Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PERJALANAN WISATA

STUDY TOUR FBMB UNDIKMA MATARAM KE GILI TRAWANGAN

Disusun Oleh
1. Muhamad Abdur Rahman Hilmi (22301329)
1. LATAR BELAKANG

Gili trwangan adalah destinasi yang kaya akan wisata bawah laut atau bahari serta
pemandangan alamnya,budaya,kuliner dan pusat oleh-oleh ternama.
Gili Trawangan terletak di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten
Lombok Utara (KLU) Nusa Tenggara Barat[1]. Trawangan termasuk salah satu
kawasan strategis provinsi (KSP), bersamaan dengan Gili Meno dan Gili Air, atau
yang disebut juga Pesona Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air)[2]. Gili
Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terletak di
sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di
atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Gili
Trawangan berpopulasi sekitar 2.089 jiwa dengan rasio laki-laki dan perempuan
adalah 1,08[3]. Di antara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk
wisatawan yang paling beragam; kedai "Tîr na Nôg" mengklaim bahwa Trawangan
adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat
penduduk adalah sebelah timur pulau ini.Pada tahun 2023 juga beach club yang
terkenal yaitu Rabbit jump.
Study tour atau karya wisata yang dilaksanakan FBMB Undikma ini adalah agenda
untuk menambah khasanah pengetahuan mahasiswa tentang pariwisata dan beberapa
jenis usaha pariwisata dan mahasiswa yang turut serta dalam perjalanan wisata
diwajibkan membuat laporan perjalan wisata dari berangkat di kampus sampai
pulang.

2. TUJUAN
Pelaksanaan Study Tour Ini Bertujuan Untuk:
a. Mengetahui sisi unik gili trawangan
Ada Beberapa Sisi Unik Digili Trawangan Yakni:
1. (Hampir) Tak Ada Kendaraan Bermotor
Di Gili Trawangan, tak ada kendaraan bermotor, kecuali mobil atau motor roda tiga
Beberapa bulan belakangan, sempat timbul kegaduhan terkait polemik menyoal sepeda
gayung, sepeda listrik hingga motor listrik. Dinas Perhubungan setempat bahkan sempat
menyita puluhan sepeda listrik dan motor listrik yang tak memiliki izin penyewaan bagi para
turis.
Minimnya kendaraan bermotor di Gili Trawangan berarti pulau yang bebas polusi!
Warga dan pengunjung juga jadi lebih sehat karena terbiasa berjalan kaki atau naik
sepeda ke mana-mana.
untuk mengangkut sampah. Kendaraan utama di pulau ini yakni cidomo atau andong
untuk mengangkut turis dan warga, serta sepeda.
2. Wajib Lepas Alas Kaki saat Masuk Toko atau Warung
Kebanyakan toko dan warung di Gili Trawangan mewajibkan para pelanggan yang
datang untuk melepas alas kaki mereka dan meletakkannya di muka toko. Hal ini agar
para pemilik maupun pengelola toko bisa tetap menjaga kebersihan toko mereka
dengan maksimal demi kenyamanan bersama.
Di depan toko, biasanya terpampang tulisan “Please take off your shoes/sandal” agar
3. Dilarang mengenakan bikini di jalanan kampung Gili Trawangan

Kendati aktivitas pantai dan laut menjadi tujuan utama para wisatawan menghabiskan
waktu, wisatawan perempuan ternyata dilarang mengenakan bikini. Namun, larangan
ini hanya berlaku di jalanan kampung di Gili Trawangan.
para pelanggan, baik turis maupun warga setempat melepas alas kaki mereka sebelum
Saat memasuki area perkampungan, wisatawan berbikini diimbau
mengenakan outer atau luaran demi menjaga kesopanan dan ketertiban bersama.
Plang berisi imbauan ini banyak terpasang di area perkampungan di Gili
Trawangan.masuk.
4. Tak Boleh Ada Anjing di Gili Trawangan

Gili Trawangan adalah pulau yang ramah kucing. Hampir selalu ada kucing di setiap
sudut pulau. Donasi makanan gratis bagi stray cats atau kucing-kucing jalanan juga
banyak dilakukan oleh warga setempat maupun warga ekspatriat yang tinggal di
pulau ini. Sementara, tak ada penampakan anjing di pulau yang pantainya bisa dikelilingi
dengan berjalan kaki selama 1 hingga 1,5 jam ini.

Rupanya, ketiadaan anjing ini memang termuat dalam awiq-awiq atau aturan adat di
Gili Trawangan. Di pulau yang dihuni mayoritas penduduk muslim ini, keberadaan
anjing memang tidak diperbolehkan.
Namun, bukan berarti anjing sama sekali tak pernah ada. Menurut pengakuan
Rohayani, salah seorang warga Gili Trawangan, dulunya anjing hidup dan tinggal di
Gili Trawangan. “Dulu sekitar tahun 80 - 90-an, anjing tinggal di sini. Tapi entah
kenapa, mereka mati satu (demi) satu. Mungkin ndak tahan dengan air asin di sini,”
ujarnya pada Kompas.tv beberapa waktu lalu.
Pada sekitar 2015, penulis juga sempat mendapati seorang warga ekspat yang tinggal
di Gili Trawangan memelihara dua ekor anjing di kapal miliknya yang diparkir di
tengah laut. Pada awal 2020, dua orang turis asing yang datang berkunjung bahkan
sempat membawa seekor anjing chihuahua masuk ke Gili Trawangan. Rupanya, turis
asing ini belum mafhum akan aturan larangan anjing di pulau itu.

Anda mungkin juga menyukai