Anda di halaman 1dari 1

Kebimbangan diusia 17 tahun

Kata orang usia 17 tahun adalah usia dimana kita dapat mengekspresikan diri sesuka kita. Saat
dimana kita hanya berpikir tentang bermain dan belajar saja tanpa harus memikirkan hal lain. Juga
saat dimana kita hanya merasa bingung tentang makan siang apa yang akan kita makan saat jam
istirahat. Tapi apakah benar seperti itu? Apakah memang sesedarhana itu? Nyatanya ada beberapa
orang yang tidak bisa merasakan hal itu. Salah satu yang tidak bisa merasakan bebasnya masa itu
adalah aisya. Aisya adalah salah satu dari banyaknya orang diluar sana yang harus merelakan waktu
istirahat dan waktu bermainnya untuk bekerja. Ia bekerja di usia muda untuk membantu kedua
orang tuanya membiayai adik adiknya. Tetapi ia juga tidak menyarah akan mimpi mimpinya. Ia
berusaha agar mimpi itu bukan lagi sekedar mimpi. Ia bekerja dengan keras tetapi ia juga tidak
melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Ia bekajar dengan tekun dan sungguh sungguh
tanpa memperdulikan omongan orang tentang dirinya.ia juga seorang anak yang sangat ceria dan
pemaaf.

Suatu hari pada waktu istirahat aisya,yani dan akbar berbicang bincang di koridor sekolah. Mereka
membicarakan tentang mimpi mimpi mereka. Yani dan akbar begitu bimbang akan memilih kuliah
dengan jurusan yang orang tua mereka inginkan atau lebih memilih jurusan yang mereka inginkan.
Berbeda dengan aisya yangbingung tentang biayanya. Akbar mengatakan “mama saya menginginkan
saya mendaftar di jurusan arsitektur tetapi saya tidak mau” lalu yani berkata “mengapa kamu tidak
mau, arsitek kan pekerjaan yang keren” “masalahnya saya ingin menjadi guru” kata akbar. “bapak
saya sih maunya saya jadi pengacara tapi saya nggak sanggup menghapal pasal pasalnya hahaha”
“itumah kamu yang ngga mau berusaha dulu” yani mengakatan “rencana kamu gimana aisya”. Aisya
pun menjawab “saya sih ingin jadi dokter tapi apakah saya bisa ?” “kamu pasti bisa kamukan pintar”
akbar dan yani menimpali. Aisya pun menjawab “bukan masalah pintar tidaknya tapi biayanya.
Apakah saya sanggup

Anda mungkin juga menyukai