R I C H A R D B E N Y A M I N O T N I E L S I H O M B I N G
ii
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
ABSTRAK……………………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….….iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………vii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………viii
BAB I ......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 3
2.1 Tentang PLTDG ................................................................................. 3
2.2 Prinsip Kerja Mesin Diesel 4 Langkah ............................................. 3
2.3 Bagian Utama Mesin Diesel .............................................................. 4
2.4 Sistem dan Alat Bantu pada PLTDG ................................................ 8
2.4.1 Sistem Bahan Bakar (Fuel System) ........................................ 9
2.4.2 Sistem Pelumasan (Lubricating Oil System) ......................... 9
2.4.3 Sistem Air Pendingin (Cooling Water System) .................... 10
2.4.4 Sistem Udara Masuk dan Sistem Gas Buang (Charge Air
System dan Exhaust Gas System) ................................................. 10
2.4.5 Sistem Udara Terkompresi ( Compressed air system ) ...... 11
2.5 Peralatan Starting Air system......................................................... 12
2.6 Peralatan Instrument Air Unit...................................................... 14
BAB III…………………………………………………………………………..17
PEMBAHASAN………………………………………………………………..17
3.1 Akar Permasalahan ......................................................................... 17
3.2 Identifikasi masalah ........................................................................ 18
3.3 Perancangan .................................................................................... 22
3.4 Perancangan Sistem ....................................................................... 24
3.5 Biaya Perancangan ......................................................................... 25
iv
3.6 Manajemen Resiko .......................................................................... 26
BAB IV………………………………………………………………………….28
MANFAAT……….……………………………………………………………..28
4.1 Manfaat FInansial……………………………………………………..…28
4.2 Manfaat Non Finansial……………………………………………….…29
PENUTUP………………………………………………………………………30
5.1 Kesimpula…………………………………………………………………30
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
One line diagram starting air system ................................................. 332
Archive list alarm high temperature ..................................................... 33
Proses Pengambilan Data ..................................................................... 34
viii
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Indonesia Power merupakan anak perusahaan PT PLN yang bergerak
di bidang pembangkitan tenaga listrik. Jenis pembangkitan yang dimiliki (Unit
Pembangkitan dan Jasa Pemeliharaan) maupun yang dikelola (Unit Jasa
Pembangkitan) PT Indonesia Power terdiri dari berbagai jenis dan tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. Salah satu unit pembangkit PT. Indonesia Power
berada di Denpasar/Bali yang bernama PT.Indonesia Power BALI PGU. PT
Indonesia Power BLI PGU terdapat 12 PLTDG dan 4 PLTG.
PLTDG 200 MW Pesanggaran menggunakan mesin pembangkit dari
Wartsila dengan tipe W18V50DF. Didalam pengoperasian unit pembangkit ini
terdapat banyak system yang harus dijaga kehandalannya agar tetap dalam
kondisi baik, sehingga visi misi perusahaan dapat tercapai. System udara
terkompresi adalah salah satu system yang harus dijaga karena sangat penting
dalam pengoperasian pembangkit mulai dari start engine hingga pengoperasian
peralatan instrument yang di gerakkan maupun yang bekerja oleh system udara
terkompresi. Alarm merupakan indikasi ketika ditemukan kelainan dari pada
system. Melihat sering terjadinya Alarm high temperature pada starting
compressor TSA 902 yang disebabkan oleh paparan panas instrument
compressor TCA 904, maka penulis merencanakan untuk merancangan
penambahan pipa pvc pada inlet starting compressor TSA 902 agar udara yang
dihisap merupakan udara dengan temperature rendah sehingga alarm high
temperature tidak muncul kembali, terlebih lagi dapat mencegah terjadinya delay
starting engine yang disebabkan oleh hal tersebut. Karena kehandalan suatu
peralatan dapat mempengaruhi kehandalan dari suatu perusahaan.
1
LANDASAN
TEORI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tentang PLTDG
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) merupakan jenis
pembagkit listrik tenaga mekanis dengan cara melaksanakan proses pembakaran
di dalam mesin (internal combustion engine) dan berbahan bakar HSD atau
gas.Prinsip kerja dari PLTDG sama dengan prinsip kerja dari mesin diesel.Dari
proses pembakaran akan diperoleh tekanan yang tinggi sehingga dapat
menghasilkan tenaga.
Udara murni dimampatkan (dikompresi) dalam suatu ruang bakar (silinder)
sehingga diperoleh udara bertekanan tinggi serta panas, bersamaan dengan itu
disemprotkan solar. Bahan bakar yang disemprotkan berbentuk kabut tersebut
akan bercampur merata dengan udara panas sehingga terjadilah pembakaran.
Pembakaran yang berupa ledakan akan menghasilkan panas dalam ruang bakar,
temperatur dan tekanan pun menjadi tinggi. Tekanan ini mendorong piston
kebawah yang berlanjut dengan berputrarnya poros engkol.
3
piston bergerak ke bawah, maka akan terjadi kevacuman di ruang bakar
sehingga udara akan masuk ke dalam ruang bakar melalui katup masuk.
b. Langkah Kompresi (compression stroke)
Piston bergerak dari Titik Mati Bawah (TMB) ke Titik Mati Atas (TMA) katup
masuk dan katup buang tertutup karena piston bergerak ke atas. Udara
didalam silinder ditekan/dimampatkan sehingga temperature di dalam ruang
bakar akan tinggi.
4
dikencangkan secara hidrolik. Gasket merapatkan kepala silinder dengan ke
liner silinder. Lubang bor kepala silinder memungkinkan mengalirnya gas
masuk dan buang , air pendingin, dan oli selama pengoperasian. Flame plate
kepala silinder adalah bagian dari kamar pembakaran. Selama pembakaran
flame plate terpapar pada tekanan dan suhu charge tinggi. Udara pembakaran
diarahkan dari penampung udara melalui pipa masuk udara dan saluran masuk
kepala silinder ke dalam silinder.aliran udara diatur oleh dua katup masuk
dalam flame plate . selain itu, gas buang dialirkan dari dalam silinder melalui
saluran buang kepala silinder ke manifold buang. Aliran gas buang juga diatur
oleh dua katup. Injector bahan bakaar serta selongsong injector, dipasang di
tengah kepala silinder. Selongsong injector menahan injector untuk tetap
berada dalam posisisnya dan memisahkan injector dari air pndingin.
Mekanisme katup dilumasi oleh sistem oli pelumas , oli diarahkan melalui
braket lengan ayun ke bantalan lengan ayun, yok, dan rotator katup. Sebagian
dari oli digunakan untuk pelumasan katup dan pemandu katup.
5
b. Cylinder Liner
Cylinder liner merupakan salah satu bagian dari beberapa komponen yang
terdapat pada bagian blok mesin. Cylinder liner ini dirancang dengan kelepak
tinggi dan kokoh yang mencegah perubahan bentuk akibat tekanan silinder
dan gaya tegangan awal.
d. Connecting Rod
Connecting rod atau batang torak adalah suatu komponen utama mesin yang
berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya
menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan
meneruskannya ke poros engkol. Bagian ujung connecting rod yang
berhubungan dengan pin piston disebut small end, sedangkan yang
6
berhubugan dengan poros engkol disebut big end. Poros engkol berputar pada
kecepatan tinggi di dalam big end, dan mengakibatkan temperatur menjadi
naik.
e. Bearing
Bearing adalah salah satu komponen mesin diesel dimana fungsi umumnya
adalah untuk bantalan pada crankshaft mesin. Pada crankshaft terdapat dua
jenis bearing yaitu:
1. Main Bearing
Main bearing merupakan bearing yang terletak pada blok mesin yang
merupakan tumpuan utama bagi crankshaft saat berputar. Fungsi dari main
bearing adalah:
• Untuk menahan agar tidak terjadi lendutan
• Mencegah friksi antar logam dengan logam, sehingga diperlukan
adanya pelumas agar tidak terjadi gesekan yang terlalu besar.
7
2. Journal Bearing
Journal bearing merupakan bearing yang terletak pada connecting rod atau
batang torak. Merupakan bearing bagi batang piston untuk bergerak keatas
dan kebawah.
8
a. Sistem Bahan Bakar (Fuel system)
b. Sistem Pendingin (Cooling system)
c. Sistem Pelumasan (Lubricating oil system)
d. Sistem udara Masuk dan gas buang (Charge Air and Exhaust gas system)
e. Sistem udara terkompresi ( Compressed Air System )
Tabel 2.1 Persentase jumlah pemakaian bahan bakar berdasarkan Mode Operasi.
9
d. Untuk mencegah korosi pada mesin
Pada PLTDG 200 MW Pesanggaran jenis pelumas yang digunakan adalah
ARGINA T-40 yang disupplay oleh Shell. Beberapa hal yang mempengaruhi
penggunaan pelumas adalah:
1. Viskositas Atau Kekentalan
Suatu Pelumas Semakin tinggi viskositas suatu pelumas maka semakin
tidak baik mesin. Tetapi tidak selamanya hal tersebut menjadi acuan yang
mempengaruhi penggantian pelumas pada mesin. Untuk mesin dengan kecepatan
yang tinggi atau high speed, viskositas yang rendah cocok digunakan untuk
pelumasan sedangkan mesin dengan kecepatan rendah sangat cocok
menggunakan pelumas dengan viskositas (kekentalan) yang tinggi.
2. Nilai BTN / Total Nilai Base (Total Base Number)
Total Nilai Base adalah kemampuan pelumas untuk menetralkan kondisi
asam pada mesin. Asam ini diakibatkan oleh nilai sulfur yang tinggi pada bahan
bakar yang digunakan misalnya HFO memiliki nilai sulfur yang tinggi. Nilai TBN
pada pelumas sangat mempengaruhi kinerja mesin untuk jangka panjang. Pada
PLTDG 200 MW Pesanggaran nilai BTN minimum yang diijinkan pada pelumas
adalah 20% dari nilai BTNnya.
2.4.4 Sistem Udara Masuk dan Sistem Gas Buang (Charge Air System
dan Exhaust Gas System)
Charge air and exhaust gas system merupakan sistem yang sangat penting
pada sistem pembakaran pada sebuah mesin. Sistem ini bertujuan untuk
menyediakan udara yang bersih, kering dan dingin ke dalam ruang bakar (cylinder
liner). Untuk menambah supplay udara kedalam ruang bakar maka mesin
10
dilengkapi dengan turbocharger sehingga bahan bakar dapat terbakar dengan
sempurna. Udara yang melewati Turbocharger akan mengalami kenaikan
temperatur ± 50º C, kemudian akan didinginkan di Charge Air Cooler
menggunakan media Low Temperatur (LT) water selanjutnya masuk keruang
bakar. Turbocharger diputar dengan memanfaatkan gas buang udara sisa
pembakaran mesin (Exhaust Gas).
14430 10 60 1,8
11
yang bekerja secara pneumatis baik itu pada mesin diesel maupun pada system-
sistem penunjang. Pada system udara instrument terjadi proses pembuangan air,
minyak dan partikel-partikel besar pada udara udara oleh filter dan pengering
udara ( air dryer ) sehingga udara yang dihasilkan merupakan udara kering.
System udara start terhubung ke system udara instrument melalui pipa
pengurang tekanan. Hal ini memungkinkan unit kompresor udara start dapat
digunakan sebagai kompresor udara instrument cadangan jika seluruh unit
compressor instrument bermasalah. Kedua sub-sistem ini masing-masing
dilengkapi dengan tabung udara untuk penyimpanan udara terkompresi. Unit
compressor dan tabung udara digunakan bersama-sama oleh semua mesin
diesel.
12
memberikan peringatan (alarm) ketika tekanan rendah. Pada kompresor mesin
diesel dilengkapi dengan motor starting Listrik dan poengisi daya
baterai. Kompresor udara starting adalah kompresor dengan single-action piston,
dua silinder, dua tahap, berpendingin udara yang dibuat untuk menghasilkan kerja
yang efektif sebesar 30 bar.
13
2.6 Peralatan Instrument Air Unit
a. Instrument Air Unit
Instrument Air Unit Sistem udara instrument memiliki 4 buah instrument air unit,
yaitu TCA901, TCA902, TCA903 dan TCA904 yang terletak di ruang kompresor.
Instrument air unit dirancang untuk beroperasi secara kontinyu menghasilkan
udara bertekanan dan berkualitas baik (kering) yang diperlukan untuk peralatan-
peralatan kontrol dan instrument di PLTDG 200 MW Pesanggaran. Selain itu juga
sebagai udara kerja (working air) untuk pompa-pompa diaphragm, blowgun, dan
peralatan-peralatan lainnya yang membutuhkan adara bertekanan. Setiap
instrument air unit terdiri dari satu screw compressor, satu air receiver sebesar 200
L dan sebuah pengering absorpsi (absorption dryer).
Kompresor udara instrumen adalah screw compressor dengan pendinginan udara
satu tahap (single-stage air cooled) yang didesain untuk menghasilkan tekanan
maksimum sebesar 10 bar dan tekanan kerjanya sebesar 7 bar. Dimana
kompresor akan beroperasi secara otomatis saat tekanan turun menjadi 6 bar dan
berhenti saat tekanan mencapai 7 bar. Sinyal alarm tekanan rendah akan menyala
saat tekanan dibawah nilai set point kompresor mulai beroperasi. Instrumen air
unit dilengkapi dengan pengering absorpsi yang berfungsi untuk menghilangkan
embun (moisture) dari udara bertekanan sebelum menuju ke tabung udara
instrumen Titik embun dari udara kering bertekanan sekitar ±4֯C sehingga
mencegah air dalam kondisi normal untuk mengembun di dalam pipa dan
penerima. Dengan menggunakan udara kompresi kering dapat mencegah
timbulnya masalah pada peralatan-peralatan kontrol dan instrumentasi yang
bekerja secara pneumatic serta pada peralatan-peralatan yang dioperasikan
menggunakan udara. Pengering absorpsi ini terdiri dari dua tabung. Sehingga
memungkinkan operasinya tidak mengalami gangguan karena salah satu tabung
dapat melakukan regenerasi sementara tahung yang lainnya beroperasi.
b. Instument Air Bottle
Instrument air bottle atau tabung udara instrurment berfungsi untuk menampung
udara bertekanan untuk peralatan-peralatan kontrol dan instrument maupun
peralatan-peralutan pada sistem penunjang yang menggunakan udara instrument.
Tabung udara instrument dilengkapi dengan katup pengaman dan indikator
tekanan. Sebuah valve drain untuk membuang air dipasang di bagian bawah
tabung. Sistem udara instrument memiliki buah tabung udara instrument yang
masing-masing berukuran 270L. Karena jarak yang jauh antara kompresor udara
14
instrument dengan beberapa peralatan pengguna, maka tabung udara instrument
dipasang di ruang feeder (TCB 901) dan juga ruang transfer (TCB 902) sementara
untuk TCB 903 dipasang di ruang kompresor sebagai udara instrument cadangan
yang kering dan memiliki titik embun maksimum -40°C. Tabung udara instrument
pada keadaan normal seharusnya tidak mengandung air namun untuk tetap
menjaga kualitas udara instrument pada tuhung maka diperlukan pengecekan
secara berkala dengan membuka valve drain.
c. Air Dryer Unit
Air dryer unit berfungsi untuk mengeringkan kelembapan udara bertekanan
sebelum meninggalkan unit menuju instrument air bottle. Titik embun dari udara
kering sekitar ±400C sehingga mencegah air dalam kondisi normal untuk
mengembun di dalam pipa dan penerima setelah unit. Menggunakan udara
kompresi kering mencegah masalah dengan control pneumatic dan perangkat
instrumentasi serta alat yang menggunakan udara air dryer memiliki dua vessel
dryer. Memungkinkan operasi tanpa gangguan salah satu vessel dapat regenerasi
sementara yang lain beroperasi. Dryer juga termasuk prafilter dan setelah filter
untuk menghilangkan partake dan tetesan air dari udara. Pengering/dryer
termasuk bahan adopsi yang mengabsorpsi air dan udara.
15
PEMBAHASAN
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas mengenai permasalahan yang timbul dan
data pendukung, identifikasi dari permasalahan tersebut, perancangan sistem dan
biaya yang dibutuhkan dalam perancangan.
3.1 Akar Permasalahan
Permasalahan yang sering terjadi adalah alarm high temperature pada
compressor starting TSA 902 yang disebabkan oleh paparan panas yang besar
dari hasil kompresi compressor instrument TCA 904. Paparan panas dari
compressor instrument TCA 904 menyebabkan udara yang terhisap masuk
kedalam inlet compressor starting menjadi udara dengan temperature yang tinggi,
karena udara awal yang dihisap sudah panas maka udara hasil kompresi menjadi
lebih panas dari normalnya dan melewati batas sehingga alarm high temperature
menyala dan menyebabkan compressor tidak dapat dioperasikan kecuali
dilakukan reset ulang pada compressor starting di local. Ketika compressor
starting TSA 902 tidak beroperasi karena alarm high temperature otomatis hanya
compressor starting TSA 901 saja yang dapat beroperasi. Sedangkan TSA 901
hanya memiliki 1 compressor listrik yang bekerja otomatis.
Gambar 3.1 Data alarm high temperature compressor starting TSA 902
17
3.2 Identifikasi masalah
Disaat compressor instrument TCA 904 dioperasikan hasil kompresi
compressor instrument TCA 904 mengeluarkan paparan panas dengan
temperatur yang besar sekitar ± 80oC. Panas dari compressor instrument TCA 904
menyebabkan udara ambient menjadi tinggi . Suhu normal ruangan setelah
dilakukakan pengukuran mengunakan thermogun adalah ± 40oC, sedangkan
menurut manual book suhu yang di hisap oleh compressor starting tidak boleh
lebih dari 450 C. Tetapi karena posisi dari compressor starting TSA 902 yang
berada tepat di belakang compressor instrument TCA 904 menyebabkan udara
yang dihisapnya lebih dari 450 C. ketika suhu udara yang dihisap sudah panas
maka hasil kompresi nya juga menjadi panas dan melebihi 800C dan memicu
sensor alarm high temperature pada compressor starting TSA 902 dan
menyebabkan compressor starting TSA 902 tidak beroperasi. Walaupun
compressor starting memiliki pendingin tetapi ketika diberikan suhu yang lebih
tinggi, compressor akan tetap menghasilkan udara kompresi yang tinggi.
Secara sederhana system udara terkompresi untuk compressor starting adalah
dimulai dari udara ambient dihisap melalui inlet lalu akan di kompresi sekali pada
stage satu, didinginkan oleh kipas yang ada pada compressor, sekali lagi akan di
kompresi pada stage dua sehingga menghasilkan udara terkompresi 30 bar, lalu
didinginkan kembali oleh kipas. Hingga akhirnya melalui sensor temperature TMS-
80. Bila tidak melebihi set point sensor maka akan dilanjutkan masuk kedalam
system.
Sistem
18
memiliki 1 compressor listrik yang bekerja otomatis. Unit pembangkit PLTDG
pesanggaran memiliki 8 tabung starting yang harus diisi. Pada saat ini unit
diharapkan dapat di start langsung begitu kita mendapat perintah dispatch dari
PLN. Unit diharapkan juga dioperasikan langsung dalam mode gas karena lebih
hemat. Mode gas memerlukan udara starting yang lebih banyak dibanding mode
diesel karena start awal pada mode gas membutuhkan waktu yang lebih panjang.
Rata-rata bila kita melihat dari wois, satu engine memerlukan ±1 bar untuk
melalukan start awal pada mode gas. Pada wois kita dapat melihat compressor
starting akan mulai mengisi ketika set point tabung starting berada di ±22 bar dan
berhenti mengisi tabung ketika set point tabung starting berada di ±28 bar.
Masalah timbul ketika akan melakukan start engine pada mode gas dan tabung
berada pada point yang rendah sekitar ±22 bar. Otomatis kita harus menunggu
compressor starting mengisi tabung starting dulu. Permasalah pada compressor
starting TSA 902 ini akan berpengaruh pada 12 engine yang ada pada PLTDG
Pesanggaran karena semua engine menggunakan udara starting sebagai
pengerak awal mesin. Penulis sudah melakukan uji coba dengan melakukan
pengisian tabung starting secara manual menggunakan compressor starting TSA
902 dan TSA 901 secara bersamaan dan diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan
untuk mengisi 1 bar tabung starting adalah 4 menit 4 detik. Masalahnya adalah
ketika alarm high temperature pada compressor starting TSA 902, maka hanya
compressor starting TSA 901 saja yang beroperasi mengisi tabung starting. Bisa
disimpulkan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi 1 bar tabung starting menjadi
bertambah karena kita yang harusnya dapat mengopersikan 3 compressor listrik
menjadi menggunakan 1 compressor. Bila dihitung menggunakan 1 compressor
saja untuk mengisi 1 bar pada tabung starting membutuhkan waktu sekitar 12
menit. Delay starting selama 12 menit ini akan menjadi kerugian finansial yang
akan diterima oleh perusahaan. Permasalahan pada compressor starting
berpengaruh pada 12 engine yang pada PLTDG Pesanggaran karena setiap udara
starting merupakan pengerak awal dari engine.Berdasarkan masalah tersebut
saya mecoba mencari solusi agar kemungkinan delay starting dapat dihidari yaitu
dengan mencegah terjadi alarm high temperature pada compressor starting TSA
902. Solusi yang saya ambil adalah dengan menambahkan pipa pvc yang nanti
akan dilapisi oleh glasswool pada inlet compressor starting TSA 902 kedaerah
yang udara ambient nya 400C. sehingga tidak terjadi alarm high temperature.
19
Permasalahan-permasalahan tersebut dijabarkan dalam bentuk fishbone
diagram, seperti gambar berikut.
Method Machine
Alarm high
Prosedur tidak Peralatan yang sudah
temperature
standard tidak layak pakai
pada
Tidak Mengikuti IK Peralatan rusak compressor
starting TSA
Temperature 902 sehingga
panas di ruang Kopetensi menimbulkan
compressor Operator potensi
terjadinya
Posisi antar
Human error delay starting
compressor tidak
unit
tepat
Man
Environment
Method
Machine
20
Peralatan yang sudah Peralatan yang sudah lama dipakai N
tidak layak pakai dan belum ganti
Man
Environment
Dari analisa diatas diketahui bahwa penyebab alarm high temperature pada
compressor starting TSA 902 adalah temperature tinggi diruang compressor.
Udara menjadi panas karena terpapar panas hasil dari kompresi oleh compressor
instrument TCA 904 dan outlet fan yang kotor. Alarm high temperature pada
compressor starting TSA 902 juga terjadi karena posisi nya yang berada tepat di
belakang compressor instrument TCA 904 sehingga udara yang dihisap menjadi
panas.
Pada kasus ini difokuskan dalam satu permasalahan yaitu letak dari compressor
instrument yang tidak ergonomis sehingga menyebabkan alarm high temperature
pada compressor starting. Untuk mengatasi hal tersebut, diambil kemungkinan
solusi yang tepat seperti terlihat pada tabel berikut :
21
Tabel 3.2 Penilaian Solusi
Biaya Realisasi Kualitas Lokasi Total
Solusi
(5) (3) (5) (2) point
Memindahkan compressor
1 (5) 2 (3) 2 (5) 2 (2) 25
instrument TCA 904
3.3 Perancangan
Perancangan adalah proses pengumpulan ide dan gagasan berdasarkan
informasi yang didapat serta teori yang sesuai. Dalam melakukan perancangan
penambahan pipa pvc yang dilapisi glasswool pada inlet compressor starting TSA
902, terlebih dahulu membuat flowchart yang dapat membantu dalam
mengeksekusi kegiatan.Perancangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
data-data lapangan, dan menentukan design dari alat yang akan ditambahkan.
22
Mulai
Pemilihan komponen
Apakah perancangan
penambahan pipa pvc pada Tidak
inlet compressor starting
diterima
Ya
Sistem diaplikasikan
Selesai
Pada gambar flowchart diatas bisa digambarkan dari mulai start dilanjutkan
dengan studi literatur yang bersumber dari handbook, internet dan manual book,
kemudian identifikasi dan perumusan masalah, dari hasil identifikasi dan
perumusan masalah didapatkan desain untuk pipa pvc inlet compressor starting
TSA 902 dengan pemilihan komponen atau alat yang akan dipakai. Selanjutnya
jika diterima masuk ke perancangan alat, jika perancangan penambahan pipa ovc
ini tidak sesuai kembali lagi ke tahap perancangan dan apabila sistem sudah
sesuai perangkat yang dibuat selanjutnya system nantinya dapat diaplikasikan.
23
3.4 Perancangan Sistem
Penambahan Pipa pvc pada inlet compressor starting TSA 902 bertujuan untuk
mencegah terjadinya alarm high temperature yang dapat menyebabkan delay
starting engine. Paparan panas yang merupakan hasil kompresi dari compressor
instrument TCA 904 ketika beroperasi menyebabkan temperature udara ambient
menjadi tinggi dan membuat hasil kompresi dari compressor udara starting TSA
902 menjadi lebih dari 800C dan mentrigger sensor alarm high temperature. Dan
setelah ditambahkan pipa pvc pada inlet compressor starting TSA 902, udara yang
dihisap oleh compressor starting tidak lagi panas karena udara yang diambil jauh
dari paparan panas compressor starting TCA 904. Ditambah dengan glasswool
yang akan dipasang disekitar pipa membuat pipa pvc tahan panas dan tahan lama.
Perancangan pipa pvc ini memungkinkan terhisapnya udara oleh compressor
starting menjadi udara yang dingin.
Compressor
Insrument TCA
904
Compressor
Insrument TCA
904
Compressor starting TSA 902
24
3.5 Biaya Perancangan
Telah dilakukan pengamatan pada harga pasaran berdasarkan material –
material dan tools yang akan digunakan. Untuk merealisasikan project
assignment, penambahan pipa pvc pada inlet compressor starting unit PLTDG
200MW Pesanggaran ini, maka dana yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
25
3.6 Manajemen Resiko
Dalam proses perancangan Project Assignment ini, perlu dilakukan kajian
risiko agar diketahui dampak yang akan terjadi jika rancangan direalisasikan.
Berikut adalah risiko yang mungkin terjadi pada rancangan Project Assignment ini,
sekaligus mitigasinya :
a. RISIKO
1) Peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik
b. MITIGASI
1) Pemeliharaan rutin dan pengecekan secara berkala
26
ANALISIS
MANFAAT
BAB IV
MANFAAT
Dengan mencegah terjadinya alarm high temperature kita juga dapat menghindari
potensi terjadinya delay starting engine sekitar 12 menit untuk 1 engine. Dengan
estimasi harga listrik perbulan juni Rp.2072,00 per KWH. Maka kerugian yang
dapat ditimbulkan untuk mengisi tabung starting selama 12 menit sebesar
5.801.600 untuk satu engine. PLTDG pesanggaran memiliki 12 engine. semua
engine akan terpengaruh apabila terjadi gangguan pada compressor starting
karena semua engine menggunakan udara starting sebagai penggerak awal
mesin. Sehingga total kerugian yang dapat ditimbulkan mencapai Rp 69.619.200
dengan tiap engine dibebani 14 MW.
2 Beban KW 14.000
28
4.2 Manfaat Non Finansial
Sedangkan keuntungan non-finansial yang dapat diperoleh dari project
assignment ini, yaitu :
c. Kesiapan unit
Kesiapan unit meningkat karena unit dapat beroperasi saat mendapat perintah
dispatch. Dengan meningkatkan kesiapan unit, maka perusahaan dapat
semakin meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen sehingga kepuasan
pelanggan akan meningkat.
d. Keandalan
Menjaga compressor starting TSA 902 tidak alarm high temperature lagi.
e. Antisipasi
Mencegah tabung starting kekurangan udara starting karena pengisian tabung
starting yang lama.
29
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari project assignment ini adalah antara lain sebagai
berikut :
1. Dengan tugas akhir ini dapat menghindari terjadinya alarm high temperature
pada compressor starting TSA 902.
2. Perancangan pipa pvc pada inlet compressor starting TSA 902 ini sangat
bermanfaat secara finansial yaitu mengurangi kerugian perusahaan akibat delay
starting. Project assignment ini dapat mencegah kerugian perusahaan total
mencapai Rp 69.619.200
3. Menjaga keandalan unit dan komponen peralatan yang ada pada compressor
starting TSA 902.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
32
Archive list alarm high temperature
33
Proses Pengambilan Data
34