Anda di halaman 1dari 16

Menjadi Seorang Guru Yang Ideal, Inovatif dan Kreatif

Dalam Era Digitaliasi

Tugas Mata Kuliah Pengembangan Profesi Guru

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Putu Subawa,S.Pd., M.Pd.H

Oleh:

Ni Luh Putu Yunita Kusuma Dewi

Putu Ari Widiartha

Ni Putu Indirayani

Ida Dayu Agung India Amalia

Ni Kadek Hari Astina Dewi

Kadek Fani Cintya Wagiswari

Pendidikan Agama Hindu

Jurusan Dharma Acarya

STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja

2022/2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang terjadi membuat seseorang mau tak mau harus
siap mengikutinya. Begitu juga dengan seorang pendidik. Pendidik harus mengerti
bagaimana menggunakan teknologi yang ada agar pembelajaran berjalan dengan lancar.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan
nasional adalah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaaba bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, juga
bertujua untuk berkembangnya potensi peserta didik agar mampu menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Teknologi pembelajaran yang dirancang untuk membantu memecahkan permasalahan
pembelajaran, kiranya merupakan alternatif yang akan banyak memberikan manfaat dalam
upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Berbagai bentuk pengalaman belajar, baik yang
dapat dicapai di dalam kelas maupun di luar kelas dan pesan-pesan pembelajaran, perlu
dikemas dengan memperhatikan kaidah serta prinsip teknologi pembelajaran ke dalam
berbagai metode maupun media pembelajaran,mulai dari yang konvensial hingga
multimedia pembelajaran yang berbasis komputer Dengan berkembangnya teknologi
digitalisasi saat ini yang sangat merosot perkembangannya menjadikan suatu tantangan bagi
seluruh sektor kehidupan. Salah satunya dalam bidang pendidikan. Dimana para pendidik /
guru dituntut untuk mengikuti arus globalisasi khususnya dalam bidang digitalisasi/teknologi.
Guru diharapkan mampu untuk menguasai sistem digitalisasi, sehingga dapat
mengkombinasikan pembelajaran kedalam teknologi masa kini.
Namun dilihat dari kenyataan saat ini, dimana banyak sekali pendidik/guru yang sudah
terpaut usia tidak memahami bagaimana cara mengaplikasikan pendidikan dengan
menggunakan teknologi. Hal ini membuat tumpang tindih antara pembelajaran dan
perkembangan globalisasi masa kini Oleh karena hal tersebut, kami ingin menguraikan tips-
tips yang diperuntukkan bagi guru / pendidik dalam proses pembelajaran dengan berselaras
dengan perkembangan jaman masa kini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi guru ideal,inovatif, dan kreatif?
2. Apa pengertian digitalisasi?
3. Apa saja tips-tips menjadi guru ideal, inovatif dan kreatif dalam era digitalisasi?

1.3 Tujuan
1. Definisi guru ideal, inovatif dan kreatif
2. Pengertian digitalisasi
3. Tips-tips menjadi guru ideal,inovatif dan kreatif dalam era digitalisasi

1.4 Manfaat
1. Bagi penulis, mampu memahami pengertian digitalisasi, definisi guru ideal, inovatif
dan kreatif serta mengetahui tips-tips untuk menjadi guru yang ideal, kreatif dan
inovatif dalam era digitalisasi.
2. Bagi guru, mengetahui serta memahami pengertian digitalisasi, definisi guru ideal,
inovatif dan kreatif serta mengetahui tips-tips untuk menjadi guru yang ideal, kreatif
dan inovatif dalam era digitalisasi
3. Bagi pembaca, mengetahui pengertian digitalisasi, definisi guru ideal, inovatif dan
kreatif serta mengetahui tips-tips untuk menjadi guru yang ideal, kreatif dan inovatif
dalam era digitalisasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Guru Ideal, Inovatif dan Kreatif


Guru ideal adalah seorang guru atau pendidik seharusnya memiliki kealiman yang tinggi,
memiliki pengalaman yang lebih, atau dari sisi umur lebih berumur tua, memiliki akhlak yang
mulia, berbudi pekerti, dan memiliki akhlakul karimah, memiliki kebijaksananaan, memiliki
dasar norma dan pengetahuan, memiliki sifat penyabar. Menurut salaman Rusydie guru yang
ideal adalah guru yang multitalenta yaiti memiliki berbagai kemampuan sebagai berikut:
kemampuan manajerial, kemampuan sebagaikompetitor, kemampuan sebagai hakim,
kemampuan sebagai pelatih, kemampuan sebagai orang tua, kemampuan sebagai motivator,
kemampuan sebagai desainer, kemampuan sebagai saudara, kemampuan sebagai peneliti,
kemampuan sebagai teman.

Guru ideal adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

M. Ngalim Purwanto menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “ilmu pendidikan teori
dan praktis”. bahwa ada beberapa sikap dan sifat yang harus dimiliki oleh guru sebagai berikurt:

a. Guru harus memiliki sikap adil, harus percaya dan suka terhadap murid-muridnya.
harus memiliki kesabaran dan mau berkorban untuk mensukseskan tugas-tugas
pendidikan. Seorang guru juga haruh berwibawa didepan siswanya, Guru juga harus
menjadi orang yang pengembira, bersikap baik kepada guru-guru lainnya, Bersikaap
baik terhadap masyarakat, Sebagai guru juga harus menguasai benar-benar mata
pelajarannya, memiliki rasa suka terhadap pelajaran yang diampuhnya, gurus harus
berpengetahuan luas

Guru ideal menurut Syaikh Al Zarnuji dalam kitab Ta‟lim Muta‟allim yang dikutip oleh
indra nurul hayat, yaitu: Seorang guru atau pendidik seharusnya memiliki kealiman yang tinggi,
memiliki sifat Wara‟, memiliki pengalaman yang lebih, atau dari sisi umur lebih berumur tua,
memiliki akhlak yang mulia, berbudi pekerti, dan memiliki akhlakul karimah, memiliki
kebijaksananaan, memiliki dasar norma dan pengetahuan, memiliki sifat penyabar.

Inovasi merupakan suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara barang-barang buatan
manusia, yang diamati dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau kelompok orang
(masyarakat). Oleh karena itu inovasi pendidikan sangat perlu. Dalam bukunya Miles yang
diterjemahkan oleh Wasty Soemanto: inovasi adalah macam-macam perubahan genus.Inovasi
sebagai perubahan disengaja, baru, khusus untuk mencapai tujuan-tujuan system. Hal yang baru
itu dapat berupa hasil invention atau discovery yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
dan diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau kelompok masyarakat, jadi perubahan
ini direncanakan dan dikehendaki. Inovasi memang harus dilaksanakan oleh seorang guru demi
melayani kebutuhan siswa dan memperbaiki proses pembelajaran yang telah ada. Selain itu, guru
dalam menggunakan teori belajar disesuaikan dengan kondisi, kemampuan maupun karakteristik
siswa juga kesesuaian dengan materi yang diajarkan. Tidak terpaku pada satu teori yang
dianggap paling benar oleh guru karena teori belajar pasti punya kelebihan dan kelemahan.
Demikian juga dengan strategi, teknik dan metode yang digunakan oleh guru, strategi tentunya
tidak selalu sama dalam setiap pertemuan sehingga diperlukan variasi dan kesesuaian dalam
setiap penggunaan strategi yang diambil.

Guru inovatif berarti mampu menjadi inspirasi bagi siswa atau lingkungan. Entah melalui
tutur bahasa, pembawaan, etika, karya, cara mengajar, semangat, atau yang tidak kalah penting
adalah bagaimana cara guru dapat memberikan respons kepada siswa. Sejatinya guru adalah
sosok inspiratif bagi siswanya, sebab guru adalah panutan yang selalu dilihat siswa. Guru yang
inspiratif akan selalu dikenang oleh siswa. Guru inspiratif akan selalu memberikan label positif
kepada siswa dan juga mampu menggunakan bahasa positif dalam menghadapi permasalahan
siswa. Label positif ini akan menjadikan siswa tumbuh menjadi pribadi yang saling
menghormati, penuh rasa percaya diri, dan empati. Menjadi guru inovatif adalah keterpaduan
antara kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran dengan pemahaman akan kebutuhan belajar
siswa. Menjadi guru inovatif itu wajib karena belajar adalah dinamis maka perlu adanya inovatif-
inovatif yang baik dari seorang guru.Adapun 5 cara agar menjadi guru yg inovatif.

1. Menjadi Fasilitator
Guru adalah fasilitator yang bertugas memfasilitasi siswa dalam proses belajar
pembelajaran.Guru harus menjadikan anak didiknya menjadi kritis, kreatif dan problem
solver. Agar anak didik menjadi kritis, guru bisa menumbuhkan budaya bertanya,
mengajari anak agar tidak begitu saja menerima logika dan informasi dari orang lain.
2. Menjadi Inspirator
Guru sebagai Inspirator, guru harus dapat memberikan pelajaran yang baik bagi
kemajuan siswa. Guru harus dapat memberi petunjuk bagaimana cara belajar yang baik.
Menjadi guru inspiratif bisa melalui tutur bahasa, pembawaan, etika, karya, cara
mengajar, semangat atau bagaimana cara memberikan respon yang baik terhadap
permasalahan siswa. Guru inspiratif bukan guru yang hanya mengejar kurikulum, tetapi
lebih dari itu, mengajak siswa-siswanya berpikir kreatif (maximum thinking).
3. Menjadi Motivator
Guru harus mampu mendorong siswa untuk meningkatkan kegairahan dan
pengembangan kegiatan belajar siswa. Sebagai seorang siswa rasa lelah, jenuh,
mempunyai masalah dan beberapa alasan lain bisa muncul setiap saat. Disinilah guru
sangat penting dalam memberikan motivasi, mendorong dan memberikan respon positif
guna membangkitkan kembali semangat siswa yang mulai menurun.
4. Menjadi Teladan
Guru sebagai teladan bagi peserta didik harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang
dapat dijadikan tokoh panutan dan idola dalam seluruh segi kehidupannya. Guru harus
selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif agar dapat mengangkat
citra baik dan kewibawaannya, terutama di depan murid-muridnya. Sebisa mungkin guru
harus melakukan hal-hal baik yang ia ajarkan kepada siswa agar menjadi guru teladan
yang hakiki dan cepat dalam penularan kebaikan.
5. Guru Kreatif
Menjadi guru kreatif merupakan salah satu tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang
guru agar pembelajaran tidak monoton. Guru harus memiliki kemampuan untuk
menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang bervariasi. Seorang guru dapat
mengembangkan kreativitasnya dengan beberapa cara seperti: memperluas wawasan,
berdiskusi dengan guru lain, mengumpulkan dan mencatat ide kreatif, melatih kreativitas
diri dan eksperimen sampai mati. Guru kreatif juga harus pandai memanfaatkan barang-
barang yang ada di lingkungan sekitar untuk dijadikan media pembelajaran.

Di bawah ini akan di jelaskan beberapa ciri-ciri guru kreatif

1. Mampu menciptakan ide baru


Kreatif identik dengan sebuah penemuan ide baru, jadi guru kreatif adalah guru yang bisa
menemukan sebuah ide baru yang bermanfaat. Ide bisa muncul dengan sendirinya atau
pun melalui perencanaan. Namun para guru perlu mengetahui untuk bisa menciptakan
ide, para guru harus banyak belajar. Kalau hanya statis yang penting ngajar, saya rasa
akan sulit buat guru untuk bisa menciptakan ide-ide yang segar.
2. Tampil Beda
Guru yang kreatif akan kelihatan tampil beda, di bandingkan dengan guru-guru yang lain.
Mereka cenderung punya ciri khas tersendiri karena memang merek penuh dengan
sesuatu yang baru, yang terkadang tidak pernah di pikirkan oleh guru-guru yang lain.
Biasanya juga mereka lebih di sukai para siswa.
3. Fleksibel
Guru yang kreatif adalah fleksibel , tidak kaku tapi tetap punya prinsip. Mereka memiliki
kemampuan memahami para siswa dengan lebih baik, memahami karakter siswa,
memahami gaya belajar siswa dan tentunya memahami apa yang diharapkan oleh siswa.
Tapi mereka tidak lembek, mereka tetap tegas dalammengambil keputusan dan
menjalankannya.
4. Mudah bergaul
Guru yang kreatif adalah guru yang mudah bergaul dengan para siswa. hal ini harus
ditunjukkan dengan sikap profesional guru saat berada di kelas dan pada saat di rumah
atau di luar kelas. Guru tidak boleh terlalu jaga gengsi, karena hal ini akan membuat
siswa enggan mendekati kita. Bersikaplah biasa-biasa saja, tidak terlalu jaga gengsi dan
tidak terlalu bebas. Sebisa mungkin tempatkanlah siswa di hati kita sebagai teman dan
sahabat dengan begitu, siswa akan merasa bahwa kita itu lebih bersahabat.
5. Menyenangkan
Siapapun orang pasti suka dengan orang yang menyenangkan, termasuk siswa pasif akan
lebih suka dengan guru yang menyenangkan dari pada guru yang menyeramkan. Ciri ini
selalu di tunjukkan dengan sikap dan selara humor yang di miliki oleh seorang guru.
Guru kreatif adalah guru yang menyenangkan dan memiliki selera humor yang baik.
Biasanya juga mereka menggunakan humornya secara proposi tidak berlebihan dan tidak
kurang. Pembelajaran yang terlalu tegang juga tidak akan menyenangkan, tapi terlalu
banyak humornya juga tidak akan efektif.
6. Suka melakukan eksperimen
Guru kreatif pasti suka melakukan eksperimen atau uji coba. Entah itu uji coba metode
pembelajaran atau uji coba hal yang lain. Intinya uji coba inidilakukan untuk
meningkatkan kemampuannya menjadi seorang guru. Dia tidak akan pernah jenuh untuk
mencoba sesuatu yang baru, yang belum pernah di lakukan, kalau berhasil akan di
teruskan kalau tidak akan di evaluasi, dan di jadikan bahan pembelajaran untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik
7. Cekatan
Guru kreatif bekerja dengan cekatan agar dapat menangani berbagai masalah dengan
cepat dan baik. Ia tidak suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Setiap masalah yang di
hadapi akan di selesaikan secepatnya dengan baik. Guru cekatan biasanya juga ringan
tangan, Ia akan membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan

2.2 Pengertian Digitalisasi


Kata digitalisasi adalah salah satu kata yang tak akan lepas dari pokok pembahasan dunia
di industri dan informasi di abad ke - 22 ini. Berbagai banyak bentuk digitalisasi terus
berkembang dalam rangka memudahkan semua proses yang berjalan salah satunya di dunia
pendidikan. Digitalisasi juga bisa disebut sebagai sebuah proses yang krusial dan wajib
dilaksanakan atau dilakukan pada setiap jenis pendidikan jika ingin terus berkembang.
Pendidikan sangat memerlukan guru yang bisa memakai teknologi yang bisa mengikuti zaman
ke zaman ya karena itu bisa menunjang motivasi dari peserta didik tersebut, Dengan adanya
pandemi covid -19 membatasi pergerakan dan aktivitas masyarakat di luar ruangan untuk
memenuhi physical distancing untuk mengurangi angka penyebaran covid-19. Dengan itu
berbagai aktivitas mulai mangandalkan teknologi sebagai media alternatif dan salah satu sector
dan actor di bidang pendidikan. Digitalisasi pendidikan merupakan upaya untuk menunjang
proses pembelajaran secara online maupun offline tanpa mengurangi esensi dalam penyampaian
materi begitupun dengan mudah menarik siswa tertarik dengan materi yang sudah di sampaikan.
Sebagai contoh pembelajaran online. Pembelajaran online merupakan salah satu
digitalisasi dalam dunia pendidikan karena yang tadinya pembelajaran diperlukan tatap muka,
menggunakan kertas, tempat dan sebagainya namun kini semuanya dapat dilakukan melalui
teknologi. Melalui aplikasi dari perangkat elektronik maka sistem pembelajaran online dapat
dilakukan. Bahkan sekarang siswa telah menyadari bahwa bahwa pembelajaran online dengan
bantuan Vidio lebih efektif bagi mereka karena bisa menghemat waktu dan mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang topik pembelajaran dibandingkan melalui buku teks.

1. Adapun manfaat digitalisasi dalam dunia pendidikan


Membuat siswa menjadi lebih fleksibel Manfaat dari pembelajaran online yaitu tidak
hanya menghilangkan batasan geografis tetapi juga membantu guru dan siswa untuk
memiliki judul yang fleksibel. Pembelajaran digital juga memungkinkan siswa untuk
berinteraksi dengan masyarakat,dan juga dapat memudahkan siswa untuk memperluas
pengetahuan dan jaringan mereka.
2. Mempercepat dan mempermudah proses evaluasi
Pihak administrasi sering kewalahan terutama jika jumlah siswa melebihi jumlah
administrator. Namun masalah ini dapat dengan mudah diatasi dengan pendidikan digital.
Dengan teknologi digital, para administrator lebih nyaman dan mudah dalam mengecek
catatan, tugas, dan nilai siswa daripada pencatatan manual.Selain itu, penilaian melalui
teknologi digital dan dukungan Kecerdasan Buatan juga menghilangkan kemungkinan
kesalahan pengembang.
3. Pengalaman belajar yang lebih terpersonalisasi
Pendidikan digital membuat siswa mampu menjadi lebih fokus pada diri mereka sendiri.
Berbeda dengan pembelajaran biasa, dengan sistem pembelajaran digital siswa tidak
memiliki tekanan untuk menjadi yang terbaik dan membandingkan dirinya dengan orang
lain. Siswa dapat fokus pada kekurangan yang ia miliki dan mencari pengetahuan
tambahan melalui teknologi.

2.3. Tips-Tips Menjadi Guru Ideal, Inovatif dan Kreatif dalam Era Digitalisasi
1. Menguasai materi pelajaran secara mendalam
Penguasan materi menjadi modal awal menjadi guru ideal. Dengan menguasai materi
kepercayaan diri terbangun dengan baik, tidak ada rasa was-was dan bimbang terhadap
pertanyaan murid.
2. Mempunyai wawasan luas
Wawasan luas menjadi faktor penting bagi guru agar pembelajaran yang disajikan variatif
disesuaikan dengan perkembangan zaman.
3. Komunikatif
Guru yang suka menyapa dan memperhatikan kondisi muridnya lebih diterima anak
didiknya daripada guru yang egois, yang datang hanya menerangkan pelajaran, setelah itu
pulang
4. Dialogis
Dengan adanya ruang dialog guru dan siswa, diharapkan mampu mengembangkan
pikiran siswa yang kritis, mengembangkan ide-ide yang inovatif sehingga output
pembelajaran berkualitas. Tugas guru tidak hanya mengajar, menggali potensi siswa
menjadi salah satu faktor penting keberhasilan pendidikan. Cara tersebut bisa dilakukan
dengan membuka ruang dialog.
5. Menggabungkan teori dan praktik
Siswa akan mudah jenuh kalau hanya menerima teori tanpa praktek. Praktek sebagai
media menurunkan, mengendapkan, dan meletakkan pemahaman materi pada otak anak
didik. Jadi, teori dan praktek harus beriringan agar pembelajaran seimbang.
6. Bertahap
Belajar ilmu bertahap, urut dan tidak meloncat-loncat. Dalam hal ini, ketika mengajar
guru harus arif dan bijaksana, jangan memberikan semua pengalaman dan ilmu kepada
siswa dalam satu kesempatan. Berikan secara bertahap agar siswa mempu menyerap ilmu
secara maksimal.
7. Mempunyai variasi pendekatan
Dalam proses belajar dan mengajar, seorang guru harus mempelajari banyak pendekatan
pengajaran supaya proses belajar dan mengajar dapat berjalan secara variatif dan tidak
monoton.
8. Tidak memalingkan materi pelajaran
Pada saat mengajar, seorang guru harus konsentrasi penuh pada satu arah materi yang
diajarkan, fokus target pada materi tersebut, dan fokus tujuan pembelajaran yang
dicanangkan, sehingga hasilnya bisa maksimal.
9. Tidak terlalu menekan dan memaksa
Terlalu menekan dan memaksa siswa berpengaruh terhadap perkembangan psikologinya.
Guru harus bisa menyelami psikologi siswa, berikan materi secara bertahap dan
sesuaikan kondisi. Kalau siswa diberi target terlalu tinggi, kemudian memberikan
penekanan diluar batas mereka, maka kegiatan belajar tidak bisa berjalan secara
enjoyable.

10. Humoris, tapi serius


Salah satu guru ideal adalah memiliki karakter dinamis, kompetitif dan juga humoris.
Dengan humor, guru bisa memecah suasana yang menjenuhkan, meghilangkan
kepenatan, dan menyegarkan pikiran anak didik.
Tips guru inovatif dan kreatif
1. Memahami Karakter Peserta Didik
Pendidikan karakter di era revolusi digital yang sangat bergantung pada internet.
Tantangan ke depan, pendidikan karakter akan dihadapkan pada internet yang mana para
peserta didik sudah sangat ketergantungan terhadap internet, maka dengan fenomena
tersebut seharusnya masyarakat atau peserta didik harus lebih di tingkatkan dalam
spritualital sebagai generasi berakhlak dan berkarakter, perlu bantuan orang tua untuk
mengawasi putra/putrinya dalam penggunaan internet.
2. Memanfaatkan Sistem Pembelajaran Digital
Model pembelajaran digital dikembangkan untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kompetensi digital dibangun agar sumberdaya
manusia khususnya pengajar dan pembelajar menguasai teknologi digital. Oleh karena itu
guru harus bisa memaksimalkan pemanfaatkan teknologi untuk menunjang sistem
pembelajaran digital. Di era digital guru harus memiliki kompetensi untuk mampu
mengakses internet, menggunakan berbagai aplikasi pendidikan berbasis internet.
3. Meningkatkan Kemampuan Intrapersonal.
Interpersonal skill memang sangat penting dimiliki oleh seorang guru karena
keterampilan ini mencakup beberapa kemampuan seperti menghangatkan hubungan,
membuat pendekatan yang lebih mudah terhadap siswa, membangun hubungan secara
konstruktif, menggunakan diplomasi, serta teknik untuk mencairkan situasi pembelajaran
di kelas. Di era revolusi 4.0 guru tidak lagi berfungsi sebagai sentral dalam pembelajaran
atau teacher centered, namun berubah menjadi students centered dimana guru menjadi
fasilitator bagi penyediaan kebutuhan belajar peserta didik.
4. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik
Sebagai komponen utama pembelajaran, guru maupun calon guru di tuntut harus terampil
dalam menciptakan pembelajaran yang menarik di kelas, tujuannya agar peserta didik
tidak bosan dengan materi yang dijelaskan. Selain itu, media pembelajaran yang dibuat
harus mampu membuat peserta didik memahami gambaran nyata dari materi yang sedang
disampaikan. Melalui kreativitas serta keterampilan yang dimiliki, guru mampu
menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media visual,
audio, maupun audio visual. Guru dapat memanfaatkan berbagai platform pembelajaran
yang mudah digunakan.
5. Memiliki Kemampuan Kreativitas dan Inovatif yang Tinggi
Sebagai pengajar dituntut menguasai substansi bidang studi dan metodelogi keilmuannya
serta mampu mengemasnya ke dalam materi pembelajaran sesuai dengan amanat
kurikulum dan karakter peserta didik, mampu merancang pembelajaran beserta perangkat
pembelajarannya, dengan menerapkan model-model pembelajarn inovatif yang dapat
meningkatkan kemampuan soft skill seperti critical thinking, problem solving,
communication, collaboration, dan creativity atau invention.
6. Berorientasi pada High Order Thingking Skill (HOTS)
Guru harus memberikan segalanya untuk memberikan pembelajaran yang berorientasi
pada hots ini. Bagaimanapun juga kita tidak bisa langsung kesana tanpa melalui low
order thingking skill (lots) terlebih dahulu. Maksudnya tidak boleh seorang guru hanya
berpuas diri ketika peserta didik sudah mencapai titik minimum melainkan harus lebih
tinggi lagi guna mencapai kompetensi maksimum dalam sebuah pembelajaran. Seorang
peserta didik tidak akan pernah mampu menganalisis sebuah permasalahan tanpa adanya
pemahaman dari sesuatu yang sifatnya definitif.
7. Adanya Kolaborasi antara Guru dengan Peserta Didik
Artinya dalam sebuah pembelajaran tidak boleh hanya berpusat kepada guru sedangkan
peserta didik hanya bersifat pasif. Sebaliknya meskipun berpusat pada peserta didik tetapi
guru tidak bisa lepas tangan begitu saja. Guru harus menjadi seorang fasilitator dalam
sebuah pembelajaran.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Guru ideal merupakan seorang guru atau pendidik professional yang memiliki
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Guru inovatif berarti mampu menjadi inspirasi bagi siswa
atau lingkungan. Entah melalui tutur bahasa, pembawaan, etika, karya, cara mengajar,
semangat, atau yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara guru dapat memberikan
respons kepada siswa. Menjadi guru kreatif merupakan salah satu tuntutan yang harus
dipenuhi oleh seorang guru agar pembelajaran tidak monoton. Guru harus memiliki
kemampuan untuk menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang bervariasi
Digitalisasi merupakan sebuah proses yang krusial dan wajib dilaksanakan atau
dilakukan pada setiap jenis pendidikan jika ingin terus berkembang. Digitalisasi
pendidikan merupakan upaya untuk menunjang proses pembelajaran secara online
maupun offline tanpa mengurangi esensi dalam penyampaian materi begitupun dengan
mudah menarik siswa tertarik dengan materi yang sudah di sampaikan.
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang guru yang ideal,
inovatif dan kreatif, seperti membuat media pembelajaran yang menarik, komunikatif,
mempunyai variasi pendekatan, memahami peserta didik dengan baik dan sebagainya.

3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan tentang menjadi seorang guru yang ideal, inovatif
dan kreatif dalam era digitaliasi, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai peran
guru kekinian, serta dapat memanfaatkan dalam perkuliahan pengembangan profesi guru.
(Kau, 2017; Monica, 2020; Sari et al., 2021; Sutarman et al., 2019)
DAFTAR PUSTAKA

Kau, M. A. (2017). Peran guru dalam mengembangkan kreativitas anak sekolah dasar. Proceeding
Seminar Dan Lokakarya Nasional Bimbingan Dan Konseling 2017, 157–166.
Monica, A. (2020). Profil Guru Ideal dalam Perspektif Siswa Madrasah Aliyah. Asatiza: Jurnal
Pendidikan, 1(3), 344–360.
Sari, D. A., Misbah, H., & Ridwan, I. Q. (2021). Peran guru dalam membuat model pembelajaran
daring yang inovatif dan kreatif terhadap motivasi belajar siswa. Prosiding Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1(1).
Sutarman, A., Wardipa, I. G. P., & Mahri, M. (2019). Penguatan Peran Guru di Era Digital Melalui
Program Pembelajaran Inspiratif. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 5(02),
229–238.
 

Anda mungkin juga menyukai