Anda di halaman 1dari 22

Inovasi Metode Pembelajaran

Praktik Laboratorium Pendidikan Kebidanan:


LABOR ROBOTIC PHANTOM

`Dosen Pengampu : Ike R. Husen, dr., M.Kes.

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Nis’atul Khoiroh NPM : 131020180503
Sopiah NPM : 131020180508
Juwita Desri Ayu NPM : 131020180512
Fauzah Cholashotul I’anah NPM : 131020180515
Inggrid Agatha Diru NPM : 131020180520

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Pembelajaran

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KEBIDANAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
Tahun 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya


sehingga tugas makalah yang berjudul “Inovasi Metode Pembelajaran Praktik
Laboratorium Pendidikan Kebidanan: Labor Robotic Phantom” ini dapat selesai
tepat pada waktunya. Terima kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang
membantu dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode
Pembelajaran. Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapatkan
kontribusi dari berbagai pihak dan semua pihak yang ikut membantu, untuk itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Dalam penyusunan tugas ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 4

BAB II KONSEP INOVASI METODE PEMBELAJARAN


A. Konsep Inovasi Metode Pembelajaran Praktikum Labor Robotic
Phantom............................................................................................... 5
B. Tujuan Pembuatan Labor Robotic Phantom......................................... 14
C. Kelebihan dan Kekurangan Labor Robotic Phantom........................... 14
D. Penerapan Labor Robotic Phantom dalam Pembelajaran Praktikum... 15

BAB III PENUTUP


A. Simpulan............................................................................................... 18
B. Saran..................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Joyce & Weil (1980)
menyatakan bahwa “Metoda pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan
untuk merealisasikan strategi pembelajaran dengan menggunakan seoptimal
mungkin sumber-sumber daya pembelajaran termasuk media pembelajaran (a
way in achieving something)”. Adapun bentuk pembelajaran yaitu aktivitas
pembelajaran dapat berupa kuliah, responsi dan tutorial, seminar, dan
praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian,
perancangan, atau pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat (SN-
Dikti, pasal 14). Sedangkan pengalaman belajar (learning experience)
merupakan aktivitas belajar yang mentransformasi materi pembelajaran
menjadi pengetahuan bermakna yang dapat digunakan untuk melakukan hal-
hal baru (Ornstein & Hunkins, 2004:216) dan memberikan kemaslahatan.1
Pendidikan adalah senjata paling kuat untuk mengubah suatu bangsa.
Strategi nasional Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam era
Revolusi Industri 4.0 yang difokuskan pada pengembangan teknologi baru
yang canggih untuk memimpin gerakan nasional dalam mentransformasi
Indonesia dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI) Robots Education
secara menyeluruh sebagai solusi pendidikan holistik. Melalui pendekatan
pendidikan yang revolusioner dalam mempersiapkan generasi yang lebih
cerdas di masa depan sebagai dasar dari strategi ini sebagai media untuk
menanamkan keterampilan penting, dan yang lebih penting pola pikir yang
sebagian besar akan dibentuk oleh transformasi teknologi yang menyediakan
pendekatan pembangunan struktur yang dikembangkan berdasarkan
pengajaran pembelajaran A2I (Acquire, Apply & Innovate) yang ditawarkan
secara lengkap. Kurikulum berbasis Problem dan Skenario memungkinkan
peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan aplikasi yang kuat serta

1
keterampilan analitis dan pemecahan masalah. Mereka juga akan membangun
koneksi yang kuat tentang bagaimana teknologi dapat memberdayakan setiap
aspek kehidupan kita.2
Pendidikan robotika sangatlah penting dalam menunjang pendidikan
abad 21 yang membutuhkan keterampilan yang terus diasah sejak dini.
Menurut Trilling dan Fadel (2019; 48) menjelaskan bahwa keterampilan abad
21 adalah keterampilan belajar dan berinovasi. Kemampuan ini berkenaan
dengan kemampuan berfikir kreatif, kemampuan memecahkan masalah,
kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi dan kemampuan untuk berinovasi.
Menurut Grifiin dkk (2012) menjelaskan ada 4 kategori keterampilan yang
diperlukan pada abad 21 yaitu : Ways of thinking (Cara Berfikir) yaitu
kreativitas, berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan
belajar; Ways of working (Cara kerja dan Komunikasi) yaitu kolaborasi dan
komunikasi; Tools for working (Alat untuk bekerja) yaitu teknologi informasi
dan Komunikasi; Skills for living in the world (Kemampuan hidup bersama
dan mampu menyesuaikan dalam kehidupan global) yaitu tanggung jawab dan
sosial budaya. Robotika merupakan alat belajar dan penunjang berfikir kreatif
serta inovatif yang mengajarkan kolaborasi dari sistem perakitan hingga
pemrograman bahkan tanggung jawab untuk menuntaskan masalah yang ada.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar robotika, maka diperlukan media
untuk belajar robotik yaitu dengan menggunakan robot edukasi yang
diciptakan agar biaya yang digunakan untuk belajar maupun riset menjadi jauh
lebih murah dan terjangkau serta pengembangan sistem atau riset akan
teknologi tidak perlu memulai dari nol di masa yang akan datang.3
Efisiensi dan ketepatan menjadi keharusan dalam industri saat ini.
Rekayasa industri berbasis otomasi memerlukan perhitungan, dan pengalaman
yang harus diolah, serta dikelola dengan optimal. Otomasi di dunia industri
sangat erat kaitannya dengan sistem robotika. Bedah konsep pendidikan mulai
dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, arah riset yang perlu
dikembangkan, regulasi dan standar yang diperlukan, serta mendorong
industrinya agar tumbuh di Indonesia, sehingga negara kita tidak hanya

2
menjadi pasar industri dari luar negeri saja. Robot bukan untuk menggantikan
manusia, melainkan dikembangkan untuk mengatasi kelemahan manusia yang
mengalami penurunan performa ketika mengalami gangguan emosi dan fisik
dalam sisi konsistensi produksi yang dapat mengganggu hasil produksi dan
akurasi atau ketepatan yang menurun seiring dengan kondisi tubuh. Berbeda
halnya dengan robot yang efisien dan akurat dibentuk berdasarkan
pengalaman dan riset yang terus menerus. Robot edukasi berguna untuk
mengajarkan algoritma dan komputasi kepada peserta didik. Hal ini dapat
memberikan manfaat bagi seluruh bangsa Indonesia dalam mengejar
ketertinggalan di bidang teknologi dibandingkan negara- negara lain.4
Pendidikan kesehatan merupakan bagian penting dalam pembangunan
kesehatan guna menghasilkan sumber daya manusia kesehatan sebagai
penggerak pembangunan kesehatan. Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan
yang ada dalam sistem kesehatan dan memiliki posisi strategis dalam
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan
pelayanan Keluarga Berencana (KB) dalam upaya peningkatan kualitas hidup
perempuan serta upaya pemenuhan hak individu (masyarakat) untuk mengatur
kehidupan reproduksinya, serta peningkatan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat khususnya perempuan dan anak. Bidan dalam memberikan
pelayanan harus mampu menghadapi tuntutan yang terus berubah seiring
perkembangan masyarakat dan dinamika kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bidan mempunyai tugas penting dalam pendidikan kesehatan dan
konseling kepada perempuan, keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus
mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat
meluas pada kesehatan perempuan, dan kesehatan reproduksi. Pengembangan
peran dan fungsi serta kompetensi bidan dipersiapkan melalui pendidikan.5
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul
Pengembangan Inovasi Metode Pembelajaran Praktik Laboratorium
Pendidikan Kebidanan: Labor Robotic Phantom.

3
B. Tujuan
Untuk mengembangkan inovasi metode pembelajaran praktik
laboratorium pendidikan kebidanan melalui pemanfaatan Labor Robotic
Phantom

4
BAB II
KONSEP INOVASI METODE PEMBELAJARAN

A. Konsep Inovasi Metode Pembelajaran Praktikum Labor Robotic Phantom


1. Robotika
a. Definisi Robotika
Teknologi robotika merupakan salah satu teknologi yang
penting dalam menentukan kemajuan peradaban di dunia. Teknologi
Robotika dapat meningkatkan produktivitas suatu pekerjaan. Dengan
adanya robotika, pekerjaan yang sebelumnya sulit dan berbahaya untuk
dikerjakan sekarang sudah dapat dikerjakan lebih mudah dan aman.
Perkembangan robotika terjadi di hampir setiap sektor kehidupan,
seperti sektor militer, manufaktur, industri, kesehatan, dan sektor
kehidupan lainnya.6
Mendefinisikan robotika secara jelas merupakan hal yang sulit.
Bahkan seorang Joseph Engelberger, yang dijuluki sebagai “bapak
robotika” karena jasanya mengembangkan robot industri yang pertama
di Amerika Serikat, pernah mengatakan “saya tidak dapat
mendefinisikan robot, tapi saya tahu ketika saya melihatnya”. Hal ini
terjadi karena robot merupakan hal yang kompleks dan sulit
dideskripsikan dengan kata-kata.6
Menurut definisi dari kamus Meriam-Webster, robot adalah
mesin yang terlihat seperti manusia dan melakukan berbagai tindakan
yang kompleks dari manusia seperti berjalan atau berbicara, atau suatu
peralatan yang bekerja secara otomatis. Robot biasanya deprogram
untuk melakukan pekerjaan berulang kali dan memiliki mekanisme
yang dipandu oleh kontrol otomatis. Sedangkan robotika adalah
cabang teknologi yang berkaitan dengan desain, konstruksi, operasi,
dan aplikasi dari robot. Robotika merupakan cabang ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang robot. Cabang ilmu tersebut mencakup

5
desain mesin robot, elektronika, pengontrolan, pemrograman
komputer, kecerdasan buatan, dan lain sebagainya.6
Terdapat pendapat lain mengenai definisi robot, seperti
diutarakan oleh Robotic Institute of America sebuah institusi robot
yang terdapat di Universitas Carnegie Mellon di kota Pittsburgh,
negara bagian Pensilvania, Amerika Serikat, pada tahun 1979
mendefinisikan secara formal yang dimaksud dengan robot adalah
"manipulator multi fungsi dan dapat diprogram ulang yang dirancang
untuk menggerakkan material, alat, atau perangkat khusus melalui
sejumlah gerakan terprogram untuk melakukan aktifitas tertentu".6
Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas
fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun
menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu
(kecerdasan buatan). Robot dapat diartikan sebagai sebuah mesin yang
dapat bekerja secara terus menerus baik secara otomatis maupun
terkendali. Robot adalah suatu mesin yang dirancang untuk membantu
atau menggantikan peranan manusia dalam mengerjakan beberapa
tugas secara otomatis dengan seminimal mungkin mendapat interfensi
dari luar.7
b. Karakteristik Dasar Robotika
1) Memiliki sensor.
Sensor merupakan peralatan yang berguna untuk mengukur
ataupun merasakan sesuatu pada lingkungan di luar robot, layaknya
indera pada makhluk hidup, dan memberi laporan hasilnya kepada
robot. Dengan adanya sensor, robot bisa memiliki suatu
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Contoh dari sensor
adalah sensor cahaya untuk mendeteksi adanya cahaya dan
temperatur sensor untuk mengukur suhu.6
2) Memiliki sistem kecerdasan (Kontrol).
Sistem kecerdasan bekerja dengan memproses data
masukan berupa keadaan ataupun kejadian yang sedang terjadi dari

6
luar lingkungan. Selanjutnya sistem menghasilkan keluaran berupa
instruksi ataupun keputusan pada robot untuk melakukan suatu
tindakan tertentu. Sistem ini secara umum memiliki prinsip kerja
seperti otak pada makhluk hidup, yang berfungsi untuk berpikir
dan memutuskan tindakan apa yang perlu diambil pada suatu
waktu tertentu.6
3) Memiliki peralatan mekanik (Aktuator).
Peralatan mekanik berfungsi untuk membuat robot dapat
melakukan suatu tindakan tertentu dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Contohnya seperti adanya roda bermotor untuk
bergerak, lengan untuk mengambil objek, dan lain-lain.6
4) Memiliki sumber daya (Power).
Sebagaimana pada organisme kehidupan yang
membutuhkan makanan untuk hidup, robot juga memerlukan
sumber tenaga untuk menggerakkan komponen elektrik dan
mekanika yang terpasang. Sumber energi pada robot mencakup
penyedia tenaga listrik seperti baterei, dan sistem pengatur
transmisi yang bertugas mengonversi tenaga listrik sesuai
kebutuhan setiap komponen.6
c. Klasifikasi Umum dari Robot
Berdasarkan sifat mobilitasnya, robot dapat diklasifikasikan
dalam dua bagian besar, yaitu:7
1) Mobile Robot
Kata mobile robot mempunyai arti bergerak, yang
dimaksudkan adalah sistem robot tersebut mampu memindahkan
dirinya sendiri dari posisi A ke posisi B, dimana kedua posisi
tersebut berada pada jarak tertentu (keseluruhan badan robot
berpindah tempat), bisa dikatakan bahwa robot tersebut bergerak
dinamis.

7
2) Operator Oriented
Mobil robot dengan operator oriented adalah pengenalan
gerakan dari robot yang membutuhkan seorang operator. Jadi
seluruh gerakan robot untuk memindahkan tubuhnya tergantung
dari instruksi yang diberikan oleh seorang operator.
3) Self Running
Mobil robot dengan Self Running adalah pengendalian
gerakan dari robot yang berdasarkan program kemudi yang
diberikan sehingga seolah-olah robot tersebut bergerak sendiri.
Jenis ini tidak tergantung dari kemudi seorang operator dan juga
biasanya ditempatkan beberapa jenis sensor untuk mendeteksi
situasi sekelilingnya (untuk mengenali medan jelajahnya). Sensor
tersebut akan memberikan informasi kepada sistem robot,
kemudian oleh perangkat prosessor atau controll informasi tersebut
diolah, yang nantinya dijadikan sebagai acuan dalam melakukan
pergerakan selanjutnya.
Self Runnning dapat dikategorikan lagi menjadi dua jika
dilihat dari tingkat kecerdasan robot tersebut, yakni robot dengan
kecerdasan buatan dan tanpa kecerdasan buatan. Robot dengan
kecerdasan buatan memiliki maksud bahwa robot tersebut
berkemampuan secara sendiri untuk merespon atau bereaksi
didalam kondisi yang tidak ditentukan sebelumnya. Selanjutnya
robot dengan tanpa kecerdasan buatan secara keseluruhan
tergantung kepada intstruksi yang diberikan.
4) Non Mobile Robot
Kebalikan dari pengertian mobil robot, maka non robot
memilki pengertian sistem robot yang tidak dapat memindahkan
posisinya dari suatu tempat ketempat lain. Artinya robot tersebut
hanya dapat menggerakkan tubuhnya saja, misalnya ini terjadi pada
perangkat manipulator yaitu lengan robot, tangan kaki dan

8
sebagainya. Atau dengan kata lain tubuh robot berada pada posisi
yang tetap.
2. Labor Robotic Phantom
a. Definisi Labor Robotic Phantom
Labor Robotic Phantom masuk dalam klasifikasi Mobile Robot
dengan jenis Operator Oriented, jadi seluruh gerakan robot untuk
memindahkan tubuhnya tergantung dari instruksi yang diberikan oleh
seorang operator yang memiliki sensor, sistem kecerdasan (kontrol),
peralatan mekanik (aktuator) dan memiliki sumber daya (power) yang
memenuhi standar sebagai karakteristik umum pada robot.
Labor robotic phantom merupakan salah satu inovasi yang
dapat digunakan dalam metode pembelajaran praktik di laboratorium
pendidikan kebidanan. Sebagai penunjang sistem pembelajaran di era
Revolusi Industri 4.0 yang difokuskan pada pengembangan teknologi
baru yang canggih untuk memimpin gerakan nasional dalam
mentransformasi Indonesia dengan menggunakan Artificial
Intelligence (AI) Robots Education secara menyeluruh sebagai solusi
pendidikan holistik.
Labor robotic phantom merupakan salah satu teknologi
yang menyediakan pendekatan pembangunan struktur yang
dikembangkan berdasarkan pengajaran pembelajaran A2I (Acquire,
Apply & Innovate) yang ditawarkan secara lengkap.
b. Cara Kerja Metode Pembelajaran Menggunakan Labor Robotic
Phantom
Contoh penerapan kasus pada pembelajaran praktik di
laboratorium pendidikan kebidanan tentang Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Bersalin :
Case Study : Retensio Placenta (Persalinan Kala III)
“Ny. K P5A0 15 menit yang lalu telah melahirkan seorang bayi laki-laki
dan telah mendapatkan 10 IU Oksitosin, plasenta belum lahir, PPV :
darah ± 600 cc.

9
1. Berdasarkan data perdarahan yang dialami Ny.K termasuk ke dalam
klasifikasi perdarahan…
a. Perdarahan pasca persalinan late
b. Perdatahan pasca persalinan dini
c. Perdarahan pasca persalinan tersier
d. Perdarahan pasca persalinan primer
e. Perdarahan pasca persalinan sekunder
2. Tindakan bidan selanjutnya adalah…
a. Melakukan PTT ulang
b. Kompresi Bimanual Interna
c. Melakukan Manual Placenta
d. Menyuntik oksitosin yang ke-2
e. Menunggu lepasnya placenta sampai 30 menit
3. Setelah tindakan sesuai dengan jawaban soal nomor 2 dan setelah
30 menit plasenta belum lahir, maka diagnosa Ny.K adalah…
a. HPP
b. Atonia uteri
c. Inversio uteri
d. Placenta restan
e. Retensio placenta
4. Tindakan bidan selanjutnya apabila 30 menit plasenta belum lahir
adalah…
a. Kompresi Bimanual Interna
b. Kuretase
c. Digital placenta
d. Manual placenta
e. Penegangan tali pusat terkendali
c. Prosedur Praktikum Laboratorium
1) Seorang dosen duduk didepan sebuah computer programming yang
akan menjadi seorang operator dalam jalannya proses praktikum di
laboratorium. Tugas dosen :

10
a) Memberikan informasi tentang prosedur praktikum
menggunakan labor robotic phantom.
b) Input soal dan pilihan jawaban di computer programming yang
sudah didukung oleh sistem cerdas.
c) Input waktu yang dibutuhkan dalam menganalisis soal kasus,
menjawab soal kasus dan melakukan tindakan sesuai dengan
soal kasus.
d) Menyiapkan penjabaran teori terkait pilihan-pilihan jawaban
pada soal kasus terkait.
e) Input akses pemberhentian proses praktik laboratorium atau
memberikan kesempatan beberapa kali apabila mahasiswa
menjawab soal yang salah dan atau melakukan tindakan asuhan
kebidanan yang salah.
f) Memberikan penilaian secara otomatis pada mahasiswa
berdasarkan analisis mahasiswa dan proses penyelesaian
sebuah case study yang diberikan.
g) Memberikan evalusi pada mahasiswa terkait case study dengan
menginformasikan jawaban yang benar dan melakukan
tindakan asuhan kebidanan pada persalinan terkait kasus
retensio placenta secara terstruktur.
2) Seorang mahasiswa berdiri di samping labor robotic phantom dan
di depan dosen serta di hadapkan dengan layar proyektor yang
tertera soal dan pilihan jawaban kasus yang sudah tersambung
langsung dengan computer programming yang di operatorkan oleh
dosen terkait.
Tugas mahasiswa :
a) Menyimak dan menerapkan informasi terkait tentang prosedur
praktikum menggunakan labor robotic phantom.
b) Menganalisa soal kasus yang diberikan dan menjawab
pertanyaan dari soal kasus tersebut.

11
c) Melakukan tindakan terkait soal kasus tersebut, apabila soal
kasus membutuhkan sebuah tindakan penangan kasus (dalam
kasus ini yaitu tindakan penanganan asuhan kebidanan pada
persalinan kala III mengenai retensio placenta.
d) Memiliki analisis rasionalisme akan jawaban yang dipilih dan
tindakan asuhan kebidanan yang akan dilakukan berdasarkan
dari case study terkait.
e) Berhenti atau melakukan kesempatan beberapa kali yang
diberikan oleh dosen yang sudah di input pada computer
programming dengan sebaik-baiknya, apabila menjawab soal
yang salah dan atau melakukan tindakan asuhan kebidanan
yang salah.
f) Menerima hasil dari pilihan jawaban dan tindakan asuhan yang
dilakukan terkait case study.
g) Menerima evaluasi oleh dosen terkait jawaban dan tindakan
asuhan yang dilakukan mengenai case study dan melakukan
usaha perbaikan jika diperlukan.
d. Alur Praktikum Laboratorium
1) Dosen dan mahasiswa memasuki ruang praktik laboratorium.
a) Dosen duduk di depan computer programming yang sudah
terkoneksi dengan sistem cerdas pada labor robotic phantom.
b) Mahasiswa berdiri disamping labor robotic phantom, di depan
dosen dan menghadap layar proyektor yang akan berisikan soal
dan pilihan jawab kasus terkait.
2) Dosen memberikan soal dan pilihan jawabannya dan
memberikan lamanya waktu menganalisis atau pengerjaan
terkait case study.
a) Mahasiswa menjawab soal dan memberikan rasionalisme dari
jawabannya tersebut.
b) Dan atau mahasiswa melakukan tindakan asuhan kebidanan
sesuai dengan case study.

12
3) Dosen menampilkan jawaban pilihan mahasiswa, dan
menampilkan jawaban serta penjabaran rasionalisme jawaba
yang benar.
a) Apabila mahasiswa menjawab jawaban yang “benar” dan atau
melakukan tindakan asuhan kebidanan yang “salah”, maka
mahasiswa akan mendapatkan kesempatan lanjut kepada soal
berikutnya dan menjawab soal pertanyaan berikutnya dan atau
melakukan tindakana asuhan kebidanan terkait case study yang
dibutuhkan.
b) Apabila mahasiswa menjawab jawaban yang “salah” dan atau
melakukan tindakan asuhan kebidanan yang “salah”, maka
mahasiswa akan melihat secara otomatis di layar proyektor
pilihan jawaban yang seharusnya dan atau akan terdapat
“alarm warning” pada labor robotic phantom yang
menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada labor
robotic phantom adalah salah.
Misal :
1. Apabila mahasiswa menjawab soal kasus nomor 1 dengan
jawaban benar : “perdarahan pasca persalinan primer”,
maka mahasiswa dapat lanjut kepada soal berikutnya,
begitu seterusnya sampai dengan soal kasus selesai.
2. Mahasiswa lanjut ke soal berikutnya : dan pada soal
kasus nomor 2 mahasiswa menjawab dengan jawaban
salah : “Kompresi Bimanual Interna”, maka labor
robotic phantom akan otomatis memberikan “alarm
warning” dan terjadi “ilustrasi perdarahan abnormal”,
serta rasionalisme terjadinya “alarm warning” terkait,
karena seharusnya tidak boleh dilakukan Kompresi
Bimanual Interna, akan tetapi melakukan penyuntikan
oksitosin yang ke-2 dan diharapkan akan terjadi kontraksi

13
rahim yang baik sehingga placenta dapat keluar dalam
waktu tidak lebih dari 30 menit pasca kelahiran bayi.
4) Dosen memberikan hasil dari analisis jawaban dan tindakan
asuhan kebidanan terkait case study yang dilakukan
mahasiswa, hasil tersebut otomatis tertera di layar proyektor
yang dapat dilihat mahasiswa.
5) Dosen memberhentikan proses praktik laboratorium atau
memberikan kesempatan kembali pada mahasiswanya untuk
memperbaiki apabila terdapat jawaban dan atau tindakan
asuhan kebidanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan case
study yang diberikan.
6) Dosen memberikan evaluasi mengenai jawaban dan tindakan
asuhan kebidanan yang seharusnya sesuai dengan case study
yang diberikan.

B. Tujuan Pembuatan Labor Robotic Phantom


Labor robotic phantom merupakan inovasi metode pembelajaran
praktik laboratorium pendidikan kebidanan. Labor robotic phantom bertujuan
untuk memudahkan mahasiswa bidan dalam memahami proses persalinan
(mahasiswa seakan melihat atau berada pada situasi yang nyata saat proses
persalinan sehingga memberikan pengalaman nyata untuk mahasiswa) dan
meningkatkan analisis mahasiswa dalam proses persalinan (karena media
dapat diatur sesuai dengan kondisi persalinan yang diinginkan) sehingga
mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada persalinan secara tepat
dan komprehensif.

C. Kelebihan dan Kekurangan Labor Robotic Phantom


1. Kelebihan
a. Lebih menarik karena mahasiswa seakan melihat atau berada pada
situasi yang nyata saat proses persalinan dengan media labor robotic
phantom sehingga memberikan pengalaman nyata untuk mahasiswa.

14
b. Pembelajaran akan berjalan dengan lebih sempurna karena mahasiswa
dapat belajar langsung menggunakan media labor robotic phantom
yang serupa dengan proses persalinan.
c. Labor robotic phantom dapat diatur sesuai dengan kondisi persalinan
yang diinginkan.
d. Menimbulkan ketertarikan mahasiswa untuk berfikir dan menganalisis.
e. Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan mahasiswa.
f. Memberikan lebih banyak peluang kepada mahasiswa berinteraksi.
g. Mengatasi perbatasan ruang, waktu, dan daya indra.
2. Kekurangan
a. Biaya pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan banyak waktu.
b. Membutuhkan keterampilan dalam pembuatannya.
c. Mahasiswa akan sulit memahami jika bentuk media labor robotic
phantom tidak sama dengan nyatanya.

D. Penerapan Labor Robotic Phantom dalam Pembelajaran Praktikum


Tahun akademik : 2019/2020
Semester : 2 (Dua)
Modul : Asuhan persalinan
Tema : Proses persalinan normal kala I, II, III, IV.
Nama mata kuliah : Asuhan Persalinan Normal (APN)
Waktu pertemuan : 100 menit
Pokok bahasan : Proses Persalinan Normal kala I, II, III, IV.
Capaian pembelajaran/LO : Mahasiswa mampu memahami proses
persalinan normal.
Spesifik LO/Capaian : Mahasiswa mampu memahami dan
pembelajaran khusus menganalisis proses persalinan normal kala
I, II, III, IV.
Previous knowledge : Ilmu anatomi, fisiologi, farmakologi,
sosiologi dan antropologi kesehatan,
kesehatan masyarakat, psikologi, gizi, etika
profesi, hukum dan perilakusecara umum
yang berkaitan dengan proses perubahan
fisiologi dan psikologi, kebutuhan dasar
pada persalinan kala I, II, III dan IV dan
proses asuhan kebidanan.
Masalah pemicu latar : Kurangnya pemahaman mahasiswa dalam
belakang format tugas menganalisis proses persalinan normal

15
dengan menggunakan media phantom biasa
dalam pembelajaran laboratorium.
Aspek profesi terkait : Psikologi, Ilmu Gizi, Farmakologi dan non
lainnya farmakologi, Komunikasi dan konseling,
ISBD
Panduan aktivitas belajar : Menggunakan Labor robotic phantom
mahasiswi dan sebagai inovasi metode pembelajaran
hubungannya dengan praktik laboratorium pendidikan
tema/CP kebidanan, untuk memudahkan mahasiswa
bidan dalam memahami proses persalinan
(mahasiswa seakan melihat atau berada
pada situasi yang nyata saat proses
persalinan sehingga memberikan
pengalaman nyata untuk mahasiswa) dan
meningkatkan analisis mahasiswa dalam
proses persalinan (karena media dapat
diatur sesuai dengan kondisi persalinan
yang diinginkan) sehingga mahasiswa
mampu melakukan asuhan kebidanan pada
persalinan secara tepat dan komprehensif.
Labor robotic phantom digunakan dalam
pembelajaran laboratorium, dimana Labor
robotic phantom ini sudah diatur melalui
pengaturan komputerisasi, sehingga proses
persalinan kala I, II, III, IV berlangsung
secara otomatis dan berkesinambungan,
sehingga mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan menganalisis proses
persalinan normal kala I, II, III, IV.

EVALUASI PANDUAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA (PABM)


16
No Aspek Tepat/Lengkap

Learning outcomes Mahasiswa mampu memahami proses


persalinan normal.
Spesifik LO/SLO Mahasiswa mampu memahami dan
menganalisis proses persalinan normal
kala I, II, III, IV.
Distribusi/keterkaitan SLO pada PABM di laboratorium menggunakan
PABM Labor robotic phantom bisa membantu
mahasiswa untuk memahami dan
menganalisis proses persalinan normal
kala I, II, III, IV.
Masalah sebagai latar belakang PABM ini membutuhkan system
PABM komputerisasi lengkap dengan internet
di laboratorium, dengan system
kelistrikan yang memadai, dan juga
Labor robotic phantom ini
membutuhkan dana pembelian dan
perawatan yang mahal.
Hubungan PABM-proses belajar Hubungannya adalah PABM ini
mendukung proses pembelajaran
laboratorium untuk membantu
mahasiswa memahami dan
menganalisis proses persalinan normal
kala I, II, III, IV.

17
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Labor robotic phantom merupakan salah satu inovasi yang dapat
digunakan dalam metode pembelajaran praktik di laboratorium pendidikan
kebidanan. Sebagai penunjang sistem pembelajaran di era Revolusi Industri
4.0 yang difokuskan pada pengembangan teknologi baru yang canggih untuk
memimpin gerakan nasional dalam mentransformasi Indonesia dengan
menggunakan Artificial Intelligence (AI) Robots Education secara menyeluruh
sebagai solusi pendidikan holistik.
Labor robotic phantom merupakan salah satu teknologi yang
menyediakan pendekatan pembangunan struktur yang dikembangkan
berdasarkan pengajaran pembelajaran A2I (Acquire, Apply & Innovate) yang
ditawarkan secara lengkap.
Labor robotic phantom bertujuan untuk memudahkan mahasiswa
bidan dalam memahami proses persalinan (mahasiswa seakan melihat atau
berada pada situasi yang nyata saat proses persalinan sehingga memberikan
pengalaman nyata untuk mahasiswa) dan meningkatkan analisis mahasiswa
dalam proses persalinan (karena media dapat diatur sesuai dengan kondisi
persalinan yang diinginkan) sehingga mahasiswa mampu melakukan asuhan
kebidanan pada persalinan secara tepat dan komprehensif.

B. Saran
Dari perancangan inovasi metode pembelajaran dalam praktikum di
Laboratorium ini diharapkan mampu diwujudkan yang nantinya dapat
digunakan dan dimanfaatkan pada saat pelaksanaan praktikum di
Laboratorium untuk mahasiswa kebidanan terutama dalam pelaksanaan
praktikum Asuhan Persalinan Normal.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenristekdikti. Panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi di era


industri 4.0. Dirjen Pembelajaran & Kemahasiswaan Kemenristekdikti :
Jakarta ; 2018

2. Nadya Novi. Robot ai edukasi solusi pendidikan generasi masa depan


indonesia [document on internet]. Jakarta: Fimela.com; 2019 Agustus 13
[diunduh 27 Oktober 2019].Tersedia dari: https://www.fimela.com/lifestyle-
relationship/read/4034116/robot-ai-edukasi-solusi-pendidikan-generasi-masa-
depan-indonesia

3. Oby Zamisyak. Robot edukasi indobot anami v2 [document on internet].


Yogyakarta: Geeknesia.com; [diunduh 27 Oktober 2019]. Tersedia dari:
http://www.geeknesia.com/projects/robot-edukasi-indobot-anami-v2

4. Firmansyah Heri. Hadapi revolusi industri 4.0, bppt dorong penerapan


robotika. KBRN, Bogor [surat kabar di internet]. 2019 Juni 29 [diunduh 27
Oktober 2019];[sekitar 1 tampilan]. Tersedia dari:
http://rri.co.id/post/berita/687810/teknologi/hadapi_revolusi_industri_40_bppt_
dorong_penerapan_robotika.html

5. Standar Pendidikan Pendidikan Bidan Indonesia. PP IBI; 2018

6. Jatmiko W, et.al. Robotika : Teori & Aplikasi. Universitas Indonesia :


Fakultas Ilmu Komputer; 2012.

7. Glaser, Horst Albert, Rossbach. Sabine : The Artificial Human. Frankfurt;


2011.

19

Anda mungkin juga menyukai