Anda di halaman 1dari 13

1

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Wilayah UIT JBB dan untuk penggantian
peralatannya memaksi contoh pada GI. 150kV Lengkong dipilih karena memiliki
semua aspek pendukung agar penilitian dapat berjalan dengan baik. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2022 sampai dengan Februari tahun 2023.

3.2 Metodologi Peneliatan


3.2.1 MetodePengumpulan Data
(Arikunto, 2002) menyatakan bahwa metode penelitian adalah berbagai cara
yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.Dalam
penelitian ini penulis menggunakan tiga macam cara untuk mengumpulkan data,
yaitu:
1. Metode Wawancara
(Sudijono, 1996) menyampaikan bahwa wawancara adalah menghimpun
bahan keterangan yang dilakukan dengan tanya jawab lisan secara sepihak
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam
penelitian ini penulis melakukan wawancara terhadap ahli proteksi dan
beberapa petugas lapangan yang mengerti tentang sistem proteksi di wilayah
kerja PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat.

2. Metode Observasi
Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian
langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung
kegiatan penelitian, sehingga dapat gambaran secara jelas tentang kondisi
objek penelitian tersebut (Siregar, 2013). Dalam penelitian ini penulis
mengamati tentang gangguan busbar pada wilayah Unit Induk Transmisi Jawa
Bagian Barat.
3. Metode Studi Pustaka
2

(Sugiyono, 2011,) menjelaskan terdapat tiga kriteria yang digunakan


sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian.
Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang
diteliti. Kemutakhiran brarati terkait dengan teori atau referensi yang
digunakan. Keaslian terkait dengan keaslian sumber penelitian.
Dalam metode ini, penulis mencari literatur, artikel, maupun sumber lain
untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan sistem proteksi
trafo, arus hubung singkat, koordinasi proteksi, dan penelitian lain yang terkait
dengan penelitian penulis.

3.2.2 Metode Analisa Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapanagan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2011).
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. (Mukhtar, 2013) mengutarakan metode penelitian deskriptif
kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan peneliti untuk menemukan
pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu tertentu.
Metode yang digunakan penulis pada awalnya melakukan penjelajahan teori
terkait melalui studi pustaka, kemudian melakukan pengumpulan data dengan
metode wawancara dan observasi, dan diakhiri dengan penyusunan laporan.
Sedangakn langkah-langkah dalam analisa data ini adalah:
1. Pengolahan Data
Data yang didapatkan dalam tahap pengumpulan data, kemudian perlu
diolah kembali. Pengolahan dimaksudkan agar data lebih sederhana, sehingga
semua data yang telah terkumpul dapat disajikan dan disusun dengan rapi
sehinggga memudahkan proses analisa data. Dalam proses pengolahan ini
yang pertama dilakukan adalah penyuntingan data yang merupakan peninjuan
kembali data yang telah diperoleh, kemudian pengkodean data untuk
3

pemberian data dan klasifikasi data, dan proses terakhir adalah tabulasi yang
merupakan proses dari hasil pengkodean untuk dapat disajikan dalam bentuk
tabel.
2. Penganalisisan Data
Tujuan dari analisis data adalah untuk menyederhanakan dan juga
memudahkan data untuk ditafsirkan. Setelah data terkumpul maka di bagi
menjadi dua kelompok. Yaitu data kuantitatif dalam bentuk angka-angka dan
data kualitatif yang lebih dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau symbol.
3. Penafsiran Hasil Analisis
Setelah data selesai dianalisa, kegiatan terkahir adalah menafsirkan hasil
analisa data.Tujuan penafsiran analisis ini adlah untuk menarik kesimpulan
dari penelitian kualitatif yan telah dilakukan. Penarikan kesimpulan ini
dilakukan dengan membandingkan hipotesis yang sudah dirumuskan dengan
hasil analisa data yang sudah diperoleh.

3.3 Pola Proteksi Busabr Pada GI Lengkong sebelum penggantian


Gardu induk Lengkong adalah gardu induk dengan sistem double busbar.
Terdapat dua busbar yang dihubungkan melalui bus coupler ketika beroperasi
normal. Gardu Induk Lengkong memiliki sepuluh bay termasuk bus kopel.
Pada kali ini kita akan membahas pola proteksi sebelum penggantian relay.
Berikut ini data – data eksisting / awal sebelum penggantian peralatan,
meliputi data relay, tap setting relay dan wirring yang diterapkan

3.3.1 Merek dan Type relai yang lama pada GI Lengkong


Bay kopel menggunakan sistem high impedance dengan data relay
sebagai berikut.
NO. MEREK TYPE FUNGSI NO.SERI
1 GEC ALSTHOM MCAG34F1BB0005B BUSBAR ZONE 1 355061E
2 GEC ALSTHOM MCAG34F1BB0005B BUSBAR ZONE 2 355076E

3 GEC ALSTHOM MCAG34F1BB0005B BUSBAR CHECK 355066E


ZONE
4 GEC ALSTHOM MVTP31F1CB0752B BUSBAR SUPERVISI 355090E
4

ZONE 1
5 GEC ALSTHOM MVTP31F1CB0752B BUSBAR SUPERVISI 355097E
ZONE 2
6 GEC ALSTHOM MVTP31F1CB0752B BUSBAR SUPERVISI 355103E
CHECK ZONE
7 SCHNEIDER P123 OCR /GFR 39602268/03/17

Tabel 3.1 Relai sebelum penggantian proteksi busbar proteksi di


GI.Lengkong

Relai – relai diatas tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan data


gangguan yang muncul, sering juga relai seperti itu disebut relai
elektromekanis. Teteapi relai ini sangat mudah dalam pengujianya, bahkan
bisa menguji dengan mencabutnya saat busbar padam dan di uji individu
diluar.

3.3.2 Tap Setting relai yang lama pada GI Lengkong


Terdapat pula setingan yang diterapkan pada relai diatas. Para meter
setting yang ada juga begitu sederhana dan tidak terlalu kompleks. Berikut
setting relai buspro sebelum penggantian di GI.Lengkong.
RATIO TAP
NO. RELAY
CT/CVT SETTING
Is = 0.25 A
1 BUSBAR ZONE 1 2000/1A
tms = Instan

Is = 0.25 A
2 BUSBAR ZONE 2 2000/1A
tms = Instan

Is = 0.25 A
BUSBAR CHECK
3 2000/1A
ZONE
tms = Instan

BUSBAR SUPERVISI
4 150KV/100V Vs = 8 V
ZONE 1

BUSBAR SUPERVISI
5 ZONE 2
150KV/100V Vs = 8 V

BUSBAR SUPERVISI
6 CHECK ZONE
150KV/100V Vs = 8 V

In= 1 A
7 OCR/GFR 2000/1A
Is =1,2 x In
5

TMS = 0,575
INVERS
Tabel 3.2 Tap setting sebelum penggantian proteksi busbar di GI.Lengkong

3.3.3 Wirring relai yang lama pada GI Lengkong

Wirring untuk high impedance dan low impedance juga berbeda, untuk
high impedance dirasa cukup rumit dikarenakan untuk masuk ke relai harus
masuk ke bay sebelahnya sampai ujung dan ujungnya memasuki relai.

Gambar 3.1 Common circuits – buswire hal 1 GI.Lengkong


6

Gambar 3.2 Common circuits – buswire hal 2 GI.Lengkong

3.4 Pola Proteksi Busabr Pada GI Lengkong sesudah penggantian


Selain penggantian relai buspro lama yang high impedance ke low impedance
tipe centralized, pada waktu yang sama dilakukan uprating beberapa MTU di GI
lengkong untuk kehandalan sistem. Adapun dalam penggantiannya kita merujuk
pada pola yang sama dalam persyaratanya, yakni data relay baru, tap setting baru
dan wirring integrasi dari relai lama ke relai baru.
3.4.1 Merek dan Type relai yang baru di GI Lengkong

Busbar proteksi yang baru menggunakan pabrikan General electric dengan


beragram fiture pendukung untuk dapat menganalisa kinerja relay, pencatatan saat
gangguan. Pemantauan status DS secara langsung. Relai ini berjenis numerik
karena memaki banyak komponen elektro didalam nya dalam mendukung
kinerjanya. Berikut data relai yang terpasang di GI Lengkong
NO. MEREK TYPE FUNGSI NO.SERI
1 GE P746 Kopel, Trafo 1, Trafo 3, 345614294/03/22
Lengkong baru 1 dan
Lengkong baru 2
2 GE P746 Trafo 2, Kapasitor 345614295/03/22
1,Trafo 4, Bsd 1 dan
Bsd 2
3 GE P746 Spare 1, Spare 2 dan 345614296/03/22
Spare 3
Tabel 3.3 Relai sesudah penggantian proteksi busbar proteksi di
GI.Lengkong
Untuk relai yang baru ini sudah ada 3 spare fasilitas yang sudah
diconffigurasi dan 2 lagi belum diconfigurasi untuk kebutuhan kedepanya.
Untuk relai ini sistemnya dalam 1 relai terdapat 5 bay dan dalam 5 bay itu
sudah mencakup busbar zone 1, busbar zone 2, dan busbar check zone. Relai
ini juga terdiri dari beberapa modul dan bila ada yang rusak hanya mengganti
modulnya saja tidak mengganti relaynya.
3.4.2 Tap setting dan PSL relai yang baru di GI Lengkong
7

Pada relai numerik selain Tap setting diperlukan pulan PSL. PSL ini
fasilitas untuk menyerap inputan yang masuk ke relai diperoses dengan logic

kemudian dikeluarkan melalui kontak – kontak output yang ada pada relai.
Berikut ini untuk Tap Setting.
Gambar 3.3 Tap Setting untuk Relai baru di GI.Lengkong hallaman 1
8

Gambar 3.4 Tap Setting untuk Relai baru di GI.Lengkong hallaman 2


9

Berikut ini untuk data PSL yang digunakan untuk sistem proteksi busbar
di GI Lengkong.

Gambar 3.5 PSL Input kopel relai Proteksi busbar GI.Lengkong

Gambar 3.6 PSL Output kopel relai Proteksi busbar GI.Lengkong

Gambar 3.7 PSL Indikasi Kopel relai Proteksi busbar GI.Lengkong


10

Gambar 3.8 PSL Indikasi alarm relai Proteksi busbar GI.Lengkong

Gambar 3.9 PSL Indikasi trip relai Proteksi busbar GI.Lengkong


11

PSL diatas diambil sampel hanya pada bay kopel saja, dan untuk bay yang
lainya identik dengan bay kopel untuk input, output dan indikasinya.
3.4.3 Wirring diagram relai yang baru di GI Lengkong
Berikut data untuk wiring relai yang baru, tetapi hanya mengambil contoh
untuk rangkaian arusnya saja. Untuk rangkaian lainya pada lampiran.

Gambar 3.10 Wiring diagram relai Proteksi busbar GI.Lengkong


12

Gambar 3.10 Wiring diagram kopel Proteksi busbar GI.Lengkong

3.5 Data Gangguan Busbar Proteksi UIT JBB 2020-2022


Unit
NO TANGGAL
Pelayanan Gardu GANGGUAN Sebab
. PADAM
transmisi
GIS 150KV Busbar 1 trip dan Intertrip Terjadi breakdown di kompartemen D
1 30 juni 2020 PULOGADUNG
KEBON SIRIH ke GI Budi kemuliaan Rel 2 Bay Kopel 150kV

TRAFO 3 TRIP
GIS 150Kv Kesalahan wiring pada sistem triping
2 06-Feb-21 CAWANG BERSAMAAN DENGAN
BINTARO BARU yang mengakibatkan busbar pad
BUSBAR 1 TRIP
27 maret GI 150KV Breakdown CT busbar 3
3 PULOGADUNG kegagalan peralatan
2021 BEKASI kopel 2 phase R
GI 150KV CT 5B6.1 Fasa S
4 17-Apr-21 UPT CILEGON kegagalan sistem
SURALAYA breakdown
KEBUTUHAN SISTEM
GIS 150KV PMT 150kV Gandul#1 Trip bersam
5 27-Jun-21 UPT CAWANG => UNCONTROLABLE
PONDOK INDAH proses pemberian tegangan pada bu
(SYSTEM FAULT)
Bersamaan dengan
UPT GI 150KV gangguan SKTT 150 kV
6 11-Aug-21 Akibat pekerjaan pihak lain
PULOGADUNG GAMBIR BARU Gambir Baru - Gedung
Pola #1
Gangguan disebabkan
adanya perbedaan as
built drawing tertulis
dengan wiring dilapangan
UPT DURI GI 150KV GAJAH sehingga menyebabkan
7 20-Sep-21 Akibat pekerjaan pihak lain
KOSAMBI TUNGGAL arus masuk ke relai
busbar protection.
Pekerjaan ini
dilaksanakan oleh PT
Christi Manunggal
Gangguan dipicu oleh
pekerjaan dismantling
berupa penarikan kabel
UPT DURI GIS 150KV
8 16-Oct-21 eksisting bay Karet #2 rangkaian kontrol trip yang tidak se
KOSAMBI KEBON JERUK
yang mengakibatkan
buswire SF6 2nd Busbar
terganggu
tidak ada padam bay
penghantar maupun bay
trafo Telah dilakukan
Investigasi awal dengan
hasil belum ditemukan
GI 150KV
9 04-Dec-21 UPT CILEGON penyebabnya.dan akan rangkaian kontrol trip yang tidak se
SURALAYA
dilakukan investigasi
lanjutan Namun di GI Ada
kegiatan Penarikan kabel
oleh PT Enindo untuk
relay buspro
UPT GISTET 500KV Breakdown pada
10 25-Jan-22 kesalahan peralatan baru
PULOGADUNG PRIOK kompartemen 7B1-7
Jadwal pekerjaan
pemeliharaan bay kopel ,
GIS 150KV dilakukan uji fungsi Relay kesalahan rangkaian pada sekunde
11 06-Feb-22 UPT CAWANG
PONDOK INDAH P122 OCR yang koepl
didalamnya terdapat
fungsi CBF
Gangguan saat proses
GIS 150KV
12 30-Mar-22 UPT CILEGON penormalan DS Rel 1 bay kesalahan system pada PMS
SALIRA INDAH
KTT 2 Sulfindo
13 23-Jun-22 UPT DURI GITET 500KV Gangguan Busbar B Akibat pekerjaan pihak lain
13

GITET Balaraja
disebabkan adanya
Blocking Triping Relai
Buspro Busbar B Main B
Existing yang tidak
sempurna saat
KOSAMBI BALARAJA dilaksanakan pekerjaan
pengujian Buspro Main B
Bus B yang merupakan
rangkaian dari pekerjaan
penggantian rele Buspro
oleh pelaksana KSO PT.
Bisetta - Enindo
Gangguan bersamaan
dengan pengujian OCR
bay Kopel 150kV dalam
rangka pemeliharaan
HAR 2 Tahunan Kopel
GIS 150KV
UPT DURI dan Busbar A di GIS
14 28-Jul-22 SUVARNA desiain wiring yang tidak standa
KOSAMBI Suvarna Sutera dan
SUTERA
ditemukan adanya
ketidaksesuaian wiring
CBF bay Kopel sehingga
menginisasi CBF bekerja
saat pengujian OCR
1. Adanya anomaly pada
socket Lock out F863 Bay
Saketi#2 (terdapat ring
per di antara terminal 70
dan 71) 2. Ditemukan
rangkaian arus fasa T
GI 150KV
15 22-Nov-22 UPT CILEGON dan N yang tertukar kesalahan pada sisi sekunder relai
MALINGPING
posisi pada terminal X212
yang menyebabkan hasil
rekaman DFR eksternal
bay Saketi#2 tertukar 3.
Ditemukan Setting pole
discrepancy 10s.
GIS 150KV Hilang tegangan karena
UPT
16 03-Dec-22 GUNUNG PMT di sisi GIS kesalahan system
PULOGADUNG
SAHARI Pademangan trip

Anda mungkin juga menyukai