Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH: SOSIOLOGI

SASTRA
NAMA: FEBI PUTRI UTAMI
(0202522041)

Dosen Pengampu:
1.Prof.Dr. RM. Teguh
Supriyanto. M.Hum.
2.Dr. Mukh doyin. M.Si
TEORI ANTONIO GRAMSCI

ANTONIO GRAMSCI

Antonio Gramsci (22 Januari 1891 – 27 April 1937) adalah filsuf Italia, penulis, dan
teoritikus politik. Anggota pendiri dan pernah menjadi pemimpin Partai Komunis
Italia, Gramsci sempat menjalani pemenjaraan pada masa berkuasanya rezim Fasis
Benito Mussolini. Tulisan-tulisannya menitikberatkan pada analisis budaya dan
kepemimpinan politik. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir orisinal utama dalam
tradisi pemikiran Marxis. Ia juga dikenal sebagai penemu konsep hegemoni budaya
sebagai cara untuk menjaga keberlangsungan negara dalam sebuah masyarakat
kapitalisme.Antonio Gramsci merupakan tokoh yang memperkenalkan teori tentang
hegemoni. Teori ini merupakan bagian dari penerapan analisis Karl Marxis pada
masyarakat modern di Eropa. Antonio Gramsci mengartikan hegemoni sebagai
suatu kondisi kepemimpinan oleh kelas yang berkuasa secara moral dan intelektual
dengan dilandasi oleh ideologi.
hegemoni menurut Gramsci adalah ketertundukan satu pihak ke pihak
lainnya, sehingga kelas yang lebih tinggi dapat mendominasi kelas di
bawahnya, hegemoni dilakukan dengan sadar oleh satu orang ataupun
kelompok kepada kelompok lainnya. Titik awal konsep hegemoninya adalah
bahwa suatu kelas dan anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap
kelas[1]kelas di bawahnya dengan cara kekerasan dan persuasi, hegemoni
bukan hubungan dominasi dengan menggunakan kekuasaan, tetapi
hubungan persetujuan dengan menggunakan kepemimpinan politik dan
ideologis. Hegemoni menurut Antonio Gramsci dapat tercapai akibat
keberadaan pendidikan dan mekanisme kelembagaan. Kaum buruh tidak
menerima kemampuan berpikir kritis dan sistematis melalui pendidikan.
Sebaliknya, kelas sosial yang berkuasa menjadi mekanisme kelembagaan
sebagai alat yang menentukan ideologi yang dominan.
Hegemoni menurut Antonio Gramsci dapat tercapai
akibat keberadaan pendidikan dan mekanisme
kelembagaan. Kaum buruh tidak menerima
kemampuan berpikir kritis dan sistematis melalui
pendidikan. Sebaliknya, kelas sosial yang berkuasa
menjadi mekanisme kelembagaan sebagai alat
yang menentukan ideologi yang dominan.
Hegemoni yang dilakukan dengan ideologi maupun
budaya menjadi penjelas bagi Antonio Gramsci
atas keberadaan suatu kelompok atau kelas sosial
yang secara sukarela mau menuruti kelompok atau
kelas sosial lain. Kondisi yang sama berlaku pula
pada suatu kelompok atau kelas sosial yang
menerima konsensus untuk menuruti kelompok atau
kelas sosial lain
Hegemoni menurut Antonio Gramsci dapat dilaksanakan
oleh berbagai kelas sosial dan tidak dibatasi oleh kelas
pemerintahan. Wujud dari hegemoni menurut Antonio
Gramsci dapat diwakili oleh keberadaan negara yang
berstatus sebagai negara adikuasa dalam sistem
internasional. Hegemoni juga dapat tampak pada kota-
kota yang perannya penting dalam sebuah negara.
Keberadaan hegemoni menurut Antonio Gramsci
memberikan kepastian akan adanya jaminan kerja sama
melalui kekuatan sosial ataupun politik yang dipaksakan..
Tokoh Yang Mempengaruhi

01 02Georg
03
KARL Wilhelm Louis
MAX Friedrich Althusser
Hegel

04
Henry
05
Armand Michael
Giroux W. Apple
KONSEP HEGEMONI GRAMSCI
Adalah gagasan yang berpusat pada pemahaman Antonio Gramsci
mengenai hagemoni sebagai sarana kultural maupun ideologis
tempat kelompok-kelompok yang dominan dalam masyarakat,
termasuk pada dasarnya tapi bukan secara kelas eksklusif penguasa,
melestarikan dominasinya dengan mengamankan "persetujuan
spontan" kelompok-kelompok subordinat, termasuk kelas pekerja,
melalui penciptaan negosiasi konsensus politik maupun ideologis
yang menyusup ke dalam kelompok-kelompok dominan maupun
yang didominasi.
Yang membedakan Konsep Hagemoni Gramsci dengan konsep
hagemoni oleh tokoh lainnya adalah Pertama, ia menerapkan konsep
itu lebih luas bagi kekuatan tertinggi satu kelompok atau lebih atas
lainnya dalam setiap hubungan sosial, sedangkan pemekaian iistilah
itu sebelumnya hanya menunjuk pada relasi antara proletariat dan
kelompok lainnya. Kedua, Gramsci juga mengkarakterisasikan
hegemoni dalam istilah “pengaruh kultural”, tidak hanya
“kepemimpinan politik dalam sebuah sistem aliansi” sebagaimana
dipahami generasi Marxis terdahulu (Femia, 1983).
3 tingkatan hagemoni menurut
Gramsci, yaitu:
01 02 03

Hegemoni Hegemoni Yang Hegegmoni


Total Merosot Minimum
Contoh kajian hegemoni
dalam karya sastra
“KEKUASAAN DALAM NOVEL
SEPOHON KAYU DI TENGAH
GURUN KARYA HARRY D
MOHAN”
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
hegemoni yang terjadi dalam novel Sepohon Kayu di
Tengah Gurun karya Harry D Mohan. Menggunakan
teori Hegemoni Antonio Gramsci dan mendeskripsikan
tentang;

a) Hegemoni kebudayaan dalam novel Sepohon Kayu


di Tengah Gurun karya Harry D Mohan,

b) Peran kaum intelektual dalam novel Sepohon Kayu


di Tengah Gurun karya Harry D Mohan, c) Peran negara
dalam novel Sepohon Kayu di Tengah Gurun karya
Harry D Mohan
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berupa hasil analisis data tentang
konsensus dalam novel Sepohon Kayu di Tengah Gurun
karya Harry D Mohan, hegemoni kebudayaan dalam novel
Sepohon Kayu di Tengah Gurun karya Harry D Mohan,
peran kaum intelektual dalam novel Sepohon Kayu di
Tengah Gurun karya Harry D Mohan dan peran negara
dalam novel Sepohon Kayu di Tengah Gurun karya Harry D
Mohan.
Konsensus
Konsensus Hegemoni klas yang
berkuasa terhadap klas yang
dikuasai sesungguhnya dibangun
oleh mekanisme konsensus.
Gramsci selalu mengaitkan
konsensus dengan spontanitas
bersifat psikologis yang mencakup
berbagai penerimaan aturan
sosiopolitis ataupun aspek-aspek
aturan yang lain (Patria dan Arief,
2015:125).
Hegemoni Kebudayaan
Konsep kebudayaan yang lebih tepat, lebih adil,
dan lebih demokratis bagi Gramsci (Faruk, 2014:139)
adalah kebudayaan sebagai organisasi, disiplin
batiniah seseorang, yang merupakan pencapaian
suatu kesadaran yang lebih tinggi, yang dengan
sokongannya, seseorang berhasil dalam memahami
nilai historis dirinya, fungsinya di dalam kehidupan,
hak-hak dan kewajibannya. Pada data dibawah ini
terlihat hegemoni kebudayaan yang dialami oleh
tokoh Santi, sehingga ia memutuskan untuk
menunda pernikahannya dan menunggu slametan
ibunya
MASYARAKAT
SIPIL
masyarakat sipil merupakan
organisasi-organisasi lain dalam
suatu formasi sosial yang tidak
merupakan bagian dari proses
perekonomian yang bukan didanai
oleh negara dan produksi material,
tetapi merupakan lembaga-lembaga
yang didukung dan dijalankan oleh
orang-orang di luar kedua bidang
tersebut (Bocock. 2007:35).
Masyarakat Politik
tentang analisis data masyarakat politik,
masyarakat politik merupakan lembaga publik
atau organisasi-organisasi yang memegang
kekuasaan untuk melaksanakan perintah, wilayah
yang mengandung kekerasan, pemaksaan, dan
intervensi . Data-data berikut menjelaskan bahwa
lembaga publik yang memegang kekuasaan dan
dapat melakukan pemaksaan dan juga intervensi,
pada data berikut menunjukkan ketua yayasan
yang mengancam dan memaksa kepala sekolah
untuk memecat bawahannya dengan alasan
pribadi.
KESIMPULAN
Gramsci meyakini bahwa masyarakat yang ideal adalah masyarakat sosialis, dimana
kaum buruh tidak lagi menjadi korban eksploitasi dan dominasi kaum borjuis, serta
tidak terpedaya oleh konsensus terselubung yang sengaja diciptakan kaum borjuis
untuk mendapatkan ketertundukan kaum proletar.Saat transisi menuju sosialisme
akan terjadi ketika kapitalisme telah berkembang matang dan terjadi krisis hegemoni.
Namun revolusi dan transisi hanya bisa terjadi jika kaum proletar sudah mencapai
kesadaran yang memadai tentang kondisi yang ada, serta mampu mengorganisir diri
secara internal untuk menentukan langkah selanjutnya. Jadi, sepanjang kaum proletar
masih terhegemoni kelas borjuis, maka gerakan radikal pekerja untuk melakukan
counter hegemoni dan revolusi tidak akan tercapai. Menurut Gramsci, kelas pekerja
hanya bisa menjadi kelas hegemonik dengan cara memperhatikan berbagai
kepentingan dari kelas dan kekuatan sosial lain, serta mempertemukannya dengan
kepentingan mereka sendiri. Kepentingan tersebut tidak boleh sebatas kepentingan
lokal yang disebut Gramsci sebagai perjuangan ekonomi korporasi (economic
corporate strunggle). Mereka juga harus mencapai berbagai konsensus agar bisa
mewakili semua kelompok kekuatan yang lebih besar. Upaya mencapai konsensus
dilakukan melalui perjuangan politik dan kepemimpinan intelektual, serta penyadaran
ideologi melalui pendidikan dan mekanisme kelembagaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai