Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antara upaya program dan sektor,
serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode
sebelumnya (Kemenkes RI, 2015).
Pola penyakit di Indonesia mengalami transisi epidemiologi selama dua dekade
terakhir, yakni dari penyakit menular yang semula menjadi beban utama kemudian
mulai beralih menjadi penyakit tidak menular. Kecenderungan ini meningkat dan mulai
mengancam sejak usia muda. Penyakit tidak menular yang utama di antaranya adalah
hipertensi. World Health Organization (WHO) dan Center Disease Control and
Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi di dunia terus
meningkat. Data pasien hipertensi di dunia sekitar satu milyar orang dan meningkat
setiap tahunnya. Prevalensi hipertensi yang terdiagnosis dokter di Indonesia mencapai
25,8% dan dari penduduk usia 18 tahun ke atas satu dari empat mengalami hipertensi
(Rikerkesda, 2013).
Berdasarkan hasil data kunjungan PIS-PK tahun 2018 di Desa Nanga Embaloh
Kecamatan Embaloh Hilir, ditemukan kepatuhan minum obat penderita hipertensi 14 %.
Temuan ini disesuaikan dengan data kunjungan kegiatan POSBINDU (Pos Pembinaan
Terpadu) dari program Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas Embaloh Hilir
(Januari-September 2018), ditemukan 28,1% jumlah kunjungan penderita hipertensi,
dengan angka kunjungan yang masih rendah adalah yang berjenis kelamin laki-laki
6.5% dari jumlah kunjungan penderita hipertensi. Hal ini dapat menunjukkan bahwa
masih ada kemungkinan penderita hipertensi yang tidak pernah memeriksakan diri dan
tidak berobat sesuai standar.
Setelah hasil analisis Indeks Keluarga Sehat (IKS) disampaikan kepada pihak Desa
terkait, berdasarkan hasil diskusi bersama desa beserta perangkatnya maka di bentuk
Kelompok Peduli Hipertensi (KOPI). KOPI terdiri dari Kades beserta perangkatnya,
Kader Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan beranggotakan para penderita
hipertemsi yang telah terjaring. Dengan dibentuknya KOPI (Kelompok Peduli
Hipertensi) ini, diharapkan bisa membantu menjaring lebih banyak penderita hipertensi
terutama yang berjenis kelamin laki-laki di usia produktif, meningkatkan angka
kepatuhan minum obat antihipertensi, serta meningkatkan angka kunjungan
POSBINDU (Pos Pembinaan Terpadu). Selain itu masyarakat juga bisa memperoleh
informasi tentang gejala hipertensi, cara pencegahan, pengobatan dan penanggulangan
hipertensi dari petugas Puskesmas dan dapat melindungi diri dan keluarga dari penyakit
tersebut.

B. Analisa Situasi
1. Kondisi Geografis
Kecamatan Embaloh Hilir berada di daerah pesisir sungai kapuas dengan jalur
transportasi sebagian besar masyarakat menggunakan jalur sungai, yaitu Sungai
Embaloh, Sungai Palin dan Sungai Kapuas, dengan luas wilayah 947,62 km2 yang
terdiri dari 9 Desa dan 19 Dusun. Puskesmas Embaloh Hilir terletak di Dusun Jaya
Laksana Desa Nanga Embaloh Kecamatan Embaloh Hilir. Dengan kondisi geografis
ini, sebagian besar mata pencaharian masyarakat setempat adalah sebagai nelayan
dan pekebun yang bekerja sejak dini hari hingga menjelang petang. Karena faktor
pekerjaan inilah yang membuat sebagian besar masyarakat tidak dapat
memeriksakan diri kecuali jika sudah ada keluhan.
Gambar 1,
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Embaloh Hilir
Kecamatan Embaloh Hilir
C. Tujuan Program
1. Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka hipertensi di Desa Nanga
Embaloh Kecamatan Embaloh Hilir dengan selalu memeriksakan diri dan
mengendalikan tekanan darah
2. Tujuan khusus
a. Menjaring lebih banyak penderita hipertensi terutama yang berjenis kelamin
laki-laki usia produktif
b. Meningkatkan angka kepatuhan minum obat antihipertensi
c. Meningkatkan angka kunjungan POSBINDU
d. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi dan
pencegahannya.

D. Strategi Program
Adapun strategi utama dari program ini adalah
1. Menggerakkan dan memberdayakan Kepala desa beserta perangkatnya, kader,
tokoh masyarakat, tokoh agama serta para penderita hipertensi agar
berkomitmen untuk berperan serta dalam kegiatan yang telah dibentuk bersama
2. Menjalin kerjasama dengan lintas program yaitu program PTM, Promkes,
Farmasi, Gizi, dan UKP

E. Target Program
Menurunkan angka kejadian hipertensi di Desa Nanga Embaloh Kecamatan Embaloh
Hilir dengan cara mengendalikan tekanan darah

F. Kegiatan
Adapun pokok-pokok kegiatan KOPI yang dilaksanakan dalam menanggulangi
masalah hipertensi adalah sebagai berikut :
1. Advokasi Lintas Sektoral dan Pembentukan KOPI
2. Menentukan tempat dan jadwal kegiatan untuk setiap bulan secara bersama
3. Melaksanakan SIDAK TERTIB (Pemeriksaan Sidak-sidak Tekanan Darah di
Tempat Ibadah) Saat Jum’atan di Masjid dan Ibadah Minggu di Gereja
4. Memberikan Kartu Sehat Hipertensi pada Penderita Hipertensi
5. Melakukan pencatatan data hasil pemeriksaan ke dalam Buku Kegiatan KOPI dan
Buku Sehat Hipertensi (Bu’ Septi)
6. Memberikan Pengobatan, penyuluhan dan konseling kesehatan kepada penderita
hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai