ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA ETIOLOGI GANGGUAN MATA ✓ Gangguan pada mata umumnya berkaitan dengan beberapa kondisi termasuk anomali anatomi (misalnya kelopak mata yang tidak menutup dengan sempurna), kondisi fisiologi yang abnormal (seperti dry eye syndrome), alergi, infeksi dan iritasi. ✓ Gangguan pada mata yang yang bisa diterapi dengan menggunakan obat tanpa resep adalah: masalah ketidakcukupan air mata (KCS = Keratoconjuctivitis Sicca), edema kornea, peradangan, serta iritasi. ✓ Hordeolum, blepharitis, dan conjunctivitis kemungkinan juga dapat diterapi menggunakan obat tanpa resep. ✓ Sedangkan masalah pada mata seperti uveitis, glaucoma, flash burns, infeksi pembuluh pada kelenjar air mata, dan gangguan pada kornea harus dirujuk kepada dokter. Gangguan Pada Kelopak Mata ✓ Pasien dengan peradangan atau terluka bagian kelopak matanya sebaiknya dirujuk ke dokter. Terapi pertama yang dapat disarankan sebelum menemui dokter adalah dengan mengompres black eye (bagian kelopak mata yang berubah warnanya karena terluka) dengan kompres dingin selama 24 jam. Setelah itu, baru boleh diikuti dengan kompres hangat. ✓ Bagian kelopak mata juga erat kaitannya dengan iritasi. Iritasi biasanya disebabkan oleh bahan kimia. Iritasi kelopak mata karena bahan kimia harus segera ditangani dengan cara disterilkan menggunakan water sterile atau saline. ✓ Gangguan lainnya adalah hordeolum atau bintilan. Penyebab : kosmetika, infeksi mikroorganisme. Hordeolum bersifat self limiting disease. Kompres hangat selama 10-15 menit dan dilakukan selama 3-4x sehari ✓ Gangguan pada kelopak mata juga kerap disebabkan karena sebab luar : debu, kain dll. Diatasi dengan saline, air bersih atau obat tetes mata. ✓ Gangguan yang disebabkan oleh logam atau benda ukuran kecil sebaiknya dirujuk ke dokter Gangguan Pada Mata Bagian Luar ✓ Yang umum diderita : konjungtivitis dan gangguan lakrimal. ✓ Konjungtivitis adalah keadaan mata merah karena peradangan pada konjungtiva mata. Konjungtivitis biasanya disertai dengan rasa gatal dan mata berair. Konjungtivitis disebabkan karena infeksi (virus, bakteri, clamidia), karena reaksi alergi, iritasi oleh polusi (debu, angin, sinar UV), atau karena pemakaian lensa kontak. ✓ Konjungtivitis yang disebabkan oelh mikroorganisme khususnya virus sangat mudah menular. ✓ Gangguan lakrimal meliputi dakrioadenitis, trakoma, dan mata kering. Gangguan Pada Mata Bagian Luar …lanjutan
✓ Dakrioadenitis yaitu radang pada kelenjar lakrimal dan harus dirujuk
ke dokter. ✓ Trakoma adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang mudah berkembang biak di lingkungan kotor atau memiliki sanitasi buruk. ✓ Gangguan kelenjar air mata berupa mata kering karena berkurangnya air mata bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, trauma fisik, infeksi atau akibat penggunaan obat (antihistamin atau antikolinergik). Gangguan Pada Mata bagian Dalam • Termasuk di dalamnya adalah Glaukoma, katarak dan uveitis. • Galukoma adalah kerusakan syaraf mata karena bertambah tekanan pada bola mata. • Katarak disebabkan oleh pengapuran pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur. • Uveitis : peradangan pada bagian uvea. Uveitis dikaitkan dengan satu atau kedua mata tampak merah karena banyaknya pembuluh darah pada uvea. Uveitis dikaitkan dengan gangguan autoimun, karena cidera atau operasi mata, kanker mata, infeksi serta pemaparan racun pada mata. • Semua bentuk gangguan pada mata bagian dalam harus dirujuk ke dokter Terapi ✓ Obat tanpa resep ditujukan untuk meredakan konjungtivitis non infeksi. Beberapa jenis obat tanpa resep dapat disarankan untuk mengatasi gangguan pada mata yang sesuai dengan keluhan pasien ✓ Antiinflamasi meliputi NSAID dan kortikosteroid. ✓ NSAID diberikan untuk pasien yang mengalami gangguan mata akibat terbentuknya histamin sehingga menyebabkan mata gatal, mata merah, atau mata berair. ✓ Untuk swamedikasi, kortikosteroid yang boleh diberikan adalah untuk pemakaian topikal (deksamethason, flumetason, metil prednisolone, prednison, betametason, hidrokortison, desoksimethason, triamcinolon) ✓ Antihistamin diberikan untuk pasien dengan keluhan reaksi hipersensitivitas dengan gejala infeksi konjungtiva, pembengkakan, nyeri, serta gatal pada mata. Terapi lanjutan…
✓ Kortikosteroid sebaiknya diberikan di bawah pengawasan dokter.
Kortikostreroid topikal dapat memperburuk gangguan pada mata yang disebabkan oleh virus herpes simplek yang menyebabkan ulkus dendritic. ✓ Kortikosteroid sistemik dapat menimbulkan risiko katarak steroid jika diberikan dalam dosis lebih dari 15 mg prednisolone setiap hari selama 1 tahun. Untuk itu, dosis yang dianjurkan adalah 10 mg. ✓ Antiinfeksi dapat berupa topikal (tetes/guttate, salep, dan obat untuk injeksi subkonjuctiva yaitu miotika dan beta bloker) atau sistemik (acetazolamide, gliserin, mannitol). Obat ini digunakan pada gangguan mata yang disebabkan oleh infeksi akibat mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea, atau karena kornea terluka/ulkus. Obat ini meliputi antibakteri, antijamur, dan antivirus. Pemberian antibiotik topikal menyesuaikan daftar OWA. Gentamicin dan kloramfenikol boleh diberikan untuk swamedikasi baik bentuk salep mata maupun tetep mata (OWA 3) Terapi lanjutan…
✓ Dekongestan dan air mata buatan, digunakan untuk membantu
menghilangkan penyebab iritasi. Dekongestan sebaiknya tidak digunakan bersama obat topikal optalmik lain karena karakteristik farmakoterapinya dapat berubah. ✓ Air mata buatan bertujuan untuk mengurangi iritasi pada mata kering serta mengurangi rasa tidak nyaman akibat iritasi mata ringan, karena terkena angin atau sinar matahari. Tetes mata dengan komposisi hpmc, dextran, dan glicerin diindikasikan untuk meringankan gejala iritasi ringan dan infeksi mata. ✓ Tetes mata dengan kandungan sodium klorida, kalium klorida dan benzalkonium klorida dapat diindikasikan untuk membantu melumasi mata yang kering akibat kekurangan air mata, penggunaan lensa kontak, atau iritasi mata ringan Terapi lanjutan…
✓ Untuk mengurangi tidak nyaman karena iritasi mata dapat juga
digunakan tetes mata dengan komposisi oxymethazolin HCl. ✓ Komposisi potassium iodide dan sodium iodide dalam sediaan tetes mata dapat digunakan untuk mengatasi kekeruhan dan pendarahan pada vitreous body karena faktor usia, myopia, hypertonia, diabetes, peripheblitis, kekeruhan pada lensa sebagai gejala awal katarak sinilis.