Anda di halaman 1dari 16

B.

STATISTIKA DESKRIPTIF

Statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data dan meringkas data yang
diobservasi Ada beberapa prosedur statistika deskriptif (Descriptive Statistics) yang
tersedia dalam SPSS antara lain frequencies, Descriptives, Explore, dan Crosstabs.

Untuk menjelaskan penggunaan statistika deskriptif dalam SPSS akan digunakan contoh
data dari suatu eksperimen sederhana sebagai berikut:

Dari suatu kelas senam kebugaran yang terdiri dari 92 peserta, setiap peserta diminta
mencatat data: tinggi badan, berat badan, jenis kelamin (l=Pria, 2=Perempuan),
Perokok (1=Merokok, 2=Tidak Merokok), Tingkat Aktivitas Sehari-hari (l=Ringan,
2=Sedang, 3=Berat), dan menghitung detak jantung berdasarkan denyut nadi di leher
mereka Selama satu menit dengan berpatokan pada jam dinding di tempat senam
kebugaran tersebut. Kemudian semua peserta diminta melemparkan Sebuah koin mata
uang, mereka yang lemparan koinnya muncul gambar burung garuda harus berlari di
tempat selama satu menit sedangkan bagi yang lemparan koinnya tidak muncul gambar
burung garuda tidak perlu berlari di tempat. Kemudian seluruh peserta diminta mencatat
detak Jantung mereka sekali lagi selama satu menit. Data yang diperoleh dan 92 perserta
tersebut adalah sebagai berikut:

140
141
Buatlah data diatas dalam SPSS editor, sehingga tampilan Variabel View dari data
diatas adalah sebagai berikut (lihat gambar):

142
Sedangkan sebagian tampilan dari Data View file adalah sebagai berikut:

Simpen data diatas dengan nama file data_pulse.sav

B.1 Prosedur SPSS Frequencies

Prosedur Frequencies digunakan untuk menampilkan distribusi frekuensi dari setiap


nilai data. Distribusi frekuensi dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau dalam bentuk
grafik. Untuk vaniabel kontinu yang memiliki skala pengukuran interval dan skala ratio
143
dapat digunakan grafik histogram atau poligon frekuensi. Untuk variabel yang
memililiki skala pengukuran nominal atau skala ordinal dapat digunakan grafik
barchart. Prosedur Frequencies juga dapat digunakan untuk menghitung beberapa
statistik seperti: purata (mean), median, modus (mode), jumlah (sum), simpangan baku
(standard deavion), ragam (variance), kisaran (range), nilai minimum (Minimum),
nilai maksimum (Maximum), Kemencengan (Skewness), Keruncingan (Kurtosis).
Anda juga dapat normalitas distribusi data dengan menggunakan prosedur Frequencies.

1. Setelah membuka file data_pulse.sav di atas, anda dapat melakukan analisis data.
Misalkan kita menghitung frekuensi data Pria dan Perempuan dengan cara klik
Analyze  Descriptive Statistics  Frequencies sebagai berikut:

2. Kemudian kita pilih variabel yang akan diproses dengan prosedur Frequencies.
Dalam contoh ini kita memindahkan variabel Jenis Kelamin (sex) ke kanan ke
dalam kotak Variable(s) sebagai berikut:

144
3. Kita juga dapat membuat grafik untuk variabel Jenis Kelamin (sex). Karena Jenis
Kelamin (sex) merupakan variabel dengan skala nominal, maka kita gunakan grafik
barchart. Untuk membuat grafik barchart, klik Charts dan kemudian pilih Bar
Charts pada Chart type, lalu klik Continue sebagai berikut:

4. Output dan prosedur Frequencies ini adalah sebagai berikut:

145
Barchart untuk variabel Jenis Kelamin :

Interpretasi hasil

Dari output prosedur Frequencies untuk variable Jenis kelamin diketahui bahwa

jumlah total responden adalah 92, yang terdiri dari 57 Pria (atau )

dan 35 Perempuan (atau ).

 Dari barchart juga terlihat bahwa frekuensi Pria adalah 58 Pria dan frekuensi
Perempuan adalah 35.

Perhatikan bahwa persegi panjang/batang di dalam barchart digambarkan tidak


saling berhimpitan, hal ini karena data yang digambarkan mempunyai skala
nominal; berbeda dengan histogram di mana persegi panjang di dalam
histogram digambarkan secara berhimpitan.

B.2 Prosedur SPSS Frequencies dan Statistika Deskriptif

146
Dari data data_pulse.sav di atas juga dapat dihitung statistika deskriptif seperti: purata
(mean), median, modus (mode), jumlah (sum), simpangan baku (standard deviation),
ragam (variance), kisaran (range), nilai minimum (Minimum), nilai maksimum
(Maximum), Kemencengan (Skewness), Keruncingan (Kurtosis).

1. Misalkan kita menghitung frekuensi untuk variabel Berat Badan (berat) dan data di
atas. Klik Analyze  Descriptive Statistics  Frequencies dan kemudian
pindahkan variabel Berat Badan (berat) ke kanan ke dalam kotak Variable(s)
(lihat gambar):

2. Kemudian klik Statistics dan pilih statistika deskriptif yang akan dihitung kemudian
klik Continue sebagai berikut:

3. Kita juga dapat membuat grafik untuk variabel Berat Badan (berat). Karena Berat
Badan (berat) merupakan variabel dengan skala rasio, maka kita gunakan grafik
histogram. Untuk membuat grafik histogram, klik Charts dan kemudian pilih

147
Histograms pada Chart type dan klik With normal curve, lalu klik Continue
sebagai berikut:

4. Hasil statistika deskriptif yang di dapat adalah sebagai berikut (tidak semua output
SPSS ditampilkan):

Histogram untuk variabel Berat Badan:

148
Interpretasi Hasil

Dari output SPSS di atas terlihat bahwa untuk variabel Berat Badan (berat): Purata
(Mean) = 65,90 kg; Median = 65,83 kg; Modus = 68 kg; Simpangan Baku (Standard
Deviation) = 10,778 kg; Variance = 116,159 kg2 Skewness = 0,370 kg3 Kurtosis = -
0,066 kg4 Range = 54 kg; Nilai Minimum data = 43 kg; Nilai maksimum data = 98
kg; dan jumlah (Sum) = 6063 kg. pada histogram juga terdapat grafik kurva normal.
Kurva normal ini muncul karena kita mengklik With normal curve.

Perhatikan bahwa persegi panjang/batang di dalam histogram digambankan


saling berhimpitan, hal ini karena data yang digambarkan mempunyai skala
interval/ratio; berbeda dengan barchart di mana persegi panjang di dalam
barchart digambarkan tidak secara berhimpitan.

B.3 Prosedur SPSS Descriptives

1. Dari data datapulse.sav di atas anda juga dapatmenghitung statistika deskriptif


seperti purata (mean), simpangan baku (standard deviation), variance, nilai
maksimum, dan nilai minimum menggunakan prosedur SPSS Descriptives
dengan cara klik Analyze Descriptive Statistics  Descriptives.

149
2. Akan didapat tampilan sebagai berikut (lihat gambar). Sebagai contoh akan dihitung
statistika deskriptif dari variabel Tinggi Badan dan Berat Badan sebagai berikut:

3. Kemudian klik Options dan beri tanda check pada: kotak Mean, kotak Std.
Deviation, kotak Variance, kotak Minimum, kotak Maximum, kotak Range,
kotak Kurtosis dan kotak Skewness sebagai berikut:

150
4. Kemudian klik Continue dan klik OK. Output dan statistika deskriptif ini adalah
sebagai berikut (di buku ini output Descriptive Statistics dibagi menjadi dua
bagian):

Interpretasi Hasil

Dan output Descriptive Statistics mi kita tahu bahwa:

 Tinggi Badan terendah (Minimum) = 155 cm, tertinggi (Maximum) = 191 cm,
purata (Mean) = 174,54 cm, simpangan baku (Std. Deviation) = 9,295 cm, dan
Variance = 86,390 cm2, Kisaran (Range) = 36 cm, Kemencengan (Skewness) -0.225
cm3 dan Keruncingan (Kurtosis) = -0.804 cm4.
 Berat Badan teringan (Minimum) = 43 kg; terberat (Maximum) =98 kg; purata
(Mean) = 65,90 kg, simpangan baku (Std. Deviation) = 10,778 kg, dan Variance =

151
116,159 kg2, Kisaran (Range) = 54 kg, Kemencengan (Skewness) = 0,3 70 kg3 dan
Keruncingan (Kurtosis) = -0,066 kg4.
 Banyaknya data N=13.

B.4 Prosedur SPSS Crosstabs

1. Dari data data_pulse.sav di atas anda juga dapat membuat tabulasi silang (cross
tabulation) dengan prosedur Crosstabs. Sebagai contoh akan dibuat tabulasi silang
antara vaniabel Jenis Kelamin (sex) dan Merokok (perokok) dengan cara klik
Analyze  Descriptive Statistics  Crosstabs sebagai berikut:

2. Kemudian kita pilih variabel yang akan diproses dengan prosedur Crosstabs. Dalam
contoh ini variabel Jenis Kelamin (sex) kita letakkan sebagai kolom (Column(s))
dan variabel Merokok (perokok) kita letakkan sebagai baris (Row(s)) kemudian
klik OK, sebagai berikut:

152
Perhatikan bahwa anda bebas menentukan variabel mana sebagai kolom atau
variabel mana sebagai baris dalam prosedur SPSS Crosstabs.

3. Output dan prosedur Crosstabs ini adalah sebagai berikut:

Interpretasi Hasil
Dari output Crosstabs ini kita tahu bahwa:
 Jumlah Pria yang merokok ada 20 orang, sedangkan jumlah Perempuan yang
merokok ada 8 orang.
 Jumlah Pria yang tidak merokok ada 37 orang, sedangkan jumlah Perempuan yang
tidak merokok ada 27 orang.

153
 Jumlah total yang merokok ada 28 orang dan jumlah total yang tidak merokok ada
64 orang. Ini berarti bahwa total yang tidak merokok lebih banyak dibandingkan
dengan total yang merokok (baik pria maupun perempuan).
 Jumlah total pria ada 57 orang dan jumlah total perempuan ada 35 orang.

B.5 Rumus Statistika Deskriptif


Bila diketahui n nilai data x1,x2,…….,xn,maka
 Purata (Mean) untuk sampel data:

(1)

 Simpangan Baku (Standard Deviation) untuk sampel data:

(2)

 Ragam (Variance) untuk sampel data:

(3)

 Kisaran(Range):
Nilaimax - Nilaimin (4)
 Kemencengan (Skewness) untuk sampel data:

(5)

 Kurtosis untuk sampel data:

(6)

B.6 Ukuran Lokasi Pusat Data

154
Ukuran lokasi pusat data merupakan nilai pusat tipikal yang memberikan gambaran
terbaik data itu. Ukuran lokasi pusat data yang sering digunakan adalah purata
aritmetika (arithmetic mean), modus (mode), median.
Ukuran Variabilitas data
Ukuran variabilitas atau bentangan (spread) data mencoba mengestimasi variabilitas
data. Ukuran variabilitas data yang sering digunakan adalah: ragam (variance),
simpangan baku (standand deviation), kisaran (range), dan Interquartile Range.
Kemencengan (Skewness)
merupakan ukuran ketaksimetrisan suatu distribusi terhadap purata aritmetik (arithmetic
mean). Nilai kemencengan yang positif menunjukkan suatu distribusi yang tak simetris
dengan ekor memanjang ke arah nilai positif. Nilai kemencengan yang negatif
menunjukkan suatu distribusi tak simetris dengan ekor memanjang ke arah nilai negatif.
Distribusi normal memiliki nilai kemencengan nol, karena simetris terhadap purata
aritmetiknya.
Kurtosis
merupakan ukuran relatif keruncingan (peakedness) atau kedataran (flatness) suatu
distribusi dibandingkan terhadap distribusi normal. Nilai kurtosis yang positif
menunjukkan keruncingan relatif distribusi itu terhadap distribusi normal. Nilai kurtosis
yang negatif menunjukkan kedataran relatifdistribusi itu terhadap distribusi normal.

155

Anda mungkin juga menyukai