PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu,
membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik. Guru
merupakan penentu kualitas pendidikan bangsa. Guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal,
tapi juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Maka kita
dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang
berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.
Menjadi seorang guru tentunya tidak mudah apalagi menjadi guru yang kreatif dan inovatif di era
digital. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guru dituntut untuk lebih menguasai
informasi dan kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran. Seorang guru harus memiliki
keterampilan untuk dapat menarik perhatian siswa, guru harus terampil kreatif dan inovatif. Dengan
hadirnya para guru yang kreatif dan inovatif dalam pengajaran tentunya akan membuat pembelajaran
semakin maju, menarik, menyenangkan sesuai yang dibutuhkan para siswanya. Salah satu cara yang
dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat belajar siswa yaitu dengan senantiasa berinovasi
dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton dan lebih menarik perhatian siswa. Oleh
karena itu, menjadi guru yang inovatif merupakan hal penting yang harus ada dalam diri seorang
guru.
Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah guru kreatif dan inovatif. Terutama pada saat
pandemi covid-19, banyak pelatihan yang ditujukan untuk guru tentang bagaimana menjadi guru yang
kreatif dan inovatif di masa pandemi agar bisa membangkitkan semangat belajar siswa. Pelatihan
tentang guru kreatif dan inovatif ini sebenarnya tidak hanya diperlukan pada saat pandemi saja. Sudah
seharusnya guru mampu menarik minat belajar siswa baik pada saat pandemi maupun setelah
pandemi. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat belajar siswa yaitu
dengan senantiasa berinovasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton dan lebih
menarik perhatian siswa. Oleh karena itu, menjadi guru yang inovatif merupakan hal penting yang
harus ada dalam diri seorang guru. Artikel ini akan membahas tentang tips dan trik menjadi guru
inovatif. Akan tetapi sebelum kita bahas lebih lanjut tentang tips dan trik menjadi guru inovatif,
berikut akan dipaparkan tentang guru dan inovasi terlebih dahulu.
Menjadi guru yang kreatif dan inovatif adalah sebuah tuntutan yang tidak bisa dielakkan. Guru
sebagai garda terdepan pendidikan menjadi harapan untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru yang
selalu berinteraksi dengan siswa diharapkan mampu membentuk kepribadian, memberikan
pemahaman, mengembangkan imajinasi dan cita-cita, membangkitkan semangat, dan menggerakan
kekuatan mereka untuk menggapai masa depan.
Guru dituntut untuk mampu memanfaatkan sumber belajar yang beragam dan mengemasnya
dalam pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Guru juga harus mampu memanfaatkan teknologi
digital dengan baik sehingga pembelajaran yang tercipta semakin modern.
B. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari Laporan Seminaar ini adalah:
1. Memberikan pemahaman yang komprehensif kepada guru tentang bagaimana menjadi pendidik
yang profesional dengan menjadi guru yang kreatif dan infotatif, sejalan dengan tuntuntan dan
perubahan paradigman pendidikan
2. Menumbuhkan rasa profesionalisme guru untuk selalu mampu beradaptasi, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga terwujud layanan pendidikan bermakna
dan berdampak pada peserta didik.
3. Memberikan motivasi kepada guru, untuk selalu mengupdate pengetahuan dan wawasan yang
selalu berkembang sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman.
C. Manfaat
Yang menjadi manfaat dari penyusunan Laporan Seminar tentang menjadi guru kreatif dan inovatif
adalah: semua guru (guru kelas dan guru mata pelajaran ) dari jenjang PAUD hingga Sekolah
menengaha atas dan kejuruan, segingga gur yang mendapat pembelajaran terkait materi, menjadi
lebih profesional dalam menjalankan tugas mencerdaskan anak bangsa.
BAB II
PEMBAHASANAN
Menjadi guru bukanlah yang mudah terutama bagi guru yang tidak berminat terhadap
sastra. Tetapi untuk menyikapi permasalahan pengajaran sastra di sekolah. Maka mau tidak mau
guru bahasa harus dapat pula bertindak sebagai guru sastra. Kesulitan yang mereka hadapi selain
harus menguasai teori-teori atau kaidah-kaidah bahasa mereka juga harus mencintai sastra dan
berminat terhadap sastra. Di samping itu, mereka juga harus memiliki kemampuan
mengapresiasi sastra, dan memiliki teknik atau startegi untuk dapat membimbing, mengarahkan
siswa agar mampu mencintai dan mengapersiasikan sastra dengan benar. Jadi ada dua hal yang
menjadi tugas guru bahasa untuk dapat menjadi guru sastra (1) memiliki minat dan kecintaan
terhadap sastra; (2) membekali diri dengan kemampuan mengapresiasi sastra; dan (3) memiliki
pengetahuan tentang teknik dan strategi pengajaran sastra. Jika guru telah memiliki ketiga tugas
tersebut diharapkan siswa juga dapat memiliki rasa cinta terhadap sastra. Langkah yang dapat
dilakukan guru dalam pengajaran sastra adalah melibatkan siswa dalam sastra apakah itu puisi,
prosa, maupun drama. Siswa dibawa memasuki dunia sastra dengan santai maupun serius sesuai
dengan bentuk sastra yang diajarkan. Kedua cara ini baik serius dan santai diharapkan dapat
menimbulkan rasa senang siswa terhadap sastra yang akan bermuara pada rasa cinta terhadap
sastra tersebut. Jika siswa sudah memiliki rasa cinta terhadap sastra, langkah berikutnya adalah
memupuk rasa cinta tersebut. Memupuk rasa cinta siswa terhadap sastra dilakukan dengan cara
mengajak siswa memperhatikan, membiasakan, menampilkan karya sastra dan tahap akhir
adalah menghayatinya.
YAYASAN PERSEKOLAH UMAT KATOLIK KABUPATEN ENDE
SDK NIRANANGA
PEMO DESA ZOZOZEA KECAMATAN NANGAPANDA
Oleh:
PETRUS MENO
NIP: 19…….
NIRANANGA
2020
Lampiran
1. Undangan Mengikuti Kegiatan
2. Surat Tugas dari Kepala Sekolah
3. FC Sertifikat
4. Dokumen Foto Kegiatan