Anda di halaman 1dari 11

Rigid Frame (rangka kaku)

Struktur rangka kaku (rigid frame) merupakan struktur yang terdiri dari elemen-elemen linier,
umumnya balok dan kolom yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints yang
dapat mencegah rotasi relatif diantara elemen struktur yang dihubungkan, dengan demikian
elemen struktur menerus pada titik hubung tersebut, seperti halnya balok menerus struktur
rangka kaku adalah struktur statis tak tentu, banyak struktur rangka kaku yang tampaknya sama
dengan sistem post dan bea, tetapi pada kenyataannya struktur rangka iniini mempunyai perilaku
yang sangat berbeda dengan sistem post dan beam, hal ini karena adanya titik-titik hubungan
pada rangka kaku, titik hubung bisa cukup kaku sehingga memungkinkan kemampuan untuk
memikul beban lateral pada rangka, dimana beban demikian tidak dapat bekerja pada struktur
rangka yang memperoleh kestabilan dari hubungan kaku antara kaki dengan papan
horizontalnya.

Sistem - Sistem Struktur (Core Structure)


Author : Mohamad HartadiTidak ada komentar
Sistem struktur pada suatu bangunan merupakan inti kekokohan dari suatu bangunan tersebut yang berdiri
di atas permukaan tanah. Sistem struktur ini berfungsi menahan dan menyalurkan beban gaya horizontal
serta vertikal secara merata pada sistem struktur inti dan struktur pendukung, sehingga bangunan dapat
memikul beban horizontal dan vertikal maupun gaya lateral. Terdapat beberapa Sistem Struktur Pada
Bangunan yang perlu kita ketahui untuk membuat gedung yang kokoh dan berikut beberapa sistem
struktur tersebut.

1. RANGKA KAKU (RIGID FRAMES)


Sambungan kaku digunakan antara susunan unsur linier untuk membentuk bidang vertikal dan horizontal.
Bidang vertikal terdiri dari kolom dan balok, biasanya pada grid persegi. Organisasi grid serupa juga
digunakan untuk bidang horizontal yang terdiri dari balok dan gelagar. Dengan keterpaduan rangka
spasial yang bergantung pada kekuatan kolom dan balok, maka tinggi lantai ke lantai dan jarak antar
kolom menjadi penentu pertimbangan rancangan.

2. RANGKA KAKU DAN INTI (RIGID FRAMES AND CORE)


Rangka kaku bereaksi pada beban lateral, terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku demikian
berakibat ayunan (drift) lateral yang besar pada suatu bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan tetapi
apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahanan lateral akan sangat meningkat karena interaksi inti
dengan rangka. Sistem ini memuat sistem-sistem mekanis dan transport vertikal.
3. RANGKA SELANG-SELING (STAGGERED TRUSS)
Rangka tinggi selantai disusun sedemikian rupa sehingga setiap lantai bangunan menumpang dibagian
atas suatu rangka dan dibawah rangka diatasnya. Selain memikul beban vertikal, susunan rangka akan
mengurangi tuntutan kebutuhan ikatan angin dengan cara mengarahkan beban angin kedasar bangunan
melalui balok-balok dan plat lantai.
4. RANGKA TRUSSED (TRUSSED FRAMES)
Gabungan rangka kaku (bersendi) dengan rangka geser vertikal akan memberikan peningkatan kekuatan
dan kekakuan struktur. Rancangan struktur dapat berdasarkan penggunaan rangka untuk menahan beban
gravitasi dan rangka vertikal untuk beban angin yang serupa dengan rangka kaku dan inti.

5. RANGKA BELT-TRUSSED DAN INTI (BELT-TRUSSED FRAMES AND CORE)


Belt Truss mengikat kolom fasade ke inti sehingga meniadakan aksi terpisah rangka dan inti. Pengkakuan
ini dinamai Cap Trussing apabila berada pada bagian atas bangunan dan Belt Trussing apabila berada
pada bagian
bagian bawahnya.
bawahnya.
6. GANTUNG (SUSPENTION)
Sistem ini memungkinkan penggunaan bahan secara efisien dengan menggunakan penggantung sebagai
pengganti kolom untuk memik
memikul
ul beban lantai. Kekuatan unsur tekan harus dikurangi karena adanya
bahaya tekuk, berbeda dengan unsur tarik yang dapat menday
mendayagunakan
agunakan kemampua
kemampuan n secara maksim
maksimal.
al.
Kabel-kabel ini meneruskan beban grafitasi kerangka di bagian atas yang terkantilever dari inti pusat.
7. INTERSPASIAL (INTERSPATIAL)
Struktur rangka tinggi lantai yang terkantilever diadakan pada setiap lantai antara untuk memungkinkan
ruang fleksibel di dalam dan diatas rangka. Ruangan yang berada di dalam lantai rangka di gunakan untuk
peralatan tetap dan
dan ruangan bebas pada
pada lantai
lantai di atasnya
atasnya dapat untuk
untuk kegiatan
kegiatan lainnya.
lainnya.

8. PLAT RATA (FLAT SLAB)


Sistem bidang horizontal pada umumnya terdiri dari plat lantai beton tebal rata yang ditumpu pada kolom.
Apabila tidak terdapat penebalan plat dan atau kepala pada bagian atas kolom, maka sistem ini dikatakan
sistem plat rata. Pada kedua sistem ini tidak terdapat balok yang dalam (Deep Beam) sehingga tinggi
lantai bisa minimum.
9. PLAT TERKANTILEVER (CANTILEVERED SLAB)
Pemikulan sistem lantai dari sebuah inti pusat akan memungkinkan ruang bebas kolom yang batas
kekuatan platnya adalah batas besar ukuran bangunan. Kekakuan plat dapat ditingkatkan dengan
menggunakan teknik-teknik pratekan.

10. DINDING PENDUKUNG SEJAJAR (PARALLEL BEARING WALLS)

Sistem inigaya
menyerap terdiri
aksidari unsur-unsur
lateral bidang
secara efisien. vertikal
Sistem yang
dinding dipraktekkan
sejajar oleh
ini terutama berat sendiri,
digunakan sehingga
untuk bangunan
apartemen yang tidak memerlukan ruang bebas yang luas dan sistem-sistem mekanisnya tidak
memerlukan
memerluk an struktur
str uktur ini.

11. INTI DAN DINDING PENDUKUNG FASADE (CORE AND FACADE BEARING WALLS)
Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yang mengelilingi sebuah struktur inti. hal ini
memungkinkan ruang interior yang terbuka, yang bergantung pada kemampuan bentangan dari struktur
inti. Inti ini memuat sistem-sistem transportasi mekanis dan vertikal serta menambah kekuatan bangunan.
12. BOKS BERDIRI SENDIRI (SELF SUPPORTING BOXES)
Boks merupakan unit tiga dimensi prefabrikasi yang menyerupai bangunan dinding pendukung apabila
diletakkan di suatu tempat dan digabung dengan unit lainnya.

13. TABUNG DALAM TABUNG (TUBE IN TUBE)


Kolom dan balok eksterior ditempatkan sedemikian rapat sehingga fasade menyerupai dinding yang
diberi pelubangan (untuk jendela) seluruh bangunan berlaku sebagai tabung kosong yang terkantilever
dari tanah. Inti interior (tabung) meningkatkan kekakuan bangunan dengan ikut memikul beban bersama
kolom-kolom fasade.
14. KUMPULAN TABUNG (BULDLED TUBE)
Sistem kumpulan tabung dapat digambarkan sebagai suatu himpunan tabung-tabung terpisah yang
membentuk tabung multisel. Pada sistem ini kekakuan bertambah dan sistem ini memungkinkan
bangunan mencapai
mencapai bentuk
bentuk yang
yang paling tinggi
tinggi dan daerah
daerah lantai
lantai yang paling
paling luas.
luas.
Ar tik
ikeel Te
Terk
rk ait

Anda mungkin juga menyukai