Anda di halaman 1dari 108

Konsep Menciptakan

Best Practices Work Management


Pada Proses Bisnis O & M
Agenda Spesifik
Susunan Menciptakan Work Management Best Practices
Tahap - 1 Apa Yang Bisa Diimplementasikan Saat ini ??
1. Keintegrasian Proses Bisnis

2. Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis

3. Penjabaran Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis PLTU R

4. Contoh Hasil Implementasi Proses Bisnis (Rencana)

Tahap - 2 Apa Yang Bisa Dikembangkan Selanjutnya ??


1. Mengukur keberhasilan Implementasi

2. Continuous Improvement (Target Jangka Panjang)

3. Manfaat yang Bisa Diperoleh


Keintegrasian Proses Bisnis
- Ruang Lingkup -
Live Documented
Berdasarkan klausul ISO 9001 : 2000, ISO
1 14001:2004 dan OHSAS 18001:1999 serta
Permenaker No. Per.05/Men/1996
Manual

TET
diaplikasikan dalam proses bisnis PT PJB
I

RESR
S

UP Muara Tawar
RA

TSRT
EG

Prosedur

URU
KTK
INT

1. Proses bisnis yang

UTU
3
TER

RR
ekselen scr bertahap.
SOP / Instruksi Kerja
2. Target kinerja unggul
berkesinambungan
4
Formulir / Check List
MUDAH & SELALU
TER-UPDATE

Integrasi SMT (Sist. Manaj. Terpadu) Manaj.


Asset - Manajemen Risiko
Keintegrasian Proses Bisnis
- Hipotesis -

1. DASAR INTEGRASI 2. PEDOMAN POKOK

SISTEM MANAJEMEN PJB MNGMT ASET DALAM TATA KELOLA


1. Sistem Manajemen Mutu (ISO 1. UP
RELIABILITY IMPROVEMENT.
F
9001 : 2000) 2. Efficiency Management O
2. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO
14001:2004)
3.
4.
WORK PLANNING & CONTROL
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
K
3. Sistem Manajemen K3 (OHSAS
18001:1999 & Permenaker No. Per. 5. OUTAGE MANAGEMENT U
05/Men/1996) 6. EAMS & Manajemen Energi
S
3. TOOL / MAIN RESOURCES

Instruksi Kerja & Check List


Integrasi Dengan PM Basis EPRI

4. RESULTS
DOKUMEN TATA KELOLA : TERINTEGRASI; TERSTRUKTUR, MUDAH UPDATED
Dokumen Bidang Pemeliharaan; KLK3; SCM (Bidang operasi akan dikembangkan selanjutnya)
Keintegrasian Proses Bisnis
- Hipotesis -

1. Dasar Integrasi 2. Pedoman Pokok Praktik Implementasi


1 didukung penuh o/ Tim PJB
Sistem Manajemen PJB Mngmt Aset Dalam Tata yang saat ini membangun
Kelola UP sistem CMMS / EAM & Tim
PJB / PJBS yang saat ini
3. Tool terlibat dalam pembangunan
IK & Check List Pembangkit fisik PLTU Rembang
Sejenis Integrasi PM Basis EPRI
2
4. Results Intelectual Property
Dokumen Tata Kelola UP 1. Framework Tata Kelola UP :
PT PJB

3 2. Model & Aplikasi Integrasi


Tata Kelol UP : Tim Set Up
Pros. Bis PLTU Rembang
Agenda Spesifik
Susunan Menciptakan Work Management Best Practices
Tahap - 1 Apa Yang Bisa Diimplementasikan Saat ini ??
1. Keintegrasian Proses Bisnis

2. Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis

3. Penjabaran Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis

4. Contoh Hasil Implementasi Proses Bisnis (Rencana)

Tahap - 2 Apa Yang Bisa Dikembangkan Selanjutnya ??


1. Mengukur keberhasilan Implementasi

2. Continuous Improvement (Target Jangka Panjang)

3. Manfaat yang Bisa Diperoleh


Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis

1 2 3 4
Modal Dasar Tool /
(Kondisi Awal )
Methode / Technology / Rekomendasi
Process Resources Engineering
Manajemen Aset Instruksi Kerja +
1. Data Gathering Rekomendasi
(Reliability Improve.) Checklist dari PLTU
Aset Fisik PLTA IMPROVEMENT
(INTEGRASI) sejenis, integrasi pengelolaan ASET
2. Assessment
Manajemen Risiko dengan PM Basis
Equipment / (Kebijakan PT PJB)
PJB) EPRI pembangkit
System Kritis
khususnya yang  Pengelolaan aset – aset  FMEA + Manaj. Risiko  Pembuatan Instruksi
berpotensi fisik. (History aset fisik Kerja + Checklist untuk
dianalisa berdasar Pemeliharaan, SCM,
mengalami  Lebih jelas, lebih mudah
kuantitatif & kualitatif) KLK3
infant mortality dan lebih terukur
 Analisis consequences &
dalam / pengendalian
risiko likelihood untuk Workshop
Workshop keperluan prioritas Learning & Growth
mitigasi risiko-nya Culture
Learning & Growth
Culture Workshop
Learning & Growth
Culture
Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis

5 6 7 8

Continuous Target / Key


Deployment Pengendalian Performance
Strategy Proses Improvement Indicator (KPI)

Penjabaran Mengendalikan Perwujudan target  Proses bisnis yang


kinerja meliputi potensi ekselen bertahap.
rekomendasi proses Integrasi
perbaikan kinerja,
engineering secara online baik peningkatan kapabilitas
 Target kinerja terbaik
sesuai Sistem melalui CMMS / proses bisnis internal sesuai best practices
Manajemen PJB EAMS dan siklus PDCA secara
berkesinambungan

 Deskripsi dalam  Target long term


performance dengan
Instruksi Kerja &
assessment maturity
Checklist level manajemen
aset
Workshop
Learning & Growth  Perencanaan
Culture anggaran berbasis
manajemen risiko
Agenda Spesifik
Susunan Menciptakan Work Management Best Practices
Tahap - 1 Apa Yang Bisa Diimplementasikan Saat ini ??
1. Keintegrasian Proses Bisnis

2. Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis

3. Penjabaran Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis

4. Contoh Hasil Implementasi Proses Bisnis (Rencana)

Tahap - 2 Apa Yang Bisa Dikembangkan Selanjutnya ??


1. Mengukur keberhasilan Implementasi

2. Continuous Improvement (Target Jangka Panjang)

3. Manfaat yang Bisa Diperoleh


Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Modal Dasar Tool /
(Kondisi Awal
Methode / Technology / Rekomendasi
PLTU Rembang) Process Resources Engineering
Continuous Target / Key
Deployment Pengendalian Performance
Strategy Proses Improvement Indicator (KPI)

Integrasi :
Manajemen Aset (Ref : Reliability Improvement)
dengan Manajemen Risiko (Ref : Web Portal PT PJB)
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
1. Manajemen Aset (Ref : Reliability Improvement)
(Pengelolaan Aset – Aset Fisik)

SERP : System Equipment Reliability Prioritization


FMEA : Failure Mode Effect Analysis
RCFA : Root Cause Failure Analysis
FDT : Failure Defense Task
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
2. Penjabaran Manajemen Asset Dalam Perspective Manajemen Risiko
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Modal Dasar Tool /
(Kondisi Awal
Methode / Technology / Rekomendasi
PLTU Rembang) Process Resources Engineering
Continuous Target / Key
Deployment Pengendalian Performance
Strategy Proses Improvement Indicator (KPI)

Instruksi Kerja + Checklist dari PLTU sejenis, selanjutnya


dilakukan integrasi dengan Plant Maintenance Basis EPRI

1. FMEA / Failure Mode Effect Analysis (Manajemen Aset – Reliability


Improvement) + Manajemen Risiko (Sesuai Web Portal PT PJB)
2. Menggunakan metode kuantitatif & kualitatif.
3. Akan menghasilkan rekomendasi engineering terintegrasi yang bersifat
improvement (Failure Defense Planning) sekaligus merupakan mitigasi /
pengendalian risiko.
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis

1. Apa itu Plant Maintenance Basis EPRI ???

1. Ringkasan pengalaman dari industri world wide yang


dilakukan oleh EPRI (Electric Power Research Institute)
tentang interval beserta kegiatannya yang
menampilkan cost-effective program PM dari lebih 60
komponen utama serta memberikan hubungan
mekanisme degradasi suatu komponen dan faktor
yang mempengaruhinya, skala waktu progres
kerusakan dan peluang untuk memetakan dan
mencegah kondisi degradasi agar dapat digunakan
engineer sesuai dengan kondisi plant-nya
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis

1. Apa itu Plant Maintenance Basis EPRI ???

2. Berisi informasi kegiatan yang paling umum beserta interval untuk


tiap tipe peralatan yang penting dengan menghitung seberapa
penting fungsinya, duty cycle dan kondisi servicenya diperlukan
3. Database yang ada memiliki rekomendasi berbasis teknis dari
kegiatan PM sehingga memungkinkan engineer untuk
menggunakannya sesuai dengan kondisi plant dan tersedia pula
panduan bagi user untuk dapat menggunaka database ini secara
efisien
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis

1. Apa itu Plant Maintenance Basis EPRI ???

4. PM Basis dikembangkan untuk mengurangi dan


mengontrol biaya preventive maintenance serta
meningkatkan kinerja peralatan
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
2. Bagaimana mensinergikan antara Instruksi Kerja dari PLTU Sejenis dengan
Plant Maintenance Basis EPRI untuk menghasilkan Instruksi Kerja
Improvement yang layak untuk diimplementasikan ???

Metode Capture Informasi Membuat


Instruksi Kerja COMPONENT “X”
1. APD
2. Safety Guidance Mengadopsi data dari Instruksi Kerja PLTU sejenis
(existing PJB). Di PM Basis EPRI tidak dinyatakan.
3. Material
4. Tools
5. Aspek K3 Umum, Sesuai klausul ISO 14001:2004 & OHSAS
Risiko K3, Aspek 18001:1999 (create Form Safety Permit, Form
Identifikasi Bahaya Potensial, Form Identifikasi
Dampak Lingkungan
Aspek Dampak Lingkungan)
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
2. Bagaimana mensinergikan antara Instruksi Kerja dari PLTU Sejenis dengan
Plant Maintenance Basis EPRI untuk menghasilkan Instruksi Kerja
Improvement yang layak untuk diimplementasikan ???

Metode Capture Informasi Membuat


Instruksi Kerja COMPONENT “X”

6. Failure Location
7. Degradation Mechanism Mengadopsi data dari Plant Maintenance
8. Degradation Influence Basis EPRI
9. Discovery Methods
10. Tenaga Kerja (Tugas, Mengadopsi standard kompetensi PJB / PLN
Kompetensi, Level)
11. Jumlah Jam Kerja Pengalaman dari pembangkit existing PJB
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
2. Bagaimana mensinergikan antara Instruksi Kerja dari PLTU Sejenis dengan
Plant Maintenance Basis EPRI untuk menghasilkan Instruksi Kerja
Improvement yang layak untuk diimplementasikan???

Metode Capture Informasi Membuat


Instruksi Kerja COMPONENT “X”

12. Job Instruction Saling melengkapi antara pengalaman


pembangkit PLTU sejenis (existing PJB) dan
data PM Basis EPRI, selanjutnya divalidasi
melalui forum workshop.
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
3. Apa yang terjadi jika kita hanya mengandalkan data – data berdasarkan
pengalaman sendiri ???

CONTOH melakukan capture


data & analisis risiko secara
comprehensive untuk
mendapatkan mitigasi masalah
DENGAN TEPAT

The Initial Likelihood &


Consequences
(Main Parts of Gas Turbine, MuTa
Power Plant)

Pasti butuh waktu lama &


belum tentu data tersedia
dengan akurat !!!!!!!
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
3. Apa yang terjadi jika kita hanya mengandalkan data – data berdasarkan
pengalaman sendiri ???

CONTOH melakukan capture data &


analisis risiko secara comprehensive
untuk mendapatkan mitigasi masalah
DENGAN TEPAT

The Risk level (Failure


Consequences)
(Main Parts of Gas Turbine, MuTa
Power Plant)

Pasti butuh waktu lama &


belum tentu data tersedia
dengan akurat !!!!!!!
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
3. Apa yang terjadi jika kita hanya mengandalkan data – data berdasarkan
pengalaman sendiri ???

CONTOH melakukan capture data & analisis risiko secara comprehensive


untuk mendapatkan mitigasi masalah DENGAN TEPAT

Risk Mitigation (Existing


Risk Control)
(Main Parts of Gas Turbine,
MuTa Power Plant)

Pasti butuh waktu lama &


belum tentu data tersedia
dengan akurat !!!!!!!
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
3. Apa yang terjadi jika kita hanya mengandalkan data – data berdasarkan
pengalaman sendiri ???

CONTOH melakukan capture data & analisis risiko secara comprehensive


untuk mendapatkan mitigasi masalah DENGAN TEPAT

Risk Mitigation (Prefered &


Possible Risk Control)
(Main Parts of Gas Turbine,
MuTa Power Plant)

Pasti butuh waktu lama &


belum tentu data tersedia
dengan akurat !!!!!!!
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
3. Apa yang terjadi jika kita hanya mengandalkan data – data berdasarkan
pengalaman sendiri ???

CONTOH melakukan capture


data & analisis risiko secara
comprehensive untuk
mendapatkan mitigasi masalah
DENGAN TEPAT

The Residual likelihood &


Consequences
(Main Parts of Gas Turbine, MuTa
Power Plant)

Pasti butuh waktu lama &


belum tentu data tersedia
dengan akurat !!!!!!!
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
3. Apa yang terjadi jika kita hanya mengandalkan data – data berdasarkan
pengalaman sendiri ???

CONTOH melakukan capture data &


analisis risiko secara comprehensive
untuk mendapatkan mitigasi masalah
DENGAN TEPAT

The Residual Risk level


(Main Parts of Gas Turbine, MuTa
Power Plant)

Pasti butuh waktu lama &


belum tentu data tersedia
dengan akurat !!!!!!!
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Modal Dasar Tool /
(Kondisi Awal
Methode / Technology / Rekomendasi
PLTU Rembang) Process Resources Engineering
Continuous Target / Key
Deployment Pengendalian Performance
Strategy Proses Improvement Indicator (KPI)

Rekomendasi Engineering :
FDT (Failure Defense Task)

1. Rekomendasi CARA PENGELOLAAN / INSTRUKSI KERJA & CHECK LIST


PELAKSANAAN terhadap aset – aset fisik :
A. Pemeliharaan, K3, SCM (Supply Chain Management) serta dukungan
resources (human resources, tool, alat pelindung diri, material, waktu
outage & pelaksanaannya)
Lampiran – 3 & Lampiran - 4
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
FDT
( Failure Defense Task )

1. Rekomendasi CARA PENGELOLAAN / INSTRUKSI KERJA & CHECKLIST


PELAKSANAAN terhadap aset – aset fisik :

A. Pemeliharaan (Reliability Improvement)

B. Operasi (Efficiency Improvement) : (Stream ini tidak dikembangkan


saat ini)

C. KLK3 / Kimia Lingkungan & K3 (Bagian dari Sistem Manajemen


Perusahaan)

D. Dukungan RESOURCES : human resources, tool, alat pelindung diri,


material, waktu outage & pelaksanaannya ( Optimalisasi WPC / Work
Planning & Control serta Outage Management)
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Modal Dasar Tool /
(Kondisi Awal
Methode / Technology / Rekomendasi
PLTU Rembang) Process Resources Engineering
Continuous Target / Key
Deployment Pengendalian Performance
Strategy Proses Improvement Indicator (KPI)

Bagaimana menjabarkan rekomendasi engineering sesuai


Sistem Manajemen PJB ?

Diuji menggunakan klausul :


Dijabarkan dalam dokumen
Sistem Manaj. PJB : 1. ISO 9001:2000
Failure Defense Task
2. ISO 14001:2004
(FDT) 1. Instruksi Kerja (Level – 3)
3. OHSAS 18001:1999
2. Formulir / Check List (Level –
4) 4. Permenaker No.Per.05/1996
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Deployment Strategy : Penjabaran rekomendasi engineering
sesuai Sistem Manajemen PJB ?

A. Deskripsi dalam IK (Instruksi Kerja) IMPROVEMENT : terintegrasi, ter-


review, mudah dilakukan updating.
1. Reliability Improvement
1) Improvement IK (Instruksi Kerja) Preventive Maintenance (PM)
2) Improvement IK (Instruksi Kerja) Predictive Maintenance (PdM)
3) Improvement IK (Instruksi kerja) Corrective Maintenance (CrM)
2. Work Planning & Control
1) Pengaturan resources (human resources, material, tool, waktu & pelaksanaan
outage) dalam dokumen manual IK Improvement PM, PdM maupun CrM
2) Mengintegrasikan dokumen manual IK Improvement dalam Sistem Informasi
Terpadu – (CMMS / EAMS).
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis

Deployment Strategy : Penjabaran rekomendasi engineering


sesuai Sistem Manajemen Terpadu (SMT) ?

A. Deskripsi dalam IK (Instruksi Kerja) IMPROVEMENT : terintegrasi, ter-


review, mudah dilakukan update
3. Outage Management
1) Dalam dokumen IK (Instruksi Kerja) Improvement, direkomendasikan waktu &
pelaksanaan Outage.
2) Mempersiapkan strategy penyiapan material maupun resources jika
pekerjaan tersebut dilaksanakan pada saat Overhaul (OH).
4. Supply Chain Management
1) Dalam dokumen IK Improvement, direkomendasikan kebutuhan material tool
maupun Alat Pelindung Diri (APD).
2) Mempersiapkan strategy pengadaannya (Pengadaan telah sesuai strategy
Manajemen Asset – Manajemen Risiko).
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis

Deployment Strategy : Penjabaran rekomendasi engineering


sesuai Sistem Manajemen Terpadu (SMT) ?
A. Deskripsi dalam IK (Instruksi Kerja) IMPROVEMENT : terintegrasi, ter-
review, mudah dilakukan update

5. Efficiency Management (tidak dikembangkan saat ini)


6. Pengelolaan K3 & Lingkungan
 Improvement pengelolaan safety & identifikasi risiko sesuai masing –
masing area IK (Instruksi Kerja) Reliability Improvement maupun IK
(instruksi Kerja) Efficiency Management.

Lampiran - 5
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Deployment Strategy : Penjabaran rekomendasi engineering
sesuai Sistem Manajemen Perusahaan ?

Deployment IK (Instruksi Kerja) IMPROVEMENT PM & CrM

IK (Instruksi Kerja) Improvement Preventive Maintenance (PM)


IK (Instruksi Kerja) Improvement Corrective Maintenance (CrM)
WPC
Create WO / Work Order (Plan & Schedule)

Eksekusi WO / Work Order (Implement)

Close WO / Work Order (Task Measurement)


Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis

Deployment Strategy : Penjabaran rekomendasi engineering


sesuai Sistem Manajemen PJB ?

Deployment IK (Instruksi Kerja) IMPROVEMENT PdM

1. Setup Database PDM


2. Jadwal Monitoring
3. Persiapan Teknis Lapangan
4. Pengukuran
5. Data management
6. Analisa & Rekomendasi
7. Tindak Lanjut
8. Cost Benefit Analysis
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Modal Dasar Tool /
(Kondisi Awal
Methode / Technology / Rekomendasi
PLTU Rembang) Process Resources Engineering
Continuous Target / Key
Deployment Pengendalian Performance
Strategy Proses Improvement Indicator (KPI)

Mengendalikan proses Integrasi Tata Kelola UP secara online baik


melalui Sistem Informasi Terpadu (CMMS / EAMS) maupun Web Portal
Manajemen Risiko PT PJB
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Mengendalikan proses Integrasi Tata Kelola UP secara online melalui Sistem
Informasi Terpadu (CMMS / EAMS) & Web Portal Manajemen Risiko PT PJB

Reliability Improvement
Improve. IK (Instruksi Kerja) Preventive Maintenance (PM)
Improve. IK (Instruksi Kerja) Corrective Maintenance (PdM)
Improve. IK (Instruksi Kerja) Predictive Maintenance (CrM)

Integrasi ke dalam CMMS / EAMS

1. Integrasi ke dalam SIT (Sistem Informasi Terpadu) 3. WO diintegrasikan ke dalam portal Web
CMMS / EAMS : menjadi STANDARD JOB yang Manajemen Risiko, sehingga progress
merupakan data base untuk pembuatan Work pengendalian / mitigasi risiko terhadap
equipment / sub system / system yang
Order (WO).
dimaksud bisa dipantau secara online.
2. WO merupakan pengendalian / mitigasi risiko (belum dikembangkan saat ini)
terhadap system / subsystem / equipment yang
bersangkutan
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Modal Dasar Tool /
(Kondisi Awal
Methode / Technology / Rekomendasi
PLTU Rembang) Process Resources Engineering
Continuous Target / Key
Deployment Pengendalian Performance
Strategy Proses Improvement Indicator (KPI)

Perwujudan target kinerja yang jelas yang meliputi potensi perbaikan kinerja,
peningkatan kapabilitas proses bisnis internal dan siklus Plan - Do – Check -
Action.

1. Penetapan target kinerja jangka panjang berdasarkan pengukuran maturity level


atas manajemen aset (belum dikembangkan saat ini)

2. Diaplikasikan untuk bidang perencanaan anggaran khususnya untuk


merencanakan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) berbasis
manajemen risiko (belum dikembangkan saat ini).
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis
Modal Dasar Tool /
(Kondisi Awal
Methode / Technology / Rekomendasi
PLTU Rembang) Process Resources Engineering
Continuous Target / Key
Deployment Pengendalian Performance
Strategy Proses Improvement Indicator (KPI)

Target integrasi Tata Kelola / Key Performance Indicator (KPI)

1. Proses bisnis yang ekselen secara bertahap

2. Target kinerja terbaik sesuai best practices secara berkesinambungan


Agenda Spesifik
Susunan Menciptakan Work Management Best Practices
Tahap - 1 Apa Yang Bisa Diimplementasikan Saat ini ??
1. Keintegrasian Proses Bisnis

2. Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis

3. Penjabaran Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis

4. Contoh Hasil Implementasi Proses Bisnis (Rencana)

Tahap - 2 Apa Yang Bisa Dikembangkan Selanjutnya ??


1. Mengukur keberhasilan Implementasi

2. Continuous Improvement (Target Jangka Panjang)

3. Manfaat yang Bisa Diperoleh


Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management
Pembuat :
Staf Pelaksana
Approval I :
(Kelompok Manajemen)
Fungsional Enjiniring &
Supervisor Terkait
Approval 2 :
(Kelompok Top Management)
Deputi Manajer Terkait
(KOMITMEN)
Persetujuan :
(Kelompok Top Management)
MANAJER
(KOMITMEN)

Workshop, menunjukkan proses


pembudayaan yang melibatkan semua level
& terintegrasi dengan proses bisnis yg lain.
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management

Tanggung jawab untuk mengendalikan


dokumen yang dibuat sesuai klausul Pemilik hak intelektual
ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, harus dinyatakan secara
dideklarasikan oleh PARA PIHAK, jelas dan tegas
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management

Pengelolaan perubahan dokumen &


keterkaitan dengan dokumen lain harus
dibuat histiry-nya sesuai klausul ISO 9001,
ISO 14001, OHSAS 18001, dideklarasikan
oleh PARA PIHAK,
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management

Pengelolaan K3 menuju pada


pembudayaan diimplementasikan secara
teknis detil pada SOP Operasi &
Pemeliharaan Pembangkitan : identifikasi
Aspek Umum K3 & risiko K3 menjadi bagian
tak terpisahkan dari proses bisnis
pembangkitan secara umum

Tanggungjawab semua level pada


pengelolaan K3 menuju
pada pembudayaan, dalam hal
pengembangan dokumen.
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management

Pengelolaan resources sudah


menyentuh ke pokok permasalahan
untuk mengeksekusi pekerjaan.
Tenaga kerja yang dinyatakan tidak
hanya menyangkut jumlah, tetapi
yang paling penting adalah jenis &
level kompetensi yang dibutuhkan
untuk menyelesaiakn pekerjaan
tersebut.
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management

JOB INSTRUCTION !!!


Kombinasi antara
MANUAL INSTRUCTION
dengan pengalaman
melakukan eksekusi
pekerjaan, divalidasi
oleh para pihak melalui
workshop
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management
Hasil pekerjaan harus
tercatat, baik kualitatif
maupun kuantitatif!!!!!.
Hal ini penting untuk
menjadi history peralatan
bersangkutan. Tidak
ketinggalan, harus
divalidasi oleh para pihak
agar paham responsibility
STANDARD JOB ; PEMELIHARAAN MOTOR – MOTOR DC ( ROTOR BARRING PUMP,
JACKING OIL PUMP, EMERGENCY LUBE OIL PUMP)

Integrasi ke dalam
CMMS / EAMS
STANDARD JOB : MATERIAL REQUIREMENT

Integrasi ke dalam
CMMS / EAMS
STANDARD JOB : RESOURCE REQUIREMENT

Integrasi ke dalam
CMMS / EAMS
STANDARD JOB : TASK & JOB INSTRUCTION

Integrasi ke dalam
CMMS / EAMS
WORK ORDER ; PEMELIHARAAN MOTOR – MOTOR DC GT

Integrasi ke dalam
CMMS / EAMS
WORK ORDER ; PEMELIHARAAN MOTOR – MOTOR DC GT

Integrasi ke dalam
CMMS / EAMS
PREVENTIVE MAINT WORK ORDER
PEMELIHARAAN MOTOR – MOTOR DC GT ; MOTOR JACKING OIL PUMP

Integrasi ke dalam
CMMS / EAMS
PREVENTIVE MAINT ENANCE WORK ORDER
PEMELIHARAAN MOTOR – MOTOR DC GT ; MOTOR ROTOR BARRING

Integrasi ke dalam
CMMS / EAMS
PREVENTIVE MAINTENANCE WORK ORDER
PEMELIHARAAN MOTOR – MOTOR DC GT ; MOTOR EMERGENCY LUBE OIL PUMP

Integrasi ke dalam
CMMS / EAMS
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management
STANDARD JOB
PENGGANTIAN CARBON BRUSH MOTOR ROTOR BARING
PREVENTIVE MAINTENANCE WORK ORDER
PENGGANTIAN CARBON BRUSH MOTOR ROTOR BARING
PREVENTIVE MAINTENANCE WORK ORDER
PENGGANTIAN CARBON BRUSH MOTOR ROTOR BARING
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management
Contoh Hasil Menciptakan
Best Practices Work Management
PREDICTIVE MAINTENANCE WORK ORDER
PENGUKURAN GETARAN MOTOR ROTOR BARING GT12
PREDICTIVE MAINTENANCE WORK ORDER
PENGUKURAN GETARAN MOTOR ROTOR BARING GT12
PREDICTIVE MAINTENANCE WORK ORDER
PENGUKURAN GETARAN MOTOR ROTOR BARING GT12
PREDICTIVE MAINTENANCE WORK ORDER
PENGUKURAN GETARAN MOTOR ROTOR BARING GT12
LINK www.mr.pjb2.com
Job Instruction SEBELUM Dilakukan FDP
Motor Jacking Oil Pump (Preventive Maintenance)
Job Instruction SESUDAH Dilakukan FDP
Motor Jacking Oil Pump (Preventive Maintenance)
Job Instruction Pengukuran Getaran SEBELUM Dilakukan FDP
(Predictive Maintenance)
Job Instruction Pengukuran Getaran SESUDAH Dilakukan FDP
(Predictive Maintenance)
Job Instruction Perawatan Ignition Torch SESUDAH Dilakukan FDP
(Preventive Maintenance)
Job Instruction Perawatan Ignition Torch SESUDAH Dilakukan FDP
(Preventive Maintenance)
Job Instruction Perawatan Ignition Torch SESUDAH Dilakukan FDP
(Corrective Maintenance)
Job Instruction Perawatan Ignition Torch SESUDAH Dilakukan FDP
(Corrective Maintenance)
Sebelum & Sesudah Mengadopsi
Keunggulan Organisasi
Setelah semua program dijalankan,
jangan harap semua individu menjadi
hebat. Ada mitos2 yang perlu
diperhatikan. Hal 128 Toyota way.
Agenda Spesifik
Susunan Menciptakan Best Practices Work Management
Tahap - 1 Apa Yang Bisa Diimplementasikan Saat ini ??
1. Keintegrasian Proses Bisnis

2. Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis PLTU Rembang

3. Penjabaran Konsep Praktis Implementasi Proses Bisnis PLTU Rembang

4. Contoh Hasil Implementasi Proses Bisnis (Rencana)

Tahap - 2 Apa Yang Bisa Dikembangkan Selanjutnya ??


1. Mengukur keberhasilan Implementasi

2. Continuous Improvement (Target Jangka Panjang)

3. Manfaat yang Bisa Diperoleh


Mengukur Keberhasilan Implementasi

Pengukuran Keberhasilan Implementasi


Proses Bisnis O & M

1. Proses
Maturity Level tiap KPA (Key Performance Area)
Bisnis

1. OEE (Operational Equipment Effectiveness)


2. Target 2. EAF (Equivalent Operating Hours)
Kinerja (KPI) 3. Tactical Maintenance (Preventive Maintenance
/ PM & Predictive Maintenance)

Kualitas & kuantitas dokumen Sistem Manajemen


3. Dokumen Perusahaan : Manual (Level – 1) Prosedur
SMP (Level – 2), IK (Instruksi Kerja)
(Level – 3), Formulir / Check List (Level – 4)
Mengukur Keberhasilan Implementasi

1. Proses Maturity Level tiap KPA (Key Performance Area)


Bisnis

1. Melakukan pengamatan pada periode tertentu

2. Mengukur baseline dengan assessment pada Key


Performance Area (KPA) baik dengan cara
wawancara langsung dengan semua fungsi
maupun pengukuran pada bidang enabling (area
praktis)
Mengukur Keberhasilan Implementasi

1. Proses Maturity Level tiap KPA (Key Performance Area)


Bisnis

3. Kondisi rawan di awal – awal implementasi :


target yang ditetapkan “tercapai” tapi tidak
dilakukan dengan proses yang benar
4. Pada awal – awal implementasi, perlu
pengawalan cara kerja pada setiap level
pekerja & manajemen.

5. Perlu disusun level maturity sebagai tool


yang mengawal keberhasilan kinerja.
Mengukur Keberhasilan Implementasi

1. OEE (Operational Equipment Effectiveness)


2. Target 2. EAF (Equivalent Operating Hours)
Kinerja (KPI) 3. Maintenance Mix (Preventive Maintenance
/ PM & Predictive Maintenance)
Mengukur Keberhasilan Implementasi
Goal Manajemen Asset =
Menaikkan Kontribusi Asset
Mengukur Keberhasilan Implementasi

US$

PENDAPATAN KOMPONEN A

PENDAPATAN KOMPONEN A
OEE =
OEE Availability *
PENDAPATAN KOMPONEN B
Cost vs Revenue

PENDAPATAN KOMPONEN B Produktivity


PENDAPATAN KOMPONEN C
* Quality
PENDAPATAN KOMPONEN C

PENDAPATAN KOMPONEN D PENDAPATAN KOMPONEN D

DEPRESIASI
DEPRESIASI
LCC = Life
BIAYA TETAP O&M
LCC BIAYA TETAP O&M Cycle Cost
BIAYA BAHAN BAKAR
BIAYA BAHAN BAKAR

BIAYA VARIABLE O&M BIAYA VARIABLE O&M

Cost & Revenue Structure


Mengukur Keberhasilan Implementasi

100 5

90 4.5

80 4

70 3.5 1% saving in EAF


is excess of
60 3
$3m per year.

%
%

50 2.5

40 2

30 1.5

20 1

10 0.5
EAF
EFOR
0 0
2004 2005 2006
Maintenance Mix / Tactics PT PJB UP Muara Tawar
Rasio Planned Maintenance vs Unplanned Maintenance
(Reference : PB Views PT PJB)
Maintenance Mix / Tactics PT PJB UP Muara Tawar
Rasio Planned Maintenance vs Unplanned Maintenance
(Reference : PB Views PT PJB)
Mengukur Keberhasilan Implementasi

Kualitas & kuantitas dokumen Sistem Manajemen


3. Dokumen Terpadu (SMT) : Manual (Level – 1) Prosedur
SMT (Level – 2), SOP / Standard Operating Procedure
(Level – 3), Formulir (Level – 4)

Improvement & evaluasi dokumen Sistem Manajemen


Perusahaan harus dilakukan pada periode tertentu
untuk menjamin bahwa improvement bidang
pemeliharaan (reliability) dan operasi (efficiency)
berjalan sesuai skenario integrasi, yang diaplikasikan
dalam segala lini dokumen Sistem Manajemen
Perusahaan.
Penjabaran Konsep Praktis Implementasi
Proses Bisnis PLTU Rembang
Modal Dasar Tool /
(Kondisi Awal
Methode / Technology / Rekomendasi
PLTU Rembang) Process Resources Engineering
Continuous Target / Key
Deployment Pengendalian Performance
Strategy Proses Improvement Indicator (KPI)

Perwujudan target kinerja yang jelas yang meliputi potensi perbaikan kinerja,
peningkatan kapabilitas proses bisnis internal dan siklus Plan - Do – Check -
Action.

1. Penetapan target kinerja jangka panjang berdasarkan pengukuran maturity level


atas manajemen aset (belum dikembangkan saat ini)

2. Diaplikasikan untuk bidang perencanaan anggaran khususnya untuk


merencanakan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) berbasis
manajemen risiko (belum dikembangkan saat ini).
Continuous Improvement

Asset Availability KPI


1. Inspeksi sesuai jadwal
Best Practices
2. Backlog
3. Derating
4. Maintenance Mix

Maturity Level

Integrated Assessment
1. Manajemen Aset
2. Manajemen Risiko
3. Sistem Manajemen Mutu
4. Sistem Manajemen K3 & Lingkungan
5. Current Audit
Continuous Improvement
(Target Kinerja Jangka Panjang + Program Kerja)

1. Resources 2. Pengukuran

Hasil Rekomendasi Integrasi Tata Kelola : Improvement


pengelolaan Aset Organisasi Pembangkit (Standard
1. Pengukuran Maturity Level (Maturity 1 –
Operating Procedure Improvement) : 5) atas Key Performance Area.
2. Pengukuran dilakukan dengan metode
assessment tiap bulan terhadap tiap
1) Bidang Manajemen Peningkatan Keandalan
Peralatan (Bidang Pemeliharaan & Engineering). Supervisor & Deputy Manajer yang terkait
dengan pengelolaan aset (Pemeliharaan,
2) Bidang Manajemen Efisiensi (Bidang Produksi).
Operasi, Engineering, Supply Chain
3) Bidang Manajemen Mata Rantai Pengadaan Management)
4) Bidang Manajemen Outage 3. Kenaikan maturity level yang ditentukan
5) Bidang Perencanaan & Pengendalian Pekerjaan berdasarkan konsensus antara asesor
dengan yang diases.
Continuous Improvement
(Target Kinerja Jangka Panjang + Program Kerja)

3. Target / KPI 4. Tujuan

1. Penetapan Target Kinerja Jangka 1. Mengetahui level kematangan pola


Panjang sampai beberapa tahun kerja (bidang enabling) pengelolaan
2. Ditindaklanjuti dengan Program aset – aset fisik sesuai framework
Kerja sebagai bentuk Continuous integrasi Tata Kelola Unit
Improvement Pembangkitan yang mendasarkan
pada integrasi Sistem Manajemen
Terpadu – Manajemen Aset –
Manajemen Risiko.
2. Menjadi panduan untuk melakukan
pendalaman.
Continuous Improvement
(Penyusunan RKAP Berbasis Integrasi Tata Kelola)

1. Resources 2. Work Process 3. Results


1) Capital Project yang 1 Business Objective RKAP Berbasis Integrasi Tata
direkomendasikan (hasil
integrasi Tata Kelola) sudah
Kelola Unit Pembangkitan
2 Risk Event
memenuhi kriteria tingkat
kekritisan keandalan tinggi
3 Causes
(Top 10% I) yang harus
dieksekusi
4 Area Of Impact
2) Hasil pengukuran Maturity
Level (Maturity 1 – 5) atas 10 5 Worse Case Scenario
pilar Manajemen Aset dari
assessment tiap bulan Likelihood
6
terhadap tiap Supervisor &
Deputy Manajer
7 Consequences
Pemeliharaan, Operasi,
Engineering, Supply Chain
Management 8 Level Risiko (Initial)

3) Informasi Human Capital


9 Category
readiness untuk mengukur
kesiapan SDM dalam
mengeksekusi RKAP 10 Risk Mitigasi
Manfaat
(Tinjauan Balanced Scorecard)

Tinjauan dari perspective dalam BSC, menegaskan bahwa


keberhasilan inovasi ini akan dirasakan dalam jangka panjang, dan
dipengarui oleh banyak kegiatan dalam proses manajerial.

1. Menghasilkan profit & pertumbuhan yg


sustainable karena karena proses bisnis disetup
dan dijalankan dengan benar, selalu diukur dan
ditetapkan program perbaikan berkelanjutan
1. Financial Perspective untuk menjamin tercapainya KPI.
2. Peningkatan pendapatan bersifat normatif.
Penyebabnya banyak faktor, diantaranya
pengelolaan aset yang baik. (sifat sustainable)
sustainable
Manfaat
(Tinjauan Balanced Scorecard)

1. Menjamin kepada para stakeholder & shareholder,


bahwa dengan melakukan integrasi, maka proses
O & M bidang ketenagalistrikan telah dijalankan
dengan compliance terhadap regulasi
2. Customer Perspective berdasarkan SMT /ISO/OHSAS
2. Proses continuous improvement mudah
dilakukan, sehingga proses untuk mencapai best
practices corporate dan good generation
governance juga akan lebih mudah & cepat.
Manfaat
(Tinjauan Balanced Scorecard)

1. Memudahkan improvement pengelolaan aset –


aset pembangkit dari sisi operasi, pemeliharaan,
pengelolaan aspek K3 & lingkungan serta proses
3. Internal Perspective pendukung yang lain (mata rantai pengadaan,
kompetensi SDM, dsb) (Internal perspective).
2. Paperwork minimal untuk dokumen – dokumen
pengelolaan aset perusahaan, sehingga
memudahkan / menyederhanakan dalam
pengendalian bisnis proses / audit
(siklus Plan – Do – Check – Action).
Manfaat
(Tinjauan Balanced Scorecard)

3. Internal Perspective
Tinjauan dari Perspective Perusahaan Asuransi (claim probability) yang
memiliki dampak luas jika perusahaan berniat melakukan go public
(Profit Probability)

Nilai Tertanggung Vs Deductible

2006 2007
Manfaat
(Tinjauan Balanced Scorecard)

1. Sistem Integrasi memaksa setiap individu


untuk mengeluarkan tacit knowledge
menjadi tangible outcomes.
outcomes Tacit knowledge
ini mencerminkan pengalaman berharga
3. People & Work
Culture Perspective selama terlibat dalam proses O & M
pembangkitan. Integrasi mewadahi
prosesnya. Media yang digunakan adalah
workshop secara intensif
2. Mencegah drain knowledge / Dasar – dasar
penting pembangunan work culture
1. Capture History :
Aplikasi PLTU Rembang (Improvement)

1. Capturing Manual 2. Capturing Maintenance History


1) Design 1) Pengalaman Semasa Commissioning
2) Maintenance 2) Pengalaman Maintenance Task Tactical (PM & PdM)
3) Operation 3) Pengalaman Kegagalan / Failure Equipment
4) Pengalaman Maintenance Task Non Tactical (Emergency Repair,
Repair By Contractor, Corrective Maintenanca)

Menghasilkan pengalaman & pengetahuan akan :


 FMEA (Failure Mode Effect & Analysis)
 RCFA (Root Cause Failure Analysis)

3. Capturing Operation History


Berdasarkan pengelolaan :
 EAF (Equivalent Availability Factor)
 NPHR (Net Plant Heat Rate)
 EFOR (Equivalent Forced Outage Rate)

1. Terbentuk baseline PLTU Rembang yang menentukan maturity / tingkat


kematangan
2. Program kerja & jadwal pelaksanaan PM & PdM, sbg baseline
3. Maintenance mix atas breakdown PM & PdM, sbg baseline
2. STRATEGY :
Aplikasi PLTU Rembang (Improvement)

A
Asset Optimization Program Manajemen Risiko

1. Key Performance Area (KPA) 1. Capture Business Area


2. Special Capture P3 : Reliability 2. Capture SWOT MATRIX : Strength,
Improvement Weakness, Opportunity, Threath
EKUIVALEN

1. Strategy Management Minimize & Maximize SWOT :


2. Continuous Improvement

3. Work Planning & 1. Improvement


Control reliability / keandalan
4. Information & Knowledge main equipment
5. Organizational Alignment

6. Reliability 2. Improvement /
EKUIVALEN
Management perbaikan Harga Pokok
7. Material Management Produksi (HPP)
8. Life Cycle Engineering
9. Work Culture & Motivation
B
3. PLAN :
Aplikasi PLTU Rembang

B
Task Identification Implementation Plan

1. Analisa kuantitatif & kualitatif berdasar Main Equipment ditetapkan sesuai CRITICALITY
1. SERP KKS
EKUIVALEN
FUNCTION :
2. Diperoleh TOP 10% atas criticality Generator; Auxiliary Power Transformer; Boiler;
berdasarkan KKS Steam Turbine; HRSG; Emergency Diesel Generator
(EDG); Fire Fighting System
1. Mengenali modus kerusakan & pengaruh
2. FMEA kerusakan thd asset kritikal.
EKUIVALEN
Berdasarkan main equipment, dilakukan :
2. Tahap I dilakukan thd asset dg nilai Analisa / assessment kualitatif (PROBABILITY)
tertinggi dari SERP Analisa / assessment kuantitative (LIKELIHOOD)

Dilaksanakan bila penyebab yang


Penentuan LEVEL RISIKO (RISK LEVEL)
3. RCFA sesungguhnya dari Failure Mode belum
diketahui

Failure Defense Task / Pengendalian Risiko


1. Pembuatan PM & PdM basis dengan mensinergikan LEVEL RISIKO (Improvement)
2. PCR (Plant Component Replacement)
3. Breakdown Manajemen Outage & Standard Job Overhaul dengan mensinergikan LEVEL
RISIKO (Improvement)

C
4. DO :
Aplikasi PLTU Rembang

Task Execution / Residual Risiko

1. Maintenance Task PM & PdM mensinergikan task


possibility residual risk
2. Maintenance Taks Overhaul mensinergikan task
possibility residual risk
3. Redesign dengan mensinergikan task possibility
residual risk

Tas Execution Schedule

Execution Task Force

D
5. CHECK, ACTION & CONTINUOUS IMPROVEMENT
APLIKASI PLTU Rembang

Task Measurement Risk Evaluation


(Mekanisme Audit) (Mekanisme Audit)

Action Based Improvement &


Residual Risk

Paham akan Failure Mode


baru, Root Cause baru dan
Risk baru

F A
Mengambil proses alir standrardisasi
sesuai Toyota way Fieldbook hal 122
Terima Kasih

108

Anda mungkin juga menyukai