PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
asfiksia neonatorum. Berbagai bentuk upaya yang aman dan efektif mencegah
dan mengatasi penyebab utama kematian bayi baru lahir adalah pelayanan
baru lahir karena asfiksia, persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
baru lahir. Kemampuan dan keterampilan ini digunakan setiap kali menolong
Menurut WHO tahun 2011, setiap tahunnya 120 juta bayi lahir didunia,
secara global 4 juta (33 per 1000) bayi lahir mati dan 4 juta (33 per 1000)
lainnya meninggal dalam usia 30 hari (neonatal lanjut). Bayi yang mengalami
asfiksia neonatarum adalah sebanyak 3,6 juta (3%) dari 120 juta bayi baru
lahir. Angka kematian bayi (AKB) akibat asfiksia di kawasan Asia Tenggara
merupakan menempati urutan kedua sebesar 142 per 1000 setelah Afrika. Di
tertinggi kelima untuk negara ASEAN yaitu 35 per 1000, Myanmar 48 per
1000, Laos dan Timor Laste 48 per 1000, Kamboja 36 per 1000.
1
2
(AKB) mencapai hampir 1 juta. Lebih kurang 3,6 juta (3%) dari 120 juta bayi
disebabkan oleh asfiksia mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup pertahun 2012
Angka kejadian asfiksia di Indonesia kurang lebih 40 per 1000 kelahiran hidup,
sebanyak 31-56,5% dan asfiksia menjadi penyebab 19% dari 5 juta kematian
Bengkulu, pada tahun 2013 terdapat 30 ibu yang mengalami KPD dari 112
persalinan, lama KPD ≥ 12 jam sebanyak 13 orang dengan nilai apgar score
bayi baru lahir < 7 (asfiksia ringan- berat), sedangkan lama KPD < 12 jam
Rumah Sakit Umum Daerah Curup Tahun 2011 terdapat sebanyak 219 kasus
asfiksia, pada tahun 2014 angka kejadian asfiksia terdapat 30 kasus dan pada
Menurut Mochtar (2011) bayi yang dalam keadaan asfiksia dan pulih
epilepsi dan bodoh pada masa mendatang. Hal ini dibuktikan oleh penelitian
Respati (2012) di RSUD Kota Tanjung Pinang bahwa dari 32 kejadian asfiksia
“meragukan” sebanyak 19 bayi (59,4%), sedangkan bayi baru lahir yang tidak
B. Rumusan Masalah
sangat tinggia. pada tahun 2014 angka kejadian asfiksia terdapat 30 kasus dan
pada tahun 2015 angka kejadian asfiksia terdapat 115 kasus. Kejadian Asfiksia
neonatarum meningkat dari tahun 2014 ke tahun 2015 dan diperkirakan terjadi
Bayi yang dalam keadaan asfiksia dan pulih kembali diperkirakan akan
menderita cacat mental seperti epilepsi dan bodoh pada masa mendatang.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Curup.
2. Tujuan Khusus
Curup.
Curup.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Klien
Neonatorum.
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
evaluasi
Neonatorum.
b. Pendidikan