Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

WHEEL TRACTOR DAN EXCAVATOR

Dosen Pengampu :
Dr.Ir.Runi Asmaranto, ST., MT., IPM.

Disusun Oleh :
Muhammad Ridzky Ari Dermawan 205060407111028
Achmad Aditya Firmansyah 205060401111006
Aji Rahmanda Alam Semesta 205060407111040
Samuel Yosema Aritonang 205060407111041
Muhammad Andromrda Aslam 205060407111007
Abdil Haq Ausa’ul Mahdy 205060400111011

DEPARTEMEN TEKNIK PENGAIRAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek-proyek konstruksi dengan skala
yang besar. Tujuan penggunaan alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah
pada waktu yang relatif lebih singkat. Alat yang umum dipakai didalam proyek konstruksi
antara lain dozer, alat gali diantaranya backhoe, front shovell, dumshell, alat pemuat
diantaranya loader, alat pengangkut seperti truck. Alat pemadat tanah diantaranya roller dan
compactor, dan lainlain. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor penting
dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih harusnya tepat sehingga
proyek/pekerjaan berjalan lancar. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan
proyek pekerjaan tidak lancar.
Alat berat wheel tractor dan excavator adalah jenis-jenis mesin konstruksi yang sangat
penting dalam industri konstruksi dan pertambangan. Keduanya dapat digunakan untuk
menyelesaikan berbagai tugas dalam proyek-proyek besar seperti pembangunan jalan,
pembangunan bangunan, pembangunan infrastruktur, dan penggalian tambang.
Wheel tractor, juga dikenal sebagai traktor roda, merupakan alat berat yang digunakan
untuk menarik atau mendorong beban berat seperti truk besar, trailer, atau alat-alat berat
lainnya. Biasanya dilengkapi dengan mesin diesel dan memiliki roda yang besar dan kuat
untuk menahan beban yang diangkut.
Sementara itu, excavator adalah alat berat yang digunakan untuk menggali tanah atau
material lainnya dari bawah permukaan. Dilengkapi dengan lengan dan keranjang penggali,
excavator dapat digunakan untuk menggali tanah, mengangkat material, membongkar
bangunan, dan melakukan pekerjaan penggalian lainnya.
Kedua alat berat ini sangat vital dalam proyek konstruksi dan pertambangan karena
mampu menghemat waktu dan tenaga kerja manusia, meningkatkan efisiensi proyek, serta
meningkatkan kualitas dan keamanan konstruksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas
lebih lanjut mengenai fungsi, jenis, dan manfaat dari wheel tractor dan excavator.

BAB II
TEORI

2.1 Definisi
Wheel tractor adalah alat berat dengan roda besar yang digunakan untuk menarik atau
mendorong beban berat seperti truk besar, trailer, atau alat-alat berat lainnya. Wheel
tractor biasanya dilengkapi dengan mesin diesel dan dapat digunakan untuk berbagai
macam tugas dalam industri konstruksi, pertambangan, dan pertanian. Wheel tractor juga
dapat dilengkapi dengan berbagai macam alat dan aksesoris untuk memenuhi kebutuhan
yang berbeda
Sedangkan, excavator adalah alat berat yang digunakan untuk menggali tanah atau
material lainnya dari bawah permukaan. Excavator biasanya dilengkapi dengan lenga
ndan keranjang penggali, serta dapat dilengkapi dengan berbagai macam alat dan
aksesoris untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda, tergantung terhadap medan
atau material yang akan digali. Alat ini juga banyak digunakan dalam industri konstruksi,
pertambangan, dan pertanian dalam menjalankan tugas seperti penggalian tanah,
pembongkaran bangunan, pengangkatan material, dan pekerjaan penggalian lainnya.

2.2 Fungsi
2.2.1 Wheel Tractor
Wheel tractor memiliki beberapa fungsi dalam industri konstruksi dan
pertambangan, adapun beberapa fungsi dari wheel tractor dalam berbagai hal, yaitu:
1. Transportasi
Wheel tractor dapat digunakan untuk menarik atau mendorong truk dan trailer
yang mengangkut material, alat berat, dan mesin ke lokasi yang ditentukan. Dalam
pengangkutan material dari satu tempat ke tempat lain di area konstruksi atau
tambang, baik itu material yang telah digali oleh alat berat lainnya atau material
yang baru saja tiba dari pemasok. Wheel tractor dapat mengangkut material dalam
jumlah besar, seperti tanah, batu, pasir, aspal, dan material lainnya.
Selain itu, wheel tractor juga dapat digunakan untuk transportasi alat berat
lainnya, seperti excavator, buldoser, atau mesin lainnya agar sampai ke lokasi yang
dituju. Hal ini disebabkan oleh medan yang hanya memungkinkan wheel tractor
untuk melaluinya.

2. Pembangunan jalan
Wheel tractor memiliki beberapa fungsi di dalam pekerjaan pembangunan jalan,
diantaranya yaitu:
● Pembukaan jalan
Wheel tractor dapat digunakan uktum membuka jalan baru dengan cara
membersihkan penghalang-penghalang yang menghalangi jalur jalan yang
akan dilintasi seperti pepohonan, semak belukar, dan material lainnya.
● Pengangkutan material
Wheel tractor dapat mengangkut material seperti tanah, batu, pasir, dan aspal
dari lokasi penyimpanan atau lokasi loading material ke lokasi pekerjaan.
● Penghalusan dan pemadatan
Wheel tractor dapat digunakan untuk menghaluskan dan memadatkan material
yang digunakan dalam pembangunan jalan.
● Pembuatan drainase
Wheel tractor dapat membantu dalam pembuatan saluran drainase untuk
mengalirkan air hujan dari permukaan jalan.
● Pemasangan pagar pembatas
Wheel tractor dapat digunakan untuk memasang pagar pembatas di sisi jalan,
sehingga memastikan keselamatan pengguna jalan.
Dalam pembangunan jalan, wheel tractor biasanya digunakan bersama dengan
alat berat lainnya seperti motor grader, paver, dan compactor. Wheel tractor
memainkan peran penting dalam mengangkut material, membantu dalam pekerjaan
penghalusan dan pemadatan, serta memastikan bahwa jalan yang dibangun
memiliki drainase yang baik dan pagar pembatas yang aman. Penggunaan wheel
tractor dalam pembangunan jalan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
proyek serta memastikan bahwa jalan yang dibangun sesuai dengan standar yang
ditetapkan.

3. Pekerjaan pertanian
Wheel tractor memiliki beberapa fungsi dalam pekerjaan pertanian, di antaranya:
● Pemasangan
Wheel tractor dapat digunakan untuk membajak ladang dan mempersiapkan
tanah untuk penanaman tanaman.
● Penanaman
Wheel tractor dapat digunakan untuk menanam bibit dengan menggali lubang
atau membuka parit.
● Penyiraman
Wheel tractor dapat digunakan untuk menyiram tanaman dengan air atau pupuk
cair.
● Pemangkasan
Wheel tractor dapat digunakan untuk memangkas tanaman dengan
menggunakan alat pemangkas yang dipasang di bagian belakang.
● Pengangkutan hasil panen
Wheel tractor dapat digunakan untuk mengangkut hasil panen, seperti tanaman,
buah-buahan, dan sayuran.
Dalam pekerjaan pertanian, wheel tractor biasanya dilengkapi dengan alat-alat
seperti plow, cultivator, disc harrow, dan alat lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.
Wheel tractor memainkan peran penting dalam membantu petani untuk
mempersiapkan tanah, menanam bibit, menyiram, memangkas, dan mengangkut
hasil panen. Penggunaan wheel tractor dalam pekerjaan pertanian dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta memastikan bahwa tanah dan
tanaman dikelola dengan baik dan sesuai dengan standar pertanian yang ditetapkan.

4. Konstruksi bangunan
Wheel tractor memiliki beberapa fungsi dalam pekerjaan konstruksi bangunan,
di antaranya:
● Pembongkaran
Wheel tractor dapat digunakan untuk membongkar bangunan yang sudah tidak
terpakai atau rusak.
● Persiapan lahan
Wheel tractor dapat digunakan untuk membersihkan area dari pepohonan,
semak belukar, dan material lainnya yang menghalangi sebelum pembangunan
dimulai.
● Pengangkutan material
Wheel tractor dapat mengangkut material seperti pasir, batu, dan bahan
bangunan lainnya dari lokasi penyimpanan ke lokasi pembangunan.
● Pembuatan jalan
Wheel tractor dapat digunakan untuk memadatkan dan menghaluskan
permukaan jalan di sekitar bangunan.
● Pekerjaan pemadatan
Wheel tractor dapat digunakan untuk memadatkan tanah atau bahan bangunan
lainnya yang telah dipasang.
Dalam pekerjaan konstruksi bangunan, wheel tractor biasanya digunakan
bersama dengan alat berat lainnya seperti buldoser, excavator, crane, dan alat
lainnya yang sesuai dengan kebutuhan. Wheel tractor memainkan peran penting
dalam membantu mempersiapkan area konstruksi, mengangkut material, dan
membantu dalam pekerjaan penggalian dan pemadatan tanah. Penggunaan wheel
tractor dalam pekerjaan konstruksi bangunan dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas proyek serta memastikan bahwa bangunan yang dibangun memiliki
fondasi yang kuat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

5. Pekerjaan tambang
Wheel tractor memiliki beberapa fungsi dalam pekerjaan tambang, di antaranya:
● Pengakutan material
Wheel tractor dapat mengangkut material seperti batu, tanah, dan mineral dari
tambang ke tempat penyimpanan atau pengolahan.
● Pekerjaan pemadatan
Wheel tractor dapat digunakan untuk memadatkan tanah atau material lainnya
yang telah dipasang.
● Pemotongan
Wheel tractor dapat digunakan untuk memotong dan membuka jalan di area
tambang.
● Persiapan areal
Wheel tractor dapat digunakan untuk membersihkan area tambang dari bahan-
bahan yang tidak diinginkan.
● Pemeliharaan
Wheel tractor dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan
jalan di area tambang.
● Pekerjaan reklamasi
Wheel tractor dapat digunakan untuk memulihkan lahan bekas tambang agar
dapat digunakan kembali sebagai lahan pertanian atau lainnya.
Dalam pekerjaan tambang, wheel tractor biasanya digunakan bersama dengan
alat berat lainnya seperti excavator, buldoser, dump truck, dan alat lainnya yang
sesuai dengan kebutuhan. Wheel tractor memainkan peran penting dalam
membantu memindahkan material dan menjaga kebersihan serta pemeliharaan area
tambang. Penggunaan wheel tractor dalam pekerjaan tambang dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas pekerjaan serta memastikan bahwa keamanan di area
tambang terjaga.

2.2.2 Excavator
Fungsi utama excavator adalah untuk menggali dan memindahkan material,
namun terdapat beberapa fungsi lainnya yang bisa dilakukan oleh alat ini, di
antaranya:
1. Penggalian
Fungsi utama excavator adalah untuk menggali dan mengangkat material
seperti tanah, batu, kerikil, dan material lainnya dari suatu lokasi ke tempat lain.
2. Pembongkaran bangunan
Excavator juga memiliki peran yang penting dalam pembongkaran
bangunan. Beberapa fungsi dari excavator dalam pembongkaran bangunan
antara lain:
● Membongkar struktur
Excavator dapat digunakan untuk membongkar struktur bangunan seperti
tembok, lantai, atap, dan lain sebagainya dengan menggunakan attachment
seperti hammer, bucket, atau grapple.
● Membuat jalan keluar
Excavator dapat digunakan untuk membuat jalan keluar dari lokasi
pembongkaran agar dapat diakses oleh truk pembawa material.
● Mengangkat material
Excavator dapat digunakan untuk mengangkat material bangunan seperti
batu bata, beton, dan besi dari lokasi pembongkaran ke tempat pembuangan
sampah atau lokasi lainnya.
● Membersihkan area pembongkaran
Excavator dapat digunakan untuk membersihkan area pembongkaran dari
material bangunan yang sudah dibongkar agar tidak mengganggu pekerjaan
yang sedang berlangsung.
● Menghancurkan material
Excavator dengan attachment seperti hammer dapat digunakan untuk
menghancurkan material bangunan yang sulit dibongkar dengan alat lain
seperti tembok beton atau lantai keramik.
3. Pemotongan dan penghancuran
Excavator dapat dilengkapi dengan attachment seperti shear atau crusher
untuk melakukan pemotongan dan penghancuran material. Beberapa fungsi dari
excavator dalam pemotongan dan penghancuran antara lain:
● Memotong material
Excavator dengan attachment shear dapat digunakan untuk memotong
material seperti besi, pipa, dan kawat baja.
● Menghancurkan material
Excavator dengan attachment crusher dapat digunakan untuk
menghancurkan material seperti beton, batu bata, dan aspal.
● Membuat material menjadi ukuran yang lebih kecil
Excavator dengan attachment crusher dapat digunakan untuk
menghancurkan material menjadi ukuran yang lebih kecil agar lebih mudah
diangkut atau didaur ulang.
● Mengangkat material
Excavator dapat digunakan untuk mengangkat material yang sudah
dipotong atau dihancurkan ke truk atau tempat pembuangan sampah.
● Membersihkan area
Excavator dapat digunakan untuk membersihkan area setelah pemotongan
atau penghancuran material agar tidak mengganggu pekerjaan yang sedang
berlangsung.
4. Pemindahan material
Beberapa fungsi dari excavator dalam pemindahan material antara lain:
● Menggali material
Excavator dapat digunakan untuk menggali material seperti tanah, batu, dan
pasir dari satu tempat ke tempat lain.
● Mengangkat material
Excavator dapat digunakan untuk mengangkat material seperti tanah, batu,
dan pasir dari satu lokasi ke lokasi lain menggunakan attachment seperti
bucket.
● Membuat jalan
Excavator dapat digunakan untuk membuat jalan baru atau memperbaiki
jalan yang rusak dengan cara menggali tanah, menambahkan material
pengeras seperti batu dan pasir, dan menyeimbangkan permukaan jalan.
● Memuat truk
Excavator dapat digunakan untuk memuat truk dengan material seperti
tanah, batu, dan pasir.
● Membersihkan area
Excavator dapat digunakan untuk membersihkan area dengan mengangkat
material yang tidak diperlukan seperti puing-puing bangunan, sampah, dan
sebagainya.
5. Pembuatan jalan
Beberapa fungsi dari excavator dalam pembuatan jalan antara lain:
● Menggali tanah
Excavator dapat digunakan untuk menggali tanah untuk membuat dasar
jalan
● Memindahkan material
Excavator dapat digunakan untuk memindahkan material seperti tanah,
batu, dan pasir dari satu tempat ke tempat lain untuk mengisi rongga pada
dasar jalan.
● Menyedikan material pengeras
Excavator dapat digunakan untuk menggali batu dan material pengeras
lainnya untuk digunakan sebagai lapisan penutup jalan.
● Menghaluskan permukaan jalan
Excavator dapat digunakan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan
jalan dengan attachment seperti blade atau grader.
● Membersihkan area
Excavator dapat digunakan untuk membersihkan area pembuatan jalan dari
material yang tidak diperlukan seperti pohon, batu besar, dan sampah.
6. Pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan
Beberapa fungsi dari excavator dalam pekerjaan perbaikan dan
pemeliharaan antara lain:
● Memotong material yang rusak
Excavator dengan attachment seperti shear dapat digunakan untuk
memotong material yang rusak seperti besi dan pipa yang perlu diganti.
● Membongkar bangunan
Excavator dapat digunakan untuk membongkar bangunan yang rusak atau
tidak aman.
● Membersihkan lokasi
Excavator dapat digunakan untuk membersihkan lokasi dari material yang
rusak dan debris.
● Memperbaiki jalan
Excavator dapat digunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak dengan
menggali tanah dan menambahkan material baru.
● Membuat saluran drainase
Excavator dapat digunakan untuk membuat saluran drainase agar air dapat
mengalir dengan baik dan mencegah banjir.
● Mengganti pipa atau kabel yang rusak
Excavator dapat digunakan untuk menggali tanah dan mengganti pipa atau
kabel yang rusak.
● Membuat pondasi baru
Excavator dapat digunakan untuk menggali dan membuat pondasi baru
untuk bangunan atau infrastruktur baru.
7. Pekerjaan di lingkungan terbatas
Beberapa fungsi dari excavator dalam pekerjaan di lingkungan terbatas
antara lain:
● Menggali tanah
Excavator dapat digunakan untuk menggali tanah dalam ruang yang sempit,
seperti lubang untuk pondasi atau saluran drainase.
● Memindahkan material
Excavator dapat digunakan untuk memindahkan material dari satu tempat
ke tempat lain dalam ruang yang terbatas.
● Membersihkan area
Excavator dapat digunakan untuk membersihkan area yang sempit dari
material yang tidak diperlukan, seperti sampah atau puing-puing.
● Membongkar bangunan
Excavator dapat digunakan untuk membongkar bangunan dalam ruang yang
terbatas, seperti bangunan yang dikelilingi oleh bangunan lain atau
memiliki akses yang terbatas.
● Menggali lubang untuk tiang
Excavator dapat digunakan untuk menggali lubang untuk tiang dalam ruang
yang terbatas, seperti tiang lampu jalan di tepi jalan yang sempit.

2.3 Contoh Gambar Alat


2.3.1 Wheel Tractor
Wheel tractor dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, diantaranya
adalah:
1. Berdasarkan tipe roda
● Traktor roda dua (2WD)
Sumber: Google Image

● Tractor roda empat (4WD)

Sumber: Google Image

2. Berdasarkan fitur dan fungsinya


● Wheel tractor dengan attachment
Sumber: Google Image

● Wheel tractor dengan kabin operator


Sumber: Google Image

● Wheel tractor dengan sistem hidraulik


Sumber: Google Image

2.3.2 Excavator
Jenis excavator diklasifikasikan berdasarkan jenis bucket-nya:
1. Standard bucket merupakan jenis yang paling banyak digunakan karena
penggunaannya fleksibel.
2. Ripper bucket cocok digunakan untuk menggali lapisan bebatuan atau tanah liat
yang keras. Keunggulan ripper bucket adalah memiliki penetrasi yang cukup
dalam.

3. Trapezoidal bucket digunakan untuk membuat saluran kanal atau irigasi.

4. Slope finishing memiliki bucket yang datar dan lebar. Diperuntukan meratakan
kanal, jalan, sisi lereng, dan sisi sungai.

5. Ditch cleaning bucket cocok digunakan untuk membersihkan sungai atau


mengeruk lumpur dari dasar sungai. Bucket ini memiliki beberapa lubang yang
berfungsi sebagai tempat keluarnya air.
6. Single shank ripper digunakan untuk mempersiapkan lahan untuk digali
terutama yang meiliki lahan bebatuan dan digunakan juga untuk mencabut akar
pohon.

7. Three shanks ripper digunakan untuk menggali batu pada lereng,


menghancurkan dan mengangkat pondasi beton, dan juga untuk mencabut akar
atau batang pohon.

8. Clamshell bucket digunakan untuk memindahkan material

9. Chip bucket digunakan untuk material barubara dan pecahan batu


10. Spike hammer cocok digunakan untuk menghancurkan struktur beton, lereng
dan bendungan.

11. Grapple digunakan untuk mengangkat kayu

12. Lifting magnet digunakan untuk mengangkat dan memindahkan bahan-bahan


yang terbuat dari logam.
13. Scrap grapple digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material dengan
bentuk yang tidak beraturan. Memiliki 4 cakar yang dapat membuka dan
menutup dengan silinder hidrolik di masing-masing cakar.
BAB III
ANALISIS TENAGA DAN PRODUKSI ALAT BERAT

2.1 Analisis Tenaga Alat Berat


Menganalisis tenaga alat berat merupakan Langkah penting yang harus dilakukan
sebelum menghitung produksi kerja alat berat terutama alat angkut seperti dump truck
dan wheel tractor scraper. Tenaga alat berat akan menentukan sanggup tidaknya sebuah
alat bergerak melintasi permukaan lintasan. Tenaga alat juga menentukan cepat atau
lambatnya penyelesaian pekerjaan.
Tenaga merupakan salah satu factor yang cukup menentukan berhasil tidaknya alat
angkut dalam melaksanakan pekerjaannya, maka ada tiga tenaga yang harus
dipertimbangkan dalam mengoperasikan alat berat, yaitu:
1. Tenaga yang dibutuhkan
Tenaga yang dibutukan adalah tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan alat
berat pada permukaan lintasan. Tenaga yang dibutuhkan dipengaruhi oleh dua
faktor,yaitu:
a. Berat total alat
Gross Vehicle Weight (GVW) = Empty Weight (EW) + Load Weight (LW)
● Load Weight (LW)
Dirumuskan dengan:
Kapasitas x Berat isi
Load weight atau kapasitas muat dari wheel tractor scrapper dapat
bervariasi tergantung pada ukuran dan spesifikasi traktor. Wheel tractor
scrapper adalah jenis traktor yang digunakan untuk mengangkut material
seperti tanah, pasir, kerikil, atau material lainnya dengan menggunakan alat
pemotong yang disebut scrapper blade.
Umumnya, traktor scraper roda dapat membawa beban antara 20
hingga 50 ton, sedangkan ekskavator kecil dengan bobot sekitar 1 hingga 3
ton dapat mengangkat beban antara 0,5 hingga 1,5 ton. Sementara itu,
ekskavator besar dengan bobot 50 hingga 100 ton atau lebih dapat
mengangkat beban hingga 100 ton atau lebih. Namun, kapasitas traktor
scraper dan excavator dapat bervariasi tergantung pada ukuran scraper dan
faktor-faktor lain seperti jenis tanah dan kemiringan medan.
● Empty Weight (EW)
Empty Weight (EW) diketahui dari spesifikasi yang diberikan pabrik.
Empty weight atau berat kosong dari wheel tractor scrapper dapat bervariasi
tergantung pada ukuran dan spesifikasi traktor.
Nilai empty weight pada wheel tractor scrapper tergantung pada ukuran
dan model tractor scrapper tersebut. Umumnya, wheel tractor scrapper
memiliki Empty Weight (EW) antara 20-50 ton, sedangkan ekskavator kecil
dengan bobot sekitar 1 hingga 3 ton dapat mengangkat beban antara 0,5
hingga 1,5 ton. Sementara itu, ekskavator besar dengan bobot 50 hingga
100 ton atau lebih dapat mengangkat beban hingga 100 ton atau lebih.
Maka dari itu, diketahui bahwa nilai dari Gross Vehicle Weight (GVW)
wheel tractor sebesar 40-100 ton, sedangkan Gross Vehicle Weight (GVW) mini
excavator 1-3 ton dan excavator besar sebesar 100-200 ton.
b. Daya Hambat yang terjadi antara roda dan permukaan jalan
Daya hambat adalah daya yang terjadi antara roda dan permukaan jalan
yang biasanya disebut Total Resistance (TR). Total Resistance (TR) dipengaruhi
oleh dua factor, yaitu:
● Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)
Adalah daya hambat yang terjadi antara roda dan permukaan jalan. Besar
atau kecilnya tahanan gelinding tergantung dari beberapa faktor antara lain:
- Jenis permukaan jalan
- Penetrasi ban
- Beban pada roda
- Kelenturan roda
- Gesegakn pada bagian dalam
Dalam penentuan nilai rolling resistance akan sulit apabila tidak
dilakukan pengujian langsung di lapangan. Namun, sebagai pedoman dalam
perhitungan telah ditetapkan berat angka faktor rolling resistance beberapa
jenis permukaan jalan yang sering dijadikan patokan dalam industry
pemindahan tanah.
● Tahanan Kelandaian (Grade Resistance)
Adalah daya hambat yang terjadi atau dialami oleh setiap alat yang
melewati lintasan yang mempunyai kemiringan akibat adanya pengaruh
gravitasi bumi. Rumus dari Grade Resistance, ialah:
GR = %k x GVW
Yang mana:
GR = Tahanan Kelandaian;
k = faktor kelandaian (%)
GVW = Berat total alat
Setiap tanjakan 1% akan menyebabkan terjadainya hambatan (GR)
sebesar 10 kg/ton berat alat. Beratnya Grade Resistance (GR) berbanding
lurus dengan beratnya tanjakan yang dilalui alat angkut.
Maka, tenaga yang dibutuhkan oleh alat berat dapat dirumuskan dengan rumus
berikut:
GVW x Total Resistance
GVW x ( Rolling Resistance + Grade Resistance + Penetrasi Ban)

2. Tenaga yang tersedia


Adalah tenaga yang dapat disedikan oleh mesin alat berat untuk melakukan
pekerjaan, yang mana tenaga yang tersedia ini merupakan tenaga yang didesain
untuk sebuat alat berat agar mampu untuk melakukan jenis pekerjaan tertentu atau
kemampuan maksimum alat untuk melakukan pekerjaan. Ada dua faktor yang
menentukan persediaan tenaga, yaitu:
● Tenaga kuda (Horse speed)
Adalah waktu rerata untuk melakukan pekerjaan dan merupakan nilai
konstan bagi setiap alat. Hubungan antara kecepatan tenaga kuda dan tenaga
Tarik dapat diperlihatkan dengan rumus berikut:
Tenaga kuda (HP) = Tenaga Tarik x kecepatan (v)
Traktor scraper roda kecil dapat memiliki tenaga kuda sekitar 100-200 HP,
sedangkan traktor scraper roda besar dapat memiliki tenaga kuda lebih dari 500
HP. Namun, perlu diingat bahwa tenaga kuda yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan traktor scraper tergantung pada kondisi medan dan beban kerja
yang diberikan. Sedangkan, excavator kecil dengan bobot sekitar 1 hingga 3 ton
dapat memiliki tenaga kuda sekitar 10 hingga 50 HP. Sedangkan excavator
besar dengan bobot lebih dari 50 ton dapat memiliki tenaga kuda lebih dari 500
HP.
● Kecepatan (speed)
Umumnya, traktor scraper roda kecil memiliki kecepatan maksimum sekitar
30-40 km/jam, sedangkan traktor scraper roda besar dapat mencapai kecepatan
lebih dari 60 km/jam. Sedangkan, excavator biasanya memiliki dua jenis
kecepatan, yaitu kecepatan gerak di atas tanah dan kecepatan penggalian.
Kecepatan gerak di atas tanah excavator kecil biasanya berkisar antara 2-5
km/jam, sedangkan pada excavator besar dapat mencapai kecepatan 5-7 km/jam.

2.2 Contoh kasus


2.2.1 Analisis Tenaga Alat Berat
● Sebuah wheel tractor scraper dengan berat kosong 60 ton, kapasitas muat
adalah 40 m3 dan dengan membawa tanah berpasir dengan berat isi 2500
kg/m3. Alat ini beroperasi pada suatu proyek dengan kondisi jalan angkut
mempunyai nilai Rolling Resistance sebesar 5%, serta kemiringan jalan 2%,
jalan dengan kondisi berlumpur dengan penetrasi ban sedalam 7 cm.
Berapakah tenaga yang dibutuhkan oleh alat tersebut untuk bergerak?
Jawab:
Tenaga yang dibutuhkan = GVW x Total Resistance (TR)
Berat Total Alat = EW + LW
= 60 ton + (2500 kg/m3 x 40 m3)
= 60 ton + 100.000 kg = 60 ton + 100 ton
= 160 ton
Total Resistance = RR + GR + (0,6% x PB)
= 5% + 2% + 4,2%
= 11,2% = 112 kg/ton
Tenaga yang dibutuhkan = 160 ton x 112 kg/ton
= 17.920 kg = 17,92 ton
BAB IV

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS

Secara teoritis sebuah peralatan mempunyai produktivitas yang relatif besar, tetapi dalam
praktek sebenarnya produktivitas alat tersebut cenderung lebih kecil. Menurunnya
produktivitas atau kapasitas produksi alat ini disebabkan adanya faktor-faktor yang
membatasi kelancaran pengoperasian peralatan. kelancaran pengoperasian alat akan
berpengaruh langsung terhadap kapasitas produksi alat itu sendiri.
Ada tiga faktor dasar yang sangat mempengaruhi kelancaran pengoperasian dari suatu alat
berat,yaitu:

1. Waktu
Masalah ini yang biasa dihadapi oleh juru taksir waktu, untuk menyiapkan tawaran suatu
pekerjaan. Dalam hal tersebut yang penting adalah untuk mendapatkan waktu siklus. Waktu
siklus adalah jangka waktu yang diperlukan alat-alat berat untuk menyelesaikan satu
lingkaran operasi.
Waktu ini dibedakan menjadi:

● Waktu tetap : Waktu tetap adalah waktu tetap yang digunakan untuk, memuat,
membuang dan pengaturan posisi alat.
● Waktu variabel : Waktu variabel adalah waktu yang diperlukan untuk mengangkut
dan kembali ke tempat pemuatan dalam siklus tersebut. jangka Waktu ini dapat
berubah sesuai jarak dan kondisi jalan antara daerah pemuatan dengan daerah
pembuangan.

2. Material.
Dalam proses pemindahan bahan atau material, volume material ditentukan berdasarkan
keadaan material itu didalam proses pemindahannya. misalkan saja pada suatu pekerjaan
tanah atau agregat, Ada tiga macam satuan ukuran volume material dalam pekerjaan tersebut

● m3 asli : meter kubik asli yang diukur pada keadaan alam sebelum diganggu oleh
peralatan
● m3 lepas : meter kubik lepas yang diukur pada keadaan lepas, keadaan setelah
dibongkar dalam proses pemindahan.
● m3 padat : meter kubik padat yang diukur pada keadaan telah dipadatkan setelah
proses pemadatan.

3. Faktor Efisiensi Kerja


Faktor Efisiensi Kerja dibagi menjadi faktor efisiensi kerja alat dan Faktor Koreksi.

● Faktor Efisiensi Kerja Alat

Faktor effisiensi kerja alat adalah menit kerja rata-rata dalam satu jam dibagi enam puluh
menit. Adapun hal-hal yang mempengaruhi faktor kerja adalah kondisi pekerjaan dan kondisi
pemeliharaan alat.

● Faktor Koreksi

Digunakan untuk mengubah atau mengoreksi tafsiran produksi sesuai dengan pekerjaan
tertentu serta kondisi tempat pekerjaan tersebut dilakukan. Faktor ini berbeda untuk tiap jenis
alat berat dan kondisi kerja.
Dalam melakukan perhitungan produktivitas alat maka data – data alat harus betul – betul .
diperhatikan dari kapasitas, waktu siklus, dan efesiensi kerja alat karena hal tersebut akan
. menetukan produksi alat yang digunakan dan jumlah alat yang akan digunakan
hendaknya harus sesuai dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pelaksanaan pekerjaan tersebut
Dalam pekerjaan penggalian dan sebaiknya menentukan waktu cuaca yang cerah, supaya
pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana.. Untuk mensiasati pekerjaan galian tanah agar
sesuai dengan time schedule, maka harus memilih alat berat yang kondisinya baik dan
didukung oleh operator yang profesional. Sebaiknya menggunakan metode manajemen waktu
agar tidak mengganggu aktifitas dan lalulintas warga

BAB V
KESIMPULAN

Alat Berat Excavator dan Wheel Tracktor merupakan dua jenis alat berat yang sangat penting
dalam proyek konstruksi. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang berbeda namun
keduanya memiliki kesamaan dalam hal komponen utamanya.
Menggunakan alat berat excavator dan wheel Tracktor dapat memberikan banyak manfaat
dan keuntungan dalam proses penggalian dan pengangkatan material.
Serta meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitas proyek konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai