader untuk 2 sistem
eksistin yaitu Ambon dan Ternate.
2. Operasi Jaringan dan Gardu Induk di masing-masing ULTG dimana hanya
terdapat 1 Team Leader per ULTG yang membawahi lebih dari 1 Gardu Induk.

9
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
Menurut hasil assessment pola pengoperasian Gardu Induk yang ada di UIW
MMU, seperti pada table dibawah ini, hanya terdapat klasifikasi operasi Gardu
Induk dengan pola A1 dan A3.
Tabel.1 Klasifikasi Gardu Induk
Waktu Tempuh Pembobotan
Konfigurasi Contigency Besar MW jika Tahun
No. UNIT GI/GITET Jumlah Bay Tipe GI GI Terdekat Usia GI SAS KRITIKALITI GI GIPAT Hasil
Busbar Analysis padam Trafo Operasi GI
(menit) <35

1 ULTG AMBON GI & GIS PASSO 12 Double Busbar Backbone N-1 Terpenuhi 25 60 2017 6 Terpenuhi P1 54 Pola A3

2 ULTG AMBON GI SIRIMAU 7 Double Busbar Radial N-1 Terpenuhi 36 60 2017 6 Terpenuhi P1 56 Pola A3

3 ULTG AMBON GI HATIVE BESAR 5 Double Busbar Backbone N-1 Terpenuhi 15 45 2019 4 Terpenuhi P2 44 Pola A3

4 ULTG AMBON GI WAAI 5 Double Busbar Radial N-1 Terpenuhi 39 70 2019 4 Terpenuhi P2 41 Pola A3

5 ULTG AMBON GI Namlea 5 Double Busbar Backbone N-1 Terpenuhi 6 240 2023 0 Terpenuhi P1 54 Pola A3

6 ULTG AMBON GI Namrole 5 Double Busbar Radial N-1 Terpenuhi 2 240 2023 0 Terpenuhi P1 54 Pola A3

7 ULTG TERNATE GIS TERNATE 7 Double Busbar Backbone N-1 Terpenuhi 38 30 2021 3 Terpenuhi P1 59 Pola A3

8 ULTG TERNATE GI KASTELA 5 Double Busbar Backbone N-1 Terpenuhi 38 60 2021 3 Terpenuhi P2 55 Pola A3

Sehingga dapat dilihat diperlukan penambahan team leader Gardu Induk akan
dilakukan evaluasi penyesuaian staf operator untuk mendukung operasi GI
antara lain :
1. Team Leader Jaringan dan Gardu Induk (Ambon)
2. Team Leader Jaringan dan Gardu Induk (Ternate)
3. Team Leader Jaringan dan Gardu Induk (Namlea)
4. Team Leader Jaringan dan Gardu Induk (Namrole)

2.2 Analisis dan Alternatif Solusi

Dari kondisi eksisting di atas dilakukan Analisa dengan menggunakan SWOT sebagai
berikut :

10
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
STRENGTHS WEAKNESSES

• Telah terbentuk organisasi baru UP3B • Hanya terdapat 1 team leader pengendali
Maluku dan ULTG Ternate operasi sistem yang mengelola pengendalian
• FTK yang memiliki kompetensi di bidang operasi sistem di 2 grid yang terpisah
transmisi dan GI telah beralih ke organisasi • Hanya terdapat 1 team leader jaringan dan GI
baru UP3B Maluku di setiap ULTG dnegan jumlah GI yang tidak
• Sudah terdapat Fasilitas dan operator Pusat sebanding
Pengatur Beban, di Sistem Ambon dan
Sistem Ternate
• Memiliki Master SCADA Sistem Transmisi
(Lvl.1)
• Pengelolaan Operator GI telah dilakukan
kontrak jangka panjang dengan PLN Tarakan

OPPORTUNITY THREATS

• Peningkatan level Master SCADA (otomasi, • Operator GI yang dikelola PLN Tarakan adalah
smart grid) dan pembangunan Master operator baru yang perlu ditingkatkan
SCADA Ambon dan Ternate kompetensi dan pengawasan operasi GI
• Peningkatan asset transmisi yang sangat • Sistem transmisi Ambon dan Ternate masih
significant sesuai RUPTL 2021-2030 radial sehingga terdapat banyak titik kritikal
• Meningkatkan peluang karir struktural operasi sistem
pegawai • Isu keamanan
• Optimalisasi pegawai ex. Bidang / Unit
Pembangkitan
Sebagai solusi dari kondisi eksisting dan analisa SWOT di atas maka diperlukan :
1. Aktivasi struktural Team Leader Pengendalian Operasi Sistem dan Team Leader
Fasilitas Operasi Sistem di UP3B Maluku dengan skema sebagai berikut :
a) Team Leader pengendalian operasi I yang akan mengendalikan operasi
sistem Ambon secara real time 24 jam yang berlokasi di Ambon. Team leader
ini menggunakan team leader eksisting.
b) Team Leader pengendalian operasi II yang akan mengendalikan operasi
sistem Ternate secara real time 24 jam yang berlokasi di Ternate. Team
leader ini akan dilakukan pengisian yang baru (rotasi/fit an proper).
c) Team Leader Fasilitas Operasi I yang akan mengelola dan memastikan
kesiapan fasilitas operasi sistem Ternate secara real time 24 jam yang
berlokasi di Ternate. Team leader ini akan dilakukan pengisian yang baru
(rotasi/fit an proper).
Sehingga secara bentuk organisasi seperti pada gambar di bawah ini :

11
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
Manager Unit
Pelaksana Penyaluran
dan Pengatur Beban

Assistant Manager
Assistant Manager Assistant Manager Assistant Manager
Keuangan dan
Operasi Sistem Transmisi Fasilitas Operasi
Umum

Team Leader
Team Leader Team Leader Team Leader Team Leader
Perencanaan dan
Perencanaan dan SCADA dan Keuangan dan Pelaksana
Evaluasi Operasi
Evaluasi Transmisi Telekomunikasi Akuntansi Pengadaan
Sistem

Team Leader
Team Leader Team Leader Team Leader Keselamatan,
Team Leader
Tenaga Listrik dan Kontruksi dan Administrasi dan Kesehatan Kerja,
Proteksi Sistem
Metering Penyaluran Umum Lingkungan dan
Keamanan
Team Leader
Pengendalian Team Leader
TeamTeam Leader
Leader PDKB Fasilitas Operasi I Team Leader
Operasi Sistem I Team Leader PDKB
Pengendalian
*) (Ambon) Logistik
(Ambon) *)
Operasi Sistem **)

Team Leader Team Leader


Pengendalian Fasilitas Operasi II
Operasi Sistem II (Ternate)
(Ternate)

Gambar 7. Aktivasi jabatan di UP3B Maluku

2. Aktivasi structural Team Leader Jaringan dan Gardu Induk di masing-masing


ULTG dengan skema sebagai berikut :
a) Team Leader Jaringan dan Gardu Induk I di ULTG Ambon, akan
mengendalikan operasi Jaringan dan Gardu Induk di Ambon dengan pola A3
secara real time 24 jam yang berlokasi di Passo. Team leader ini akan
dilakukan pengisian yang baru (rotasi/fit an proper).
b) Team Leader Jaringan dan Gardu Induk II di ULTG Ambon, akan
mengendalikan operasi Jaringan dan Gardu Induk di GI Namlea dengan pola
A3 secara real time 24 jam yang berlokasi di Namlea. Team leader ini akan
dilakukan pengisian yang baru (rotasi/fit an proper).
c) Team Leader Jaringan dan Gardu Induk III di ULTG Ambon, akan
mengendalikan operasi Jaringan dan Gardu Induk di GI Namrole dengan pola
A3 secara real time 24 jam yang berlokasi di Namrole. Team leader ini akan
dilakukan pengisian yang baru (rotasi/fit an proper).
d) Team Leader Jaringan dan Gardu Induk I di ULTG Ternate, akan
mengendalikan operasi Jaringan dan Gardu Induk di Ternate dengan pola A3
secara real time 24 jam yang berlokasi di Ternate. Team leader ini akan

12
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
dilakukan pengisian yang baru (rotasi/fit an proper).
Sehingga secara bentuk organisasi seperti pada gambar di bawah ini :
Manager Unit
Layanan Transmisi
dan Gardu Induk
Ambon

Team Leader Team Leader Team Leader


Team Leader Team Leader Team Leader Keselamatan
Pemeliharaan Pemeliharaan
Jaringan dan Gardu Jaringan dan Gardu Jaringan dan Gardu Kesehatan Kerja,
Jaringan dan Gardu Proteksi, Meter dan
Induk I Ambon Induk II (Namlea) Induk III (Namrole) Lingkungan dan
Induk Otomasi
Keamanan

Usulan Aktivasi

Manager Unit
Layanan Transmisi
dan Gardu Induk
Ternate

Team Leader
Team Leader Team Leader
Team Leader Keselamatan
Pemeliharaan Pemeliharaan
Jaringan dan Gardu Kesehatan Kerja,
Jaringan dan Gardu Proteksi, Meter dan
Induk (Ternate) Lingkungan dan
Induk Otomasi
Keamanan

Usulan Aktivasi

Gambar 8. Aktivasi jabatan di ULTG

13
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE
BAB III

KESIMPULAN

1. Pembentukan UP3B Maluku dan ULTG Ternate merupakan langkah transformasi yang
tepat untuk menjawab tantangan pengelolaan fungsi transmisi dan operasi sistem di
wilayah Maluku dan Maluku Utara
2. Sebagai langkah optimalisasi pengelolaan UP3B Maluku, ULTG Ambon dan ULTG Ternate,
perlu dilakukan aktivasi struktur di beberapa seksi pada organisasi yang terbentuk. Adapun
usulan aktivasi tersebut adalah sebagai berikut :
a) Team Leader Pengendali Operasi Sistem di UP3B Maluku dari 1 Team Leader
menjadi 2 Team Leader yaitu :
➢ Team Leader Pengendali Operasi Sistem I (Grid Ambon)
➢ Team Leader Pengendali Operasi Sistem II (Grid Ternate)
b) Team Leader Fasilitas Operasi di UP3B Maluku menjadi 1 Team Leader yaitu :
➢ Team Leader Fasilitas Operasi I (Grid Ternate)
c) Team Leader Jaringan dan Gardu Induk di ULTG Ambon menjadi 3 Team Leader
yaitu :
➢ Team Leader Jaringan dan Gardu Induk I (Ambon)
➢ Team Leader Jaringan dan Gardu Induk II (Namlea)
➢ Team Leader Jaringan dan Gardu Induk III (Namrole)
d) Team Leader Jaringan dan Gardu Induk di ULTG Ternate dari 1 Team Leader :
➢ Team Leader Jaringan dan Gardu Induk (Ternate)

14
KAJIAN USULAN AKTIVASI STRUKTUR UP3B MALUKKU DAN ULTG AMBON DAN ULTG TERNATE

Anda mungkin juga menyukai