Anda di halaman 1dari 15

1

Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, Dan Perlokusi Dalam Wacana


Iklan Produk Pond’s Age Miracle Di Televisi Sebagai Alternatif
Pembelajaran Di SMK Nurul Ihsan Jakarta

Dosen Pengampu : Indah Rahmayanti, M.Pd.

Disusun Oleh :

Livia Karmelia Cahyani 2001045043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.
HAMKA JAKARTA
2023

2
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas rahmat-Nya penulis dapat
menyusun proposal yang berjudul “Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, Dan Perlokusi
Dalam Wacana Iklan Produk Pond’s Age Miracle Di Televisi Sebagai Alternatif
Pembelajaran Di SMK Nurul Ihsan Jakarta”. Penulis bermaksud untuk memenuhi tugas
proposal sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Jakarta. Pada kesempatan kali
ini penulis dengan ketulusan dan kerendahan hati ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Prima Gusti Yanti, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.
2. Indah Rahmayanti, M.Pd., sebagai dosen mata kuliah Metodologi Penelitian, yang
telah banyak memberikan semangat, masukan, dan kontribusi dalam proses
penulisan Proposal Seminar Skripsi ini.
3. Serta kepada orang tua yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada
penulis.
Dalam penulisan proposal ini, penulis merasa masih banyak kekurangan karena
keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat
diharapkan. Dengan adanya proposal ini penulis berharap dapat berguna serta menjadi
referensi bagi pembaca.

Jakarta, 29 Juli 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I..................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..............................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................................8
KAJIAN TEORI.................................................................................................................................8
2.1 Penelitian Relevan....................................................................................................................8
2.2 Tindak Tutur.............................................................................................................................8
2.3 Wacana.....................................................................................................................................9
2.4 Iklan..........................................................................................................................................9
2.5 Pembelajaran..........................................................................................................................10
BAB III.............................................................................................................................................11
METODE PENELITIAN.................................................................................................................11
3.1 Alur Penelitian........................................................................................................................11
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................................11
3.3 Data dan Sumber Data............................................................................................................11
3.4 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................................11
3.5 Teknik Analisis Data..............................................................................................................11
3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………...13

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman modern ini, iklan produk kecantikan mempunyai peran yang
signifikan dalam dunia pemasaran. Iklan produk kecantikan bukan hanya berfungsi
untuk mempromosikan produk, tetapi juga berperan dalam membentuk persepsi dan
citra merek di mata konsumen. Iklan yang digunakan untuk memasarkan suatu produk
atau jasa juga harus memperhatikan makna serta fungsi dalam bahasa yang digunakan
(Ananda, 2015).

Adapun salah satu merek produk kecantikan yang cukup populer adalah Pond’s
Age Miracle. Pond’s Age Miracle ini merupakan bagian dari brand Pond’s yang
menawarkan produk kecantikan dalam bentuk serum dan krim pelembab anti aging.
Dengan penyebutan merek produk dan menggunakan retorika bahasa yang bagus, dapat
mempengaruhi sebagian besar penonton media sosial terpengaruh atas produk yang
ditawarkan (Anjani, 2016).

Sebagai merek lokal yang telah dikenal luas di Indonesia, iklan-iklan Pond’s di
televisi menawarkan potensi yang menarik hal ini sesuai dengan bahasa yang terdapat
pada iklan juga harus simpel dan mudah dipahamai (Lahiking & Yuliyanto, 2021). Iklan
Pond’s Age Miracle di televisi sering kali menampilkan pesan- pesan yang ingin
menggambarkan keindahan, kepercayaan diri, dan kepuasan pengguna produk Pond’s
Age Miracle. Adanya bahasa iklan yang persuasif dan mampu menarik konsumen
terhadap produk yang dipasarkan tidak luput dari peran tindak tutur yang digunakan
oleh produsen.

Tindak tutur dalam iklan Pond’s Age Miracle melibatkan analisis terhadap
bahasa yang digunakan dalam pesan iklan tersebut, baik dalam bentuk kata-kata yang
diucapkan oleh narator maupun dalam bentuk tulisan yang ditampilkan di layar.
Kegunaan dari tindak tutur adalah menjaga tindakan yang sopan santun dan terhormat
dari penutur maupun mitra tutur dalam berkomunikasi (Achsani, 2019). Tindak tutur
5
sendiri terbagi menjadi 3 jenis yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tindak
tutur perlokusi (Rahma, 2018).
Tindak tutur lokusi mencakup pemilihan kata-kata, penggunaan istilah
kecantikan, deskripsi produk, dan penggunaan gaya bahasa yang ditampilkan dalam
iklan Pond’s Age Miracle seperti “Tampak Lebih Muda”. Ilokusi dalam iklan Pond’s
mengarah pada pemahaman terhadap maksud atau tujuan yang ingin dicapai oleh
iklan seperti “Membuat Kulit Kenyal”. Apakah iklan bertujuan untuk
menginformasikan keunggulan produk Pond’s Age Miracle, meyakinkan konsumen
untuk membeli produk tersebut, atau menginspirasi mereka untuk merasa lebih percaya
diri dan cantik.
Sementara itu, perlokusi dalam iklan Pond’s Age Miracle menitik beratkan pada
dampak atau respon yang diharapkan dari penonton sebagai hasil dari pesan iklan. Oleh
karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa periklanan mempunyai peranan yang besar
dalam memperkenalkan suatu produk atau jasa bahkan mampu meningkatkan omset dan
memperkuat daya jualnya (Warpindyastuti & Sulistyawati, 2018).

Selain itu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi pada wacana iklan produk
Pond’s Age Miracle di televisi sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia di SMK
khususnya di kelas XII terkait dengan materi iklan dalam rancangan pembelajaran KD
3.45 dan 4.45 yang terdapat dalam kurikulum 2013. Pembelajaran iklan mencakup
memahami struktur iklan; membandingkan teks iklan; menganalisis teks iklan;
mengevaluasi teks iklan; menginterpretasi makna teks iklan; memproduksi teks iklan;
menyunting teks iklan; mengabstraksi teks iklan, dan mengonversi teks iklan. Oleh
karena itu, materi memahami struktur iklan perlu dikembangkan cara pembelajarannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik meneliti


tentang analisis tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam wacana iklan produk
Pond’s Age Miracle di televisi sebagai alternatif pembelajaran di SMK Nurul Ihsan
Jakarta. Hal ini dikarenakan untuk memahami lebih dalam makna yang ingin
disampaikan dari produk kecantikan Pond’s Age Miracle.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi ?
b. Bagaimana bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam wacana
iklan produk Pond’s Age Miracle di televisi sebagai alternatif pembelajaran
di SMK Nurul Ihsan?

6
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui pengertian dari tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi.
b. Mendeskripsikan bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam
wacana iklan produk Pond’s Age Miracle di televisi sebagai alternatif
pembelajaran di SMK Nurul Ihsan Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi untuk berbagai
pihak dalam mengembangkan bidang penelitian pragmatik khususnya ragam
tindak tutur.

2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :


a. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peneliti tentang
kajian pragmatik khususnya ragam tindak tutur.
b.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan atau
pengetahuan pembaca tentang kajian pragmatik khususnya ragam tindak
tutur.
c. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi terhadap pembaca
tentang tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam wacana iklan produk
Pond’s Age Miracle di televisi sebagai alternatif pembelajaran di SMK
Nurul Ihsan Jakarta.

7
BAB II

KAJIAN TEORI
2.1 Penelitian Relevan

Penelitian Anjani (2016) yang mengkaji tentang tindak tutur dalam wacana iklan.
Tujuan penelitian tersebut yaitu untuk mengetahui bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi &
perlokusi dalam iklan berbahasa Indonesia di televisi dan untuk mengetahui makna
tersirat dan tersurat wacana iklan berbahasa Indonesia di televisi. Dalam analisis ini
ditemukan tindak tutur ilokusi asertif, dan deskriptif. Tindak tutur ilokusi direktif dalam
iklan ini cenderung lebih tegas dan menonjol dalam menunjukkan maksud dan
tujuannya.

Penelitian Tindak Tutur Ilokusi pada Interaksi Jual Beli di Pasar Induk Kramat
Jati yang dilakukan oleh Megawati (2016). Dari penelitian tersebut ditemukan empat
wujud tindak tutur ilokusi, yakni tindak tutur ilokusi jenis asertif, ekspresif, komisif, dan
direktif.

Penelitian jurnal yang ditulis oleh Muhammad Rohmadi tahun 2014 yang “Kajian
Pragmatik Percakapan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Jurnal
ini memiliki keterkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, dapat diketahui bahwa penelitian


“Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi Dalam Wacana Iklan Pond’s Age
Miracle Sebagai Alternatif Pembelajaran Di SMK Nurul Ihsan” belum pernah dikaji dan
dijadikan objek penelitian. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
khususnya pada tindak tutur.
2.2 Tindak Tutur

Tindak tutur merupakan suatu alat dalam berkomunikasi yang termasuk dalam
kajian pragmatik karena membahas mengenai makna yang terkandung dalam tuturan
tersebut (Kartika, 2017).

Tindak tutur adalah seluruh tindakan untuk mengekspresikan seluruh pikiran dan
perasaan yang dilakukan oleh seseorang dengan bentuk realisasi berbicara (Apriastuti,
2017). Tindak tutur adalah tuturan yang terdapat suatu tindakan, ujaran, penutur
memiliki sesuatu yang ingin didapat atau dihasilkan dari mitra tutur (Qomariyah, 2017).
Tindak tutur terbagi menjadi tiga yaitu: lokusi, ilokusi, dan perlokusi.
8
Tindak lokusi adalah tindak tutur yang relatif paling mudah untuk diidentifikasi
karena cenderung dapat dilakukan tanpa menyertakan konteks tuturan yang tercakup
dalam situasi tutur (Nadar, 2009). Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur yang
menyatakan sesuatu dalam arti “berkata” atau tindak tutur dalam bentuk kalimat yang
bermakna dan dapat dipaham (Tuti Hidayah, Rochmat Tri Sudrajat, 2020).

Tindak ilokusi adalah apa yang ingin dicapai oleh penuturnya pada waktu
menuturkan sesuatu dan dapat merupakan tindakan menyatakan, berjanji, minta maaf,
mengancam, meramalkan, memerintah, meminta dan lain sebagainya (Tuti Hidayah,
Rochmat Tri Sudrajat, 2020). Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang memiliki
tujuan dan manfaat tertentu, tindak tutur lokusi adalah tindak tutur yang sesuai dengan
makna yang terucap (Yuliana, 2013).

Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang berkenaan dengan adanya ucapan
orang lain sehubungan dengan sikap dan perilaku non linguistik dari orang lain itu.
Tindak perlokusi merupakan akibat dari tuturan yang memiliki fungsi. Sebuah tuturan
yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh atau efek bagi
yang mendengarkannya (Yule, 2006).
2.3 Wacana

Istilah wacana dalam Kamus Besar Indonesia Kontemporer (KBIK) terdapat tiga
hal. Pertama, percakapan, ucapan dan tutur. Kedua, keseluruhan tutur atau cakapan yang
merupakan suatu kesatuan. Ketiga, ada daya tarik yang sangat besar dalam struktur
wacana dengan perhatian khusus terhadap sesuatu yang dapat membuat konteks
tersusun dengan baik. Wacana menurut Kridalaksana (1993) dalam konteks bahasa,
wacana merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana adalah
penggunaan bahasa bukan saja laras bahasa, tetapi lebih luas lagi jaungkaunnya sampai
pada bentukbentuk interpretasi dan interaksi (Sinar, 2004).

Dalam perspektif struktural ini, berfokus pada topik misalnya hubungan eksplisit antar
kalimat dalam teks yang menciptakan suatu kohesi, atau unsur-unsur susunan tekstual
yang bersifat menceritakan, misalnya karena perbedaan pernyataan pendapat dengan
tipe- tipe tes lainnya. Akan tetapi dalam studi tentang wacana, perspektif pragmatik
lebih dikhususkan. Secara khusus studi ini cenderung berfokus pada aspek-aspek
tentang apa yang tidak dikatakan atau tidak dituliskan dalam wacana yang sedang
dianalisis.

9
2.4 Iklan

10
Iklan merupakan suatu kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat
yang disampaikan secara lisan maupun tulisan agar konsumen lebih tertarik dengan jasa
atau barang yang ditawarkan, Iklan dapat merupakan cara yang berbiaya efektif guna
menyebarkan pesan, entah untuk membangun preferensi merek atau untuk mendidik
orang (Ngatno, 2017).

Iklan merupakan suatu kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat


yang disampaikan secara lisan maupun tulisan agar konsumen lebih tertarik dengan jasa
atau barang yang ditawarkan. Pada dasarnya, iklan membujuk penonton dengan
berbagai janji yang beragam dan mendorong munculnya hasrat untuk membeli.
2.5 Pembelajaran

Pendidikan selalu identik dengan proses belajar. Beberapa definisi tentang belajar
telah dikemukakan oleh ahlinya. Belajar merupakan suatu proses memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan
bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan
lingkungannya (Sugihartono. Dkk, 2007). Pengertian yang selanjutnya mengenai belajar
yaitu belajar adalah seperangkat proses kognitif yang merubah sifat stimulasi
lingkungan , melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru (Setiawan, 2019).
Dari berbagai pengertian mengenai pembelajaran tersebut dapat dilihat bahwa
pembelajaran merupakan proses atau usaha yang dilakukan secara terencana dan telah
dibuat tujuannya terlebih dahulu.

Pada penelitian ini memfokuskan pembelajaran yang terjadi di Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.

11
BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian


kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata
lisan atau tertulis dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian menggunakan pendekatan
ini karena harus menjelaskan atau mendeskripsikan suatu tuturan yang akan dianalisis.
Penelitian yang dilakukan yaitu untuk mendeskripsikan penggunaan tindak tutur
dalam iklan produk kecantikan di televisi. Hasil data yang didapat dari penelitian tersebut
merupakan data deskripsi berupa bentuk ilokusi dalam iklan produk kecantikan di televisi.
3.1 Alur Penelitian

Metodologi Penelitian bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada secara


terstruktur yaitu:
1. Survei Pendahuluan
2. Studi Pustaka
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Pengumpulan Data
6. Pengolahan Data
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu di Sekolah Menengah
Kejuruan Nurul Ihsan Jakarta

b. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian akan dilakukan pada bulan November tahun 2023

3.3 Data dan Sumber Data


Data penelitian ini berupa data lisan yaitu berupa tuturan bintang iklan ataupun
narator dalam percakapan yang terkait pada konteks iklan produk Pond’s Age Miracle di
televisi. Tuturan BI atau Nr pada iklan produk kecantikan yang dipilih untuk dijadikan
data kemudian dianalisis.

12
Sumber data dalam penelitian ini adalah iklan produk kecantikan yang
ditayangkan di televisi dan youtube. Produk yang dipilih adalah beberapa produk
kecantikan yang ditayangkan di media televisi pada tahun 2017-2023.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam
dan catat. Teknik penelitian ini dilakukan dengan mendengarkan secara baik pada
iklan produk kecantikan Pond’s Age Miracle, emudian menyimak sumber data yang
ada, dan yang terakhir mencatat data yang diperoleh dari sumber data yang telah
diperoleh (Sugiyono, 2018). Penggunaan teknik simak dan catat akan memudahkan
peneliti dalam mengkaji sumber data yang diperoleh.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan ialah teori milik Miles dan Huberman
dengan model analisis interaktif (Interactive Model of analysis) (Sugiyono, 2018).
Tahap analisis Pertama, yaitu mengumpulkan data berupa iklan produk kecantikan
Pond’s Age Miracle di televisi. Kedua, mencatat secara detail dan akurat hal yang
ditemukan dalam tindak tutur pada iklan produk kecantikan Pond’s Age Miracle.
Ketiga, memaparkan data yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam memahami
data. Keempat, yaitu penarikan simpulan dari data yang sudah diperoleh sebelumnya

3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan


benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh.
Dalam tahap triangulasi terdapat pengujian kredibilitas yaitu pengecekan data dengan
berbagai cara dan dari berbagai sumber serta berbagai waktu. Dalam pemeriksaan
keabsahan data, selain digunakan untuk menyanggah yang dituduhkan pada hasil
penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan unsur yang tidak
dapat dipisahkan dari penelitian kualitatif (Moeloeng, 2010).

13
DAFTAR PUSTAKA

Achsani, F. (2019). Tindak Tutur Direktif Dan Implikatur Konvensional Dalam Wacana Meme
Dilan. Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(2), 1–10.
https://doi.org/10.22236/imajeri.v1i2.5061

Ananda, N. A. (2015). Bentuk dan Fungsi Tindak Tutur Slogan Varian Iklan Pond’s di Televisi
Swasta. JJPBS Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Pendidikan Dan Sastra Indonesia,
3, NO. 1(1), 1--12.

Anjani, Y. (2016). Tindak Tutur Dalam Wacana Iklan Berbahasa Indonesia Di Televisi: Sebuah
Kajian Pragmatik. Surakarta, 1–12.

Apriastuti, N. N. A. A. A. (2017). Bentuk, Fungsi dan Jenis Tindak Tutur dalam Komunikasi
Siswa di Kelas IX Unggulan SMP PGRI 3 Denpasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan
Pembelajaran, 1(1), 38–47.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta

Kartika, D. (2017). Strategi Dan Penggunaan Modifikasi Dalam Kesantunan Tindak Tutur
Memohon Oleh Mahasiswa Jepang Pada Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (Bipa).
Indonesian Language Education and Literature, 2(2), 136.
https://doi.org/10.24235/ileal.v2i2.1418

Moeloeng. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosda Karya

Nadar. (2009). Pragmatik & Penelitian Pragmatik. In Book (Vol. 53, Issue 9).

Patilima, Hamid. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Qomariyah, L. (2017). Tindak Tutur Direktif Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Arabi :
Journal of Arabic Studies, 2(1), 1. https://doi.org/10.24865/ajas.v2i1.32

Rahma, A. N. (2018). Analisis Tindak Tutur Ilokusi Dalam Dialog Film Animasi Meraih Mimpi.
Skriptorium, 2(2), 13–24. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/skriptorium184a7bf7d4full.pdf

Sudaryanto, Sumarwati, & S. (2014). Nilai Pendidikan Karakter Kerja Keras Dalam Novel 2
Karya Donny Dhirgantoro. Jurnal Pendidikan Bahasa, 6(2), 156–168.
https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/bahasa/article/view/619

Tuti Hidayah, Rochmat Tri Sudrajat, dan D. F. (2020). Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi,
Dan Perlokusi pada film “Papa Maafin Ris". Pendidikan Bahasa Dan Satra Indonesia, 3
14
Nomor 1, 71–80.

Warpindyastuti, L. D., & Sulistyawati, M. E. S. (2018). Pemanfaatan Teknologi Internet


Menggunakan Media Sosial sebagai Sarana Penyebaran Informasi dan Promosi pada MIN 18
Jakarta. Widya Cipta, 2(1), 91–95.

Yule, G. (2006). Pragmatics By George Yule.Pdf (p. 171).

15

Anda mungkin juga menyukai