Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2022): 131–199 Halaman

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI CERITA ANAK SISWA KELAS VII SMP MUHA
MMADIYAH 4 PALEMBANG DALAM KETERAMPILAN MENULIS

Febi Putri Utami, Sakdiah Wati., Hj. Listini.


Program Studi Bahsa Indonesia Pendidik Indonesia, Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Palembang
Jl. Jend. A. Yani 13 Ulu, Sumatera Selatan, Palembang 30263
SakdiahWati@mail.com
FebiPutri.Utami22@gmail.com

Diterima: Disetujui: Diterbitkan:

Abstrak
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Reach and development
(R&D) dengan model Borg and Gall yang di modifikasi oleh Sugiyono (2017:297) yang
meliputi 7 tahapan, yaitu Potensi masalah, Pengumpulan data, desain produk, Validasi d
esain, Uji coba produk, Revisi produk. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk me
nghasilkan pengembangan Video animasi cerita anak untuk keterampilan menulis pesert
a didik kelas VII SMP Muhammadiyah 4 Palembang. Hasil penelitian ini menunjukan k
ualitas produk berdasarkan hasil Validasi 1 ahli media memperoleh nilai rata-rata 83 jik
a dipresentasikan menjadi 83% 1 ahli bahasa memperoleh nilai 82,14 jika dipresentasika
n menjaddi 82,24% 1 ahli materi memperoleh nilai rata-rata 84 jika dipresentasikan men
jadi 84%. Dengan rata-rata skor yang dikategorikan sangat layak untuk digunakan. Resp
on peserta didik terhadap Video animasi cerita anak memperoleh nilai rata-rata 827 jika
dipresentasikan menjadi 91,88% dengan kategori sangat layak. Kemudian hasil tes keter
ampilan menulis peserta didik memperoleh nilai rata-rata 89,46. Rata-rata tersebut mena
ndakan bahwa media Video animasi cerita anak mempunyai pengaruh terhadap pembela
jaran yang tergolong sangat baik. Berdasarkan hasil tes analisis tes yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa media video animasi cerita anak yang dikembangkan memilik
i daya tarik bagi peserta didik terhadap pembelajaran.

Kata kunci: Pengembangan, Video Animasi, Cerita Anak


Abstract
This research is a type of research development or Reach and development (R&D) with
the Borg and Gall model modified by Sugiyono (2017: 297) which includes 7 stages,
namely potential problems, data collection, product design, design validation, product
testing, Product revision. This development research aims to produce the development
of animated children's story videos for the writing skills of seventh grade students of
SMP Muhammadiyah 4 Palembang. The results of this study indicate the quality of the
product based on the results of the validation 1 media expert obtained an average value
of 83 if presented to 83% 1 linguist obtained a value of 82.14 if presented became
82.24% 1 material expert obtained an average value of 84 if presented as 84%. With an
average score that is categorized as very feasible to use. The response of students to the
animated video of children's stories obtained an average value of 827 if it was

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Halaman Nama Penulis, judul artikel 3 kata didepan
Listini, Pengaruh Media Artikel
presented to 91.88% with a very decent category. Then the students' writing skills test
results obtained an average score of 89.46. This average indicates that the animated
video media of children's stories has a very good influence on learning. Based on the
results of the test analysis tests that have been carried out, it can be concluded that the
animated video media of children's stories developed has an attraction for students
towards learning.
Keywords: Development, Animated Videos, Children's Stories
©Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UM Palembang

Pendahuluan Adapun artian pengembangan dalam


Dalam KBBI (2020: 46), kata
dunia pendidikan menurut Setyosari
pengembangan berasal dari kata
(2016:277) yaitu sebuah cara yang
kembang yang artinya cara, proses, atau
digunakan untuk melakukan
perbuatan mengembangkan. Secara
pengembangan dan validasi suatu
umum pengembangan dapat berarti
produk pendidikan. Adapun produk
suatu metode untuk meningkatkan objek
tersebut terdiri dari produk hardware
menjadi lebih baik. Secara lebih detail
dan sofware. Produk hardware meliputi
pengembangan merupakan uapaya yang
modul, buku, alat bantu, alat peraga,
dapat menumbuhkan kemampuan
dan lain sebgainya. Sementara untuk
teoritis, teknis, moral, dan konseptual
produk software meliputi audiovisual,
sebagaimana kebutuhan pada dunia
ebook, aplikasi pembelajaran,
pelatihan dan pendidikan.
multimedia, powerpoint, dll.
Pengembangan merupakan upaya
mencari informasi mengenai proses dan
Banyak hal yang dapat dikembangkan
pola perubahan maupun pertumbuhan
sepertihalnya media pembelajaran.
dari pengunaan waktu. Jadi dapat dilihat
Tujuan dari pengembangan tersebut
bahwa pengembangan dapat berarti
yaitu meningkatkan kemampuan
sebuah kegiatan yangdilakukan untuk
pesertadidik dan menjadi daya tarik
meningkatkan yang dilakukan dengan
untuk lebih bersemangat serta kreatif
waktu yang relatif lama. Menurut Gay
pada saat kegiatan pembelajaran
(dalam surtati & Edi, 2017:4) definisi
berlangsung. Menurut Sugiyono
dari pengembangan yaitu upaya
(2019:396) kegiatan mengembangkan
menumbuhkembangkan produk
produk terdiri melibatkan berbagai
pendidikan yang efektif untuk
disiplin desain, inovasi teknologi,
diterapkan pada pembelajaran.
product quality assuranse, pengolaan
Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2022): 131–199 Halaman

bisnis dan marketing. Adapun 46), kata pengembangan berasal dari


kesimpulan dari berbagai hasil kata kembang yang artinya cara, proses,
penelitian tentang pengembangan atau perbuatan mengembangkan. Secara
menurut para ahli, penulis umum pengembangan dapat berarti
menyimpulkan pengembangan adalah suatu metode untuk meningkatkan objek
kegiatan ilmu pengetahuan dan menjadi lebih baik. Secara lebih detail
teknologi yang bertujuan memanfaatkan pengembangan merupakan uapaya yang
kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang dapat menumbuhkan kemampuan
telah terbukti kebenarannya untuk teoritis, teknis, moral, dan konseptual
meningkatkan fungsi, manfaat, dan sebagaimana kebutuhan pada dunia
aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi pelatihan dan pendidikan. Media video
yang telah ada, atau menghasilkan merupakan salah satu jenis media audio
teknologi baru. visual. Media audio visual adalah media
Pembelajaran adalah serangkaian yang mengandalkan indera pendengaran
kegiatan yang melibatkan informasi dan dan indera penglihatan. Media audio
lingkungan yang disusun secara visual merupakan salah satu media yang
terencana untuk memudahkan siswa dapat digunakan dalam pembelajaran
dalam belajar. Lingkungan yang menyimak. Media ini dapat menambah
dimaksud tidak hanya berupa tempat minat siswa dalam belajar karena siswa
ketika pembelajaran itu berlangsung, dapat menyimak sekaligus melihat
tetapi juga metode, media, dan peralatan gambar. Azhar Arsyad (2011 : 49)
yang diperlukan untuk menyampaikan menyatakan bahwa video merupakan
informasi. Sanjaya (2008: 102), gambargambar dalam frame, di mana
Pembelajaran adalah terjemahan dari frame demi frame diproyeksikan
intruction, yang di asumsikan dapat melalui lensa proyektor secara mekanis
mempermudah siswa mempelajari sehingga pada layar terlihat gambar
segala sesuatu melalui berbagai macam hidup. Keterampilan menulis
media seperti, seperti bahan-bahan merupakan salah satu jenis keterampilan
cetak, program televisi, gambar, audio, berbahasa yang harus dikuasai siswa.
dan lain sebagainya. Menurut Muhson Banyak ahli telah mengemukakan
(2010: 1), media pembelajaran menjadi pengertian menulis. Menurut pendapat
tempat untuk memberikan informasi Dalman (2006:03), keterampilan
dan pesan belajar. Dalam KBBI (2020: menulis adalah kemampuan

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Halaman Nama Penulis, judul artikel 3 kata didepan
Listini, Pengaruh Media Artikel
mengungkapkan gagasan, pendapat, dan harus memiliki kemampuandalam
perasaan kepada pihak lain dengan menggunakan kosakata, tata tulis,dan
melalui bahasa tulis. Ketepatan struktur bahasa. Keterampilan menulis
pengungkapan gagasan harus didukung diartikan sebagai kemampuan
dengan ketepatan bahasa yang menggunakan bahasa untuk menyatakan
digunakan, kosakata dan gramatikal dan ide, pikiran atau perasaan kepada orang
penggunaan ejaan. Menurut Tarigan lain dengan menggunakan bahasa tulis.
(2008:3), keterampilan menulis adalah Menulis merupakan aktivitas
salah satu keterampilan berbahasa yang pengekpresian ide, gagasan, pikiran atau
produktif dan ekspresif perasaan ke dalam lambang-lambang
yangdipergunakan untuk berkomunikasi kebahasaan. Sedangkan menurut
secara tidak langsung dan tidak secara Suparno dan Mohammad Yunus (2008:
tatap muka dengan pihak lain. 1.3) menulis merupakan kegiatan
Sedangkan menurut Suparno (2009:13) menyampaikan pesan (komunikasi)
pengertian keterampilan menulis adalah dengan mengunakan bahasa tulis
sebagai suatu kegiatan menyampaikan sebagai media atau alatnya.
pesan (komunikasi) dengan Cerita anak merupakan salah satu
menggunakan bahasa tulis sebagai alat bagian dari karya sastra. Cerita anak
atau medianya. bukan sekedar bacaan anak-anak, tetapi
Berdasarkan konsep tersebut dapat memiliki manfaat yang besar bagi anak.
dikatakan bahwa menulis merupakan Cerita anak dapat digunakan untuk
komunikasi tidak langsung yang berupa hiburan serta untuk memberikan
pemindahan pikiran atau perasaan pendidikan moral pada anak. Berikut ini
dengan memanfaatkan grafologi, pemaparan mengenai pengertian cerita
struktur bahasa dan kosa kata dengan anak dan unsur-unsur cerita ana
menggunakan symbol sehingga dapat Metode Penelitian
dibaca seperti apa yang diwakili oleh Pada penelitian ini, peneliti
simbol-simbol tersebut. menggunakan metode penelitian dan
Menurut pendapat Nurgiyantoro (2001: pengembangan atau dalam bahasa
273), menulis adalah aktivitas Inggrisnya Research and Development
mengungkapkan gagasan melalui media (R&D). Menurut (Sugiyono, 2016:297)
bahasa menulis merupakan kegiatan metode penelitian pengembangan
produktif dan ekspresif sehingga penulis adalah metode penelitian yang
Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2022): 131–199 Halaman
1 Hasil Rekapitulasi Penilaian Peserta Didik
digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji kefektifan produk Aspek Skor Perolehan Skor Max Presentasi
Penilaian
tersebut. Menurut (Setyosari, 2016:
Ketertarikan 334 360 92,77%
278) tujuan penelitian pengembangan Materi 338 360 93,88%
Bahasa 155 180 86,11%
adalah ingin menilai Jumlah 827 900 91,88%
perubahanperubahan yang terjadi dalam Keterangan: Menurut Sugiyono (2006: 218)

kurun waktu tertentu. Produk-produk Hasil Ahir Rekapitulasi Uji Produk Nilai Tes Keterampilan Menulis

yang dihasilkan dengan menggunakan NO Nama Peserta Didik Nilai

1. Aqila Salsabila 82
penelitian R&D ini, diharapkan dapat
2. Deny Ahmad 92
meningkatkan kreatifitas serta
3. M. Khairul Aqli 90

produktifitas dalam dunia pendidikan di 4. M.Rada Rizki Zaidan 88

Indonesia. Proses penelitian 5. Taufiq Yusran 86

6. Shalwa Syehan 88
pengembangan ini terdiri dari kajian 7. Rameza Elya Safira 90

mengenai temuan produk yang akan 8. Khadijah Puri Syifa 88

9. Natasha Nuraini 88
dikembangkan, mengembangkan
10. M.Al Ariq Ibrahim Maladi 84
produk berdasarkan temuan-temuan 11 Fauzia Fitri Afifah 88

tersebut, melakukan uji coba lapangan 12. M.Bryan Omari 82

13. Fauzan Narendo 88


sesuai dengan latar dimana produk
14. Sari Khomairoh 84
tersebut akan digunakan lalu melakukan 15. Adelia Dwi Jannatia 80

revisi terhadap hasil uji lapangan.


Keterangan: Menurut Sugiyono (2006: 142)
Berdasarkan pendapat dari para
ahli di atas, ditarik kesimpulan bahwa
penelitian pengembangan adalah proses
yang digunakan untuk mengembangkan Berdasarkan tabel di atas hasil tes
produk atau mengkaji produk yang telah keterampilan menulis peserta didik
ada sebelumnya, agar produk tersebut memperoleh rata-rata nilai yaitu 60% .
lebih ekfektif, efisien, praktis serta Rata-rata tersebut menandakan bahwa
mengikuti perkembangan zaman. media video animasi mempunyai
pengaruh terhadap pembelajaran yang
tergolong sangat baik.
Berdasarkan hasil tes analisis tes yang
telah dilakukan dapat disimpulkan
Hasil dan Pembahasan bahwa media video animasi yang

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Halaman Nama Penulis, judul artikel 3 kata didepan
Listini, Pengaruh Media Artikel
dikembangkan memiliki daya tarik Menurut Sugiyono (2006:146), Dari
peserta didik terhadap pembelajaran. ketiga aspek yang ada maka
memperoleh skor total validasi media
20) Kaetertarikan sebesar 827 dengan hasil skor maksimal
Menurut Sugiyono (2006:137), Pada 900 maka jumlah skor total dari
aspek ketertarikan media video animsi penilaian media yaitu 827 jika
pada cerita anak memperoleh skor dipresntasikan menjadi 91,88% dengan
penilaian sebesar 334 dengan skor kategori Sangat Layak.
maksimal penilaian peserta didik 360
dengan demikian aspek ketertarikan Saran
mendapatkan nilai 334 jika Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti
dipresentasikan menjadi 92,77% dengan memberikan beberapa saran antara lain
kategori Sangat Layak. sebagai berikut:
21) Materi 1. Pendidik
Menurut Sugiyono (2006: 142), Pada Video animasi pada cerita anak dapat
aspek materi video animasi pada cerita digunakan sebagai bahan ajar mata
anak memperoleh skor penilaian sebesar pelajaran Bahasa Indonesia, dan sebagai
338 dengan skor maksimal penilaian bahan pertimbangan sekolah dan guru
peserta didik 360 dengan demikian untuk tetap melaksanakan pembelajaran
aspek materi mendapatkan nilai 338 dengan memanfaatkan media
dipresntasikan menjadi 93,88% dengan pembelajran berbasis video animasi.
kategori Sangat Layak. Dan di harapkan dengan adanya media
22) Bahasa video berbasis animasi ini dapat
Menurut Sugiyono (2006: 143), Pada mempermudah dalam menjelaskan
aspek bahasa media video animasi pada penyampaian materi sehingga kegiatan
cerita anak memperoleh skor penilaian pembelajaran dapat terlaksana secara
sebesar 155 dengan skor maksimal efektif.
penilaian peserta didik 180 dengan 2. Sekolah
demikian aspek ketertarikan Hendaknya dalam pembelajaran Bahasa
mendapatkan nilai 155 jika Indonesia tidak hanya menggunakan
dipresntasikan menjadi 86,11% dengan bahan ajar satu saja, namun bisa
kategori Sangat Layak. menggunakan video animasi pada cerita
anak yang telah dikembangkan oleh
Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2022): 131–199 Halaman

peneliti agar pembelajaran lebih Terimakasih kepada orang tua saya


menarik minat belajar peserta didik tercinta yang selalu mendoakan saya.

agar peserta didik tidak mudah merasa


Daftar Pustaka
jenuh dan bosan saat proses
pembelajaran berlangsung. Dengan Azhar Aryad. 2005. Media Pembelajaran.
adanya video animasi pada cerita anak Jakarta: Raja Grafindo Persada.
peserta didik tidak hanya mempelajari
Arikunto, Suharsimi.2013. Pengantar
dengan melihat dan membaca cerita
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
anak dan fabel hanya menggunakan
Jakarta: PT Rineka Cipta.
buku saja akan tetapi peserta didik dapat
menyaksikan, dan menyimak video Burhan, Nugiantoro. 2013. Sastra Anak

secara Bersama-sama. Pengantar Pengalaman Dunia Anak.

3. Penelitian Lanjutan Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.
Sebagai sarana untuk keilmuan baru di
bidang pendidikan, juga dapat Dalman, 2016. Keterampilan Menulis.
menambah pengetahuan mengenai Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
pengembangan media pembelajaran
Dini Sugiarti dan Fera Ratyningrum. 2015.
khususnya pengembangan video
Pembuatan Buku Cerita Bergambar
animasi. Dengan perkembangan zaman
dengan Tokoh Gatot Kaca sebagai
maka video pembelajran berbasis
media Pembelajaran Kelas B TK Khalifa
animasi ini sangat dibutuhkan untuk Surabaya. Jurnal Pendidikan
menunjang perkembangan teknologi, Surabaya Seni Rupa. 3 (67). 64-69.
Bagi peneliti selanjutnya dapat
E. Kosasih, dkk. 2017. Bahasa Indonesua
meciptakan inovasi terbaru yang
SMP/MTS kelas VII. Jakarta:
berhubungan dengan teknologi agar
Kementrian Pendidikan dan
pembelajaran yang dilakukan dapat
kebudayaan.
lebih maju dan berkembang lagi,
dengan metode penelitian yang lainnya Emir dan Saifur Rohman. 2017. Teori dan

sehingga meningkatkan keefektifan pengajaran Sastra. Depok: PT Raja


Grafindo Persada.
belajar peserta didik.

Endrawara, Suwandi. 2016. Sastra Ekologis


Ucapan Terima Kasih Teori dan praktik Pengajian. Jakarta: PT
Buku Seru.

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Halaman Nama Penulis, judul artikel 3 kata didepan
Listini, Pengaruh Media Artikel
Fatah Amir. 2008. Digital Multimedia Ramli, 2012. Media dan Teknologi
Aplikasi. Yogyakarta: CV. Andi Pembelajaran. Kalimantan:IAIN Antasari
Yogyakarta. Press.

Fitri Rahma, 2017. Buku Pembahasan Rahmah, Devi Yulia. 2017. Pengembangan
Terlengkap Pedoman Umum ejaan Bahasa Media Interaktif Berbasis I Spring
Indonesia dan tata Bahasa Untuk Meningkatkan Hasil
Indonesia, Jakarta: Ilmu Media. Belajar Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Lolon Timur Bali. Skripsi.
Guntur Henry. 2018. Menulis Sebagai
Tidak Diterbitkan. UIN Maulana Malik
Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Ibrahim Malang.
CV.Angkasa.
Rukaesih A, Acu Cahyana. 2015.
Helaluddin, dkk. 2020. Penelitian dan Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Pengembangan Sebuah Tinjauan Teori dan
Praktik dalam bidang Pendidikan.
Banten: Media Madani.

Hari Santoso, 2011. Membangun Minat


Baca Anak Usia Dini Melalui Penyediaan
Buku Bergambar.

Iwan, Yusi, dkk. 2014. Perencanaan Cerita


Bergambar Pentingnya Pengambilan
Keputusan Yang Bijak. Surabaya:
Jurnal Komunikasi Visual Universitas
Kristen Petra. h. 5.

Jabrohim, 2017. Teori Penelitian Sastra.


Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), V


Offline. Version 1.3. (2018.

Yadi, dkk. 2017. Intisari Sastra Indonesia.


Bandung: Y rama Widya.

Anda mungkin juga menyukai