NIM : 2210119220012
Kelas : B
1. Ceritakan pengalaman yang pernah kamu alami mengenai guru favorit dan guru yang bukan
favorit (kurang ideal) berikan alasan dan ceritakan pengalaman tersebut. minimal 3 paragraf
(1 halaman)
Jawaban :
Pengalaman yang pernah saya alami menganai guru favorit saya adalah seorang
guru yang sabar. karena membuat saya merasa aman dan tidak takut mengemukakan
pendapat saya pada saat pembelajaran atau di luar pembelajaran. Kemudian guru yang
humoris, karena hal tersebut dapat membuat merasa rileks saat belajar dan terhindar dari
stress. Meskipun demikian, Jokes yang dilontarkan tidak melewati nilai-nilai atau norma-
norma yang harus dipegang dan diajarkan oleh Guru Pintar.
Pengalaman yang pernah saya alami menganai guru yang kurang ideal adalah
seorang guru yang kurang disiplin pada saat jam pembelajaran, misalkan datang tidak tepat
waktu pada saat jam pembelajaran, hal tersebut menyebabkan pembelajaran kurang efektif.
Kemudian guru yang kurang menguasai materi, hal tersebut membuat pembelajaran menjadi
terbatas, bagaimana seorang siswa yang tidak memiliki pengetahuan bisa memahami materi
dari seorang guru yang tidak menguasai materi pula. Siswa tidak dapat bertanya mengenai
materi yang kurang bisa dipahaminya.
Menjadi seorang guru yang tidak adil atau pilih kasih juga salah satu sifat guru
yang pernah saya alami, hal tersebut dapat membuat siswa yang tidak diperhatikan menjadi
tidak bersemangat untuk belajar atau sungkan mengemukakan pendapatnya, hal tersebut
dikarenakan membuat siswa berfikir bahwa pendapatnya tidak akan didengar.
2. hasil analisis anda tentang :
a. Karakteristik guru abad 21
b. Tuntutan guru revolusi industry 4.0
c. Tuntutan guru Society 5.0
Jawaban :
a. Karakteristik guru abad 21
Guru abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan
kelas dengan efektif, namun juga dituntut untuk mampu membangun hubungan yang
efektif dengan siswa dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi untuk
mendukung peningkatan mutu pengajaran, serta melakukan refleksi dan perbaikan
praktek pembelajarannya secara terus menerus. Memasuki abad 21, profesi guru harus
profesional. Guru yang profesional tidak hanya sekedar alat untuk mentransmisi
budaya dan pengetahuan, tetapi mentransformasikan nilai-nilai budaya kedalam ilmu
pengetahuan untuk menuju kearah yang lebih berkualitas dan memiliki daya saing
tinggi. Guru profesional tidak lagi sebagai sumber belajar (teacher center), tetapi
merupakan fasilitator, dinamisator, dan katalisator yang membuat siswa menjadi kreatif.