Anda di halaman 1dari 3

Nama: Yolanda Noya

Nim: 105611109521
Kelas: IAN 5C
Matakuliah: Pendidikan Antikorupsi

1. Bagaimna peran pemerintah dalam menangani kasus utang Indonesia saat ini, kan itu juga
terkait dengan kerugian!
Jawab:
Pemerintah mengelola utang dengan aturan yang ketat, yaitu undang-undang, best
practices dan prinsip kehati-hatian (prudent).

1. Pemerintah juga menjaga rasio utang terhadap PDB agar tidak melebihi 60%1, yang
merupakan batas maksimal yang ditetapkan oleh UU No.1/2003 tentang Keuangan Negara.

2. Pemerintah mengoptimalkan komposisi utang dengan penerbitan surat berharga negara (SBN)
yang terencana, guna memperoleh suku bunga terendah

3. Pemerintah juga meningkatkan porsi utang dalam mata uang rupiah untuk meminimalkan
risiko fluktuasi nilai tukar :

4. Pemerintah menggunakan utang hanya untuk sektor-sektor produktif yang dapat mendukung
pembangunan nasional, seperti kesehatan, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi nasional.

5. Pemerintah juga menghindari duplikasi program dan ketidaktepatan subsidi

6.Pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta
mengatur dan mengawasi bank.

7. Pemerintah dan Bank Indonesia juga berkoordinasi dalam menjaga stabilitas makroekonomi
dan sistem keuangan

8. Pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan negara dari berbagai sumber, seperti


perpajakan, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), dan hibah.
2. Apabila ada aparat pemerintah yang korupsi selain dari pada di penjara apakah dana yang
mereka ambil itu dikembalikan? Kalaupun ada pengembalian bagaimana sistem pengembalian
dana tersebut?
Jawab:
apabila ada aparat pemerintah yang korupsi, selain dari pada di penjara, dana yang
mereka ambil itu harus dikembalikan kepada negara. Pengembalian dana hasil korupsi tidak
menghapus perbuatan pidana yang telah dilakukan, tetapi hanya dapat meringankan hukuman
yang dijatuhkan oleh pengadilan.

Pengembalian dana hasil korupsi dapat dilakukan secara sukarela oleh terdakwa sebelum atau
sesudah proses hukum dimulai, atau dapat juga diputuskan oleh hakim sebagai bagian dari
putusan pengadilan. Sistem pengembalian dana hasil korupsi dapat dilakukan dengan cara
transfer ke rekening kas negara, penyerahan aset atau barang bukti, atau penyetoran tunai ke kas
negara. Pengembalian dana korupsi juga harus di laporkan dan di catat oleh aparat penegak
hukum yang menangani

3. Kita melihat bagaimana realita permasalahan korupsi di Indonesia yang kian menjadi-jadi.
Salah satu cara mengatasi permasalah korupsi mungkin dari bagaimana kita mempertegas hukum
bagi para koruptor untuk memberi jera dan ketakutan. Seperti eksekusi mati tapi Dalam UUD
Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 dikatakan bahwa Hak untuk hidup, adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
Nah menurutnya pemateri bagaimana kalo kita mengimplementasikan eksekusi mati bagi para
koruptor tapi bertentangan dengan konstitusi dan HAM!
Jawab;
mengimplementasikan eksekusi mati bagi para koruptor memiliki dampak atau akibat
yang ditimbulkan oleh kebijakan tersebut, baik secara positif maupun negatif.
Implikasi positif: dapat menurunkan angka korupsi, meningkatkan kinerja dan integritas aparat
penegak hukum, memperkuat kedaulatan dan kredibilitas negara, serta memulihkan kepercayaan
dan kesejahteraan rakyat.
Implikasi negatif: dapat menimbulkan pelanggaran HAM, kesalahan hukum, penyalahgunaan
wewenang, diskriminasi, kekerasan, serta konflik sosial dan politik.
Menerapkan eksekusi mati untuk para koruptor adalah sebuah kebijakan yang memiliki pro dan
kontra. Pihak yang mendukung kebijakan tersebut berpendapat bahwa eksekusi mati adalah
hukuman yang pantas dan efektif untuk memberantas korupsi yang merugikan negara dan rakyat.
Pihak yang menolak kebijakan tersebut berpendapat bahwa eksekusi mati adalah pelanggaran
hak asasi manusia (HAM) yang dijamin oleh konstitusi dan instrumen internasional. Juga dapat
menimbulkan berbagai masalah hukum dan etika, seperti kesalahan hukum, penyalahgunaan
wewenang, diskriminasi, kekerasan, serta konflik sosial dan politik.

Anda mungkin juga menyukai