Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Urgensi Pancasila Sebagai Landasan Filosofi dalam Kaitannya dengan


Keutuhan Bangsa pada Saat Ini, Dikaitkan dengan Sila ke-3 Pancasila

Disusun oleh:

M. LUTHFI ANDRIAN
2311073005

Kelas : 1C
Prodi : D4 Teknik Telekomunikasi
Jurusan : Teknik Elektro
Pembimbing: Putri Gemala Sari, SH., MH

TEKNIK ELEKTRO
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufik serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Urgensi Pancasila" tepat
pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Tak lupa pula, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam kelancaran pembuatan makalah ini, baik berupa saran maupun materi.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Dalam
pembahasannya menyangkut pengertian, struktur, dan pemahaman tentang pokok bahasan.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan


dikarenakan kurangnya pengetahuan yang penulis miliki, maka dari itu kritik dan saran dari
rekan-rekan dan semua pihak sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak-
pihak yang membaca khususnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu terwujudnya makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin

Padang, 2 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
2.1 Pentingnya Memupuk Semangat Persatuan dan Kesatuan .............................................. 2
2.2 Konsep Keutuhan Bangsa Melalui Sila ke-3 Pancasila ................................................... 2
2.3 Cara Warga Negara Menghindari Tindakan yang Dapat Merusak Kesatuan Bangsa ..... 3
2.4 Peran Penting Sila ke-3 dalam Menjaga Keutuhan Bangsa ............................................. 4
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 5
3.2 Saran ................................................................................................................................. 5

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila memiliki lima asas di dalamnya adalah dasar negara kita yaitu Negera
Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila berasal dari kata “panca” yang berarti lima dan
“sila” yang berarti dasar. Pancasila tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar
1945 alinea keempat, yang berbunyi.
1.Ketuhanan yang Maha Esa
2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradap
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan pada latar belakang, penulis memfokuskan penulisan tersebut dalam
suatu rumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Mengapa warga negara harus memupuk semangat persatuan dan kesatuan?


2. Bagaimana konsep keutuhan bangsa dapat dijelaskan melalui Sila ke-3 Pancasila?
3. Bagaimana cara warga negara menghindari segala bentuk tindakan yang dapat
merusak kesatuan bangsa?
4. Apa peran penting sila ke-3 dalam menjaga keutuhan bangsa pada saat ini
1.3 Tujuan

1. Untuk memahami pentingnya memupuk semangat persatuan dan kesatuan.


2. Untuk mengetahui nilai-nilai sila ke-3 Pancasila yang menjelaskan konsep keutuhan
bangsa.
3. Untuk mengetahui hal apa yang dapat dilakukan warga negara untuk menghindari
segala bentuk tindakan yang dapat merusak kesatuan bangsa
4. Untuk memahami peran sila ke-3 dalam menjaga keutuhan bangsa pada saat ini.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Memupuk Semangat Persatuan dan Kesatuan

Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, suku, dan agama, telah
mengukir sejarah panjang sebagai bangsa yang kuat dan Bersatu. Tantangan dan
permasalahan bagi persatuan dan kebangsaan diantaranya mulai dari persoalan pendidikan,
kemiskinan, lingkungan hidup, dan berbagai isu sosial lainnya termasuk keterbatasan
sumber daya hingga persoalan HAM yang ada.
Tentunya, hal tersebut merupakan tantangan bagi persatuan dan kesatuan bangsa yang
perlu diatasi secara bersama-sama. Pada prosesnya, menguatkan semangat persatuan dan
kebangsaan adalah perjalanan panjang yang memerlukan komitmen dari setiap elemen
masyarakat, pemuda hingga pemerintah.
Memupuk semangat persatuan dan kesatuan di antara warga negara penting untuk
membangun fondasi masyarakat yang kuat dan stabil. Dengan adanya kesatuan, kita dapat
mengatasi berbagai tantangan bersama dan menciptakan lingkungan yang harmonis serta
progresif.
2.2 Konsep Keutuhan Bangsa Melalui Sila ke-3 Pancasila

Sila ke-3, "Persatuan Indonesia," secara rinci mencerminkan konsep keutuhan bangsa
melalui beberapa prinsip. Pertama, sila ini menekankan pentingnya persatuan dalam
keberagaman etnis, budaya, dan agama yang ada di Indonesia. Melalui pengakuan dan
penghormatan terhadap keberagaman ini, diharapkan masyarakat dapat memupuk rasa
persaudaraan.
Kedua, sila ini mendorong adanya kerjasama antarwarga negara untuk mencapai tujuan
bersama dalam pembangunan dan kemajuan. Dengan menghilangkan perpecahan dan
membangun kesatuan, masyarakat dapat lebih efektif mengatasi tantangan yang dihadapi.
Sila ke-3 juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi semangat gotong royong, di
mana setiap individu berkontribusi untuk kepentingan bersama. Dengan demikian,
keutuhan bangsa dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan melalui partisipasi
aktif seluruh warga negara.
Sila ke-3, "Persatuan Indonesia," memiliki dimensi yang lebih rinci dalam menjelaskan
konsep keutuhan bangsa:
1.Keanekaragaman Budaya
Sila ini mengajarkan menghargai dan merayakan keberagaman budaya di Indonesia.
Dengan memahami dan menghormati adat istiadat serta kepercayaan masing-masing
kelompok etnis, diharapkan tercipta toleransi dan kerukunan antarwarga.

2
2.Negara Kesatuan
Sila ini menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan, di mana seluruh
wilayahnya bersatu dalam satu kesatuan bangsa. Hal ini menekankan pentingnya mengatasi
potensi perpecahan wilayah dan memupuk solidaritas nasional.
3.Kesatuan dalam Keragaman Sosial
Selain etnis dan budaya, sila ini juga merujuk pada kesatuan dalam keragaman sosial
dan ekonomi. Masyarakat Indonesia diharapkan bekerja sama secara adil, sehingga
kesenjangan sosial dapat diminimalkan, dan kesejahteraan bersama dapat ditingkatkan.
4.Gotong Royong
Sila ini mencerminkan semangat gotong royong, di mana warga saling membantu
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam membangun masyarakat. Gotong royong
menjadi pondasi solid untuk mencapai kesejahteraan bersama dan memperkuat rasa
persatuan.
Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai dalam Sila ke-3, diharapkan masyarakat
dapat aktif berkontribusi dalam menciptakan bangsa yang kuat dan bersatu.
2.3 Cara Warga Negara Menghindari Tindakan yang Dapat Merusak Kesatuan Bangsa

1. Menghargai Keberagaman: Memahami, menghormati, dan merayakan keberagaman


budaya, agama, dan etnis tanpa memandang rendah atau merendahkan pihak lain.
2. Berpikir Kritis: Menyikapi informasi dengan bijak, memahami konteksnya, dan tidak
mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memicu perpecahan.
3. Partisipasi Aktif: Terlibat dalam kegiatan sosial, politik, dan budaya yang memperkuat
persatuan serta menyumbangkan ide dan usaha untuk kemajuan bersama.
4. Mendukung Pembangunan: Memberikan dukungan terhadap program pembangunan
yang adil dan merata, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan.
5. Menjaga Keamanan dan Ketertiban: Mentaati hukum dan norma sosial, serta turut serta
dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
6. Berdialog dan Berkomunikasi: Membuka dialog dengan orang-orang dari latar belakang
berbeda untuk memahami perspektif masing-masing dan mencari solusi yang inklusif.
7. Tidak Menyebarluaskan Hoaks: Menjadi konsumen informasi yang cerdas dan tidak
menyebarkan informasi palsu atau hoaks yang dapat memicu konflik.
8. Menghindari Diskriminasi: Tidak melakukan tindakan diskriminatif terhadap kelompok
atau individu berdasarkan perbedaan apapun, seperti suku, agama, ras, atau gender.
Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, warga negara dapat
berperan aktif dalam menjaga dan memperkuat kesatuan bangsa.

3
2.4 Peran Penting Sila ke-3 dalam Menjaga Keutuhan Bangsa

Sila ke-3, "Persatuan Indonesia," memegang peranan kunci dalam menjaga keutuhan
bangsa pada zaman ini dengan mengedepankan beberapa aspek penting:
1. Mengatasi Konflik dan Perbedaan: Sila ini mendorong kesadaran akan keberagaman
dan mengajak untuk menghormati perbedaan dalam berbagai aspek seperti suku, agama,
ras, dan budaya. Dengan memahami dan meresapi keragaman ini, masyarakat dapat
mengatasi konflik yang mungkin muncul.
2. Membangun Solidaritas Nasional: Persatuan menciptakan semangat solidaritas di
antara warga negara. Dalam menghadapi berbagai tantangan, kesadaran akan persatuan
mendorong kerja sama antarindividu dan kelompok, memastikan bahwa setiap warga
merasa sebagai bagian integral dari bangsa ini.
3. Menghadapi Tantangan Global: Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi oleh
suatu bangsa tidak terbatas pada batas wilayah. Persatuan menjadi kunci untuk bersama-
sama mengatasi masalah global seperti perubahan iklim, krisis kesehatan, dan konflik
internasional.
4. Menguatkan Identitas Bangsa: Sila ini membantu membangun dan memperkuat
identitas nasional. Dengan memiliki identitas yang kuat, bangsa ini dapat lebih baik
menghadapi arus globalisasi tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai budaya yang melekat.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menjaga keutuhan bangsa memiliki implikasi yang mendalam terhadap berbagai aspek
kehidupan masyarakat. Pertama, kesatuan bangsa menciptakan pondasi yang kuat untuk
mengatasi tantangan eksternal, seperti konflik dan ancaman dari luar. Kedua, keberlanjutan
bangsa berkaitan dengan pemeliharaan sumber daya alam, keberlanjutan ekonomi, dan
perencanaan pembangunan jangka panjang. Ketiga, stabilitas negara mendukung ketertiban
sosial, keamanan, dan investasi dalam pembangunan manusia, seperti pendidikan dan
kesehatan.
Selain itu, menjaga keutuhan bangsa juga memegang peran penting dalam memelihara
identitas nasional. Ini mencakup keberagaman budaya, bahasa, dan nilai-nilai yang menjadi
ciri khas suatu bangsa. Dengan merawat identitas ini, masyarakat dapat membangun rasa
kebanggaan dan solidaritas yang memperkuat ikatan sosial.
Menjaga keutuhan bangsa sejalan dengan Sila Ketiga Pancasila, yaitu "Persatuan
Indonesia." Ini menekankan pentingnya kesatuan dan persatuan dalam keragaman. Dengan
mempertahankan keutuhan, kita menghormati nilai-nilai gotong royong, mengatasi
perbedaan, dan membangun fondasi yang kokoh bagi kemajuan bersama dalam
kerangka kebangsaan.
3.2 Saran

Makalah dengan judul "Urgensi Pancasila Sebagai Landasarn Filosofi dalam Kaitannya
dengan Keutuhan Bangsa pada Saat Ini, Dikaitkan dengan Sila ke-3" dapat membahas
bagaimana sila Ketiga, yaitu persatuan Indonesia, menjadi landasan untuk memelihara dan
meningkatkan keutuhan negara. Fokus pada nilai-nilai persatuan, toleransi, dan gotong
royong sebagai elemen kunci dalam mencapai keutuhan negara yang kokoh.

Anda mungkin juga menyukai