Anda di halaman 1dari 21

KOMUNIKASI PEMASARAN

ANALISIS KEBERHASILAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PADA


KEBUN BINATANG

(Studi Kasus Pada Taman Safari Bogor dan Kasang Kulim)

Dosen Pengampu:

Dr. Alvi Purwanti Alwie,SE.,MM


Sri Wahyuni,S.IP.,MBA

Di Susun Oleh:
IBNU SYAHPUTRA 1802110178

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGATAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan tugas Ujian Akhir Semester dari mata kuliah Komunikasi
Pemasaran dengan judul:

“ANALISIS KEBERHASILAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN


PADA KEBUN BINATANG (Studi Kasus Pada Taman Safari Bogor dan Kasang
Kulim)”.

Penulis tentu menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk tugas ini, supaya tugas ini
nantinya dapat menjadi tugas yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada tugas ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Pengampu Mata kuliah komunikasi pemasaran yakni Ibu Dr.Alvi Purwanti
Alwie,SE.,MM dan Ibu Sri Wahyuni,S.IP.,MBA yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya dalam menyelesaikan tugas ini.

Demikian, semoga tugas ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 25 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 3
2.1 Komunikasi Pemasaran (Marekting Communication) ........................................ 3
2.2 Integrated Marketing Communication (IMC) ...................................................... 3
2.3 Integrated Marketing Communication Model ..................................................... 4
2.4 Komunikasi Pariwisata............................................................................................ 5
BAB III ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
A. Taman Safari Bogor .................................................................................................. 6
B. Komunikasi Pemasaran Terpadu yang di lakukan Taman Safari Bogor ........... 9
C. Kasang Kulim .......................................................................................................... 11
D. Perbandingan strategi komunikasi yang di lakukan Taman Safari Bogor
dengan Kasang Kulim ................................................................................................. 11
E. Rekomendasi Strategi komunikasi efektif untuk Kasang Kulim ....................... 12
BAB IV .............................................................................................................................. 16
PENUTUP ......................................................................................................................... 16
Kesimpulan ................................................................................................................... 16
Saran ............................................................................................................................. 16
Lampiran ...................................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi pemasaran pada dasarnya merupakan aktivitas pemasaran yang


berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran
meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi
informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen
(komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian
ulang (komunikasi mengingatkan kembali).

Menurut Kotler dan Keller (2006 : 204) komunikasi pemasaran adalah sarana
yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen-langsung atau tidak langsung-tentang produk dan merek
yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu, komunikasi pemasaran menggambarkan
“suara” merek dan merupakan sarana yang dapat digunakannya untuk membangun
dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.

sesuai dengan sasaran tentu hasil akhirnya tidak akan sesuai dengan yang
diharapkan. Menurut Hermawan (2012 : 33) hubungan strategi dan komunikasi
pemasaran menjadi penting karena pada hakikatnya hubungan ini merupakan
langkah-langkah kreatif yang berkesinambungan yang diupayakan guna mencapai
target pemasaran terbaik dalam rangka mewujudkan kepuasan sasaran secara
maksimal. Begitu pula dengan implementasi strategi komunikasi pemasaran dalam
sektor pariwisata.

Masing – masing daerah wisata tentunya memiliki daya tarik tersendiri untuk
dikunjungi oleh para wisatawan. Masalah daya tarik tujuan wisata memang
tergantung kepada selera wisatawan itu sendiri, sehingga pengelola atau masyarakat
setempat secara tidak langsung harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan selera
pengunjung agar kepariwisataan daerahnya dapat diterima dan dinikmati dengan baik
oleh wisatawan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana Strategi Komunikasi yang dilakukan oleh Taman Safari Bogor?


2. Bagaimana Strategi Komunikasi yang dilakukan oleh Kasang Kulim?
3. Bagaimana perbandingan antara Taman Safari Bogor dengan Kasang Kulim?
4. Bagaimana Strategi Komunikasi yang efektif untuk mempromosikan suatu Wisata?

1.3 Tujuan

Berdasarkan beberapa keterangan yang telah dituliskan diatas, maka penelitian ini
bertujuan :

1. Untuk menginformasikan komunikasi yang dilakukan terkait promosis wisata


2. Membandingkan strategi komunikasi yang dilakukan oleh (Taman Safari, Bogor)
dengan wisata tempat tinggal (Kasang Kulim, Kampar)
3. Membuat strategi komunikasi yang efektif untuk mempromosikan wisata tempat
tinggal (Kasang Kulim, Kampar).

1.4 Manfaat

Selain sebagai salah satu tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Komunikasi Pemasaran,
Hasil yang diperoleh melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :

1. Dapat menambah wawasan bagi penulis dan pembaca


2. Menambah pengetahuan mengenai strategi komunikasi dan upaya pengembangan
terkait promosi wisata yang ada ditempat tinggal.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Pemasaran (Marekting Communication)


Marketing Communication mengacu pada semua aktivitas riset, strategi, atau
taktik yang mendukung penjualan produk atau jasa. Rowe (2003: 210) mengutip dari
beberapa referensi menjelaskan bahwa salah satu pendekatan pemasaran kepada
konsumen hitam didasarkan pada gagasan bahwa komunikasi yang paling efektif bila
elemen mereka (Saluran atau media yang digunakan untuk mengirimkan informasi, isi
pesan, ikon dan simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan, nilai-nilai yang
digambarkan dalam pesan) mengacu pada budaya target market.

Berdasarkan pernyataan di atas, Komunikasi pemasaran adalah aktivitas


pemasaran yang tujuan utamanya untuk menyebarkan informasi (komunikasi
informatif), untuk menarik konsumen sehingga melakukan pembelian (komunikasi
persuasif), dan untuk mengingatkan khalayak agar mengulang pembelian atau
menjadi konsumen tetap.

2.2 Integrated Marketing Communication (IMC)


Komunikasi yang terintegrasi adalah sebuah jalan pintas yang mengacu pada
komunikasi pemasaran terintegrasi. Orang-orang pemasaran menggunakan beragam
taktik seperti memasang iklan, PR, dukungan, dan konsumen yang senang dikunjungi.
Menurut four As (The American Association of Advertising Agency), IMC adalah
konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah
dariperencanaan komprehensif yang mengkaji fungsi strategis masing-masing bentuk
komunikasi seperti iklan, respond langsung, promosi penjualan, dan hubungan
masyarakat (humas), serta memadukannya untuk meraih kejelasan pesan, konsistensi,
dan dampak komunikasi maksimal melalui keterintegrasian pesan.

Pendekatan IMC membantu perusahaan mengidentifikasi metode yang paling


tepat dan efektif dalam berkomunikasi dan membangun hubungan dengan konsumen
mereka, begitu pula para pemegang kepentingan lain seperti pegawai, pemasok,
investor, kelompok kepentingan dan publik pada umumnya. Beberapa faktor
perubahan signifikan dalam pemasaran dan lingkungan komunikasi yang
berkontribusi terhadap perkembangan IMC menurut Richard J. Semenik seperti
dikutip Hermawan (2012: 52-53) adalah:

a. Fragmentasi media.
b. Semakin baiknya penilaian khalayak menyangkut teknologi database.
c. Pemberdayaan konsumen.
d. Meningkatnya ragam pesan iklan.
e. Tuntutan akan tanggung jawab yang lebih besar.

3
2.3 Integrated Marketing Communication Model
Model komunikasi pemasaran terintegrasi mencoba untuk mengintegrasikan
semua unsur bauran promosi yang ada dengan asumsi bahwa tidak ada satu unsur pun
yang terpisah dalam mencapai tujuan pemasaran yang efektif (Hermawan, 2012: 54).

Bauran komunikasi pemasaran dapat dijabarkan menjadi beberapa unsur yang


terkait erat dengan upaya untuk menciptakan ekuitas merek (brand equity).
Komunikasi pemasaran yang baik dalam pelaksanaannya akan berdampak pada
persepsi yang positif (kepercayaan) terhadap brand. Integrated Marketing
Communication (IMC) adalah sebuah konsep dimana suatu perusahaan
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai saluran komunikasi untuk
mengirim pesan yang jelas, konsisten, dan meyakinkan berkenaan dengan perusahaan
dan produknya (Kotler dan Amstrong, 2005).

Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah konsep pemasaran dengan


menerapkan 8 (delapan) elemen-elemen pemasaran secara bersama, yaitu:

1) Advertising (iklan). Semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan
promosi ide, koran dan majalah, media penyiaran, media jaringan, media elektronik
dan media permanen.

2) Sales promotion(Promosi penjualan). Berbagai insentif jangka pendek untuk


mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa termasuk promosi konsumen,
promosi perdagangan, dan promosi tenaga penjualan.

3) Event and experiences ( Acara dan pengalaman). Kegiatan dan program yang
disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau merek
khusus.

4) Public relations and publicity (hubungan masyarakat dan publisitas). Berbagai


program yang digerakkan secara internal kepada karyawan dari perusahaan atau
konsumen luar, perusahaan lain, pemerintahan, dan produk komunikasi individu

5) Direct marketing (Pemasaran langsung). Penggunaan surat, telepon, faximile, atau


internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau
dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.

6) Interactive marketing (Pemasaran interaktif). Kegiatan dan program online yang


dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak
langsung meningkatkan kesadaran konsumen.

7) Word of mouth marketing( Pemasaran dari mulut ke mulut). Komunikasi lisan,


tertulis, dan elektronik antara masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau
pengalaman pembeli atau menggunakan produk atau jasa.

8) Penjualan personal. Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif
untuk tujuant melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesan.

4
2.4 Komunikasi Pariwisata
Komunikasi sangat diperlukan dalam penyampaian promosi
kepariwisataan.Komunikasi pariwisata berkembang dengan menyatunya beberapa
disiplin ilmu di dalam satu kajian tentang komunikasi dan pariwisata.Kajian
komunikasi pariwisata memiliki kedekatan biologis dengan kajian-kajian komunikasi
dan pariwisata yang melahirkan. Komunikasi menyumbangkan teori-teori komunikasi
persuasif, teori komunikasi massa, teori komunikasi interpersonal dan kelompok.
Sementara pariwisata menyumbangkan field kajian pemasaran pariwisata, destinasi
pariwisata, aksesibilitas ke destinasi dan SDM serta kelembagaan kepariwisataan
(bungin, 2015 : 92).

Menurut Soekadijo, pariwisata secara singkat dapat dirumuskan sebagai


kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Pariwisata
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama
menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. (Yuliani, 2013 : 453).

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Taman Safari Bogor

Taman Safari Indonesia dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan kina yang
sudah tidak produktif lagi seluas 50 hektare. Taman ini ditetapkan sebagai Objek
Wisata Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi
pada masa itu dan diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia
oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada masa itu, pada tanggal 16 Maret 1990.

Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga berwawasan lingkungan yang
berorientasi pada habitat satwa di alam bebas. Taman Safari Indonesia terletak di
Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih
dikenal dengan kawasan Puncak.

Sarana Atribut yang di lakukan Taman Safari dalam meningkatkan efektifitas


Strategi Komunikasi Pemasaran

1. Fasilitas Restoran (Restaurant Facility)

Kawasan Taman Safari merupakan salah Kawasan wisata di Kota Bogor yang di
dalamnya memiliki beragam wisata yang menarik, fasilitas, dan hotel yang dapat
mengakomodir para pengunjung.

Fasilitas Restoran (Restaurant Facility) Menurut (Chiappa, 2012), Atribut fasiltas


restoran menekankan pada cita rasa kuliner yang diterima oleh pengunjung dengan
variasi menu, harga, dan kualitas. Kawasan Taman Safari memiliki beberapa restoran
diantaranya Restoran Panda Restoran Rainforest, Rimba Foodcourt yang dapat
mengakomodir peserta incentive.

Pada variasi menu, kawasan Taman Safari memiliki koki dalam membuat dan
mengelola sendiri untuk semua penyajian makanan. Mereka tidak bekerjasama dengan
restoran di luar kawasan Taman Safari. Pilihan makanan pun beragam, yang

6
ditawarkan mulai dari makanan nusantara, bento, maupun makanan chinese. Karena
makanan yang dikelola sendiri oleh Taman Safari, sehingga tidak ada pesaing dari
luar. Harga makanan pada setiap restorannya masih terjangkau dan bisa disesuaikan
dengan request penyelenggara yang diinginkan.

2. Membangun Citra Destinasi (Destination Image)

Menurut (Chiappa, 2012), Citra Destinasi merupakan informasi terkait


reputasi destinasi serta usaha pemasaran destinasi yang dilakukan. Kawasan taman
safari sudah berdiri dari tahun 1977 dan menjadi icon kebun binatang terbesar di
Indonesia, Taman Safari selalu menjadi pusat perhatian bagi masyarakat umum.
Kawasan Taman Safari bisa menjadi destinasi utama untuk para pengunjung baik
sekolah, perusahaan dan pemerintah, Kawasan ini merupakan kawasan terdekat dari
jakarta serta memiliki value yang menarik yaitu binatang dan alamnya. Menurut Para
Organizer, tren saat ini semua event memiliki tema atau tagline. Apabila memiliki
tema yang mengarah ke nature atau wildlife pilihan yang cocok adalah Taman Safari.
Selain itu, Kawasan Taman Safari pun bekerjasama dengan beberapa asosiasi nasional
maupun internasional seperti PKBSI, dan ZSEAS. Dengan adanya kerjasama asosiasi
baik nasional maupun internasional diharapkan terciptanya reputasi yang baik bagi
Taman Safari.

3. Pembaruan Destinasi (Destination Novelty)

Menurut (Chiappa, 2012), menekankan pada destinasi yang dikenal memiliki


hal baru dan tidak ada ditempat lain. Hal yang terpenting untuk merencanakan
perjalanan insentif adalah “what’s new, what’s upcoming, what’s exciting”.
Keunggulan kawasan Taman Safari yang tidak ada ditempat lain adalah alam dan
satwa. Seirah EO mengatakan bahwa yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Taman
Safari adalah Istana Panda. Pacto DMC pun berpendapat bahwa untuk mencipatkan
sesuatu yang baru kawasan Taman Safari juga bisa mengemas paket menjadi menjadi
paket all in one dimulai dari welcoming oleh musik khas jawa barat, lalu welcoming
disambut oleh para gajah dst, serta beberapa venue yang bisa dijadikan untuk area
team building maupun gala dinner atau meeting. Sehingga ketika melakukan kegiatan
incentive, membuat para pengunjung atau peserta incentive selalu mendapat suasana
baru.

4. Keselamatan dan Keamanan (Safety & Security)

Menurut (Chiappa, 2012), menekankan pada keamanan dan keselamatan


wisatawan atau klien yang berada di destinasi tersebut melalui adanya pihak
kepolisian sekitar, spot atau titik yang dijaga oleh pihak keamanan serta dekat dengan
rumah sakit atau klinik maupun fasilitas yang menunjang untuk keselamatan seperti
mobil ambulans dan petugas kesehatan di destinasi. Mereka memiliki CCTV disetiap
titik nya dari pintu loket sampai kawasan parkir. Kawasan TSI Bogor mempunyai
simulasi dan training untuk para karyawan seperti keamanan untuk menghadapi
satwa-satwa liar. Selain itu adanya kepolisian pariwisata dikawasan Taman Safari dan

7
polsek terdekat dari Kawasan taman safari yang memiliki jarak tempuh 10 menit.
Kawasan TSI Bogor juga bekerjasama dengan Rumah Sakit Gunawan dan Kawasan
TSI Bogor memiliki klinik yang dilengkapi dengan dokter dan peralatan obat.
Sehingga, dengan adanya keamanan dan keselamatan di Kawasan TSI Bogor
membuat para pengunjung merasa terlindungi dengan baik.

5. Entertainment and extra meeting opportunities

Menurut (Chiappa, 2012), menekankan pada hiburan dan aktifitas selain


meeting yang dilakukan di destinasi seperti sightseeing, shopping, relaxing, maupun
team building. program selain meeting didalam kegiatan incentive merupakan faktor
yang terpenting apalagi jika melihat pangsa pasar indonesia yang identik melakukan
kegiatan yang sifatnya santai seperti shopping, dan team building.

Kawasan Taman Safari memiliki fasilitas entertainment untuk menunjang


kegiatan incentive menjadi salah satu wadah bagi para organizer untuk mengemas
menjadi paket yang cocok bagi peserta incentive. Tidak hanya itu, ada beberapa
special experience dimana klien atau peserta incentive dapat berinteraksi langsung
dengan satwa yang bisa dikemas menjadi paket incentive yaitu Elephant safari trail,
Lion Feeding Adventure, Feeding Red Panda, Safari trek & outbound, Africa
Adventure, Traditional Massage, dan lain-lain. Para organizer mengatakan Kawasan
Taman Safari sebagai one stop solution yaitu kesatu tempat sudah mendapatkan
semua dimulai dari atraksi, pengalaman, kegiatan meeting, hotel yang menunjang
serta adanya hiburan membuat rangkaian acara yang diberikan oleh organizer menjadi
satu kesatuan dengan program yang dikombinasikan oleh pihak safari

6. Kualitas dan Efisiensi Karyawan

Menurut (Chiappa, 2012), menekankan terhadap sumber daya manusia (SDM)


atau karyawan di suatu destinasi dalam mengawasi wisatawan atau peserta incentive
serta sikap yang dimiliki oleh masing-masing tenaga profesional.

8
Taman Safari Bogor memiliki beberapa departemen yang dapat mengatur
SDM. Salah satu nya adalah Departemen LS (Live of Science), divisi edukasi.
Pemandu wisata dilatih memberikan informasi yang baik kepada para klien atau
peserta incentive, dibekali training k3, dan diberikan edukasi bahasa inggris. Apabila
ada kebutuhan untuk kegiatan event besar, tim mereka pun sigap membantu dalam
mengawasi dan mengontrol saat organizer melakukan loading event.

B. Komunikasi Pemasaran Terpadu yang di lakukan Taman Safari Bogor

1. Media Sosial

Komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan oleh Taman Safari adalah


dengan penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram dan Website oleh para
pengunjung. Hal ini juga memberikan keuntungan bagi Taman Safari karena tanpa
disadari para pengunjung juga ikut dalam mempromosikan destinasi ini.

2. Personal Selling

Personal selling yang dilakukan oleh Taman Safari adalah dengan secara
langsung menemui calon pengunjung untuk mengenalkan Taman Safari dan
mempresentasikannya dengan secara leluasa. Selain itu, para sales dan calon
pengunjung dapat membina hubungan lebih lanjut dan lebih akrab sehingga dari
hubungan akan menghasilkan rasa ingin tahu tentang destinasi wisata Taman Safari.
Hal ini merupakan bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Taman
Safari.

3. Sales Promotion

Salah satu komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Taman Safari
melalui program diskon setiap harinya.Program diskon ini diberikan dalam bentuk
voucher belanja, potongan harga tiket masuk, bahkan mereka memberikan tiket
masuk gratis kepada pengunjung.

9
4. Advertising

Media yang digunakan oleh Taman Safari berupa berita elektronik, spanduk,
baliho, dan brosur. Dimana mereka menampilkan desain yang unik dan menarik
perhatian khalayak ramai. Ini menjadi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan
oleh Taman Safari, sehingga dapat menarik banyak masyarakat untuk mengunjungi
destinasi wisata tersebut.

5. Event

Komunikasi pemasaran terpadu yang selanjutnya digunakan Taman Safari


yaitu dalam bentuk event, yang mana event ini bertujuan untuk menarik perhatian
calon pengunjung untuk berkunjung ke Taman Safari. Sejauh ini event yang sudah
dilakukan Taman Safari untuk menarik perhatian pengunjung yaitu berupa entertain
dan edukasi seperti festival lampion, Event Light Festival, Musik, bazar dan lain
sebagainya.

6. Word of Mouth

Bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan Taman Safari


selanjutnya yaitu promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Promosi ini berawal
dari cerita/pengalaman si pemilik dan para karyawan yang sudah menyaksikan
destinasi wisata itu sendiri dan akhirnya merekomendasikan wisata Taman Safari
tersebut kepada keluarga, tetangga, teman dekat dan begitu seterusnya sehingga tanpa
disadari sudah terjadi proses pemasaran disini yang memungkinkan menarik minat
para penerima pesan untuk berkunjung ke Taman Safari tersebut. Word of Mouth
pada saat sekarang ini menjadi ajang promosi yang sangat efektif, begitu juga bagi
Taman Safari word of mouth sangat menguntungkan bagi mereka dan dapat
meminimalisir biaya promosi yang akan mereka keluarkan.

7. Public Relation
Komunikasi pemasaran terpadu yang terakhir yang digunakan Taman Safari
yaitu public relation. Public relation dalam konsep IMC melakukan pekerjaan yang
sangat luas dan beragam, tidak hanya bertugas membentuk opini publik saja, tetapi
juga me-manage corporate brand dan menjaga reputasinya. IMC yang dapat dilakukan
oleh public relation salah satunya adalah dengan melibatkan costumer ataupun
stakeholders lainnya dalam memperkenalkan wisata mereka dan juga bisa bekerja
sama dengan menjadi sponsor pada event tertentu. Public relation yang dilakukan oleh
Taman Safari dalam melakukan komunikasi pemasaran terpadu adalah kerja sama
yang dilakukan dengan vloger ataupun selebgram dan juga jurnalis dalam
memperkenalkan wisata mereka.

10
C. Kasang Kulim

Kebun Binatang Kasang Kulim adalah kebun binatang satu-satunya yang berada di
Pekanbaru Riau, dan menjadi pusat kunjungan para wisatawan lokal. Kebun binatang
kasang kulim di buka pada tahun 1990 dan di bangun dengan luas 10 hektar dengan
bermacam-macam jenis binatang.

Kebun binatang kasang kulim adalah tempat wisata yang memiliki jumlah
pengunjung yang sangat banyak, apalagi ketika liburan sekolah, kebun binatang ini
selain menjadi pusat hiburan yang ada di pekanbaru, tempat wisata ini juga menjadi
tempat edukasi bagi para pelajar.

Lokasi kebun binatang kasang kulim berada di provinsi riau tepatnya di jalan kubang
raya, desa kubang raya, kecamatan siak hulu. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat
kota pekanbaru.

Komunikasi Pemasaran yang di lakukan oleh Kasang Kulim

1. Spanduk
2. Instagram
3. website
4. Diskon di hari besar

Kelemahan strategi komunikasi pemasaran Kasang Kulim

1. Tidak menambah Spot untuk berfoto


2. Akun media sosialnya tidak bertumbuh
3. Akun media sosial tidak di jadikan sebagai tempat interaksi dengan consumer
4. telah banyak tempat satwa yang tidak layak
5. sedikitnya satwa yang tersisa
6. tidak melakukan inovasi
7. tidak adanya melakukan kolaborasi dengan sponsorship

D. Perbandingan strategi komunikasi yang di lakukan Taman Safari Bogor


dengan Kasang Kulim

Wisata Taman Safari Bogor telah berhasil dalam melakukan strategi


komunikassi Pemasaran. Komunikasi pemasaran terpadu IMC Taman Safari yang
terutama adalah mereka meningkatkan atribut sarana merupakan tahap paling awal
dalam perumusan pemasaran. Segmentasi merupakan proses mengkatagorikan,
mengklasifikasikan, menggolongkan semua potensial produk yang akan dipasarkan,
kemudian membagi pasar menjadi bagian-bagian berdasarkan pembeli dan kebutuhan,

11
karakteristik atau perilakunya, dan lain lain sebagainya. Segmentasi ini sangat penting
dilakukan agar perusahaan lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya.

Lain hal nya dengan Kasang Kulim yang belum maksimal dalam menerapkan
strategi komunikasi guna menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung. Hal ini
dikarenakan kurangnya kerja sama antar pemerintah untuk dapat membuat Kasang
Kulim di kenal lebih oleh masyarakat Riau maupun luar daerah. Daya tarik yang
rendah Kasang Kulim yang masih kurang, Hal ini lah yang menyebabkan mengapa
Kasang Kulim tidak sepopuler wisata alam Taman Safari Bogor.

E. Rekomendasi Strategi komunikasi efektif untuk Kasang Kulim

Kasang Kulim sudah memiliki lokasi yang strategis dan mudah untuk di
kunjungi oleh massyarakat. kemudian dengan banyaknya pepohonan yang rindang
kemudian spot foto yang telah disediakan dan umkm yang menunjang kenyamanan
pengunjung tentu seharunysa dapat menarik perhatian dari masyarakat untuk
berkunjung.
Namun tak hanya sarana dan prasarana yang harus di perhatikan tetapi ada hal
yang lebih penting yaitu bagaimana cara untuk membuat strategi komunikasi efektif
yang dibuat untuk menarik perhatian masyarakat.

Berikut rekomendasi yang saya sarankan untuk kasang kulim:

1. Mengatur strategi pemasaran jangka pendek dan jangka panjang yang


menjangkau seluruh konstituen eksternal kunci dan berkomunikasi secara efektif dan
memperkuat strategi.
2. Memimpin dan mengelola upaya membangun reputasi, pemasaran,
komunikasi di semua platform komunikasi.
3. Mengidentifikasi khalayak sasaran, menentukan pesan kunci dan
mengembangkan dan menerapkan manajemen reputasi
4. Mengarahkan dan bekerja dengan agen iklan dalam mengembangkan dan
melaksanakan kampanye pengembangan merk
5. Mengembangkan, merancang dan mengimplementasikan pemasaran,
periklanan, komunikasi dan rencana penjualan.
6. Desain integrated communication secara online dan strategi media social
untuk mendukung pemasaran.

12
F. Analisis keberhasilan Komunikasi pemasaran Taman Safari Bogor dan
Kasang kulim

Komunikasi pemasaran yang di lakukan oleh Taman Safari Bogor sudah bisa di
bilang berhasil. Karena Taman Safari Bogor mendapat beberapa penghargaan
Internasional dan juga Bukti berhasilnya suatu teknik komunikasi pemasaran adalah
dengan melihat banyak nya jumlah pengunjung dan bertumbuhnya bisnis tersebut dari
tahun ketahun.

Sedangkan Komunikasi pemasaran kasang kulim belum berhasil, karna kasang kulim
kini semakin sepi dan jumlah satwa nya semakin sedikit. Semenjak adanya covid-19
kasang kulim menjadi semakin sepi karna adanya larangan kunjungan ke tempat
wisata. Hal ini juga dapat di lihat dari tertinggalnya bentuk bangunan kasang kulim
dan tidak update nya media social kasang kulim.

Berikut perbandingan Hewan dan Media Sosial Taman Safari dan Kasang kulim

13
Dapat dilihat Hewan di Taman Safari sangat bersahabat dengan manusia, dan kondisinya
sangat sehat.

Begitu juga dengan Media sosialnya yang sangat banyak pengikutnya, serta artis di seluruh
Indonesia sering melakukan liburan ke taman safari.

14
Dapat dilihat Hewan di Kasang Kulim sangat kurus dan tidak terawat, sehingga kita
melihatnya sangat iba.

Begitu juga dengan Media sosialnya yang sangat sedikit pengikutnya,hal ini perlu di lakukan
perbaikan untuk meningkatkan jumlah pengunjung Kasang kulim.

15
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
1. Wisata Taman Safari telah berhasil dalam melakukan strategi komunikassi
Pemasaran yakni Komunikasi pemasran terpadu atau IMC.
2. Kasang Kulim yang belum maksimal dalam menerapkan strategi komunikasi guna
menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung.
3. Strategi komunikasi yang efektif merupakan suatu hal penting untuk di lakukan
dan di implementasikan guna memperkenalkan dan mempromosikan suatu usaha.
Strategi yang dapat di lakukan untuk dapat mempromosikan suatu wisata ialah
dengan menggunakn bauran promosi yang ada seprerti media sosial,personal
selling, sales peromotion, advertising,event,word of mouth dan public relation.

Saran
1. Taman Safari Bogor diharapkan terus menjaga kualitas dan terus berinovasi untuk
menciptakan produk-produk dan ide-ide baru sehingga pelanggan selalu mendapat
hiburan dan ilmu serta wisata yang baru ketika datang ke Taman Safari ini. Hal ini
dapat menghindari perasaan bosan yang dialami pengunjung serta Taman Safari
harus menciptakan inovasi berkelanjutan, salah satunya event yang sebaiknya
terus diadakan untuk mengedukasi masyarakat Bogor.
2. Kasang Kulim agar lebih memaksimalkan stretegi komunikasi pemasaaran yang
efektif guna menarik perhatian pengunjung.
3. Diharapkan Pihak Pengelola destinasi Kasang Kulim lebih menggiatkan promosi
melalui media online sebagai alternatif lain, misalnya seperti melakukan promosi
secara aktif melalui website atau blog ataupun media sosial milik pribadi seperti
instagram, Facebook, dikarenakan menggunakan media online tersebut
membutuhkan biaya yang relatif lebih murah namun efektif sebab dapat
menjangkau masyarakat yang sangat luas.

16
LAMPIRAN
1. T
A
M
A
N

S
A
F
A
R
I

B
O
G
O
R

17
2. KASANG KULIM

18

Anda mungkin juga menyukai