Anda di halaman 1dari 3

KEWIRAUSAHAAN

DiajukanUntuk Memenuhi Tugas Mata KuliahKewirausahaan


DosenPengampu Dr. Mahmuda, M.Hum.

Disusunoleh:

Oleh:

Oleh:

Andi Nirwana Sari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
Menelaah Kalimat dalam Iklan

A. Informasi tentang Iklan


Kalpa merupakan salah satu produk makanan ringan. Kalpa adalah wafer
coklat kelapa dengan kombinasi wafer renyah dibalut dengan cokelat yang tebal dan
ditaburi dengan parutan kelapa asli yang gurih dan banyak.
Kalpa merupakan produk dari Mayora. Dilihat dari segi pengemasannya,
Kalpa terasa sangat premium sekaligus unik. Kenapa bisa dibilang premium? karena
plastik yang digunakan merupakan jenis doff. Unik? Karena warna kemasannya
menggunakan warna biru. Setelah dibuka, di bagian dalamnya terdapat wafer di atas
karton tipis, supaya taburan kelapa yang ada tidak berhamburan kemana-mana.
Selanjutnya dari segi rasa, paduan antara wafer, cokelat, dan kelapa ini
ternyata super enak. Wafernya terasa renyah, ditambah lapisan vanilla di dalamnya.
Lalu, manisnya cokelat yang bertemu dengan gurihnya kelapa, membuat kita ingin
nambah lagi dan lagi. Untuk kamu yang suka cokelat, pasti sangat puas dengan
cokelat di Kalpa yang tebal.

B. Menelaah Kalimat dalam Iklan

Kalimat dalam iklan Kalpa:


Kalpa
Wafernya crunchy, coklatnya creamy.
Taburan kelapanya asli.
Coklat kelapa jadi satu.
Enaknya seenak itu.
Kalpa

1. Kalimat "Wafernya crunchy, coklatnya creamy."


Dikategorikan ke dalam mikrolinguistik karena membahas struktur dan
karakteristik bahasa yang lebih kecil, seperti sifat wafer (crunchy) dan coklat
(creamy), tanpa mempertimbangkan konteks sosial atau aspek makro bahasa. Kalimat
tersebut merupakan kalimat deskripsi atau pernyataan yang menjelaskan sifat atau
karakteristik wafer dan coklat. Dalam hal ini, kalimat ini menggambarkan bagaimana
wafer memiliki tekstur crunchy (renyah) dan coklat memiliki sifat creamy(lembut).
Wafernya (Frasa Nomina), crunchy (Adjektiva), coklatnya (Frasa Nomina),
dan creamy (Adjektiva). Dalam struktur kalimat ini, terdapat dua frasa nomina yang
masing-masing diikuti oleh frasa adjektiva yang mendeskripsikan karakteristik dari
wafer dan coklat.
2. Kalimat "Taburan kelapanya asli"
Cenderung mengarah ke mikrolinguistik karena membahas elemen bahasa
yang lebih kecil, seperti kata-kata dan frasa, serta fokus pada deskripsi tentang
taburan kelapa dalam suatu makanan atau produk. Tidak ada konteks sosial atau
makro aspek bahasa yang terlihat dalam kalimat ini. Kalimat tersebut merupakan
kalimat deskripsi atau pernyataan yang menjelaskan bahwa ada taburan kelapa dan
mencirikan taburan tersebut sebagai "asli". Ini adalah suatu pernyataan yang
mendeskripsikan komponen atau karakteristik dari suatu produk atau makanan.
Taburan kelapanya (Frasa Nomina) dan asli (Frasa Adjektiva). Dalam struktur
kalimat ini, terdapat satu frasa nomina yang diikuti oleh frasa adjektiva yang
mendeskripsikan sifat dari taburan tersebut.
3. Kalimat "Coklat kelapa jadi satu"
Cenderung mengarah ke mikrolinguistik karena berfokus pada struktur dan
komposisi bahasa yang lebih kecil, seperti kata-kata dan frasa, tanpa
mempertimbangkan konteks sosial atau aspek makro bahasa. Kalimat tersebut
merupakan kalimat deskripsi atau pernyataan yang menggambarkan kombinasi antara
coklat dan kelapa sebagai suatu kesatuan atau entitas tunggal. Ini adalah suatu
pernyataan yang mendeskripsikan komponen atau karakteristik dari suatu makanan
atau produk.
Coklat kelapa (Frasa Nomina) yang mendeskripsikan kombinasi antara coklat
dan kelapa sedangkan jadi satu (Frasa Verba) yang menunjukkan tindakan
penggabungan atau penyatuan. Dalam kalimat ini, frasa nomina "Coklat kelapa"
membentuk inti kalimat, sementara frasa verba "jadi satu" menjelaskan proses
penyatuan antara coklat dan kelapa.
4. Kalimat "Enaknya seenak itu"
Cenderung merupakan pernyataan yang lebih terkait dengan makrolinguistik
karena membahas konsep rasa atau kesan secara umum (enak) dan tidak hanya
terbatas pada struktur atau elemen bahasa yang lebih kecil. Kalimat ini mencakup
aspek evaluatif dan pendapat terhadap suatu pengalaman, bukan hanya struktur
linguistik. Kalimat "Enaknya seenak itu" adalah suatu jenis pernyataan evaluatif atau
ekspresif yang menyatakan kesan atau penilaian terhadap sesuatu. Dalam hal ini,
kalimat ini menggambarkan bahwa sesuatu itu sangat enak, diungkapkan dengan cara
yang ekspresif.
Enaknya (Frasa Adjektiva) yang mendeskripsikan tingkat keenakan atau
kelezatan, seenak (Frasa Adjektiva) yang mendeskripsikan tingkat kelezatan, dan itu
(Pronomina) yang merujuk pada sesuatu yang spesifik. Dalam kalimat ini, frasa
adjektiva "Enaknya" membentuk inti kalimat, diikuti oleh adjektiva "seenak" yang
memberikan penilaian mengenai tingkat kelezatan, dan diakhiri dengan pronomina
"itu" yang merujuk pada sesuatu yang menjadi objek penilaian kelezatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai