DiajukanUntuk Memenuhi Tugas Mata KuliahKewirausahaan
DosenPengampu Dr. Mahmuda, M.Hum.
Disusunoleh:
Oleh:
Oleh:
Andi Nirwana Sari
NIM 230001301062 Kelas A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2023 Menelaah Kalimat dalam Iklan
A. Kompetensi dan Performansi Bahasa
Dalam kajian Bahasa Indonesia, kompetensi dan performansi merujuk kepada dua konsep berbeda: 1. Kompetensi Bahasa Mengacu pada pemahaman dan penguasaan seseorang terhadap Bahasa Indonesia. Ini mencakup pemahaman tata bahasa, kosakata, dan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. Kompetensi bahasa mencakup pengetahuan dan keterampilan dasar yang dimiliki seseorang dalam berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan Bahasa Indonesia. 2. Performansi Bahasa Merujuk pada kemampuan seseorang untuk menggunakan Bahasa Indonesia dalam situasi nyata atau pada tindakan komunikatif yang sebenarnya. Performansi bahasa mencerminkan sejauh mana seseorang dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan bahasa mereka dalam berinteraksi dengan orang lain, seperti berbicara dalam percakapan sehari-hari atau menulis laporan.
B. Menelaah Kalimat dalam Iklan berdasarkan Kompetensi dan Performansi
Bahasa Kalimat dalam iklan Kalpa: Kalpa Wafernya crunchy, coklatnya creamy. Taburan kelapanya asli. Coklat kelapa jadi satu. Enaknya seenak itu. Kalpa 1. Kalimat "Wafernya crunchy, coklatnya creamy." Kalimat ini adalah contoh iklan atau deskripsi produk. Berikut analisis kompetensi dan performansinya: a. Analisis Kompetensi: 1) Tata Bahasa: Dalam analisis kompetensi, kita memeriksa apakah tata bahasa dalam kalimat tersebut benar. Dalam kasus ini, tata bahasa sudah benar namun terdapat penggunaan bahasa asing yaitu kata crunchy dan creamy. 2) Kosakata: Kalimat ini menggunakan kata-kata yang menggambarkan rasa dan tekstur produk dengan baik. "Crunchy" mengacu pada tekstur garing, sementara "creamy" menggambarkan rasa lembut. b. Analisis Performansi: Dalam analisis performansi, kita akan melihat sejauh mana kalimat ini berhasil dalam menarik perhatian calon pembeli dan menyampaikan pesan produk dengan baik. 1) Daya Tarik: Kalimat ini menciptakan daya tarik dengan menggambarkan tekstur "crunchy" dan rasa "creamy," yang dapat membuat pembaca atau pendengar ingin mencoba produk tersebut. 2) Deskripsi Produk: Kalimat ini memberikan deskripsi singkat namun jelas tentang produk tersebut, yaitu makanan coklat dengan tekstur renyah dan rasa lembut. Ini membantu calon pembeli memahami karakteristik produk. 3) Konteks Iklan: Kalimat ini mungkin efektif dalam konteks iklan produk makanan coklat, terutama jika produk tersebut memang memiliki tekstur garing dan rasa lembut. Dalam hal ini, kalimat tersebut berhasil menggambarkan produk dengan baik dan memiliki daya tarik yang kuat dalam menciptakan minat bagi calon konsumen. 2. Kalimat "Taburan kelapanya asli" Kalimat ini merupakan klaim tentang keaslian taburan kelapa pada suatu produk. Berikut analisis kompetensi dan performansinya: a. Analisis Kompetensi: 1) Tata Bahasa: Dalam analisis kompetensi, kita perlu memeriksa apakah tata bahasa dalam kalimat tersebut benar. Dalam kasus ini, tata bahasa sudah benar. 2)Kosakata: Kalimat ini menggunakan kata-kata seperti "kelapa" dan "asli" untuk menggambarkan keaslian taburan kelapa pada produk tersebut. b. Analisis Performansi: Dalam analisis performansi, kita akan melihat sejauh mana kalimat ini berhasil dalam menyampaikan klaim tentang produk dengan baik. 1)Keaslian Produk: Kalimat ini menyoroti bahwa taburan kelapa pada produk tersebut adalah asli. Ini dapat menarik perhatian calon pembeli yang mencari produk dengan bahan-bahan alami atau asli. 2)Daya Tarik: Klaim tentang keaslian dapat menjadi daya tarik tersendiri jika konsumen percaya bahwa produk tersebut memang menggunakan bahan asli. 3)Konteks Iklan: Kalimat ini akan efektif dalam konteks iklan produk yang menggunakan kelapa sebagai bahan utama dan ingin menekankan keaslian bahan-bahan yang digunakan. Dalam hal ini, kalimat tersebut efektif dalam menyampaikan klaim tentang keaslian taburan kelapa pada produk. Ini dapat membantu produk tersebut menarik konsumen yang menghargai keaslian bahan-bahan dalam makanan.
3. Kalimat "Coklat kelapa jadi satu"
Kalimat "Coklat kelapa jadi satu" adalah deskripsi singkat yang menggambarkan karakteristik produk makanan. Berikut analisis kompetensi dan performansinya: a. Analisis Kompetensi: 1)Tata Bahasa: Dalam analisis kompetensi, kita perlu memeriksa apakah tata bahasa dalam kalimat tersebut benar. Dalam hal ini, tata bahasa sudah benar. 2)Kosakata: Kalimat ini menggunakan kata-kata "coklat" dan "kelapa" untuk menggambarkan komponen utama produk, dan "jadi satu" untuk menyiratkan penggabungan atau kombinasi kedua elemen tersebut. b. Analisis Performansi Dalam analisis performansi, kita akan melihat sejauh mana kalimat ini berhasil dalam menyampaikan karakteristik produk dan daya tariknya. 1) Deskripsi Produk: Kalimat ini memberikan gambaran bahwa produk ini adalah kombinasi antara coklat dan kelapa, yang dapat menggugah minat orang yang suka keduanya. 2) Daya Tarik: Kalimat ini menciptakan daya tarik dengan menyiratkan perpaduan atau penggabungan antara rasa coklat dan kelapa, yang mungkin menjadi daya tarik bagi pecinta makanan dengan kombinasi tersebut. 3) Konteks Iklan: Kalimat ini akan efektif dalam konteks iklan produk makanan yang ingin menonjolkan rasa atau karakteristik unik produknya. Dalam hal ini, kalimat tersebut berhasil dalam menyampaikan pesan bahwa produk ini merupakan kombinasi coklat dan kelapa, yang mungkin menarik perhatian calon konsumen yang menyukai kombinasi tersebut.
4. Kalimat "Enaknya seenak itu"
Kalimat "Enaknya seenak itu" adalah pendapat subjektif yang menyatakan bahwa sesuatu sangat enak. Berikut analisis kompetensi dan performansinya: a. Analisis Kompetensi: 1) Tata Bahasa: Dalam analisis kompetensi, kita perlu memeriksa apakah tata bahasa dalam kalimat tersebut benar. Dalam hal ini, tata bahasa sudah benar. 2) Kosakata: Kalimat ini menggunakan kata-kata "enak" untuk menggambarkan sensasi kelezatan atau kenikmatan yang dirasakan. b. Analisis Performansi: Dalam analisis performansi, kita akan melihat sejauh mana kalimat ini berhasil dalam menyampaikan tingkat kelezatan atau kenikmatan suatu hal. 1) Pendapat Subjektif: Kalimat ini menyatakan pendapat subjektif tentang tingkat kelezatan atau kenikmatan sesuatu. Ini dapat mencerminkan perasaan pribadi seseorang terhadap suatu makanan. 2) Daya Tarik: Kalimat ini dapat digunakan dalam konteks iklan atau ulasan untuk menyoroti betapa enaknya suatu produk. 3) Konteks Komunikasi: Kalimat ini akan lebih efektif dalam konteks yang sesuai, seperti dalam diskusi kuliner atau ulasan produk. Dalam konteks yang sesuai, kalimat tersebut dapat berhasil dalam menyampaikan pesan tentang tingkat kelezatan yang luar biasa atau kenikmatan yang dirasakan terhadap suatu hal.