BAB III
METODE PENELITIAN
2. Metode Observasi
Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian
langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung
kegiatan penelitian, sehingga dapat gambaran secara jelas tentang kondisi
objek penelitian tersebut (Siregar, 2013). Dalam penelitian ini penulis
mengamati tentang gangguan busbar pada wilayah Unit Induk Transmisi Jawa
Bagian Barat.
3. Metode Studi Pustaka
2
pemberian data dan klasifikasi data, dan proses terakhir adalah tabulasi yang
merupakan proses dari hasil pengkodean untuk dapat disajikan dalam bentuk
tabel.
2. Penganalisisan Data
Tujuan dari analisis data adalah untuk menyederhanakan dan juga
memudahkan data untuk ditafsirkan. Setelah data terkumpul maka di bagi
menjadi dua kelompok. Yaitu data kuantitatif dalam bentuk angka-angka dan
data kualitatif yang lebih dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau symbol.
3. Penafsiran Hasil Analisis
Setelah data selesai dianalisa, kegiatan terkahir adalah menafsirkan hasil
analisa data.Tujuan penafsiran analisis ini adlah untuk menarik kesimpulan
dari penelitian kualitatif yan telah dilakukan. Penarikan kesimpulan ini
dilakukan dengan membandingkan hipotesis yang sudah dirumuskan dengan
hasil analisa data yang sudah diperoleh.
ZONE 1
5 GEC ALSTHOM MVTP31F1CB0752B BUSBAR SUPERVISI 355097E
ZONE 2
6 GEC ALSTHOM MVTP31F1CB0752B BUSBAR SUPERVISI 355103E
CHECK ZONE
7 SCHNEIDER P123 OCR /GFR 39602268/03/17
Is = 0.25 A
2 BUSBAR ZONE 2 2000/1A
tms = Instan
Is = 0.25 A
BUSBAR CHECK
3 2000/1A
ZONE
tms = Instan
BUSBAR SUPERVISI
4 150KV/100V Vs = 8 V
ZONE 1
BUSBAR SUPERVISI
5 ZONE 2
150KV/100V Vs = 8 V
BUSBAR SUPERVISI
6 CHECK ZONE
150KV/100V Vs = 8 V
In= 1 A
7 OCR/GFR 2000/1A
Is =1,2 x In
5
TMS = 0,575
INVERS
Tabel 3.2 Tap setting sebelum penggantian proteksi busbar di GI.Lengkong
Wirring untuk high impedance dan low impedance juga berbeda, untuk
high impedance dirasa cukup rumit dikarenakan untuk masuk ke relai harus
masuk ke bay sebelahnya sampai ujung dan ujungnya memasuki relai.
Pada relai numerik selain Tap setting diperlukan pulan PSL. PSL ini
fasilitas untuk menyerap inputan yang masuk ke relai diperoses dengan logic
kemudian dikeluarkan melalui kontak – kontak output yang ada pada relai.
Berikut ini untuk Tap Setting.
Gambar 3.3 Tap Setting untuk Relai baru di GI.Lengkong hallaman 1
8
Berikut ini untuk data PSL yang digunakan untuk sistem proteksi busbar
di GI Lengkong.
PSL diatas diambil sampel hanya pada bay kopel saja, dan untuk bay yang
lainya identik dengan bay kopel untuk input, output dan indikasinya.
3.4.3 Wirring diagram relai yang baru di GI Lengkong
Berikut data untuk wiring relai yang baru, tetapi hanya mengambil contoh
untuk rangkaian arusnya saja. Untuk rangkaian lainya pada lampiran.
TRAFO 3 TRIP
GIS 150Kv Kesalahan wiring pada sistem triping
2 06-Feb-21 CAWANG BERSAMAAN DENGAN
BINTARO BARU yang mengakibatkan busbar pad
BUSBAR 1 TRIP
27 maret GI 150KV Breakdown CT busbar 3
3 PULOGADUNG kegagalan peralatan
2021 BEKASI kopel 2 phase R
GI 150KV CT 5B6.1 Fasa S
4 17-Apr-21 UPT CILEGON kegagalan sistem
SURALAYA breakdown
KEBUTUHAN SISTEM
GIS 150KV PMT 150kV Gandul#1 Trip bersam
5 27-Jun-21 UPT CAWANG => UNCONTROLABLE
PONDOK INDAH proses pemberian tegangan pada bu
(SYSTEM FAULT)
Bersamaan dengan
UPT GI 150KV gangguan SKTT 150 kV
6 11-Aug-21 Akibat pekerjaan pihak lain
PULOGADUNG GAMBIR BARU Gambir Baru - Gedung
Pola #1
Gangguan disebabkan
adanya perbedaan as
built drawing tertulis
dengan wiring dilapangan
UPT DURI GI 150KV GAJAH sehingga menyebabkan
7 20-Sep-21 Akibat pekerjaan pihak lain
KOSAMBI TUNGGAL arus masuk ke relai
busbar protection.
Pekerjaan ini
dilaksanakan oleh PT
Christi Manunggal
Gangguan dipicu oleh
pekerjaan dismantling
berupa penarikan kabel
UPT DURI GIS 150KV
8 16-Oct-21 eksisting bay Karet #2 rangkaian kontrol trip yang tidak se
KOSAMBI KEBON JERUK
yang mengakibatkan
buswire SF6 2nd Busbar
terganggu
tidak ada padam bay
penghantar maupun bay
trafo Telah dilakukan
Investigasi awal dengan
hasil belum ditemukan
GI 150KV
9 04-Dec-21 UPT CILEGON penyebabnya.dan akan rangkaian kontrol trip yang tidak se
SURALAYA
dilakukan investigasi
lanjutan Namun di GI Ada
kegiatan Penarikan kabel
oleh PT Enindo untuk
relay buspro
UPT GISTET 500KV Breakdown pada
10 25-Jan-22 kesalahan peralatan baru
PULOGADUNG PRIOK kompartemen 7B1-7
Jadwal pekerjaan
pemeliharaan bay kopel ,
GIS 150KV dilakukan uji fungsi Relay kesalahan rangkaian pada sekunde
11 06-Feb-22 UPT CAWANG
PONDOK INDAH P122 OCR yang koepl
didalamnya terdapat
fungsi CBF
Gangguan saat proses
GIS 150KV
12 30-Mar-22 UPT CILEGON penormalan DS Rel 1 bay kesalahan system pada PMS
SALIRA INDAH
KTT 2 Sulfindo
13 23-Jun-22 UPT DURI GITET 500KV Gangguan Busbar B Akibat pekerjaan pihak lain
13
GITET Balaraja
disebabkan adanya
Blocking Triping Relai
Buspro Busbar B Main B
Existing yang tidak
sempurna saat
KOSAMBI BALARAJA dilaksanakan pekerjaan
pengujian Buspro Main B
Bus B yang merupakan
rangkaian dari pekerjaan
penggantian rele Buspro
oleh pelaksana KSO PT.
Bisetta - Enindo
Gangguan bersamaan
dengan pengujian OCR
bay Kopel 150kV dalam
rangka pemeliharaan
HAR 2 Tahunan Kopel
GIS 150KV
UPT DURI dan Busbar A di GIS
14 28-Jul-22 SUVARNA desiain wiring yang tidak standa
KOSAMBI Suvarna Sutera dan
SUTERA
ditemukan adanya
ketidaksesuaian wiring
CBF bay Kopel sehingga
menginisasi CBF bekerja
saat pengujian OCR
1. Adanya anomaly pada
socket Lock out F863 Bay
Saketi#2 (terdapat ring
per di antara terminal 70
dan 71) 2. Ditemukan
rangkaian arus fasa T
GI 150KV
15 22-Nov-22 UPT CILEGON dan N yang tertukar kesalahan pada sisi sekunder relai
MALINGPING
posisi pada terminal X212
yang menyebabkan hasil
rekaman DFR eksternal
bay Saketi#2 tertukar 3.
Ditemukan Setting pole
discrepancy 10s.
GIS 150KV Hilang tegangan karena
UPT
16 03-Dec-22 GUNUNG PMT di sisi GIS kesalahan system
PULOGADUNG
SAHARI Pademangan trip