Anda di halaman 1dari 2

Nama : Faradiba Rustam

Nin : 105611109221

Kelas : IAN 5C

Matakuliah : Pendidikan Anti Korupsi

SOAL

1. bagaimana peran pemerintah dalam menangani kasus utang Indonesia saat ini, kan itu juga
terkait dengan kerugian..

Jawab : Pemerintah merupakan pemeran utama dalam pendanaan negara yang dimana
pemerintah mengatur seluruh keuangan negara yang bersumber dari domestik melalui
penerbitan surat berharga negara (SBN) rupiah maupun penarikan pinjaman dalam negeri
pemerintah juga berperan dalam mengembangkan instrumen utang agar diperoleh fleksibilitas
dalam memilih berbagai instrumen yang lebih sesuai,dan resiko yang minim. Pemerintah akan
terus menjaga kebijakan fiskal dan defisit APBN sesuai aturan perundang-undangan. Oleh
karena itu pengelolaan utang selalu dilakukan secara prudent dan profesional.meningkatkan
likuiditas dan daya serap pasar SBN domestik, menurunkan biaya pinjaman dengan selektif
memilih lender, meningkatkan kualitas penyerapan pinajaman, dan terakhir meningkatkan
kualitas proses bisnis dan komuniasi dengan stakeholder.

2. Apabila ada aparat pemerintah yang korupsi selain dari pada di penjara apakah dana yang
mereka ambil itu dikembalikan?Kalaupun ada pengembalian bagaimana sistem pengembalian
dana tersebut?

Jawab : Relevansi antara pengembalian uang hasil korupsi terhadap sanksi pidana yang
dijatuhkan (terhadap pelaku) dijelaskan dalam pasal 4 UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (“UU 31/1999”) serta penjelasannya. Dalam pasal 4
UU 31/1999 dinyatakan antara lain bahwa pengembalian kerugian keuangan negara atau
perekonomian negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak pidana korupsi
sebagaimana dimaksud pasal 2 dan pasal 3 UU tersebut.Kemudian, di dalam penjelasan pasal
4 UU 31/1999 dijelaskan sebagai berikut:
“Dalam hal pelaku tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan pasal 3
telah memenuhi unsur-unsur pasal dimaksud, maka pengembalian kerugian keuangan negara
atau perekonomian negara, tidak menghapuskan pidana terhadap pelaku tindak pidana
tersebut.
3. Kita melihat bagaimana realita permasalahan korupsi di Indonesia yang kian menjadi-jadi.
Salah satu cara mengatasi permasalah korupsi mungkin dari bagaimana kita mempertegas
hukum bagi para koruptor untuk memberi jera dan ketakutan. Seperti eksekusi mati tapi
Dalam UUD Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 dikatakan bahwa Hak untuk hidup, adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
Nah menurutnya pemateri bagaimana kalo kita mengimplementasikan eksekusi mati bagi para
koruptor tapi bertentangan dengan konstitusi dan HAM.

Jawab : pengimplementasian eksekusi mati bagi para koruptor di Indonesia tidak dapat
dilakukan karena di negara Indonesia ada HAM dan konstitusi yang melindungi oknum
tersebut, dan seperti realita yang terjadi sekarang bahwasanya lembaga yang seharusnya
memberantas dan memberikan hukuman kepada para koruptor tapi malah melindungi bahkan
menjadi salahsatu pelaku koruptor, jadi bagaimana bisa lembaga atau aparat memberikan dan
melakukan hukuman eksekusi mati sedangkan lembaga atau aparat tersebut juga merupakan
pelaku koruptor itu sendiri.Jadi, vonis hukuman mati bukan lah solusi yang tepat untuk
memberantas korupsi, karena selain tidak cukup efektif mengatasi tindak pidana korupsi, juga
bertentangan dengan norma hak asasi manusia.Indonesia tidak saja dinilai dari seberapa kuat
membangun sistem pencegahan dan penindakan terhadap praktek korupsi, tetapi juga akan
dinilai seberapa jauh memiliki komitmen kepatuhan terhadap standar hak asasi manusia.
dalam berbagai kajian PBB menyimpulkan tidak ada korelasi antara pemberantasan tindak
pidana kejahatan dengan hukuman mati. Meski dalam Kovenan Hak Sipil dan Politik
(ICCPR) pasal 6 ayat 2 masih membenarkan hukuman mati, namun hanya diterapkan kepada
tindakan pidana paling serius (the most serious crimes) yakni pelanggaran HAM yang berat
(gross violation of human rights) yakni genosida, kejahatan kemanusiaan, kejahatan perang
dan agresi, dan tidak termasuk tindak pidana korupsi.

Anda mungkin juga menyukai