Anda di halaman 1dari 38

BAB II

• Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu


proyek kontruksi, pekerjaan pertama yang harus
dilakukan adalah pekerjaan persiapan.
• Pekerjaan persiapan ini, baik untuk proyek-
proyek pembangunan gedung bertingkat,
proyek pembangunan airport, jembatan, jalan,
pelabuhan, dermaga maupun proyek lainnya,
secara umum tidak banyak berbeda.
• Besar kecilnya, mudah atau sulitnya tergantung
pada masing-masing proyek yang akan
dikerjakan.
• Pekerjan persiapan harus direncanakan sebelum
masa pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
• Bahkan pekerjan ini harus telah disiapkan pada
saat tender proyek dan dijadikan bagian dari
penawaran tender dari proyek bersangkutan.
• Perencanaannya dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat diperoleh suatu hasil
perencanaan yang efisien, namun bisa
mencakup segala pekerjaan yang diperlukan
untuk pelaksanaan proyek konstruksi tersebut.
Metode Pekerjaan Persiapan Proyek
• Adapun pekerjaan persiapan yang harus
dilakukan dalam pelaksanaan proyek
konstruksi, antara lain persiapan alat,
persiapan bahan dan persiapan tenaga kerja
Pekerjaan Persiapan meliputi :
1. Pembuatan Papan Nama proyek
2. Pekerjaan Pembersihan
3. Pagar Proyek dan Keamanan
4. Pembuatan Direksikeet
5. Pekerjaan Pengukuran
6. Pekerjaan Pemasangan Bouplank
7. Penyediaan Air Kerja
8. Pemyediaan Listrik Kerja
9. Perencanaan site plan
10. Perhitungan kebutuhan sumber daya
11. Mobilisasi peralatan dan perlengkapan
12. Pelaksanaan di lapangan
13. Dokumentasi
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
(LAND CLEARING)
PEMBERSIHAN
Pembersihan Lapangan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan
pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan
berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan
pekerjaan.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan
alat berat excavator/dozer.
Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini
dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh
pengawas, kemudian baru diangkut dengan
menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat
pembuangan sampah akhir.
Pembuangan puing-puing
bangunan dan pohon keluar area
PEKERJAAN KUPASAN
Pagar Proyek dan Keamanan
Kantor dan Gudang
PENGUKURAN DAN BOUWPLANK

Pengukuran Dan Bouwplank merupakan pekerjaan


pemetaan dan survey lokasi proyek tersebut meliputi
pengukuran terhadap lokasi proyek yang akan dikerjakan,
seperti pengukuran batas luas lahan, pengukuran batas
bangunan, pengukuran as bangunan dan dilanjutkan
dengan pemberesan dan pembersihan lokasi proyek, untuk
selanjutnya mengerjakan pekerjaan timbunan dan Galian,
untuk pekerjaan galian dan timbunan dilakukan jika
diperlukan, salah satu contoh apabila tanah memiliki kontur
yang tidak sesuai yang direncanakan maka perlu dilakukan
pekerjaan galian dan timbunan.
PENGUKURAN DAN BOUWPLANK
Pekerjaan Pemasangan Bouplank

Bowplank terbuat dari papan 2/20


Patok kayu persegi 5/7 cm.
Untuk menentukan ketinggian papan
bouwplank secara rata dan siku.
Menentukan titik As ke As antar ruangan
dan diisi tanda dg cat.
Pemasangan papan bowplank dilaksanakan
pada jarak 1,5 m dari As.
Yang perlu perhatikan pemasangan
bouwplank:
 Semua bowplank harus lurus dan sejajar
dengan bowplank yang berseberangan.
 Peletakkan sudut-sudut bangunan harus
akurat .
 Tata letak bangunan pada tapak harus
diperiksa secara cermat untuk
membentuk 90° pada tiap sudutnya.
Gambar Pas. Bwoplank
ahulu ditancapkan kedalam tanah.
CARA PEMASANGAN BAWPLANK

300

600
15X20
15

80 100 0.00

20 30
60
30
60
100 100
20
10
60
80
Perencanaan Site Plan

Perencanaan site plan adalah


perencanaan tata letak atau lay out dari
fasilitas-fasilitas yang di perlukan
selama masa pelaksanaan berlangsung,
fasilitas-fasilitas yang di perlukan
selama masa Pembangunan
Pemahaman kondisi lapangan sangat
berguna untuk merencanakan lapangan kerja
(Site Planning) untuk mengatur penempatan
peralatan dan sarana penunjang lainnya
yang akan digunakan
dalam pelaksanaanpembangunan proyek,
misal : Direksi keet, gudang, los kerja, pagar
pengaman proyek, alat keamanan kerja dan
lain-lain
Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan
pelaksanaan, baik di gudang maupun di halamanterbuka
akan diatur sedemikian rupa sehingga :
1. Tidak mengganggu Ketertiban umum.
2. Memudahkan pemeriksaaan dan penelitian bahan-bahan
oleh Pengawas,
3. Tidak menimbulkan polusi suara dan polusi udara yang
menggangu kenyamanan masyarakat sekitar.
4. Keamanan terjamin
5. Memudahkan pelaksanaan pada setiap tahapan
pekerjaan,
6. Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan
kerja
Bangunan Pekj. Persiapan
Bangunan permanen : Direksi Keet
Gudang Material dan peralatan
Los kerja Besi dan Kayu
Pagar peroyek
Jalan kerja
Tempat kerja
Fasilitas-fasilitas lainnya
Jalan Masuk/Jalan Kerja
Jalan masuk harus diperhatikan untuk menjamin kelancaran pengangkutan
material lokal, material fabrikasi, peralatan, dll.
Sebaiknya jalan masuk memiliki lebar yang cukup untuk alat angkut anda.
Perhatikan pula bahwa akses yang perlu anda siapkan adalah akses kedalam
site anda (off site) dan akses di dalam site anda (on site).
Mengapa akses didalam site perlu diperhatikan?
Karena alat angkut yang nantinya akan bermanuver di dalam site anda harus
terjamin kelancarannya.
Selain itu dengan memperhatikan akses internal site ini anda dapat
memperkirakan perletakan material dan alat-alat lainnya secara cermat.
Ingatlah bahwa kesalahan meletakkan material dan alat menyebabkan anda
akan membuang waktu untuk melakukan relokasi saat manuver alat angkut
anda terganggu karena salah meletakkan material & alat tadi.
Site Plan
Papan Nama Proyek
Kontraktor wajib membuat dan memasang papan
nama proyek di bagian depan halaman proyek
sehinggamudah dilihat umum.
Ukuran dan redaksi papan nama tersebut sesuai
dengan petunjuk Pemerintah Daerahsetempat.
Kontraktor tidak diijinkan menempatkan atau
memasang reklame dalam bentuk apapun di
halamandan di sekitar proyek tanpa ijin dari
Pemberi Tugas
Perhitungan kebutuhan
sumber daya
1. Perhitungan listrik kerja
2. Kebutuhan air kerja
3. Mobilisasi Peralatan
4. Pelaksanaan di lapangan
Pelaksanaan
Dimulai dengan melakukan pengukuran dan
pembuatan patok ukur tetap yang akan
menjadi pedoman bagi pengukuran-
pengukuran selanjutnya.
Patok tetap ini dibuat diluar garis bangunan
yang akan dibangun agar tidak hilang selama
pelaksanaan
Survey dan Pengukuran Awal
(Preliminary Survey)
Pemeriksaan dan pematokan batas lahan
Pemeriksaan level dan kontur tanah eksisting
Gambar Situasi dan Potongan
Pengamatan kondisi lapangan
Pemeriksaan dan pematokan
batas lahan
Hal yang paling mendasar adalah
memastikan bahwa lahan yang dilaksanakan
adalah sesuai dengan lokasi yang disebutkan
dalam Kontrak dan Sertifikat Tanah yang
dimiliki oleh Owner, karena semua acuan
perletakan bangunan dan infrastrukturnya,
harus mengacu pada batas-batas lahan yang
benar.
Pemeriksaan level dan kontur
tanah eksisting
Setelah batas lahan dipastikan sesuai, segera dilakukan pemeriksaan
level dan kontur tanah eksisting, untuk mendapatkan data acuan level
bangunan serta infrastruktur yang akan dilaksanakan.

Data dari pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk perhitungan


pekerjaan cut and fill serta galian/urugan yang diperlukan

Tanda atau marking level di lapangan untuk level acuan seluruh


bangunan yang akan dikerjakan, dapat berupa tanda segitiga terbalik
berwarna merah dan angka level acuan, yang dapat dibuat pada patok
BM utama atau pada bangunan atau infrastruktur eksisting yang
dipastikan tidak akan berubah dalam jangka waktu yang cukup lama,
minimal selama pelaksanaan proyek.
Pengamatan kondisi lapangan
Selain pengukuran dan pendataan serta pembuatan gambar seperti
diuraikan di atas, kondisi lapangan baik di dalam lokasi maupun di sekitar
lokasi proyek, perlu diamati antara lain :
kondisi tanah dan vegetasi serta konstruksi dan utilitas eksisting di lokasi
proyek
bahaya alam (lereng yang mudah longsor, daerah sambaran petir, dsb)
kondisi lalu lintas serta manuver kendaraan di sekitar lokasi proyek
lokasi dan nomor telepon instansi penting (kantor pemerintahan dan
kawasan yang terdekat dengan lokasi proyek : kantor kelurahan atau
kecamatan, kantor polisi, klinik atau rumah sakit, kantor pemadam
kebakaran, tempat ibadah, warung makan dan kios, dsb)
kondisi sosial di sekitar lokasi proyek.
Perhitungan Kebutuhan Sumber
Daya
Kebutuhan Listrik Kerja
Kebutuhan tenaga listrik yang dimaksud, adalah jumlah daya yang diperlukan oleh
Kontraktor untuk meleksanakan pekerjaan konstruksi selama pelaksanaan proyek.
Sumber daya listrik biasanya deperoleh dari PLN maupun penyediaan genset
sendiri, tergantungpenggunaanya. Daya listrik yang diperlukan oleh proyek,
meliputi penerangan, AC, Peralatan Kerja, Peralatan Kantor, dan lain-lain.
Kebutuhan Air Kerja
Kebutuhan air kerja untuk keperluan proyek bisa diperoleh dari sumur atau PAM
(Perusahan Air Minum). Air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kenutuhan
seperti tolilet, pencucian kenderaan proyek, dan keperluan lain yang
membutuhkan air.
Pembuatan Shop
Drawing (Gambar Kerja)

Shop Drawing atau gambar kerja, merupakan


acuan bagi pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan
lapangan menjadi mudah dilaksanakan dan
terkendali secara teknis, baik dari segi waktu
maupun mutu kerja.
Pengadaan Material untuk
Pekerjaan Persiapan

Metode pelaksanaan untuk pengadaan


materila tidak ada yang khusus.
Untuk pekerjaan persiapan, belum banyak
memerlukan material.
Material yang dibutuhkan terutama hanya
untuk kebutuhan pembuatan perakitan
Kantor Proyek, Gudang, Pagar, dan
bangunan-bangunan yang bersifat
sementara lainnya.
Mobilisasi Demobilisasi

Mobilisasi pekerjaan dan persiapan


diperlukan untuk membawa personil,
peralatan, pemasokan, dan suplemen
lain ke lokasi proyek.
Demobilisasi adalah mengeluarkan alat-
alat dan suplemen lain saat proyek
telah selesai.

Anda mungkin juga menyukai