Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

STERILISASI

Nikomang Desi Cintya Ningsih


05031382328073

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
. Dalam mempelajari mikroorganisme dalam kultur murni, para mikrobiologi
memerlukan alat-alat yang menunjang dalam usaha mendapatkan kultur mumi
Dalam mikrobiologi, peralatan laboratorium merupakan unsur penting yang
harus ada. Peralatan yang ada dalam laboratorium pun haruslah steril agar
dapat menunjang pekerjaan yang berhubungan dengan mikroorganisme dan hal
tersebut merupakan syarat mutlak. Artinya, pada bahan atau peralatan yang
akan digunakan harus bebeas dari mikroorganisme yang tidak diingikan yang
dapat merusak media atau koloni suatu mikroorganisme yang diinginkan
(Suriawira, 2005).
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua
organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Untungnya tersedia
berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1993). Sterilisasi adalah
proses destruksi atau mematikan mikroorganisme. Proses pemanasan yang
digunakan dalam proses sterilisasi tidak menghasilkan produk yang steril atau
terbebas dari mikroorganisme karena tidak semua mikroba mati pada proses
sterilisasi.
Autoclave adalah suatu alat pemanas yang tertutup dan digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi
(1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada
autoclave tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan
meningkatkan suhu dalam autoclave. Suhu yang tinggi inilah yang akan
membunuh microorganisme.
1.2 Tujuan
Untuk memahami cara sterilisasi dengan menggunakan autoclave dalam kondisi
aseptis.

1 Universitas Sriwijaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aquadest
Akuades merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir
semua cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut di dalam akuades
mencakup berbagai senyawa organik netral yang mempunyai gugus fungsional
polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan keton. Kelarutannya disebabkan oleh
kecenderungan molekul akuades untuk membentuk ikatan hidrogen dengan gugus
hidroksil gula dan alkohol atau gugus karbonil aldehida dan keton.( Husnul
Khotimah*, Erika Wulan Anggraeni, Ari Setianingsih,2018)
Akuades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat pengotor
sehingga bersifat murni dalam laboratorium. Akuades berwarna bening, tidak
berbau, dan tidak memiliki rasa. Akuades biasa digunakan untuk membersihkan
alat-alat laboratorium dari zat pengotor.( Husnul Khotimah*, Erika Wulan
Anggraeni, Ari Setianingsih,2018)
Aquadest merupakan air hasil dari destilasi atau penyulingan, dapat disebut
juga air murni (H2O). karena H2O hampir tidak mengandung mineral. Sedangkan
air mineral merupakan pelarut yang universal. Air tersebut mudah menyerap atau
melarutkan berbagai partikel yang ditemuinya dan dengan mudah menjadi
terkontaminasi. Dalam siklusnya di dalam tanah, air terus bertemu dan melarutkan
berbagai mineral anorganik, logam berat dan mikroorganisme. Jadi, air mineral
bukan aquades (H2O) karena mengandung banyak mineral. Aquadest memiliki tiga
jenis jika ditinjau dari bahan baku pembuatnya, yaitu :Air aquadest dari sumur, Air
aquadest dari mata air pegunungan, Air aquadest dari Air tanah hujan
Kegunaan aquadest dapat dimanfaatkan untuk pencampur zat pada saat
melakukan praktek kimia di laboratorium, reagent, dan tentunya sebagai pembersih
dari alat-alat laboratorium. Air murni sebagai cairan pembersih dari beragam alat-
alat laboratorium yang telah digunakan untuk penelitian, praktek, analisis kadar
konsentrasi suatu senyawa, dan lain sebagainya. Hal ini tentunya tidak asing lagi
bila air murni ini merupakan alat yang seringkali dihubungkan dengan peralatan
kimia.

2 Universitas Sriwijaya
2.2. Autoclave
Autoklaf merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam praktikum
dan penelitian di laboratorium mikrobiologi. Autoklaf di laboratorium mikrobiologi
berjumlah tiga buah dengan spesifikasi 60 liter berjumlah dua buah dan 30 liter
berjumlah satu buah. Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi
(Lies Winarsih , Aprira , Dedi Susanto , Edwar,2020)
Autoclave merupakan peralatan untuk mensterilkan berbagai macam
alat dan bahan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi. Autoclave pada
umumnya digunakan untuk suhu 121 ºC sampai 134 ºC dengan tekanan yang
digunakan 15 Psi atau sekitar 2 Atm selama kurang lebih 45 menit waktu
pemanasan dan 15 menit untuk proses sterilisasi
Autoclave jenis gravity displacement memanfaatkan keringanan uap
air daripada udara. Uap panas dipindah berdasarkan gravitasi dan masuk
kedalam chamber autoclave sehingga udara tertekan kebawah hingga seluruh
bagian autoclave dipenuhi uap kemudian suhu akan meningkat dan terjadi
sterilisasi. Proses sterilisasi autoclave memiliki hubungan parameter tekanan,
suhu dan waktu untuk membunuh endospora yaitu sel resisten yang
diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan
antibiotik. Berikut tabel hubungan tekanan, suhu dan waktu pada sterilisasi
autoclave (Slamet Budi Utomo, Tribowo Indrato, Moch. Prastawa Assalim
T.P,2019). Dalam proses pensterilan dengan menggunakan autoklaf, ada 3 fase
yang harus dilewati, yaitu: fase pengkondisian, fase paparan, fase pembuangan.

Fungsi dari autoclave :

1. Autoklaf digunakan untuk melakukan sterilisasi pada wadah dan benda-


benda laboratorium yang digunakan untuk penelitian
2. Autoklaf digunakan untuk mematikan bahan-bahan berbahaya pada limbah
medis sebelum dibuang
3. Autoklaf juga dapat digunakan untuk mensterilkan peralatan medis yang
digunakan di bidang kedokteran.

Universitas Sriwijaya
3
2.3. mikroorganisme
Pemanfaatan mikroorganisme ini berbeda-beda tergantung pada bahan
dasar dan hasil akhir yang ingin diperoleh (Hayyun Duratul Farida, Silvia Kurnia
Sari 2019 2019). Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme sering kali
bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa
protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies
multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam
mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Mikroorganisme atau “ Mikroba ” merupakan organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik, Mikroorganisme sering kali
ber sel tunggal ( uni seluler ) maupun bersel banyak ( multi seluler ). Namun,
beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus ini juga termasuk ke dalam
mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Ilmu yang mempelajari
mikroorganisme disebut mikrobiologi, orang yang bekerja di bidang ini disebut
mikrobiologi. Mikroorganisme yang ada di sekitar kita dapat berupa archaea,
bakteri, jamur, ataupun khamir. Seperti makhluk hidup lainnya, terdapat
mikroorganisme yang bermanfaat dan mikroorganisme yang tidak bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Salah satu mikroorganisme yang tidak bermanfaat bahkan
merugikan manusia adalah mikroorganisme yang bersifat patogenik.
Mikroorganisme patogenik adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit pada inangnya.
Mikroorganisme terdapat di mana-mana. Interaksinya bersama
mikroorganisme atau dengan organisme lain dapat berlangsung dengan cara aman
dan menguntungkan, maupun merugikan. Mikroorganisme juga sering
diasosiasikan dengan penyakit-penyakit infeksi atau pembusukan makanan.
Namun, mayoritas mikroorganisme justru memberikan kontribusi bagi
keseimbangan ekosistem lingkungan hidup, khususnya bagi kesejahteraan umat
manusia.

4 Universitas Sriwijaya
2.4. Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses pembebasan suatu bahan atau alat dari semua
bentuk organisme hidup. Bahan dan alat yang akan digunakan dalam uji coba
praktik di laboratorium mikrobiologi harus melalui tahap sterilisasi terlebih dahulu,
hal ini bertujuan supaya pekerjaan dikerjakan secara aseptis atau terbebas dari
mikroba pencemar yang tidak diinginkan. Adapun sterilisasi yang sering digunakan
dalam praktik dasar mikrobiologi adalah sterilisasi secara fisik dengan pemanasan,
yang dibagi menjadi sterilisasi kering dan sterilisasi basah. Tindakan diagnosa
mikrobiologi perlu diperlakukan proses sterilisasi untuk membebaskan alat-alat
atau bahan uji praktikan dari mikroba yang tidak diharapkan (Kurniawan et al,
2020).
Macam-macam Sterilisasi
1. Sterilisasi cara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori
sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misalnya larutan enzim dan antibiotik.Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan
dengan pemanasan dan penyinaran. (Ulfayani Mayasari, M.Si,2020)
a. Pemanasan
 Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara
langsung, contoh alat: jarum inokulum (jarum ose), pinset, batang L.
 Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180oC.
Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca.
 Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak
terjadi dehidrasi.
 Uap air panas bertekanan: menggunakan autoklaf.
b. Penyinaran dengan Ultra Violet (UV) Sinar UV juga dapat digunakan
untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang
menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu
UV.
2. Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan, antara
lain alkohol.( Ulfayani Mayasari, M.Si,2020)

5 Universitas Sriwijaya
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 27 September 2023 dimulai pukul
jam 13:15 WIB sampai dengan selesai, dilakukan secara offline di Laboratorium,
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
3.2 Alat dan Bahan
➢ Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
 Autoklaf
 Cawan petri
 Erlenmeyer
 Gelas beaker
 Gelas ukur
 Mikro Pipet
 Tabung Reaksi
➢ Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
 Aquades
 Kapas
 Karet pengikat
 Kertas
 Media
 Plastik
3.3 Cara kerja
➢ Cara kerja dalama peraktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Alat yang akan digunakan dicuci bersih dan dikering anginkan.
2. Alat tersebut kemudian dibungkus dengan kertas hingga semua
bagian tertutup rapat. Kemudian semua alat dibungkus dengan
plastik HDPE (High Density Polyethylene) lalu diikat dengan karet
pengikat.
3. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu bayaknya air dalam
autoklaf. Gunakan air destilasi, untuk menghindari terbentuknya
kerak dan karat.
4. Masukan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir,
maka tutup harus dikendorkan.

6 Universitas Sriwijaya
5. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan buat pengaman agar
tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan
dikencangkan terlebih dahulu.
6. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit
pada suhu 121℃.
7. Tunggu sampai air mendidih,. Kemudian klep pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’
dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
8. Jika alaram tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam
kompertemen turunhinggasam dengantekanan udara di lingkungan
(jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka 0). Kemudian klep-
klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

7 Universitas Sriwijaya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL
Hasil dari pratikan
No Nama alat Gambar Fungsi
1 Autoclave sebagai wadah sterilisasi,
sterilisasi berarti sebuah proses
untuk mematikan atau
membunuh mikroorganisme
yang ada pada alat dan bahan,
sehingga nantinya bahan atau
alat yang disterilisasi menjadi
steril atau bebas dari
Mikroorganisme.
2 Beaker glass sebagai wadah atau tempat
untuk menyimpan dan
membuat larutan, digunakan
untuk mengukur volume larutan
yang dibutuhkan dengan tidak
membutuhkan tingkat akurasi
yang tinggi, sebagai tempat
untuk memanaskan larutan
diatas hot plate ( beaker glass
yang terbuat dari kaca borosilat
), dan digunakan untuk
menguapkan zat cair.

8
Universitas Sriwijaya
3 cawan sebagai tempat atau wadah
penumbuhan sel atau
mikroorganisme dengan
menyediakan ruang
penyimpanan yang luas, serta
mencegahnya mengalami
kontaminasi dengan
mikroorganisme lain.

4 corong alat bantu untuk melakukan


penyaringan suatu zat atau
bahan. Alat ini dapat juga
digunakan untuk memindahkan
satu larutan ke tempat lain

5 erlenmeyer Untuk mengukur dan


menampung bahan-bahan yang
akan dianalisa,Untuk mencampur
berbagai bahan komposisi media,
Untuk menampung zat kimia
dalam bentuk cair hingga padat,
Menjadi tempat untuk melakukan
titrasi bahan, Menjadi tempat
kultivasi mikroba dalam kultur
cair

9 Universitas Sriwijaya
6 Gelas ukur untuk mengukur volume cairan
atau larutan yang tidak
memerlukan ketelitian yang
tinggi, selain itu gelas ukur juga
berfungsi untuk mempermudah
analis untuk mengetahui
volume cairan dan zat dengan
tepat sehingga pekerjaan analis
menjadi cepat dan efisien.
7 Gelas arloji Sebagai tempat untuk
menimbang bahan kimia atau
larutan. Melakukan
pengeringan terhadap suatu
bahan atau larutan kental.
Melakukan penguapan zat cair
dalam jumlah yang kecil atau
sedikit. Tempat untuk
melakukan pengeringan bahan.
Dapat digunakan untuk menuup
beaker glass bagi larutan yang
mudah menguap.
8 Labu ukur untuk mengukur volume suatu
larutan dengan menggunakan
konsentrasi tertentu. Alat ini
biasanya digunakan pada
praktikum kimia untuk
pengenceran suatu larutan.

10 Universitas Sriwijaya
9 Mikro pipet untuk mengambil cairan atau
larutan dari satu tempat ke
tempat yang lainnya.

10 Tabung reaksi Sebagai wadah untuk


menampung cairan dari reaksi
kimia dalam skala medium.
Sebagai wadah untuk
perkembangbiakan mikroorga
nisme, mikroba, bakteri dalam
media cair pada praktikum
mikrobiologi. Sebagai tempat
untuk mencampur, menampung
dan memasakan bahan kimia
pada saat analisa, baik itu
kuantitatif maupun kualitatif.

11
4.2. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini berjudul "Sterilisasi septik’’.pada
Universitas Sriwijaya
proses penelitian
di laboratorium memerlukan peralatan yang steril. Bahan dan alat yang akan
digunakan dalam uji coba praktik di laboratorium mikrobiologi harus melalui tahap
sterilisasi terlebih dahulu, hal ini bertujuan supaya pekerjaan dikerjakan secara
aseptis atau terbebas dari mikroba pencemar yang tidak diinginkan. Sterilisasi
menggunakan metode pemanasan dengan autoklaf. Alat-alat yang akan disterilkan
ialah beaker glass, cawan, corong, Erlenmeyer, gelas ukur, gelas arloji, labu ukur,
mikro pipet, tabung reaksi. Autoclave merupakan peralatan untuk mensterilkan
berbagai macam alat dan bahan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi.
Autoclave pada umumnya digunakan untuk suhu 121 ºC sampai 134 ºC dengan
tekanan yang digunakan 15 Psi atau sekitar 2 Atm selama kurang lebih 45
menit waktu pemanasan dan 15 menit untuk proses sterilisasi. Sebelum
dimasukkan ke dalam mesin autoklaf, alat-alat terlebih dahulu dilapisi kertas dan
dibungkus kembali dengan sebuah plastik HDPE (High Density Polyethylene)
karena memiliki kerapatan yang sangat tinggi demi mencegah masuknya uap air.
Bahan pengemas alat-alat laboratorium dapat berupa kertas putih, apabila terdapat
bagian tinta, maka bagian tersebut ditaruh pada bagian luar. Hal ini diperlukan agar
tidak terjadi pergesekan antar alat dan melindungi alat dari benturan ketika proses
sterilisasi berlangsung.
Autoclave jenis gravity displacement memanfaatkan keringanan uap
air daripada udara. Uap panas dipindah berdasarkan gravitasi dan masuk
kedalam chamber autoclave sehingga udara tertekan kebawah hingga seluruh
bagian autoclave dipenuhi uap kemudian suhu akan meningkat dan terjadi
sterilisasi. Proses sterilisasi autoclave memiliki hubungan parameter tekanan,
suhu dan waktu untuk membunuh endospora yaitu sel resisten yang
diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan
antibiotik. Berikut tabel hubungan tekanan, suhu dan waktu pada sterilisasi
autoclave (Slamet Budi Utomo, Tribowo Indrato, Moch. Prastawa Assalim
T.P,2019)

12
BAB V
Universitas Sriwijaya
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan


1. Sterilisasi sangat di perlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
seperti tumbuhnya mikroba diluar yg dipraktekkan
2. Setiap alat sterilisasi memiliki fungsi dengan dan teknik penggunaan yang
berbeda-beda.
3. Sterilisasi dibagi menjadi dua jenis yaitu sterilisasi kimia dan sterilisasi fisik
4. Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk mensterilasasi alat agar tidak
terkontaminasi
dengan mikroba.
5. Sterilisasi merupakan suatu proses penghancuran secara lengkap semua mikroba,
hidup dan spora-sporanya.
6. mengetahui metode sterilisasi dengan autoclave

13
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
Lies winarsih, aprira, dedi Susanto, edwar,2020,mencari media pemanas autoclave
yang murah dan bersih, Indonesian jurnal of laboratory.

Slamet budiotomo, tribowo indarto, moch, prastawwa asalim,TP, 2019, modifikasi


autoclave hansim hs-85e berbasis programable logic control (PLC)

Ulfayani mayasari, 2020, diktat mikrobiologi, fakultas sains dan teknologi


universitas islam negri sumatera utara

Suriawira U, 2005, Mikrobiologi dasar, Jakarta papas sinar sinanti

Husnul Khotimah*, Erika Wulan Anggraeni, Ari Setianingsih,2018, karakterisasi


hasil pengolahan udara menggunakan alat destilasi, jurnal chemurgy E-ISSN
26207435

Hayyun Duratul Farida, Silvia Kurnia Sari 2019, Pemanfaatan Mikroorganisme


Dalam Pengembangan Makanan Halal Berbasis Bioteknologi, Jurnal Of Halal
Produvt And Research

14
Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai