Anda di halaman 1dari 16

Interactive Training

Techniques
About.me/adysubagya
(0811) 180303
Training Jargon No 1: 6P

Six P atau Plan Prepare Practice Practice Practice and Present.

Presentasi yang berdampak datang dari perencanaan dan persiapan yang baik. Plan Prepare
Practice Present merupakan jargon penting yang mengingatkan siapa saja yang akan memberikan
Pelatihan/Presentasi.

Plan. Rencanakan pelatihan anda dengan setidaknya mengisi formulir Lesson Plan dan Session
Plan.

Prepare. Siapkan segala sesuatu yang anda butuhkan dalam presentasi pelatihan anda, dari mulai
peralatan inti, peralatan pendukung, cetakan, handouts, dan barang-barang lain yang anda akan
gunakan. Ingat, “if you fail to prepare, you must prepare to fail”

Practice. Latihlah diri anda sebelum anda benar-benar menyajikan presentasi anda pada hari
pelaksanaan. Mark Twain berkata “It takes more than 3 weeks to prepare a good impromptu
presentation”, dan Michael Dell memerlukan 8 hari untuk berlatih sebelum berbicara 30 menit didepan
banyak orang. Berapa lama anda berlatih?

Present. Anda akan dengan mudah menyajikan presentasi anda apabila anda sudah melakukan 3P
sebelumnya. Gunakan teknik pembelajaran modern untuk memastikan sajian anda tetap menarik
untuk disimak oleh audience anda dari awal hingga anda menutup sesi pelatihan anda.

Training Jargon No 2: Tripple T

Terlalu banyak Trainer yang berbicara dengan layar proyektor, papan tulis dan flipchart.

Gunakan tip ini: pertama “Touch” pegang papan tulis atau mulai menulis, kemudian “Turn”
berbaliklah dan menghadap audience, dan terakhir “Talk” mulailah berbicara.

Dengan menerapkan teknik ini, anda tidak akan membelakangi audience atau berbicara kepada
papan tulis ketika berbicara.

Training Jargon No 3: Lock Talk and Pause

Lock, Talk and Pause (LTP) sangat penting pada saat anda sudah berhadapan dengan audience
anda. Pandang mata audience anda dan kunci (Lock) untuk beberapa saat, kemudian mulailah
berbicara (Talk) pada saat sudah terjadi eye-contact, berhentilah (Pause) untuk beberapa saat
sebelum anda melanjutkan dengan gagasan-gagasan lain. Pada saat anda berhenti, sebenarnya
audience anda sedang mendengarkan.

Training Jargon No 4: 3V

Seorang pakar komunikasi, Prof Albert Mahrebian meneliti faktor yang amat diperhatikan audiens
dari seorang pembicara dan faktor ini mempengaruhi persepsi dan daya tangkap audiens. Hasilnya
adalah Verbs 7%, Voice 38% dan Visual 55%.

2
Verbs adalah kata-kata yang kita ucapkan. Pilihlah kata yang sederhana yang dikenal audiens anda.
Hindari jargon-jargon yang hanya dapat dipahami oleh beberapa kelompok/orang.

Kata oral dan anal sudah biasa dalam istilah kedokteran, tetapi ibu-ibu muda di pedesaan mungkin
akan terbengong mendengarnya.

Voice. Suara memegang peranan kedua, untaian kata yang sudah anda pilih dengan cermat akan
kehilangan makna jika tidak dapat didengar audiens baik karena terlalu cepat diucapkan atau terlalu
lemah disuarakan. Pastikan posisi berdiri anda strategis sedemikian rupa sehingga semua audiens
anda dapat mendengar anda dengan jelas.

Cara yang mudah untuk menyetel suara adalah dengan menanyakan kepada audiens apakah suara
sudah jelas didengar.

Visual. Unsur ketiga yang paling utama dalam menanamkan kesan pada audiens adalah visual.
Lebih dari separuh audiens anda akan memperhatikan segala yang mereka lihat pada diri seorang
pembicara.

Training Jargon No 5: Primacy and recency

Selama belajar, Audience akan mengingat lebih baik tentang apa-apa yang anda sajikan diawal dan
diakhir, dan sedikit yang diingat pada sajian pertengahan (How The Brain Learns-David A Sousa).

Pastikan materi utama anda diuraikan didepan dan diulas pada sesi akhir, gunakan sesi latihan,
simulasi dan praktik pada pertengahan sesi karena pada sesi pertengahan inilah penerimaan
Audience anda berkurang.

Training Jargon No 6: Powerpoints

Dari namanya, Powerpoint adalah point-point yang mempunyai power. Pastikan tampilan slide anda
tidak berisi kalimat panjang, tetapi beberapa kata dan gambar yang relevan.

Pastikan audience anda melihat slide anda, bukan membaca slide anda!

Presentasi yang berdampak adalah ketika anda dapat memukau audience anda dengan suara dan
penampilan anda, bukan dari slide anda, kemudian anda berikan transcript presentasi anda dan atau
slide Powerpoint anda sesaat sebelum anda menutup sesi. Anda adalah presentasi sesungguhnya!

(Baca “Using MS Powerpoint” pada bagian belakang buku ini)

Lesson plan

Lesson plan merupakan bagian kecil dari Training Plan, apabila Training plan mencakup pencatatan
Kebutuhan pelatihan-Perancangan-Penyampaian dan Evaluasi pelatihan, Lesson plan mencakup
Penetapan Judul pelatihan-penetapan Sasaran Pelatihan-penetapan Materi dan agenda, penetapan
Metode penyampaian, penetapan bahan-bahan dan penetapan metode Evaluasi.

Session plan membuat anda siap menyampaikan sesi pelatihan karena anda sudah memiliki apa
yang anda akan sampaikan. (Silahkan lihat Lampiran terkait)

Pada pembelajaran modern, Metode penyampaian perlu perhatian khusus. Metode presentasi satu
arah sudah tidak disarankan, tetapi metode keterlibatan aktif peserta (participant active and creative)

3
merupakan salah satu metode penting yang harus disiapkan. Pastikan pada bagian ini Metode
Penyampaian, anda berfokus pada aktifitas apa yang audience anda lakukan, bukan sekedar apa-
apa yang anda akan lakukan.

Anda yang mempunyai ‘jam terbang’ dibawah 200 jam sebaiknya selalu membuat Lesson plan.

4
“Learning is what they see at first”

Kelas Pelatihan anda dimulai begitu audiens memasuki ruangan. Apa yang mereka lihat, dengar dan
rasakan mempengaruhi penerimaan serta kesiapan mereka untuk belajar.

Kondisikan ruangan dengan memutar musik yang sesuai. Pajanglah di meja benda-benda yang
relevan. Tempelkan kata-kata inspiratif, ungkapan-ungkapan bijak yang berkaitan dengan materi di
dinding-dinding ruangan. Tempelkan ucapan selamat datang di pintu masuk, di lantai tempat mereka
masuk dan di depan ruangan.

Bila mungkin buatlah outline materi Pelatihan anda pada sebuah spanduk. Spanduk dapat disablon
atau di tempel dengan stiker.

”Learning is when mind is open”

Pikiran kita layaknya seperti parasut, berfungsi ketika terbuka.

Bagaimana mengetahui bahwa audience dihadapan kita siap menerima pembelajaran/ presentasi?

Cara yang paling sederhana adalah dengan melihah wajah dan mimik mereka, murung atau
gembirakah mereka, atau anda tidak tahu karena mereka pandai menutupi suasana hati sebenarnya?

Permainan pembuka yang merupakan icebreaker seringkali dapat mencairkan suasana sehingga
mereka menjadi lebih terbuka dan menerima Anda. Jangan mulai presentasi/ pelatihan anda sebelum
mereka siap untuk menerima anda.

“Learning is creating”

Siapa saja akan senang dengan buatannya, pastikan audience anda menciptakan sesuatu saat
belajar bersama anda.

Pembelajaran tradisional adalah datang duduk diam dengar, dan hanya sedikit yang audience pelajari
dan dapatkan karena mereka lebih banyak mendengar.

Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikans dari fungsi indra kita ketika belajar:

Mendengar 13%, Melihat 75%, Mencium 3%, Mengecap 3%, Menyentuh 6%

Semakin banyak kombinasi menggunakan indra semakin tinggi hasil belajar, Penilitian menunjukkan
tabel dibawah:

Belajar adalah berkreasi, beraktifitas yang beragam sehingga ilmu dan pengalaman tercipta. Apabila
anda tidak mempunyai kesempatan untuk mengajar, anda bisa berkreasi/ mengalami proses belajar
untuk mendapatkan hasil maksimal.

“Learning is communication; communication is the responses you get.”

Belajar adalah berkomunikasi, belajar menjadi maksimal apabila dalam komunikasi anda dengan
Audience, anda mendapat umpan balik.

Anda harus mengevaluasi presentasi anda bila tidak seorangpun dari Audience anda bertanya atau
bahkan menyanggah sajian anda.
5
Buatlah Audience anda penasaran yang membuat mereka bertanya atau menyanggah gasasan
anda, tetapi anda harus siap untuk menjawab atau menjelaskan.

Cara lain untuk meningkatkan umpan balik dari Audience adalah dengan meminta audience secara
individu atau kelompok untuk memberikan presentasi dan kelompok lain memberikan umpan balik,
kelompok yang tidak memberikan umpan balik tidak mendapat point.

”Learning is reception.”

Pembelajaran tradisional adalah dimana Fasilitator sibuk menyiapkan apa yang akan disampaikan,
apa yang akan diajarkan—pada pembelajaran moderen, Fasilitator harus menyiapkan apa yang
Audience akan lakukan dalam kelas. Terlebih lagi, anda harus mengetahui mereka satu per satu
sesaat sebelum kelas dimulai. Mengetahui calon Audience adalah salah satu cara pendekatan
Learning is not merely delivery but reception.

Pastikan anda membuat Lesson plan, sebuah panduan yang berisi aktivitas Audience anda yang
terencana, dimana anda menerapkan gaya belajar multi-sensor yang memungkinkan audience anda
mendengar, melihat dan melakukan.

Setiap audience mempunyai gaya belajar sendiri-sendiri, ada yang senang dengan bermain peran/
simulasi ada yang lebih suka mendengar atau melihat saja.

”Learning is without the walls”

Belajar harus di dalam kelas, belajar dimulai pada jam tertentu dan rehat pada jam tertentu pula,
belajar harus dengan meja, kursi dan papan tulis merupakan pola pikir lama yang harus dibongkar
dari pikiran pada Fasilitator.

Ciptakan suasana belajar dimana saja peserta anda suka, jam berapa saja mereka bisa. Seorang
kolega pernah mengikuti sebuah pelatihan moderen dimana peserta diminta datang ke Paris
Perancis, setelah sampai tujuan peserta mendapat pesan bahwa harus bepergian lagi ke Mesir,
rupanya pelatihan diadakan ditengah padang pasir dengan set-up ruangan belajar yang luar biasa.

6
Interactive training

Buat peserta pelatihan anda interaktif dengan anda. Kelas interaktif adalah ketika renspons peserta
tidak berhenti ketika anda menjelaskan materi. Untuk memasikan respons peserta tidak berhenti,
pastikan;

1. Pastikan kelas dibagi dalam kelompok, dengan 1 orang pemimpinnya (kepala suku),
2. Minta setiap kelompok memberikan umpan balik dari setiap sesi yang ada berikan,
3. Minta pemimpin kelompok memberikan presentasi hasil diskusi,

Kelas yang interaktif umumnya kelas dimana peserta berminat dan tertarik untuk mengetaui ilmu baru
yang anda punya

Enter from left

Mendekati bagian depan ruangan adalah perjalanan yang sungguh penting. Setiap mata mengawasi,
membangun opini dan menciptakan asumsi.

Untuk memaksimalkan momen ini, masukilah ruangan dari arah sisi kiri audiens. Hal ini membuat
mata dan kepala audiens bergerak ke arah kiri, dengan demikian merangsang otak sebelah kanan—
yang bersifat tidak menghakimi, untuk bekerja. Dengan tidak aktifnya kemampuan analisis otak
belahan kiri untuk sementara waktu, pendengar akan bersifat terbuka dan menerima.

Build connectedness

Ketika anda memasuki ruangan, dan melihat beberapa orang sudah ada di dalam ruangan-hampiri
mereka dan jabat tangan mereka serta perkenalkan nama anda. Hal ini dapat membangun
kepercayaan diri anda, dan mengurangi pembentukan opini negatif oleh audiens—terutama apabila
anda lakukan dengan penuh wibawa.

Meet and greet

Semua orang suka disapa dengan sopan, beberapa bahkan merasa tersanjung apabila disapa
dengan dipanggil namanya, tidakkah anda heran dan senang apabila dalam sebuah pertemuan anda
disapa oleh pembicara yang anda yakin tidak mengenal anda, tentulah sapaan itu merupakan
sesuatu yang positif.

Tidak ada salahnya pada sebuah event pelatihan anda sebelumnya sudah berusaha mengenal
beberapa nama peserta/ audience dan menemuinya hanya untuk menyapa. Apabila anda menyapa
seseorang yang tergolong hostile audience maka anda sedikit terselamatkan karena anda sudah
menyapanya.

Moodchart

Merupakan selembar kertas flipchart yang berisikan kolom-kolom isian. Kolom pertama adalah daftar
nama audience dan kolom kedua adalah sebuah gambar wajah (line drawing) yang dapat
menggambarkan 3 macam ekspresi: sedih atau tidak mood, biasa-biasa saja dan happy.

Anda gunakan moodchart ini sebelum Pelatihan dimulai dengan memanggil audience satu persatu,
mau ke depan, menuliskan nama dan menggambarkan ekspresi wajahnya.

7
Apa kegunaan dari aktifitas ini? Sebagai Trainer anda akan mendapatkan informasi penting tentang
kondisi mood di kelas anda.

Personal and professional profile

Bagikan selembar kertas flipchart kepada setiap audience. Minta mereka untuk menggambar wajah
mereka, menulis nama, karir atau pekerjaan jumlah anak, hobby dan alasan mengapa ada di ruangan
ini.

Sampaikan bahwa setelah selesai menggambar dan menulis, mereka harus menempelkannya di
dinding ruangan, sampaikan juga siapa yang menempel pertama kali dan memberikan informasi
benar akan mendapat hadiah.

Start at the center

Ketika anda sudah memasuki ruangan, cari tempat yang paling baik dimana setiap audiens dapat
melihat anda sepenuhnya—sebaliknya anda juga dapat melihat mereka satu persatu. Usahakan cari
tempat sedekat mungkin dengan audience. Kegiatan ini sangat membantu dalam membangun
confidence!

Ketika anda sudah memasuki ruangan, cari tempat yang paling baik dimana setiap audiens dapat
melihat anda sepenuhnya—sebaliknya anda juga dapat melihat mereka satu persatu. Usahakan cari
tempat sedekat mungkin dengan audience. Kegiatan ini sangat membantu dalam membangun
confidence!

Berikutnya, berdiamlah sejenak—3 sampai 6 detik, kemudian beri salam dan perkenalkan siapa
anda.

Ketika mengenalkan nama anda, pastikan ketika anda mengeja nama anda, nadanya menurun dan
berakhir dengan suasana elegan, anda pasti akan terdengar sangat percaya diri. Jangan sebaliknya,
apabila anda menyebutkan nama anda dengan nada meninggi, anda terdengar kurang percaya diri.

Kemudian jelaskan apa yang ada sampaikan dan lebih penting dari itu apakah keahlian anda
dibidang yang anda akan sajikan.

Remember names

“The sweetest sound to my ears is when someone calls my name”

“Suara yang paling enak didengar ditelinga adalah ketika seseorang memanggil nama saya” tidak
ada seorangpun yang senang dipanggil dengan “He!” “Pak” atau “Bu” semua orang lebih suka apabila
dipanggil dengan nama “Pak Harry” “Bu Maria”
Hafalkan nama-nama audience anda ketika anda berkenalan, kiat mengingat: saat anda bersalaman,
dengarkan cara mereka mengucapkan nama mereka, hafalkan nama mereka didalam hati sambil
anda mengaitkan huruf awal nama mereka dengan wajah mereka.

Teknik lain menghafal nama dengan jumlah audience 8-15 orang adalah dengan bermain lempar
bola.

Siapkan sebuah bola karet (sebesar bola tenis) dan sampaikan bahwa bola akan anda lempar ke
salah satu peserta sambil menyebut nama mereka terlebih dahulu. Ketika salah satu dari audience
menerima bola tersebut, ia harus segera melemparkan kepada audience lain dengan terlebih dahulu
menyebut namanya.

8
Surprising facts

Satu menit awal merupakan momen penting dalam setiap Pelatihan. Dalam 1 menit awal tersebut
audience anda akan menilai anda, menilai ide anda dan menilai semuanya. Gunakan momen
tersebut sebaik mungkin.

Cara menggunakan momen awal tersebut adalah dengan membuat analogi, membuat cerita atau
menyajikan humor atau menyampaikan fakta mengejutkan yang berhubungan dengan topik Pelatihan
and

Menyampaikan fakta mengejutkan (surprising facts) adalah cara membuka Pelatihan paling efektif,
namun memerlukan kejelian dan keahlian dalam menciptakannya.

Sebagai contoh, apabila Pelatihan bertujuan memperkenalkan konsep multi level marketing, anda
tidak langsung membuka Pelatihan anda dengan mengatakan “maukah anda menjadi anggota
Network 21 dengan hanya mengeluarkan uang 80 ribu rupiah saja? Tentu audience anda tidak akan
pernah tertarik. Tetapi apabila anda mengatakan bahwa seorang yang cukup populer misalnya
Hermawan Kartajaya telah keluar dari perusahaan IBM sebagai manajer pemasaran dan bekerja di
rumah dengan penghasilan 30 juta per bulan, maka ia akan menayakan bagaimana caranya?

Surprising facts lain yang dapat disampaikan adalah “tahukah anda bahwa sudah banyak orang yang
bekerja di rumah dan berpenghasilan 6 juta sebulan tanpa berjualan?!

“ Bapak-bapak dan ibu-ibu, tahukah Anda bahwa orang Amerika tidak mengkonsumsi paha ayam?

“Saudara tahukah bahwa 8 dari 10 obat nyamuk yang beredar hanya menidurkan nyamuk?”

“Apabila anda tersenyum, 15 urat raut muka anda bekerja, apabila anda murung 33 urat raut muka
anda bekerja dan dapat mempercepat ketuaan”

Apabila anda mengalami kesulitan mendapatkan “surprising facts” anda dapat menggantikannya
dengan humor atau analogi yang, tentu saja, harus berhubungan.

Surprising facts sangat berguna untuk menarik perhatian audience, membuat mereka berpikir tentang
fenomena itu, bersemangat untuk mengetahui jawabannya—sehingga akan lebih receptive.

3-second eye to eye

Menyampaikan Pelatihan memiliki kesamaan dengan menjalin hubungan. Orang merasa senang bila
seakan-akan anda berbicara hanya kepada mereka.

Melakukan kontak mata dengan mata minimal 3-5 detik mengatakan kepadanya bahwa anda tertarik
kepadanya, berminat untuk memberikan informasi penting kepadanya.

Percakapan lewat mata kepada masing-masing audience membuat mereka benar-benar ada di
ruangan kelas/Pelatihan anda.

\\

9
3 points at a time

Apabila anda memiliki 6-10 poin judul yang akan anda tampilkan di layar proyektor atau papan tulis
dan yang harus diserap oleh audience, sajikan 3 poin sekali waktu—jangan langsung tunjukkan 6
atau 10 poin bersamaan.

Seseorang akan dapat cepat menghafal 10 poin tersebut apabila disajikan per 3 poin. Sementara
anda menyajikan 3 poin dan akan beralih ke 3 poin berikutnya, ada kesempatan audience untuk
memasukkan ke tiga poin pertama tadi.

Flipchartings (large pen)

Hanya 3 dari sepuluh Trainer menggunakan flipchart sebagai salah satu alat bantu Pelatihan.

Flipchart itu ajaib! Di atas kertas tersebut, kita bisa mempersiapkan materi satu hari atau seminggu
sebelum hari ‘H’ flipchart dapat menyesuaikan waktu Pelatihan—ia bisa dipakai apabila kita tidak
punya waktu banyak untuk menuliskan materi atau menggambarkan ilustrasi di papan tulis.
Sebaliknya kita bisa menyimpannya apabila waktu cukup banyak untuk menuliskan atau
mengilustrasikan materi di papan tulis/flipchart.

Pelatihan menggunakan flipchart dapat menambah 80% penerimaan audience apabila kita
gantungkan/tempelkan di dinding-dinding ruangan.

Flipchart murah dan mudah dibuat, apabila papan tulis tidak dapat ditulisi dengan spidol besar,
flipchart dapat.

Flipchart yang terlihat kosong oleh audience dapat mengandung tulisan ‘contekan’ tipis yang Trainer
buat dengan pensil—sehingga ketika menuliskan ilustrasi di kertas flipchart tersebut terkesan bahwa
anda sangat menguasai materi padahal anda menulis/menggambar sambil membaca atau
mencontek tulisan pensil itu.

Post-it

Penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan peripheral meningkatkan daya ingat jangka panjang
sebesar 80%

Apabila anda selesai menuliskan poin-poin penting, diagram dan grafik—tempelkan poster-poster
tersebut di dinding ruagan ketika instirahat. Gantungkan di tempat yang cukup tunggi sehingga
terlihat oleh semua orang yang melewati diding tersebut.
Tulislah kata-kata atau frasa-frasa tersebut dengan huruf besar dan tebal sehingga eye catching.

Aids

Louis Gerstner, CEO IBM setiap kali berPelatihan tidak pernah menggunakan alat bantu, ia hanya
ditemani dengan segelas air. Hal itu terjadi karena ia adalah orang terpandang. Audience sudah
merasa ‘impressed’ oleh kehadirannya. Namun apabila anda tidak setenar dia, gunakan alat bantu.

Penggunaan alat bantu terbukti dapat memberikan variasi perubahan dari mendengar ke melihat. Alat
bantu gambar berupa gambar atau grafik akan lebih mudah diingat dibanding tulisan saja - dan ia
10
dapat mengandung beribu-ribu kata—“ a picture worth a thousand words”

Alat bantu dapat mewakili konsep-konsep anda yang akan mempertajam proses pembelajaran
audience anda.

Alat bantu berasosiasi mental. Alat bantu tak nampak dapat diciptakan dengan gerakan tangan
misalnya menempelkan telepon ke telinga, mengetik, mengekspresikan bulatan-bulanan dan kotak-
kotak.

Disampaing alat bantu atau peraga yang dapat anda gunakan untuk memvisualisasikan materi anda,
anda memerlukan alat bantu papan tulis, flipchart, slide, multimedia projector untuk membantu
mempercepat penyampaian pesan anda.

Pada halaman … anda akan menemukan nilai positif dan negatif dari setiap penggunaan alat bantu
tersebut.

TRACT

TRACT kependekan dari Thanks Repeat Answer Confirm Thanks. TRACT digunakan untuk
menangani pertanyaan.

Thanks Ucapkan terima kasih untuk setiap pertanyaan, Repeat Ulangi pertanyaannya, Answer Jawab
pertanyaan, Confirm Konfirmasi apakah pertanyaan sudah terjawab dan Thanks Ucapkan terima
kasih sekali lagi.

Moves

Sebagai seorang Trainer, anda pasti pernah lupa tentang apa yang akan anda katakan. Tariklah
napas panjang dan bergeraklah dari tempat anda ke tempat lain. Ketika anda bergerak, tubuh anda
menggerakkan otak anda dan menyentakkan ingatan. Dari perspektif pendengar, tampaknya anda
hanya mengubah posisi.

Ada koneksi tubuh-otak. Ketika anda menggerakkan tubuh, anda menggerakkan otak anda. Ini
penting diketahui, khususnya jika anda menghafalkan bagian-bagian penting dari Pelatihan anda.
Simpanlah pikiran-pikiran penting tersebut kedalam tubuh anda lewat gerakan fisik—isyarat tangan,
gerak lengan, kemiringan kepala. Ketika anda bergerak dari satu poin ke poin yang lainnya dalam
Pelatihan anda, tubuh anda membantu anda untuk mengingat.

Cheatcodes/Ceatsheet

Contekkan dapat membangun kepercayaan diri dan membantu anda untuk mengingat apa yang
harus dikatakan dan dilakukan.

Flipcharts. Tulis secara samar-samar di atas kertas itu. Audience tidak mungkin bisa melihat kata-
kata tersebut. Selama Pelatihan anda bisa menuliskan kembali kata-kata tersebut dengan spidol
warna warni.

Overhead Projector. Letakkan catatan-catatan di atas lembaran projector. Flip frames (oleh 3M)
adalah lembaran projector untuk transparansi overhead.

Meja di depan. Tempelkan post-it dimeja menghadap anda yang berisi poin-poin penting. Anda juga
bisa menggunting kertas kecil-kecil yang bisa dipegang tetapi tidak menyolok.

11
Energizer

Anda bisa mulai mengajar dari Pk. 08.00 hingga Pk. 17.00, namun tidak ada yang bisa menjamin
bahwa audience anda belajar pada Pk. 08.00 atau pada waktu yang sama anda mulai mengajar.

Berikan energizer dan icebreaker setiap 40 hingga 60 menit untuk memastikan anda mendapat
perhatian dari audience anda. Energizers membuat setiap peserta pelatihan anda berfokus lagi
kepada anda setelah melupakan sejenak anda dan lingkungan belajar yang anda sudah bangun.

Rewards/gifts

Hadiah berupa gunting kuku dalam kemasan unik, permen coklat, buku diary, bollpoint dan
sejenisnya dapat juga menyemangati gairah audience untuk lebih aktif berinteraksi di Pelatihan anda,
ini 100% terbukti!

Praises

Pujian dapat menyemangati audience, memberikan kegembiraan dan mendorong keinginan belajar.

Bertepuk tanganlah sambil berdiri, bersoraklah jentikkan jari untuk mengakui prestasi seseorang.
Pujilah hasil Pelatihan mereka, pujilah audience setelah menyelesaikan sebagian isi Pelatihannya
dan pujilah mereka karena telah mengikuti seminar/Pelatihan anda.

12
Pause

Anda tidak hanya harus tahu kapan mulai bicara, tetapi juga kapan harus jeda.

Sebelum anda menyampaikan poin-poin penting, berhentilah sejenak kurang lebih 5 detik, jangan
bergerak tetapi tetap mengarahkan pandangan anda ke audience.

Audience akan moncondongkan tubuh dan memiringkan kepala kearah anda, menanti dengan harap.
Jeda juga digunakan untuk menghantarkan transisi dari satu sesi ke sesi lain.

Collect facts

Dimana para pemimpin bisnis memperoleh informasi? Umumnya diperoleh dari membaca banyak
media informasi, dari pengalaman-pengalaman sebelumnya baik keberhasilan maupun kegagalan,
dan mungkin yang paling penting adalah dari pembicaraan dengan banyak orang yang berbeda-
beda.

Penyampaian fakta yang berhubungan dengan topik Pelatihan anda adalah hal yang vital karena
menunjukkan keahlian anda dalam bidang itu, mendasari pesan pokok anda, membuat audience
lebih percaya. Penyampaian fakta dapat melalui:

Analogi. Seperti membandingkan struktur perusahaan dengan menjahit kain perca tanpa pola yang
jelas. Analogi dapat memvisualisasikan pesan anda.

Statistik. Seperti laporan keuangan dalam tabel, grafik naik-turunnya penjualan.

Kutipan. Mengutip pendapat seorang pakar terkenal dapat menguatkan apa yang anda katakan.
Kutipan dapat diambil dari artikel majalah, koran dan internet.

Contoh. Dapat diambil dari pengalaman perusahaan lain.

Keanekaragaman dapat meningkatkan daya tarik materi anda. Beberapa audience sangat berminat
dengan data-data statistik, sementara yang lain lebih menyukai analogi, kutipan dan anekdot.

Soft copy dan hardcopy

Walaupun tidak semua ruang-ruang pelatihan dilengkapi dengan perlengkapan teknologi terkini
seperti multimedia projector, tidak ada salahnya apabila anda membawa softcopy atau file dalam
format elektronik dalam flashdisk/CD.

Demikian juga sebaliknya, jangan ragu-ragu untuk membawa hardcopy atau salinan cetakan apabila
anda berPelatihan dengan mm projector—siapa tahu lampu listrik ruangan tiba-tiba padam dan mm
projector tidak berfungsi.

Magic things

Bring magic things to life! adalah slogan sebuah produsen elektronik yang sering beriklan akhir-akhir
ini.

13
Audience anda suka melihat benda-benda atau hal-hal unik (demikian juga anda). Sebuah permainan
mencocokkan urut-urutan nomor, televisi kecil, handphone terbaru dll dapat anda bawa ke ruang
Pelatihan anda. Benda-benda tersebut dapat anda pertunjukkan saat rehat kopi atau sesaat sebelum
istirahat makan siang.

Tidakkah usaha tersebut menjadikan audience anda menilai bahwa anda penuh dengan persiapan?

Quizzes

Berikan sebuah kuis sesaat sebelum istirahat, sampaikan bahwa anda mengharapkan jawaban dari
kuis tersebut sesaat setelah istirahat.

Kuis bisa berupa teka-teki seperti “why must we go to bed?” atau berupa teka-teki gambar: tariklah
sebuah gambar segitiga, sampikan bahwa audience harus bisa menjadikan sebuah segitiga tersebut
menjadi 3 segitiga hanya dengan menarik dua garis tanpa mengangkat spidol/pen.

Kegiatan ini dapat memberi semangat baru setelah beristirahat. Dengan mempersiapkan jawaban
kuis tersebut, anda sudah membawa mereka untuk siap memasuki sesi atau materi berikutnya.

Humor

Senyum dan tertawa adalah obat mujarab!

Rahasia dibalik kemanfaatan humor adalah tawa dan senyum. Beberapa penelitian medis
membuktikan senyum itu baik untuk kesehatan. Seseorang yang tersenyum otaknya mengeluarkan
hormone Serotin yang berfungsi meningkatkan system kekebalan tubuh. Bila orang tersenyum
sekalipun dalam kondisi sedang tidak bahagia maka otak tetap mengeluarkan zat-zat yang dapat
meningkatkan kekebalan tubuh dan skaligus dapat meringankan kondisi psikologisnya.

Berikan humor-humor ringan tapi menggelikan setiap kali anda melihat audience sudah mulai jenuh
atau kelelahan. Humor yang lucu dapat juga meningkatkan keluarnya hormon adrenalin sehingga
menambah keceriaan dan akhirnya mengembalikan audience pada posisi reseptif. Anda dapat
peroleh kumpulan homor dan dan gambar lucu dari Google.

Change bullets

Hasil penelitian medis menunjukkan bahwa orang dewasa hanya bisa berkonsentrasi di kelas-kelas
Pelatihan selama 8-10 menit, oleh karena itu seorang Trainer harus bisa membuat variasi dan
perubahan untuk mempertahankan fokus dan antusias. Dalam formulir Session Plan anda, siapkan
setidaknya 10 permainan kreatifitas, 10 kuis menarik, 10 video lucu dan 10 cerita lelucon anyar yang
kan menjadi peluru anda ketika suasana kelas loyo dan tidak kondusif.

Magic

Seperti halnya humor dan kuis, permainan sulap dapat menyemarakkan suasana. Keahlian sulap
tidak hanya bisa dilakukan oleh pesulap, seorang Trainer yang mempersiapkan diri dengan membaca
buku sulap juga menjadikan ia pesulap. Banyak buku-buku sulap yang bisa kita beli, buku yang berisi
permainain-permainan sulap sederhana yang orang awan bisa melakukan, sebagai contoh
menembuskan koin ke gelas yang ditutup, menebak kartu, memotong pensil dengan uang kertas dsb.

14
Saat ini permainan sulap sudah dapat diperoleh di hampir setiap pusat perbelanjaan. Anda juga bisa
membelinya online dari www.kaskus.us --silahkan search: alat sulap.

Read

Ketika kita masih duduk di sekolah dasar, guru kita seringkali meminta kita untuk membaca dengan
suara lantang. Tujuannya supaya kita bisa dan cepat fasih mengucapkan kata-kata dalam buku itu
dan menyerap lebih banyak dari pada sekedar membaca dalam hati.

Praktikkan membaca di Pelatihan anda. Membaca tidak hanya menambah daya ingat audience,
kegiatan membaca dapat menjadikan setiap audience mepersiapkan diri kalau-kalau ia diminta untuk
membaca. Hal ini menjadikan setiap audience lebih reseptif dan menghilangkan kejenuhan dan
kengantukan.

Teknik membaca dapat dilakukan dengan cara seorang audience membaca satu paragraf dan ia
menunjuk audience lain (bebas) untuk meneruskannya.

Tidak ada audience yang tidak bersiap-siap sebelum membaca, ia pasti mengikuti pembacaan
audience lain yang sedang membaca.

Do it Standing

Berapa sering anda meminta audience untuk berdiri?

Kegiatan penerimaan informasi memberikan dimensi baru apabila dilakukan sambil berdiri, ini
berbeda dari proses belajar konvensional, sehingga akan lebih mudah diingat apa yang didengar
tersebut. Perubahan dari duduk ke berdiri adalah kegiatan energizing dan sangat interaktif.

Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya:

-saat perkenalan
-saat audience harus berdiskusi kurang dari 5 menit, mereka bisa melakukannya sambil berdiri
-ketika membagikan handout, alat tulis atau materi lain—letakkan barang-barang tersebut di tempat
yang agak jauh dari mereka duduk.

Membuat kegiatan yang bermacam-macam termasuk meminta audience untuk berdiri, meningkatkan
perolehan hasil belajar—hal ini juga bisa anda pakai untuk mempertahankan energi, fokus dan
motivasi.

SWIM Sequence Wording Interaction Materials

Berikut adalah salah satu teknik merubah Pelatihan anda sehingga audiens anda tidak jenuh dengan
gaya anda berPelatihan.

Sequence atau urut-urutan, ketika anda berPelatihan boleh jadi anda memulai dengan perkenalan,
penyampaian agenda dan seterusnya, rubah urutan tersebut dengan anda memutar sebuah video
ilustrasi tentang Pelatihan anda, kemudaian lakukan perkenalan dan seteruanya. Wordings yang
berarti Kata-kata, artinya sesekali rubah judul materi anda, misalnya anda sering menyajikan
Pelatihan dengan judul ”XYZ Product Knowledge” rubah menjadi, misalnya ”XYZ AtoZ” atau ”XYZ
123”.

15
Interaction atau interaksi, sejauh mana interaksi anda dengan audiens? Tanya jawab, fasilitasi
diskusi? Luaskan dan lueskan interaksi anda dengan audiens misalnya bertemu dengan dua tau tiga
peserta Pelatihan sebelum Pelatihan dimulai kemudian tawarkan mereka untuk telibat dalam
Pelatihan anda, misalnya: membuka sesi dengan kuis atau permainan, memberikan Pelatihan
singkat, memfasilitasi kerja kelompok dan sebagainya. Materials atau Bahan, buat dan bawa sesuatu
yang baru untuk audiens anda, apabila anda selalu menggunakan layar proyektor, sesekali gunakan
pinwall atau flipchart saja. Bawa contoh materi yang unik sehingga menimbulkan keinginantahu
audiens anda. Dalam bagian ini anda juga dapat melakukan 3B, Buat Bawa Berikan, buat artinya
anda menciptakan sesuatu yang surprising, bawa dan berikan kepada audiens yang paling
”menonjol” atau kepada setiap audiens.

16

Anda mungkin juga menyukai