1
LATAR BELAKANG
2
SMM
• Sistem Manajemen Mutu yang selanjutnya disebut
SMM, adalah sistem manajemen organisasi untuk
mengarahkan dan mengendalikan penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi dan non-konstruksi di setiap
Unit Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan dan Penyedia
Jasa dalam hal pencapaian mutu
3
Tujuan Penyelenggaraan SMM
Menjadi:
Menghindari kesalahan
Karena:
Perbaikan mutu memerlukan
lebih banyak Waktu, Dana, SDM, dan Moral 5
BAB II
PENERAPAN SMM
Pasal 5
1) Seluruh Unit Kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib memahami dan
menerapkan SMM.
2) Seluruh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (Pekerjaan Konstruksi dan Non
Konstruksi) di lingkungan Departemen sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib
memahami dan menerapkan SMM.
4) Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan di lingkungan Departemen
baik di pusat maupun di daerah wajib melaksanakan pengukuran kinerja penerapan
SMM melalui Audit Internal.
5) Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan baik di pusat maupun di
daerah wajib melakukan audit SMM terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa di lingkungan Departemen
DELAPAN PRINSIP MANAJEMEN MUTU
1. Fokus pelanggan.
2.Kepemimpinan.
3.Keterlibatan personil.
4.Pendekatan proses.
5.Pendekatan sistem terhadap manajemen.
6.Perbaikan berkesinambungan.
7.Pendekatan faktual dalam pengambilan keputusan.
8.Hubungan pemasok yang saling menguntungkan.
Delapan ( 8 ) Prinsip Manajemen Mutu :
1. Fokus Pelanggan :
• organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan (kini dan yang akan datang)
2. Kepemimpinan :
Pemimpin :
• menciptakan & memelihara lingkungan (intern) dimana semua karyawan dapat berperan serta secara penuh dalam
menunjang tujuan organisasi
3. Pelibatan orang :
• semua personil dalam suatu organisasi merupakan inti sebuah organisasi
• keterlibatan semua personil dengan kemampuannya dapat dipakai untuk
memberikan manfaatnya kepada organisasi
4. Pendekatan proses:
• Proses adalah kumpulan kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang
mengubah input menjadi output
• Hasil yang dikehendaki oleh organisasi tercapai lebih efisien bila kegiatan dan
sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses.
Kebija ka n Mutu
SEKRETARIAT/PUSAT (Es. II)
Kementeria n PU
Membentuk
MANUAL MUTU Unit Pengelola Sistem
(DSM/BPK/M/01)
Pedoma n Mutu
Kementeria n PU Membentuk
( Perme n PU No Pengelola Sstem
0 4 / PRT/ M/ 20 0 9 ) ma na jemen Mutu Sosia lisa si, Pema ha ma n Ana lisa
& Pela tiha n SMM Kebutuha n Dokumen
Menyusun
· Ma nua l Mutu Dok. Siste m Mutu Membua t
· Prosedur Mutu (DSM/…../PP/XX) Dokumen SMM
Wa jib, PP & IK
Ra pa t
Tinja ua n Audit Mutu
PENERAPAN
Ma na jemen Interna l
Sosia lisa si/workshop
· Ma nua l Mutu
· Prosedur Mutu
Perba ika n da n
Wa jib, PP & IK Peningka ta n
TDK
YA
Revisi/
Dok.
11 Ba ru?
Manual Mutu
Dokumen yang merinci penerapan sistem
manajemen mutu pada Unit Kerja Eselon I
SEKJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN.
1. Pendahuluan
3. Ruang Lingkup
7. Pelaksanaan Kegiatan
BP Konstruksi
(1) PENGELOLA
SISTEM
UNIT PENJAMIN MUTU PANEL AUDIT
Wakil Manajemen (Sesba) Ketua
Pengendali Dokumen Auditor
(2) PENERAP
SISTEM
17
3.2 STRUKTUR ORGANISASI SMM Pusbin PK (CONTOH)
(SK Kepala Pusbin PK No 11/KPTS/KP/2012 Tanggal 31 Juli 2012)
Kapus
(PIMPINAN PUNCAK)
19
20
PERATURAN MENTERI
PU NOMOR
04/PRT/M/2009
21
TUJUAN RTM
1. Untuk mengevaluasi dan memastikan
penyelenggaraan SMM sesuai dengan
rencana semula.
SE ?
MULAI
PELAKS RTM DATA MSKN RTM
SU
AI
PENGIRIMAN UND
DAN BAHAN RTM
PELAKSANAAN
RISALAH RTM
RTM
PENDISTRIBUSIAN
RISALAH RTM
PELAPORAN
SELESAI HASIL MONITORING
MONITORING
PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
1. AUDIT INTERNAL SMM
2. ANALISIS DATA
1. TINDAKAN KOREKTIF
2. TINDAKAN PENCEGAHAN