Raya Industri Pasir Gombong, Jababeka, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat-
17530
Email : jodijunaedi7@gmail.com
Abstrak
Epilepsi merupakan gangguan pada sitem saraf pusat yang ditandai dengan timbulnya bangkitan epileptik
dengan dampak neuorobiologik, kognitif, psikologik, dan social. Menurut WHO sekitar 50 juta orang di
seluruh dunia menderita epilepsi adalah tiga kali lebih tinggi dari pada populasi pengobatan. (WHO dalam
Dewi, 2020 ). Tujuan penelitian ini untuk menggali/mempelajari Asuhan keperawatan dengan keamanan
dan proteksi : Resiko jatuh dengan epilepsy. Penelitian dengan metode studi kasus, paritisipan pada kasus
ini satu klien yang mengalami epilepsi. Hasil studi kasus menurut pengkajian ditemukan keluhan klien
tampak lemas, kekuatan otot menurun mempunyai riwayat kejang durasi < 5 detik implementasi yang
dilakukan menaikan handrail tempat tidur pasien dan mengunci roda tempat tidur pasien, memasangkan
gelang berawarna kuning untuk mengidentifikasi resiko jatuh. Kesimpulan studi kasus ini masalah resiko
jatuh pada pasien dengan kriteria hasil klien mengatakan sudah paham tentang resiko jatuh saran bagi
perawat ruangan untuk lebih meningkatkan pelayanan seperti memberikan edukasi dan pemahaman pada
klien dengan gangguan keamanan dan proteksi : resiko jatuh pada epilepsi.
Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Epilepsi, Resiko Jatuh
Abstrak
Epilepsy is a disorder of the central nervous system characterized by the emergence of epileptic seizures
with neurobiological, cognitive, psychological, and social impacts. According to WHO about 50 million
people worldwide suffer from epilepsy which is three times higher than in the treatment population.
(Goddess Nabila Takeshita, 2020). The purpose of this study was to explore/study nursing care with safety
and protection: The risk of falling with epilepsy. Research with case study method, the participant in this
case is one client who has epilepsy. The results of the case study according to the assessment found that the
client's complaints looked weak, decreased muscle strength had a history of seizures of < 5 seconds
duration, the implementation was carried out by raising the handrail of the patient's bed and locking the
wheel of the patient's bed, placing a yellow bracelet to identify the risk of falling. The conclusion of this
case study is the problem of falling risk in patients with the client's outcome criteria saying they already
understand the risk of falling. Suggestions for room nurses to further improve services such as providing
education and understanding to clients with security and protection disorders: the risk of falling in epilepsy.
Keywords : Nursing Care, epilepsy, risk of falling
PENDAHULUAN
Epilepsi merupakan gangguan pada klinis yang serupa dan berulang secara
sitem saraf pusat yang ditandai dengan paroksimal, yang disebabkan oleh
psikologik, dan sosial. Epilepsi dapat disebabkan oleh suatu penyakit otak
bangkitan epileptik (terjadinya tanda juta jiwa dari penduduk dunia (Brodie
dan gejala yang abnormal dan et al., 2012 Dalam Chairunisa Ummi et
jepang berkisar 8,3% sampai 9,9% Dari data yang diperoleh masih
dengan epilepsi diruang tulip RSUD penelitian ini adra 3 cara yaitu,
dokumentasi
METODE STUDI KASUS
a. Wawancara
Pada karya tulis ilmiah ini metode
Wawancara yang dilakukan antara
yang digunakan penulis adralah studi
lain :
kasus tentang Asuhan keperawatan
1. Menanyakan identitas
dengan keamanan dan proteksi : Resiko
2. Menanyakan keluhan utama
jatuh pada Tn. R dengan epilepsi
3. Menanyakan riwaayat penyakit
diruang tulip RSUD kabupaten Bekasi
sekarang, dahulu, dan riwayat
Subjek studi kasus dalam penelitian
keluarga
ini satu orang pasien Epilepsi yang
4. Menanayakan informasi tentang
mengalami gangguan kebutuhan dasar
klien kepada keluarga
nyeri akut di ruang shasta RSUD
b. Observasi
Kabupaten Bekasi. Frokus studi dalam
Observasi yang dilakukan yaitu
studri kasus ini adalah resiko jatuh
melakukan penilaian nyeri pada
pada Tn.R dengan epilepsi.
pasien, melakukan observasi
rawat inap dewasa yaitu Ruang tulip tekanan darah, nadi, sespirasi dan
pada tanggal 12 april 2021 sampai 14 dilakukan secara head to toe meliputi
april 2021.
teknik inpeksi, palpasi, perkusi, dan kerja dan ditemukan oleh rekan
Studi dokumentasi yang digunakan kejang lagi dengan durasi <13 detik.
terhadap Tn.R dan keluarga Tn.R Nadi : 90x/m, pasien tidak ada batuk,
lalu didapatkan saat dikaji klien tidak ada demam, tidak ada sesak,
mengatakan keluhan utama saat ini tidak ada kelemahan anggota gerak,
mengalami kejang 5 hari yang lalu rumah sakit. Sebelum sakit pasien
4x, durasinya <13 detik dan pasien mengatakan kehidupanya masi baik-
sempat jatuh 2x saat kejang ditempat baik saja tidak ada yang harus
dipikirkan, tinggi badan 172 cm. 2021 sampai 15 Mei 2021 dimulai
Berat badan pasien 65kg dan dari diagnosa yang paling prioritas
tiga hari dimulai dari tanggal 12 Mei muncul beberapa hal yang perlu
untuk dibahasa sehubungan tahun memiliki
(pada riwayat
dengan adranya permasalahan
anak) jatuh
yang timbul dalam tinjauan teori,
b. Riwayat pada
pengangkatan diagnosa jatuh waktu
c. Penggun berada
keperawatan, rencana tindakan
aan alat ditempat
atau intervensi dan respon klien.
bantu kerja
1. Pengkajian berjalan klien
d. Penuruna pernah
Hasil pengkajian padra Tn.R n tingkat jatuh
yang dilakukan pada tanggal kesadara c. Klien
n tidak
13 april 2021 setelah
e. Lingkun memakai
dribandingkan dengan teori gan tidak alat bantu
adalah sebagai berikut : aman berjalan
(misal d. Klien
N Teori Kasus licin, mengala
o. gelap, mi
Tanda dan Gejala yang berhubungan lingkung penuruna
dengan Masalah Keperawatan an asing) n
1. Keluhan terkait Kasus gangguan f. Kekuatan kesadaran
masalah risiko jatuh otot sebentar
keperawatan berhubungan menurun pada saat
Risiko jatuh dengan riwayat g. Ganggua epilepsi
(SDKI,2016). jatuh. n terjadi.
a. Usia ≥65 a. Klien keseimba e. Lingkung
tahun berusia ngan an kerja
(pada 29 tahun klien juga
dewasa) b. Karena kurang
atau ≤2 klien aman
karena ≥65 tahun (pada dewasa), ≤2 tahun
klien (pada anak-anak). Menurut Prof. Dr.
bekerja di Koesmanto Setyonegoro dalam
toko Azizah (2016), lanjut usia
serabutan dikelompokan menjadi usia dewasa
dimana muda (elderly adulhood), 18 atau 25-
banyak 29 tahun, usia dewasa penuh (middle
barang- years) atau maturitas 25 atau 60-65
barang. tahun, lanjut usia (geriatric age) lebih
f. Kekuatan dari 65 tahun. Semakin bertambahnya
otot usia, akan terjadinya proses menua
menurun dimana kemampuan jaringan untuk
pada saat memperbaiki diri dan
terjadi mempertahankan fungsi normalnya
epilepsi semakin menghilang secara perlahan-
g. Klien lahan.
tidak b. Pada kasus ini klien memiliki riwayat
mengala jatuh pada waktu berada ditempat
mi kerja klien pernah jatuh. Jatuh
gangguan merupakan suatu yang umum yang
keseimba terjadi pada lansia atau orang sakit
ngan. atau orang cedera yang sedang lemah.
c. Pada kasus ini klien tidak memakai
alat bantu berjalan. Alat bantu jalan
Berdasarkan perbandingan dari data adalah alat yang digunakan pada
pengkajian diatas dapat disimpulkan bahwa : penderita yang mengalami penurunan
a. Gejala risiko jatuh yang ada dalam kekuatan otot pada anggota gerak.
teori tidak muncul pada Kasus Tn. R, Misal, penyakit degeneratif seperti
perawat. 1. Pengkajian
3. Intervensi
Intervensi keperawatan yang misalnya lantai licin
DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan potensi jatuh
Anggraeni,D.,Saryono.2013. Metodelogi Tarwoto, (2013). Keperawatan Medikal
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Bedah Gangguan Sistem
dalam Bidang Kesehatan. Persyarafan. Jakarta : CV Sagung
Yogyakarta: Nuha Medika. Seto
Batticaca, Fransisca, B. (2016). Asuhan Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar
Keperawatan Klien Dengan Intervensi Keperawatan Indonesia
Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta (Ed.1). Jakarta : Dewan Pengurus
: Salemba Medika Pusat PPNI
Ismael, Sofyan, dkk (2016). Rekomendasi Ardilla, Y., Tjandrasa, H., & Arieshanti, I.
Penatalaksanaan Status Epilepsi.
Jakarta : Penerbit Ikatan Dokter Anak (2014). Deteksi Penyakit Epilepsi
Indonesia
dengan Menggunakan Multilayer
Lemone, Priscilla., dkk (2016). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Perceptron. Jurnal Teknik POMITS,
Gangguan Neurology. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC 3(1), 1–5.
Nuarif, Amin Huda., dkk (2015). Aplikasi Chairunnisa, U., Fitriany, J., & Sawitri, H.
Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis Dan NANDA. (2015). UMUM DAERAH RUMAH
Jogjakarta : Mediaction Publishing
Jogjakarta SAKIT UMUM CUT MEUTIA ACEH
https://doi.org/10.31219/osf.io/8svwc/