Anda di halaman 1dari 19

Jurnal JISIPOL

Ilmu Pemerintahan Universitas Bale Bandung


Volume 7, Nomor 2, April 2023 (46-64)
(P-ISSN 2087-474X)

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN


DESA OLEH PEMERINTAH DESA SEBAGAI UPAYA
PERBAIKAN AKSESIBILITAS SOSIAL MASYARAKAT DI DESA
KARANGSEWU KECAMATAN CISEWU KABUPATEN GARUT

1Helwani & 2Ega Elang Rahayu


1 Program
Studi Keuangan Publik, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
helwanisamuel10@gmail.com
2 Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Bale Bandung, Bandung, Jawa Barat

egaelangrahayu@gmail.com

Received 1 Maret 2023; Revised: 3 Maret 2023; Accepted: 15 April 2023; Published: 20 April 2023; Available online: April 2023

ABSTRAK

Pemerintah Desa dalam pembangunan infrastruktur jalan diharapkan mendapatkan


manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa setempat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah desa dalam pembangunan
infrastruktur jalan di desa karang sewu kecamatan cisewu kabupaten garut serta
mengetahui paktor pendukung dan penghambatnya dalam kegiatan pembangunan
inspratuktur tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatip yakni suatu
bentuk penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum sebagai
macam data yang dikumpul dilapangan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara terhadap sejumlah inporman. Analisis data menggunakan model analisis
internal hasil penelitian menunjukan bahwa peran pemerintah desa dalam
pembangunan inspratuktur di jalan desa karang sewu masih kurang berperan dan
blm optimal, hal ini dilihat dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan paktor
pendukung yang lain. APBD yang mencakupi untuk melakukan pembangunan, serta
regulasi yang di berikan. Sedangkan paktor penghambat yaitu belum maksimalnya
pengawasan dan pemantawan pada pembangunan inspratuktur, kemudian akses
dan medan yang berat membuat sulitnya proses pembangunan inspratuktur waktu
yang lama serta bahan material yang mahal.
Key Word: Implementasi, Pembangunan, infrastruktur

PENDAHULUAN mengurus sendiri urusan


Otonomi daerah adalah hak, pemerintahan dan kepentingan
wewenang, dan kewajiban daerah masyarakat setempat sesuai
otonom untuk mengatur dan dengan peraturan perundang-

46
Helwani dan Ega Elang Rahayu, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh
Pemerintah Desa sebagai Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut

undangan. Pelaksanaan otonomi pertumbuhan dan perubahan yang


daerah selain berlandaskan pada terencana dan dilaksanakan secara
acuan hukum, juga sebagai sadar oleh suatu bangsa
implementasi tuntutan globalisasi pemerintahan menuju modernisasi
yang harus diberdayakan dengan dalam rangka pembinaan bangsa
cara memberikan daerah (Siagian, 2008).
kewenangan yang lebih luas, lebih
Sesuai Undang-Undang Nomor 26
nyata dan bertanggung jawab,
tahun 2007 yaitu: tentang penataan
terutama dalam mengatur,
ruang, disebutkan bahwa dalam
memanfaatkan dan menggali
penataan ruang terdapat 3 (tiga)
sumber-sumber potensi yang ada
tahapan yang perlu dilakukan,
di daerah masing-masing.
yaitu perencanaan, pelaksanaan,
Peraturan-peraturan yang di
dan pengendalian. Oleh karena itu,
wewenangkan pada pemerintah
perencanaan merupakan tahapan
daerah juga mengenai peraturan
awal dan memiliki posisi penting
perekonomian. Perekonomian
dalam mengendalikan harkat dan
pemerintah daerah bisa hasilkan
derajat hidup manusia. Dalam
melalui potensi daerah masing-
melakukan sebuah pembangunan
masing.
di suatu wilayah maupun desa
Tujuan Pemberian Otonomi yang dilakukan oleh pemerintah
Daerah adalah untuk desa merupakan suatu upaya
memungkinkan daerah yang untuk memacu perkembangan
bersangkutan agar mengatur sosial ekonomi, mengurangi
rumah tangga sendiri untuk kesenjangan antar wilayah dan
meningkatkan daya guna. Hasil menjaga kelestarian lingkungan
daya guna dalam penyelenggaraan hidup pada suatu wilayah. Sejak
pembangunan serta pelayanan diterbitkannya Undang-Undang
terhadap masyakat setempat. No. 6 Tahun 2014 tentang desa
Otonomi daerah memberikan telah membawa harapan baru
pengaruh yang besar bagi daerah, kepada pemerintah dan
dimana daerah mendapatkan masyarakat desa dalam
peluang yang besar dari sisi penyelenggaraan pembangunan
financial dan dalam pengambilan dan pemberdayaan masyarakat
kebijakan pembangunan didaerah. desa. Pelaksanaan Undang-
Dalam proses pembangunan suatu Undang No. 6 Tahun 2014 Pasal 2
negara, bukan hanya merupakan tentang desa secara tidak langsung
tanggungjawab pemerintah, mendorong pemerintah desa
melainkan juga merupakan untuk melakukan perubahan-
tanggungjawab seluruh perubahan ke arah yang lebih baik.
masyarakat. Pembangunan dapat
diartikan sebagai suatu usaha
47
Jurnal JISIPOL Volume 7. No. 2

Penyelenggaraan Pemerintahan jalan alternatif dan jarak yang di


Desa, pelaksanaan Pembangunan tempuh untuk mencapai pusat
Desa, pembinaan kemasyarakatan kota sangatlah jauh. Permasalahan
Desa, dan pemberdayaan yang menyangkut perihal
masyarakat Desa berdasarkan kepentingan khalayak banyak
Pancasila, Undang-Undang Dasar selalu berkaitan dengan
Negara Republik Indonesia Tahun pemangku kebijakan, baik itu
1945, Negara Kesatuan Republik dalam level nasional hingga
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal daerah. Dalam konteks
Ika. dengan demikian, permasalahan ini, peran
Pembangunan infrastruktur pemerintah sebagai otoritas tata
dibutuhkan di berbagai teritorial kelola terkait fasilitas masyarakat
wilayah baik perkotaan hingga menjadi vital.
pedesaan karena sifat
Pada periode pemerintah Kepala
fundamentalnya yang membuka
Desa yang sebelumnya, jalan
peluang aksesibilitas ekonomi dan
tersebut sudah sempat diperbaiki
sosial menuju taraf hidup yang
akan tetapi beberapa lama
lebih baik bagi masyarakat.
kemudian tidak sampai 1 tahun,
Namun akan tetapi pada dasarnya jalan tersebut sudah rusak
pembangunan infraktuktur masih kembali. Sementara untuk periode
jauh kedalam kata layak dan Kepala Desa yang sekarang
merata di setiap daerah terutama Pemerintah Desa Karangsewu
di pedesaan. Hal ini terlihat jelas belum sama sekali memperbaiki
dalam kondisi pedesaan di Jawa jalan tersebut. Oleh sebab itu
barat, terkhususnya di Desa warga Desa Karangsewu dalam
Karangsewu yang tercatat minim aktifitas ekonominya terhambat
akan pembangunan infrastruktur. dikarenakan jalan yang rusak.
Minimnya pembangunan
Gambar 1.1
infrastruktur dapat terlihat dengan Gambar Jalan menuju ke kantor desa

jelas pada kondisi jalan yang


dinilai tidak layak untuk dilewati
karena berpotensi membahayakan
pengguna jalan. Secara Populasi,
angka populasi penduduk
berkembang pesat dengan
karakteristik perkerjaan bercocok
tanam sebagai sumber penghasilan Sumber: Peneliti 2022

utama. Namun kendati demikian, Pembangunan infrastruktur jalan


minimnya pembangunan Dalam jangka pendek akan
infrastruktur di Desa Karangsewu menciptakan lapangan kerja sektor
mengakibatkan tidak konstruksi dalam jangka
berkembangnya perekonomian menengah dan jangka panjang
masyarakat dikarenakan rusaknya akan mendukung peningkatan
48
Helwani dan Ega Elang Rahayu, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh
Pemerintah Desa sebagai Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut

efisiensi dan produktifitas sektor – wilayah, yang berwenang untuk


sektor ekonomi terkait, sehingga mengatur dan mengurus
pembangunan infrastruktur jalan kepentingan masyarakat setempat
dapat dianggap sebagai strategi berdasarkan asal usul, adat istiadat
untuk mendorong peningkatan setempat yang di akui dan
kualitas pendidikan, pertumbuhan dihormati dalam sistem
ekonomi, peningkatan kualitas Pemerintahan Negara Kesatuan
hidup dan peningkatan mobilitas Republik Indonesia, seperti halnya
barang. dengan pelaksanaan
pembangunan infrastruktur jalan
Salah satu ketersediaan
dan pembangunan jembatan yang
infrastruktur yang baik membawa
mana mempunyai kegunaan bagi
dampak yang baik terhadap
masyarakat untuk beraktivitas.
aktivitas warga atau masyarakat
kemudian sebaliknya apabila Maka dari itu pemerintah dapat
infrastruktur buruk maka memberikan yang terbaik atau
kemungkinan akan berdampak memfasilitasi dengan infrastruktur
buruk terhadap masyarakat yang baik yang mana sudah
seperti aktivitas petani masyarakat dijelaskan bahwasanya
akan terganggu untuk membawa pembangunan infrastruktur jalan
hasil panen, aktivitas pendidikan merupakan sarana yang paling
siswa yang masih mengenyam mendasar dan dominan sering
pendidikan dibangku sekolah digunakan oleh masyarakat untuk
dasar untuk pergi ke sekolah mendukung aktivitas masyarakat
terganggu dan banyak menguras demi kelangsungan hidup.
waktu sehingga siswa tersebut Berdasarkan Undang-Undang
lambat dan bisa saja siswa enggan Nomor 23 tahun 2014 tentang
atau malas untuk belajar di Pemerintahan Daerah, Desa
karenakan faktor kondisi jalan sebagai kesatuan masyarakat
yang kurang baik, kemudian hukum yang memiliki batas
aktivitas bagi pengendara dapat wilayah, yang berwewenang
berdampak rawan terjadi untuk mengatur dan mengurus
kecelakaan dikarenakan kondisi kepentingan masyarakat setempat
jalan buruk, dan berdampak pula berdasarkan asal-usul dan adat
terhadap perekonomian istiadat setempat yang diakui dan
masyarakat. dihormati dalam system
pemerintahan Negara Kesatuan
Diberlakukannya Undang –
Republik Indonesia.
Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang pemeritahan daerah, desa Untuk dapat mengembang amanat
sebagai kesatuan masyarakat Undang-Undang penyelenggaraan
hukum yang memiliki batas pemerintah daerah tersebut, maka
49
Jurnal JISIPOL Volume 7. No. 2

pemerintah membutuhkan masyarakat, memperlancar


dukungan dari aparatur aktivitas petani masyarakat untuk
pemerintah daerah yang tangguh, membawa hasil panen dari sawah
profesional dan mampu berbuat atau dari ladang seperti membawa
lokal serta bersaing secara global. hasil panen menggunakan
Dalam rangka mewujudkan tujuan kendaraan apabila kondisi fisik
pembangunan nasional, jalan sudah baik. Mempermudah
pemerintah memberikan perhatian aktivitas warga pulang pergi dari
yang sebesar-besarnya pada pasar untuk berdagang.
pembangunan di pedesaan. Mempercepat aktivitas siswa dan
Perhatian yang besar terhadap sisiwi yang masih mengenyam
pedesaan itu didasarkan pada pendidikan dibangku sd sehingga
kenyataan bahwa desa merupakan aktivitas belajar siswa aman dan
tempat berdiamnya sebagian besar lancar, infrastruktur yang baik
rakyat Indonesia. Kedudukan desa akan mempermudah segala
dan masyarakat desa merupakan bentuk aktiftas warga.
dasar landasan kehidupan bangsa
Hal ini pun berkorelasi dengan
dan negara Indonesia.
konteks permasalahan yang
Desa sebagai kesatuan masyarakat diangkat dalam kepenulisan ini,
hukum terkecil yang memiliki perihal infrastrktur jalan sebagai
batas-batas wilayah yang askesibilitas masyarakat setempat
berwenang untuk mengatur dan untuk melaksanakan aktivitas
mengurus kepentingan sosial maupun ekonomi. Hal ini
masyarakatnya berdasarkan asal- mengindikasikan bahwa terdapat
usul dan adat- istiadat setempat kewajiban bagi pemerintah untuk
yang diakui dan dihormati oleh melaksanakan fungsinya secara
negara. Pembangunan pedesaan tepat, dalam konteks ini adalah
selayaknya mengarah pada fungsi pemerintah sebagai
peningkatan kesejahteraan. Maka fasilitator sarana dan parasarana
demikian patutulah pemerintah aktivitas sosial dan ekonomi.
desa utamanya desa Karangsewu
Kendati demikian, pemerintah
lebih memperhatkan kondisi fisik
sebagai representasi rakyat,
Desa Karangsewu yaitu tentang
sebagaimana oragnisasi, memiliki
infrastruktur jalan desa
struktur yang memperlihatkan
memfasilitasi masyarakat dengan
sistem hirarki, tidak semua level
mempermudah aktifitas
pemerintah memiliki kedaulatan
masyarakat dengan baiknya
dan fungsi yang sama. Secara
infrastruktur jalan yang mana hal
teritorial pemerintahan dapat
tersebut sangat lebih dominan
dipisahkan antara pemerintah
digunakan masyarakat se hari hari.
psuat dan pemerintah daerah (di
Dengan hal ini menjadi pendorong luar pusat). salah satunya adalah
dalam bidang perekonomian pemerintah desa, meskipun tidak

50
Helwani dan Ega Elang Rahayu, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh
Pemerintah Desa sebagai Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut

banyak ahli yang dapat beberpa indikator permasalahan


mendefinisikan unit pemerintahan yang sekiranya berpotensi menjadi
desa secara utuh, mengacu pada penyebab permasalahan dalam isu
paradigma pemerintahan melalui yang diangkat, diantaranya
perubahan, Pemerintahan Daerah adalah:
telah meletakkan pemerintah Desa
1. Kondisi jalan utama di Desa
sebagai sebuah otoritas
Karangsewu rusak yang
pemerintahan yang memiliki
menghambat aksesibilitas
keistimewaan tersendiri.
sosial dan ekonomi
Keistimewaan itu dapat dilihat
masyarakat Desa
pada posisi strategis pemerintah
Karangsewu.
desa sebagai sebuah unit
2. Minimnya implementasi
pemerintahan yang diakui
fungsi dari pemerintah Desa
memiliki otonomi asli. Hal ini yang
Karangsewu dalam peranan
menjadi indikasi kuat bahwa
sebagai fasilitator sarana dan
pemerintah daerah dan Desa
prasarana terhadap
memiliki hak dan kewajiban paling
pentingnya infrastruktur di
dominan terkait perubahan dan
Desa, terkhususnya terkait
perbaikan corak pembangunan di
asksesibilitas pembangunan
suatu daerah.
jalan raya.
Dalam konteks permasalahan 3. Lambatnya
pembangunan infastruktur pengimplementasian
terkhususnya akses jalan yang pemerataan pembangunan
dinilai tidak layak, berkaitan erat infrastruktur yang
dengan Pemerintah Desa dan dicanangkan oleh Pemerintah
Daerah sebagai pemiliki otonomi Desa Karangsewu Kecamatan
asli dan bersinggungan secara Cisewu Kabupaten Garut.
langsung terhadap permasalahan 4. Munculnya tendensi perihal
di tataran daerah mengacu pada kurangnya pembukaan dialog
visi dan misi Desa Karangsewu antara masyarakat dan
yang bertujuan untuk pemerintah hingga
“Mewujudkan pemerataan menghasilkan kurangnya
pembanguan yang berkeadilan pendekatan secara sistematis
serta kemantapan infrastruktur perihal kebutuhan
sesuai daya dukung dan fungsi pembangunan dari
ruang”. Pemerintah Desa, yang secara
sederhana tidak menerapkan
Identifikasi Masalah
dasar-dasar perancangan
Dari latar belakang yang telah kebijakan seperti halnya
dipaparkan pada bagian adaptasi lingkungan yang
sebelumnya, penulis menemukan akan mendapatkan
51
Jurnal JISIPOL Volume 7. No. 2

pembangunan, menetapkan impelemntasi dan program kerja


tujuan sebagai capaian dari pemerintah Kabupaten
pembangunan, integrasi dan Garut.
koordinasi dengan
Namun, meskipun demikian
lingkungan secara sosial pada
beberapa daerah masih belum
wilayah yang akan mengalami
terjamah oleh distribusi
pembangunan, dan
pembangunan infrastrktur baik
menerapkan sistem
infrastruktur penunjang
pemeliharaan kelangsungan
peningkatan fungsi sosial, hingga
dan keberlanjutan
infrastruktur dasar penunjang
infrastruktur.
aktifitas masyarakat seperti jalan
Kerangka Pemikiran raya dan lampu penerangan.
Sebagai contoh desa Karangsewu
Kerangka pemikiran disusun atas
di Kecamatan Cisewu yang masih
visi misi dan tujuan
memiliki infrastruktur jalan yang
organisasi/perusahaan dalam hal
terhitung rusak serta tidak layak
ini implementasi pembangunan
untuk dilewati oleh masyarakat
infrastuktur, dalam Objek analisis
karena potensi kecelakaan dan
yang akan dianalisa pada
bahaya bencana seperti longsor
penelitian ini adalah Pemerintah
dan sebagainya yang
Desa Karangsewu dalam naungan
menghasilkan keterhambatan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat
terhadap sistem fungsi sosial dan
Daerah Kabupaten Garut dengan
fungsi ekonomis di masyarakat.
menggunakan Teori Warwick
(1979) Hal ini yang menjadi dasar dari
kerangka pemikiran penulis
Dengan mengacu pada lampiran
untuk mengangkat isu
Undang-Undang No. 6 Tahun
pembangunan infrastruktur
2014 tentang desa telah membawa
berupa jalan yang layak di desa
harapan baru kepada pemerintah
Karangsewu dengan menganalisis
dan masyarakat desa dalam
implementasi kebijakan
penyelenggaraan pembangunan
pembangunan yang diagendakan
dan pemberdayaan masyarakat
menjadi visi misi. Maka dengan
desa. Pemerataan pembangunan
permasahalan seperti yang telah
infrastruktur di kabupaten Garut
dipaparkan, penulis akan
menunjukan upaya terhadap
meganalisis kebijakan dari
distribusi pembangunan
Pemerintah Desa Karangsewu
infrastrktur terhadap daerah-
dalam pembangunan dengan alat
daerah yang tercakup dalam
teori yang dikembangkan oleh
teritorial Kabupaten Garut, hal ini
yang berisi beberapa syarat dala
mengindikasikan bahwa
Teori Warwick (1979)
seharusnya pembangunan
menentukan langkah suatu
infrastruktur dasar harus bisa
kelompok (Pemerintah Desa)
terwujud sebagai jaminan
52
Helwani dan Ega Elang Rahayu, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh
Pemerintah Desa sebagai Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut

hingga individu dengan berbasis Secara konseptualisasi yang telah


pada: dipaparkan, pemerintah daerah
belum mampu untuk
1. Tahap Perencanaan Dalam
memaparkan perihal
tahap ini diperlukan
Persepsi/Definisi
kemampuan yang meliputi:
Substansi/materi kebijakan perlu
kemampuan staf perencanaan,
diuraikan secara jelas, hingga
kemampuan organisasi
Agenda Setting Tata cara atau
perencanaan, kemampuan
prosedur yang ditempuh dalam
teknik analisis, mutu informasi
mencapai pembangunan
yang dibutuhkan.
aksesibilitas. Hal ini mendasari
2. Tahap Implementasi Program
proporsi dari penulis yang
dan Proyek-Proyek
melihat bahwa pemerintah daerah
Pembangunan. Dalam tahap ini
belum menerapkan kebijakan
terdapat dua kategori faktor
kongkret secara baik berdasar
yang bekerjadan
konseptualisasi kebijakan
mempengaruhi keberhasilan
pembangunan.
pelaksanaan proyek yaitu:
a. Faktor pendorong Bagan 2.1
Kerangka Pemikiran

(facilitating 1. Kondisi jalan utama di Desa Karangsewu rusak yang menghambat


aksesibilitas sosial dan ekonomi masyarakat Desa Karangsewu.
conditions), 2. Minimnya implementasi fungsi dari pemerintah Desa Karangsewu dalam

b. Faktor penghambat
peranan sebagai fasilitator sarana dan prasarana terhadap pentingnya
infrastruktur di Desa, terkhususnya terkait asksesibilitas pembangunan jalan
raya.
(impeding condition). 3. Lambatnya pengimplementasian pemerataan pembangunan infrastruktur
yang dicanangkan oleh Pemerintah Desa Karangsewu Kecamatan Cisewu
3. kerumitan yang melekat pada Kabupaten Garut.
4. Munculnya tendensi perihal kurangnya pembukaan dialog antara
proyekproyek itu sendiri, masyarakat dan pemerintah hingga menghasilkan kurangnya pendekatan
secara sistematis perihal kebutuhan pembangunan dari Pemerintah Desa

4. jenjang pengambilan keputusan


yang terlalu banyak, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh Pemerintah Desa

5. waktu dan perubahan sebagai upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut

kepemimpinan
Teori yang digunakan dalam penelitian ini Warwick (1979):

Hal ini ditujukan untuk 1. Perencanaan


2. Implementasi
mengetahui landasan atau pijakan 3.
4.
Faktor Pendorong
Faktor Penghambat

dari gagasan perwujudan


pemerataan pembangunan
Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
infrastruktur oleh pemerintah Karangsewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut

Desa karangsewu kecamatan


Cisewu Kabupaten Garut dan Metode
menganalisis implikasinya
ataupun efektifitasnya dalam Penelitian yang digunakan adalah
penerapan visi dan misi. penelitian kualitatif dengan tipe
penelitian deskriptif yaitu tipe
penelitian yang bertujuan untuk
53
Jurnal JISIPOL Volume 7. No. 2

memberikan gambaran secara tidak akan berarti apa-apa jika


sistematis, faktual dan akurat tidak dilaksanankan dengan baik
mengenai data yang ada di dan benar. Dengan kata lain
lapangan tentang pelaksanaan implementasi merupakan tahap
pembangunan dalam hal ini suatu kebijakan dilaksanankan
pembangunan infrastruktur secara maksimal dan dapat
pedesaan di Desa Karangsewu mencapai tujuan kebijakan itu
Kecamatan Cisewu Kab. Garut. sendiri.
Penelitian kualitatif memiliki Dalam rangka memperlancar
karateristik dengan tugas-tugas pemerintah dan
mendeskripsikan suatu keadaan kegiatan masyarakat maka perlu
yang sebenarnya, tetapi didukung dengan adanya
laporannya bukan sekedar bentuk pembangunan infrastruktur yang
laporan suatu kejadian tanpa suatu memadai. Salah satunya
interpretasi ilmiah. Sehingga, pembangunan sarana dan
penelitian ini akan banyak prasarana jalan, listrik dan
memperoleh informasi melalui jaringan karena dengan adanya
teknik wawancara dengan sarana dan prasarana yang
informan. memadai maka tugas- tugas
pemerintah dan kegiatan
Deskripsi Hasil Penelitian dan
masyarakat dapat dilaksanakan
Pembahasan
secara efektif. Dan disisi lain dapat
Implementasi Pembangunan memudahkan aksesbilitas
Infrastuktur Jalan Desa Oleh penduduk dalam segala bentuk
Pemerintah Desa Sebagai Upaya yang menyangkut kegiatan
Perbaikan Aksesibilitas Sosial masyarakat.
Masyarakat Di Desa Karangsewu
Kecamatan Cisewu Kabupaten Pembangunan infrastruktur
Garut. adalah unsur yang sangat
penting karena salah satu kategori
Menurut pakar ilmu kebijakan daerah tertinggal dilihat dari
publik tahapan penting dalam kemajuan infrastrukturnya. Maka
siklus kebijakan publik adalah dari itu penulis melihat bahwa
implememntasi kebijakan. Desa Karangsewu Kecamatan
Implementasi kebijakan sering Cisewu Kabupaten Garut masih
dianggap hanya merupakan tertinggal jauh dalam hal
pelaksanaan dari apa yang pembangunan infrastruktur hal ini
diputuskan oleh legislatif atau diperkuat dengan melihat kondisi
para pengambil keputusan, seolah- infrastruktur Desa Karangsewu
olah tahapan ini kurang dalam hal jalan yang hingga kini
berpengaruh. Akan tetapi dalam masih belum ada perubahan, serta
kenyataannya, tahapan jaringan dan listrik yang belum
implementasi menjadi begitu terealisasi hingga saat ini.
penting karena suatu kebijakan
54
Helwani dan Ega Elang Rahayu, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh
Pemerintah Desa sebagai Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut

Pembangunan infrastruktur menentukan integrasi sosial-


memiliki peranan penting dalam ekonomi rakyat suatu daerah
mewujudkan sasaran dengan daerah lainnya.
pembangunan seperti pemerataan
Ketiga: pembangunan
pembangunan dan hasil-hasilnya
infrastruktur akan membuka
menuju terciptanya keadilan sosial
isolasi fisik dan nonfisik sejumlah
bagi seluruh rakyat. Pembangunan
wilayah.
infrastruktur merupakan salah
satu faktor penentu dalam Berdasarkan uraian diatas maka
menunjang kelancaran pemerintah sangat diharapkan
perkembangan dan untuk mencoba terobosan baru
pengembangan suatu daerah dalam politik infrastruktur
karena tanpa adanya infrastruktur diantaranya yaitu pemerintah
yang memadai cenderung dalam daerah perlu mengkaji ulang
proses pembanguna akan kebijakan infrastruktur.
terhambat bahkan hasilnya pun Implementasi pembangunan
kurang optimal. Dalam hal infrastruktur di Desa Karangsewu
pembangunan infrastruktur di yang dinilai masih tidak optimal
daerah terkait dengan karena hingga kini infrastruktur
penyelenggaraan tugas-tugas yang terbilang sangat penting
pemerintah, pembangunan dan belum terealisasi hingga saat ini
pelayanan umum. Pentingnya diantaranya jalan desa. Berikut
infrastruktur bagi suatu dareah penulis akan menguraikan tentang
ditandai oleh nilai manfaat dan kondisi dan pentingnya
kegunaan infrastruktur tersebut. infrastruktur jalan di Desa
Terutama dapat dilihat dari nilai Karangsewu.
yang menghubungkan antar
wilayah kewenangan, mobilitas Untuk mengetahui terkait dengan
ekonomi, transportasi dan lain pembangunan infrastruktur jalan
sebagainya. di Karangsewu Kecamatan Cisewu
Kabupaten Garut peneliti mencoba
Ada 3 alasan pokok tentang mewawancarai informan yang di
pentingnya pembangunan butuhkan dalam menggali
infrastruktur yaitu pertama; informasi serta data- data yang di
pembangunan infrastruktur butuhkan di dalam penelitian ini,
mampu menyediakan lapangan supaya mendapatkan hasil yang
pekerjaan. Hal ini merupakan relevan. Adapun informan yang
salah satu hal penting dan langkah kali ini peneliti libatkan ialah
menuju ke arah rakyat dan negara Kepala Desa, Sekertaris Desa,
adil dan makmur. kedua: Bendahara Desa, Kaur
infrastruktur akan sangat Perencanaan, Kepala Dusun 1-3,
mempengaruhi bahkan
55
Jurnal JISIPOL Volume 7. No. 2

Ketua Rw 1-6, serta masyarakat Desa dan pemberdayaan


Desa Karangsewu. Adapun masyarakat Desa.
wawancara dengan Kepala Desa
Adapun rencana atau agenda dari
Karangsewu terkait dengan
Kepala Desa Karangsewu sendiri
program pembangunan jalan.
selama masa jabatannya
Perencanaan pembangunan infrastruktur
jalanan merupakan program
Pemerintah Desa menyusun
prioritas desa tersebut
perencanaan Pembangunan Desa
dikarenakan sangat minimnya
sesuai dengan kewenangannya
fasilitas jalanan yang ada di Desa
dengan mengacu pada
Karangsewu sendiri, serta
perencanaan pembangunan
pembangunan yang lainnya yakni
Kabupaten/Kota. Perencanaan
membangun irigasi bagi
dan Pembangunan Desa
masyarakat tani yang memiliki
dilaksanakan oleh Pemerintah
anggaran yang cukup besar.
Desa dengan melibatkan seluruh
masyarakat Desa dengan Kemampuan perencanaan
semangat gotong royong
Perencanaan adalah upaya untuk
Masyarakat Desa berhak
mencapai tujuan dan menentukan
melakukan pemantauan terhadap
tahapan-tahapan untuk mencapai
pelaksanaan Pembangunan Desa.
tujuan tersebut. Perencanaan juga
Dalam rangka perencanaan dan
dapat diartikan dalam berbagai
pelaksanaan pembangunan Desa,
perspektif, di antaranya
pemerintah Desa didampingi
perencanaan sebagai kegiatan
oleh pemerintah daerah
dasar manusia, perencanaan
kabupaten/kota yang secara
sebagai pilihan rasional, dan
teknis dilaksanakan oleh satuan
perencanaan sebagai pengendali
kerja perangkat daerah
tindakan masa depan.
kabupaten/kota. Untuk
mengoordinasikan pembangunan Staf Perencanaan yang ada
Desa, kepala desa dapat didalam Struktur pemerintah
didampingi oleh tenaga Desa, biasanya Struktur ini sering
pendamping profesional, kader di sebut sebagai Kaur
pemberdayaan masyarakat Desa, perencanaan. Dalam tugas dan
dan/atau pihak ketiga. Camat fungsi Kaur Perencanaan meliputi
atau sebutan lain akan melakukan Untuk melaksanakan tugasnya,
koordinasi pendampingan di Kaur Perencanaan Desa memiliki
wilayahnya. Pembangunan desa fungsi mengkoordinasikan urusan
mencakup bidang perencanaan seperti:
penyelenggaraan pemerintahan menginventarisir data-data dalam
Desa, pelaksanaan pembangunan rangka pembangunan, menyusun
Desa, pembinaan kemasyarakatan rencana anggaran pendapatan dan
belanja desa, evaluasi program,

56
Helwani dan Ega Elang Rahayu, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh
Pemerintah Desa sebagai Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut

melakukan monitoring, meningkatkan kesejahteraan


penyusunan laporan. ekonomi masyarakat.
Kemampuan Organisasi Berbicara mengenai perencanaan
Perencanaan berikut pernyataan Kepala Desa
Karangsewu mngenai hal tersebut:
Perencanaan merupakan proses
dalam memulai berbagai tujuan, “Untuk perencanaan, tentunya
batasan strategi, kebijakan, dan Pemerintah Desa Karangsewu
juga rencana yang sangat detail selalu merencanakan untuk
dalam mencapainya, pencapaian perbaikan jalan di setiap tahunnya.
Namun yang menjadi kendala
organisasi untuk menerapkan
adalah belum adanya dana untuk
keputusan dan juga termasuk
melaksanakan pembangunan
tinjauan kinerja dan juga umpan tersebut. Dan juga pembangunan
balik dalam hal pengenalan siklus di Desa Karangsewu itu masih
rencana baru. Dalam hal sangat luas dan banyak yang harus
perencanaan Pemerintah Desa diperbaiki. Untuk dana sendiri
mempunyai perencanaan yang sebetulnya ada bantuan
tersusun dalam untuk pemerintah pusat, namun
mengupayaan Pembangunan digunakan terlebih dahulu untuk
membangun TPT di kawasan
Kemampuan Teknik Analisis rawan longsor. Sebab Desa
Karangsewu lokasi berada di
Teknik Analisis Data adalah suatu kawasan yang rawan bencana
metode atau cara untuk mengolah longsor”.
sebuah data menjadi informasi
sehingga karakteristik data Senada dengan Kepala Desa,
tersebut menjadi mudah untuk berikut pernyataan dari Kaur
dipahami dan juga bermanfaat Perencanaan Desa Karangsewu:
untuk menemukan solusi “Pembangunan jalan merupakan
permasalahan, yang terutama rencana jangka panjang
adalah masalah yang tentang pemerintah Desa Karangsewu.
sebuah penelitian. Namun setiap tahun rencana
tersebut selalu berbenturan dengan
Mutu informasi yang dibutuhkan pembangunan TPT, karena takut
terjadi bencana longsor. Jadi yang
Kualitas informasi ini sangat
diprioritaskan selalu untuk
dipengaruhi atau ditentukan oleh
pencegahan bencana longsor”.
tiga hal pokok, diantaranya yaitu:
Akurasi, Tepat Waktu, Relevansi. Implementasi Pembangunan
Supaya apa yang masyarakat Infrastruktur
inginkan bisa di upayakan oleh
Implementasi pembangunan
pemerintah desa untuk
infrastuktur memiliki peranan

57
Jurnal JISIPOL Volume 7. No. 2

penting dalam mewujudkan sarana mobilitas utama untuk


sasaran pembangunan seperti melakukan berbagai proses
pemerataan pembangunan agar transaksi, terutama jaringan jalan
dapat mensejahterakan sebagai pembentuk struktur ruang
perekonomian seluruh nasional memiliki keterkaitan
masyarakat. Pembangunan yang sangat kuat dengan
infrastuktur merupakan pertumbuhan ekonomi suatu
penunjang kelancaran wilayah maupun sosial budaya
perkembangan dan kehidupan masyarakat yang
pengembangan suatu daerah berada di Desa Karangsewu.
karena tanpa adannya infrastuktur
Mengenai implementasi berikut
yang memadai cenderung dalam
pernyataan dar Sekretaris Desa
proses pembangunan akan
Karangsewu:
terhambat bahkan hasilnyapun
kurang optimal. Maka dari itu “Sampai saat ini belum ada
dengan adanya Pemerintah Desa implementasi untuk
seharusnya bisa lebih baik dalam pembangunan jalan tersebut.
melaksanakan kegiatan Pemerintah Desa sudah berjalan
pembangun yang merata supaya selama 4 tahun di periode yang
sekarang, namun belum ada
masyarakat Desa Karangsewu itu
implementasinya untuk
sendiri dapat menikmati
pembangunan jalan”.
perekonomian yang lebih baik dari
sebelumnya. Dari hasil wawancara diatas,
untuk Implementasi pada saat ini
Pembangunan infrastuktur Jalan
belum terlaksana dikarenakan
merupakan prasarana yang sangat
lebih fokus terhadap
vital untuk menunjang kelancaran
pembangunan TPT untuk
sarana transportasi sekaligus
antisipasi bencana longsor terlebih
sebagai penggerak perekonomian
dahulu. Kemudian terkendala
masyarakat serta sebagai jalur
dengan dana untuk melaksanakan
arteri bagi transportasi lokal,
Implementasi pembangunan
karena itu sudah selayaknya
tersebut.
pembangunan sarana jalan
mendapat perhatian yang serius, Faktor Penghambat
sehingga harapan masyarakat
Pembangunan merupakan suatu
untuk mendapatkan kemudahan
proses perubahan dengan tanda-
akses dapat diwujdukan. Sebagai
tanda dari suatu keadaan tertentu
fungsinya kondisi jalan sangat
yang di anggap kurang
mempengaruhi kelancaran
dikehendaki menuju ke suatu
hubungan antar kampung atau
keadaan yang lebih layak. Bila
antar kecamatan. Pembangunan
pemahaman di aplikasi kan di
infrastruktur jalan yang berada
Desa Karangsewu maka
antar desa dengan desa maupun
pembangunan Desa merupakan
desa dengan kota yang merupakan
58
Helwani dan Ega Elang Rahayu, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh
Pemerintah Desa sebagai Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut

perubahan pokok yang dilakukan terlambatnya Pembangunan dan


oleh Pemerintah Desa secara kurang perhatiannya dari Pemerintah
terencana pada suatu kondisi pusat terhadap turunya anggaran
tertentu yang dinilai kurang baik, yang sering terlambat“
kearah yang lebih baik atau lebih Untuk bisa telaksanya
yang diinginkan. pembangunan inspratuktur jalan
Dalam suatu proses penghabat desa masih sering adanya
pembangunan terutama komitemen atau loyalitas ganda
pembangunan di pemerintah desa artinya. Masih adanya permainan
adalah tidak sesuainya kebijakan atau pembagian hak dalam
atau aturan yang di keluarkan oleh pelaksanaanya, sehingga menjadi
pemerintah daerah kabupaten, penghambat dalam pelaksanaan di
sehingga dapat mempunyai lapangan.
dampak yang signipikan terutama Adanya faktor-faktor yang di
dalam proses pembangunan. bahas di atas. Sampai sekarang
Adapun hasil wawancara bersama sudah melekat dalam hal program
Pak Asep Irawan selaku Kaur atau proyek-proyek yang akan di
erncanaan menyebutkan: laksanakan pemerintah desa
“Proses keterlambatan yang terjadi di dalam hal pembangunan serta
desa karang sewu terutama dari segi mengakibatkan dampak yang
pembangunan jalan, masih belum besar dalam perkembangan
terpenuhi anggaran yang sudah pembangunan yang berada di
pemerintah desa tetapkan di dalam desa.
perencanaan pembangunan
infrasktuktur“ Selain dari pada itu dalam proses
birokreasi yang seiring waktu
Adanya pemain atau (actor) yang terus berbelit-belit antara
sering bermain dalam proses pemerintah pusat dan pemerintah
regulasi anggan ataupun daerah kepada pemerintah desa
pelaksanaan dilapangan menjadikan proses yang sangat
menjadikan salah satu lambat, sehingga dalam
penghambat antara kebijakan atau pelaksannan di lapangan adanya
peraturan yang di keluarkan penundaan proyek ataupun lebih
pemerintah daerah ke Pemerintah parahnya di abaikan atau
Desa. pemnundaan dalam pelaksanaan
Adapun hasil wawancara bersama dilapangan.
Pak Tasmana selaku Kepala Desa Perubahan-perubahan yang terjadi
menyebutkan: dalam kepemimpinan antara
“Masih banyaknya actor-aktor pemerintah pusat, daerah kepada
Pemerintah yang menyebabkan pemerintah desa menjadi salah

59
Jurnal JISIPOL Volume 7. No. 2

satu keterlambatan dalam sebagaimana upaya atau visi misi


pembangunan. Karena ketika pemerintah Desa Karangsewu,
terjadinya perubahan Masyarakat juga harus ikut andil
kepemimpinan menjadi paktor dalam pembangunan yang di
yang utama penghambat laksanakan oleh Pemerintah agar
perkembangan pembangunan. bisa tercapainya dan
Seiring berjalannya waktu dalam terlealisasinya pembangunan yang
hal pokok program yang sudah di merata bagi masyarakat sekitar
rencanakan menjadi melebihi Desa Karangsewu.
dengan apa yang sudah di susun
Dalam komitmen para pemimpin
atau di rancang, seiring terjadinya
pollitik terutama kepala desa
perubahan kepemimpinan sering
karang sewu, memiliki janji politik
terjadinya kebijakan yang
dalam keberhasilan pembangunan
berubah-ubah.
jalan di desa karang sewu. Adapun
Namun dalam Pembangunan janji Politik dalam pembicaraan
sering terhambat dalam proses kampenye menyebutkan
implementasinya, seiring kita bahwasanya akan memperbaiki
jumpai banyaknya hambatan- jalan dari batas wilayah-wilayah
hambatan terhadap pembangunan desa karang sewu.
yang Pemerintah desa laksanakan,
Dari hasil temuan peneliti kepada
Sama hal nya dengan
inporman Bapak Tasmana selaku
implementasi pembangunan
kepala Desa mengatakan:
infrastuktur di Desa Karangsewu
dalam pengimpletasiannya juga “Sebelum saya menjabat kepala Desa
menjumpai beberapa hambatan. di Desa Karangsewu saya pernah
Keterbatasan Anggara juga salah menyampaikan keinginan untuk
satu faktor utama yang jadi membangun seluruh jalan yang ada di
penghambat ketidak optimalan wilayah Desa dikarenakan kondisinya
implementasi pembangunan sangat memprihatinkan“
infrastuktur di Desa Karangsewu. Berdasarkan hasil wawancara
Faktor Pendorong dengan Kepala Desa Karangsewu
Kecamatan Cisewu Kabupaten
Faktor pendorong dalam Garut bahwasannya Pemerintah
pembangunan infrastuktur jalan Desa Karangsewu megupayakan
Desa Karangsewu, Adanya pihak untuk kemajuan infrastuktur
Pemerintah Desa sebagai Pembina masyarakat, salah satu untuk
pembangunan yang harus menunjang perekonomian warga
pemerintah laksanakan dengan masyarakat itu ialah perbaika
pendanaan yang di alirkan oleh infrastruktur jalan supaya
pemerintah pusat, adanya mempermudah warga masyarakat
pelaksana untuk menjalankan untuk melakukan transaksi
pembangunan yang seharusnya perekonomian, disisi lain
pemerintah realisasikan anggaran dana desa yang
60
Helwani dan Ega Elang Rahayu, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh
Pemerintah Desa sebagai Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut

digelontorkan ke Desa keberhasilan pembangunan


Karangsewu ini mengalami terutama infrastuktur jalan desa
banyak sekali perubahan, karena karang sewu.
ada regulasi dan peraturan yang
Adapun peneliti dapat dari hasil
mengharuskan kami dari
wawancara bersama Pak Jajang
pemerintah desa menggeser atau
selaku Kaur Keuangan Desa
merubah kegiatan pembangunan
Karangsewu menyebutkan:
infrastruktur untuk kegiatan
penanganan “Pengimplementasian yang di
harapkan oleh Pemerintah Desa
Untuk menunjang janji-janji politik Karangsewu sudah jelas tersusun
kepala desa mempunyai peran karena itu udah dari bagian
penting dalam upaya keberhasilan perencanaan kepala desa dan yang
pembangunan salah satunya kami harap-harapkan dari
dalam hal sumber daya organisasi sebelumnya“
yang ada. Terutama perangkat
Untuk mendukung keberhasilan
desa yang mampu menopang dan
pembangunan infrastruktur desa,
mendorong keberhasilan janji
pemerintah desa mencari dan
politik tersebut.
berkerja sama dengan dinas lain
Adapun hasil wawancara bersama serta kelompok-kelompok lain
Pak Solih selaku Ketua BPD Desa untuk dapat mengupayakan
Karangsewu menyebutkan: keberhasilan dalam inspratuktur
desa karang sewu.
“Pemerintah Desa Karangsewu atau
Staf sangat mendukung apa yang Jalan merupakan prasarana yang
bapak kepala Desa inginkan untuk sangat vital untuk menunjang
membangun jalan Desa menjadi lebih kelancaran sarana transportasi
baik dari sebelumnya, namun jadi
sekaligus sebagai penggerak
penyebab kurang terlealisasinya
perekonomian masyarakat serta
pembangunan disebabkan minimnya
dana dan masih banyaknya wilayah- sebagai jalur arteri bagi
wilayah sekitar Desa yang harus transportasi lokal, karena itu
mendapatkan perhatian dalam sudah selayaknya pembangunan
pembangunan“ sarana jalan mendapat perhatian
yang serius, sehingga harapan
Tidak hanya itu dalam Faktor masyarakat untuk mendapatkan
keberhasilan janji politik yang di kemudahan akses dapat
janjikan dalam kampanye kepala diwujdukan. Sebagai fungsinya
desa. mempunyai komitmen serta kondisi jalan sangat
pengimplementasian yang jelas mempengaruhi kelancaran
dan tersusun dalam perencanaan hubungan antar kampung atau
organisasi atau perencanaan antar kecamatan. Pembangunan
pemerintah desa dalam infrastruktur jalan yang berada
61
Jurnal JISIPOL Volume 7. No. 2

antar desa dengan desa maupun jalan tersebut merupakan jalan


desa dengan kota yang merupakan yang sering dilalui oleh warga
sarana mobilitas utama untuk Desa Karangsewu. Namun sampai
melakukan berbagai proses saat ini rencana pembagunan
transaksi, terutama jaringan jalan tersebut belum terlaksanakan
sebagai pembentuk struktur ruang dikarenakan ada beberapa hal
nasional memiliki keterkaitan yang menjadi persoalan. Salah
yang sangat kuat dengan satunya adalah minimnya dana
pertumbuhan ekonomi suatu untuk pembangunan jalan tersebut
wilayah maupun sosial budaya dan juga dana yang ada
kehidupan masyarakat yang digunakana terlebih dahulu untuk
berada di Desa Karangsewu. pembangunan pencegahan
bencana longsor.
Kondisi jalanan di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kemudian dalam implementasi,
Kabupaten Garut hingga saat ini Pemerintah Desa Karangsewu
hampir keseuluruhan jalanan belum ada implementasi atau
dari perbatasan Desa sampai pembangunan untuk memperbaiki
dengan beberapa titik lokasi jalan jalan Desa tersebut. Seperti yang
itu masih belum tersentuh sudah dibahas sebelumnya bahwa
dengan yang namanya aspal, terkendala dengan dana dan juga
vaping dan lain sebagainya, untuk pembangunan infrastruktur
kondisinya masih belum ada yang di sektor lain yang dirasa saat ini
berubah, masih jalanan bebatuan lebih penting untuk dilaksanakan.
Sehingga pada musim hujan alur
Hasil yang diperoleh mengenai
tranportasi dari Desa Karangsewu
pembangunan infrastuktur di Desa
itu sangat terhambat bahkan
Karangsewu yaitu bahwasanya
pengguna transportasi seperti
pembangunan infrastuktur di Desa
motor sering terjadi kecelakaan
Karangsewu masih sangat
dikarenakan jalanan bebatuan
tertinggal dan bisa di katakanan
yang licin sehingga menyebabkan
belum optimal, dapat dilihat dari
tidak seimbang dalam
spembangunan infrastuktur jalan
menjalankan kendaraan
di anggap meresahkan masyarakat
bermotornya.
dikarenakan menghambatnya
PENUTUP perkembangan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Adapun harapan masyarakat Desa
Untuk perencanaan sendiri Karangsewu temtang
Pemerintah Desa Karangsewu pembangunan infrastuktur jalan
sebetulnya pada setiap tahun jauh dari kenyataan yang
selalu merencanakan untuk membuat masyarakat sangat
memperbaiki dan membangun kecewa terhadap Pemerintah Desa.
jalan yang rusak tersebut. Karena

62
Helwani dan Ega Elang Rahayu, Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa oleh
Pemerintah Desa sebagai Upaya Perbaikan Aksesibilitas Sosial Masyarakat di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut

Perencanaan Pemerintah Desa Pemerintah Desa Karangsweu


Karangsewu harus mengupayakan sebaiknya lebih memperhatikan
atau mengotimalkan roda perekonomian masyarakat
pembangunan jalan Desa supaya karena dampak dari jalan rusak
mendorng perekonomian tersebut, sebagian masyarakat
masyarakan, pemerintah Desa juga terhambat untuk melaksanakan
harus selalu sigap dan tanggap aktifitas ekonomi mereka.
terhadap pembangunan-
DAFTAR PUSTAKA
pembangunan yang sudah
direncanakan sebelumnya. Adiwilaga, Rendy, Alfian, Yani, &
Ujud Rusdia. 2021. Sistem
Adapun faktor-faktor pendorong
Pemerintahan Desa di
dan penghambat sebagaimana
Indonesia: pedoman
yang sudah di utarakan, Faktor
penyelenggaraan pemerintah
pendorong dalam pembangunan
desa mengacu pada
infrastuktur jalan Desa
perundang-undangan periode
Karangsewu, Adanya pihak
2014-2020. Bandung: Manggu.
Pemerintah Desa sebagai Pembina
pembangunan yang harus Badan Pusat Statistik Kabupaten
pemerintah laksanakan dengan Garut. 2019. Kecamatan
pendanaan yang di alirkan oleh Cisewu Dalam Angka. Edited
pemerintah pusat, Faktor by Yudi Surya Lesmana. 1st
penghambat masih sangat ed. Garut: BPS Kabupaten
minimnya pendanaan yang Garut.
pemerintah Desa peroleh dan https://doi.org/1102001.3205
banyaknya pembangunan yang 010.
harus di laksanakan.
Bakry, Umar Suryadi. 2019.
Saran Metode Penelitian Hubungan
Pemerintah Desa diharapkan Internasional. Edited by Umar
memberi perhatian penuh Suryadi Bakry. Cetakan II.
terhadap pembangunan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
infrastuktur jalan di Desa
Karangsewu Kecamatan Cisewu Digdowiseiso, Kumba. 2019. Teori
Kabupaten Garut. Agar Pembangunan. Edited by M.Si
masyarakat bisa menikmati sarana Prof. Dr. Eko Sugiyanto.
dan prasarana yang Pemerintah Cetakan Pe. Jakarta: Lembaga
Desa upayakan biar lebih baik dan Penerbitan Universitas
lebih sejahtera apa yang Nasional.
masyarakat idam- idamkan http://repository.unas.ac.id/
terhadap pemerintah desa. 652/1/Buku Teori
Pembangunan.pdf.

63
Jurnal JISIPOL Volume 7. No. 2

DPMD Kabupaten Garut. 2019. Redaksi Garut Selatan. 2019.


“Visi Dan Misi.” “Beginilah Keadaan Jalan
Dpmdgarutkab. 2019. Raya Karangsewu Sebagai
https://dpmdgarutkab.com/ Jalan Kabupaten Garut Yang
profil/visi-dan-misi/. Rusak Parah.”
Garutselatan.Info. 2019.
Fakih, Mansour. 2013. Runtuhnya
https://www.garutselatan.inf
Teori Pembangunan Dan
o/2019/04/jalan-raya-
Globalisasi. Edited by
karangsewu-rusak.html.
Mansour Fakih. 8th ed.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Republik Indonesia. 2014. Undang-
Undang Republik Indonesia
Listyaningsih. 2014. Administrasi
Nomor 23 Tahun 2014.
Pembangunan: Pendekatan
Konsep Dan Implementasi. Santoso, Lukman. 2013.
I. Banda Aceh: Problematika Pemekaran
Graha Ilmu. Daerah Pasca Reformasi Di
http://uilis.unsyiah.ac.id/uili Indonesia. Perpusatakaan
s/index.php?p=show_detail& Nasional: Katalog Dalam
id=78927. Terbitan (KDT). 1st ed. Vol. 1.
Jakarta: Perpusnas.
Magribi, La Ode Muhamad, and
Aj Suhardjo. 2004. Todaro, Michael P, and Stephen C
“Aksesibilitas Dan Smith. 2012. Economic
Pengaruhnya Terhadap Development. Edited by Sally
Pembangunan Di Perdesaan: Yagan. 11th ed. New York:
Konsep Model Sustainable Pearson.
Accessibility Pada Kawasan
Perdesaan Di Propinsi
Sulawesi Tenggara.” Jurnal
Transportasi 4 (2): 149–60.
Presiden Republik Indonesia. 1948.
Undang-Undang No. 22
Tahun 1948.
http://www2.pom.go.id/pub
lic/hukum_perundangan/pd
f/Pengamanan rokok bagi
kesehatan.pdf.
Public Works and Housing
Ministry. 2020. “Indonesian
Insfrastructure Statistics.”
Pusdatin 53 (9): 1–58.

64

Anda mungkin juga menyukai