Anda di halaman 1dari 14

Tari Banjar Kemuning

Tari Banjar Kemuning merupakan tari kreasi baru yang berasal dari provinsi Jawa Timur.

Tari yang menggambarkan ketegaran seorang istri nelayan ini diciptakan oleh Agustinus Heri
Suprianto.

Sosok pencipta tari ini merupakan seorang guru seni budaya sekaligus seniman dari Sidoarjo,
Jawa Timur.

Gerakan yang ada di dalam tari Banjar Kemuning merupakan lambang dari untaian doa yang
dipanjatkan seorang istri yang ditinggal suaminya pergi melaut.

Para istri ini selain meminta kepada Tuhan agar suaminya senantiasa diberikan keselamatan
dan diberikan tangkapan yang bagus.

Seperti kebanyakan tarian yang berasal dari Jawa Timur, gerakan yang ada di dalam tari
Banjar Kemuning ini memiliki tempo yang cepat dan dinamis.

Sepintas gerakan yang ada di dalam tari Banjar Kemuning ini memiliki kemiripan dengan
gerakan silat yang merupakan lambang bahwa selain memiliki sifat yang feminim, seorang
perempuan haruslah memiliki ketangguhan dan ketegasan.
Tari Yapong

Tari kreasi baru yang bernama Tari Yapong ini asalnya dari daerah Betawi, DKI Jakarta.

Tari ini diciptakan oleh seorang seniman dari Yogyakarta yang bernama Bagong Kussudiardja
di tahun 1977 silam untuk memperingati hari ulang tahun Jakarta yang ke-450 tahun.

Inspirasi dari terciptanya tari ini adalah kegembiraan rakyat Sunda Kelapa yang menyambut
kemenangan Pangeran Jayakarta merebut Sunda Kelapa dari tangan penjajah.

Selama menari para penari akan meneriakkan kata “ya ya ya” sementara pemusiknya akan
meneriakkan kata |pong pong pong”

Hal inilah yang kemudian menjadikan tari ini disebut tari yapong. Setelah dipentaskan sebagai
pengisi acara dalam peringatan hari jadi DKI Jakarta.

Seiring dengan berjalannya waktu tari yapong menjelma menjadi tari kontemporer yang
sering ditampilkan dalam berbagai acara.
Tari Kuntulan

Tari Kuntulan merupakan tari kreasi baru yang berasal dari daerah Pemalang, Jawa Tengah.

Berbeda dengan gerakan tari dari daerah Jawa Tengah yang biasanya kalem dan lembut.

Gerakan di dalam tari kuntulan justru dinamis dan cepat. Bahkan sepintas gerakannya
menyerupai gerakan yang ada di dalam pencak silat yang dibalut dengan nuansa islam.

Tarian ini diperkirakan lahir di era penjajahan. Ada dugaan bahwa gerakan yang ada di dalam
tarian ini sebenarnya benar-benar gerakan silat yang diperhalus.

Tujuan diciptakan tarian ini kemungkinan untuk mengajarkan seni bela diri dalam balutan
seni tari.

Hal ini dilakukan karena pihak penjajah melarang aktivitas bela diri karena ditakutkan akan
digunakan para pemuda untuk melawan penjajah.

Sehingga orang-orang jaman itu mengemas bela diri dalam balutan seni tari.
Tari Gambyong Kreasi

Semula tari gambyong merupakan tari klasik yang dimiliki oleh kesultanan Mataram Islam.

Ketika Kesultanan Mataram Islam pecah menjadi empat bagian yakni Kasultanan Yogyakarta,
Kasunanan Surakarta, Kadipaten Mangkunegaran dan Kadipaten Pakualam.

Masing-masing pecahan dari Kesultanan Mataram Islam ini mengembangkan tari gambyong
sebagai identitas dan kekhasannya masing-masing.

Bukan itu saja di kalangan masyarakat pun juga ada beberapa seniman yang melakukan
pengembangan dan modifikasi dari tari gambyong.

Tari gambyong yang ada di luar kraton ini kemudian lebih sering disebut dengan tari
gambyong kreasi.

Ada beberapa perbedaan antara tari gambyong klasik dengan tari gambyong kreasi. Namun,
secara fungsinya hampir sama yakni digunakan sebagai tari penyambutan atau pembuka suatu
acara.
Tari Kupu-kupu

Tari kreasi baru yang berasal dari provinsi Bali. Gerakan yang ada di dalam tari ini
mengisahkan tentang fase-fase kehidupan kupu-kupu.

Pencipta tari ini adalah seorang maestro tari asal Bali yang bernama I Wayang Bertha.

Pesan yang disampaikan tari yang diciptakan di tahun 1960-an adalah ketenangan dan
keindahan.

Berkat keindahan akan gerakannya, tari kupu-kupu ini tidak hanya dipentaskan di berbagai
penjuru negeri melainkan juga sudah dipentaskan hingga ke berbagai belahan dunia.
Tari Manipuren

Tari Maripuren merupakan tari kreasi baru yang memadukan tari klasik dari India dengan
beberapa jenis tari yang ada di Indonesia. Tari ini berasal dari Jawa Tengah

Hal ini menyebabkan gerakan yang ada di dalam tari manipuren ini terlihat lincah dan
energik.

Pencipta tari manipuren adalah seorang seniman dari Jawa Tengah yang bernama S. Madiri.

Inspirasi terciptanya tari manipuren dalam beberapa disebutkan berasal dari kehidupan anak-
anak perempuan yang tinggal di sekitar sungai gangga.

Meski inspirasi tari kreasi baru ini berasal dari India. Namun, unsur-unsur Jawa di dalam tari
ini masih sangat kental.
Tari Manugal Parei

Tari Manugal Parei merupakan tari kreasi baru yang berasal dari Kalimantan Tengah.

Inspirasi terciptanya gerakan yang di dalam tari ini adalah kegiatan panen padi yang
dilakukan oleh masyarakat Dayak yang tinggal di kawasan Kalimantan Tengah.

Dalam pementasannya tari manugal parei mengedepankan unsur dramatik. Maksudnya, di


dalam tari ini tidak menggunakan penokohan atau fragmen suatu cerita,

Melainkan lebih mengedepankan karakter, sifat dasar tari, dan ciri khas gerakan tari yang
sifatnya simbolik.

Sehingga para penonton dan memaknai setiap gerakan yang ada di dalam tarian ini sesuai
dengan apa yang dibayangkannya.
Tari Janger

Tari Janger merupakan tari kreasi baru yang sangat populer di kalangan masyarakat Bali.

Iringan yang digunakan untuk mengiringi tari ini menyiratkan nuansa kegembiraan dan
keceriaan.

Tari yang diperkirakan muncul pada kisaran tahun 1930-an ini diiringi dengan berbagai alat
musik tradisional seperti gender wayang, tambura, dan gamelan batel.

Gerakan yang ada di dalam tari ini mengadaptasi dari kegiatan petani yang sedang menghibur
diri setelah lelah menyelesaikan pekerjaannya
Tari Nguri

Tari Nguri merupakan tari kreasi baru yang asalnya dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
(NTB).

Gerakan yang menonjol dari tari ini adalah keceriaan dan keterbukaan.

Tari ini biasanya digunakan sebagai tarian penyambut tamu. Dalam pementasannya tari ini
biasanya dibawakan oleh empat atau lima orang perempuan.
Tari Mappadendang

Tari Mappadendang merupakan contoh tari kreasi baru di Indonesia yang berasal dari
Sulawesi Selatan.

Gerakan yang ada di dalam tari ini menggambarkan rasa syukur atas berkah Tuhan YME
yang telah memberikan hasil panen yang melimpah.

Tari ini sangat populer di kalangan masyarakat Bugis. Gerakan yang ada di dalam tari
mappadendang merupakan hasil adaptasi dari gerakan pesta panen masyarakat Bugis yang
tinggal di Kabupaten Sidenreng Rappang.
Tari Sajojo Kreasi

Tari dikembangkan dari tari sajojo yang merupakan khas tanah Papua. Tari kreasi sajojo saat
ini sangat populer baik di masyarakat Papua sendiri maupun masyarakat di luar Papua.

Belakangan tari sajojo ini telah menjadi tari pergaulan yang bisa ditarikan oleh siapa saja baik
laki-laki maupun perempuan.

Tarian sajojo menggambarkan keceriaan dan kegembiraan. Selain tarian ini juga mengajarkan
tentang pentingnya menjaga semangat kebersamaan.
Tari Rara Ngigel

Tari kreasi baru ini diciptakan oleh putri legenda tari dari DIY Bagong Kusudiarjo yang
bernama Ida Wibowo.

Tari Rara Ngigel merupakan contoh tari kreasi baru di Indonesia yang ditampilkan secara
berpasangan yakni laki-laki dan perempuan.

Gerakan yang ada di dalam tari ini mengisahkan tumbuh kembang seorang anak perempuan
yang tengah menginjak masa dewasa.

Saat ini tari rara ngigel ini sering dipentaskan dalam beberapa kesempatan. Keceriaan
merupakan salah satu yang ditonjolkan dalam tarian ini
Tari Manuk Rawa

Tari Manuk Rawa merupakan tari kresi baru yang berasal dari Bali. Pengembangan tari ini
dari bagian sendra tari Mahabarata dalam bagian lakon ‘Bale Sigala-gala’.

Pencipta tarian ini adalah seorang seniman dan seorang koreografer yang bernama I Wayan
Dibia dan seorang komposer tari bernama I Wayan Beratha pada tahun 1981 silam.

Gerakan-gerakan yang ditampilkan dalam tarian ini merupakan penggambaran dari kehidupan
seekor burung rawa yang ada di dalam kisah Wanaparwa yang merupakan kepingan dari epos
Mahabarata.
Tari Garuda Nuswantara

Salah satu contoh tari kreasi baru di Indonesia yang cukup populer dan sering ditampilkan
dalam berbagai kesempatan ini berasal dari pulau Jawa.

Tari ini menggambarkan semangat perjuangan dan keteguhan serta pengabdian burung
Garuda dalam menunaikan tugasnya.

Selain itu tarian ini juga memiliki gerakan yang lincah dan gagah, tegas dan berwibawa.

Tujuan diciptakan tarian ini adalah mengajak generasi muda untuk meneladani sifat burung
garuda yang memiliki keberanian dalam mempertahankan prinsip hidupnya serta senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan dan kebenaran.

Demikian contoh tari kreasi baru di Indonesia lengkap dengan asal daerahnya. Semoga artikel
ini memberi wawasan baru tentang seni tari yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai