Anda di halaman 1dari 4

SOAL KEPERAWATAN PALIATIF

1. Menurut Hidayat (2012), grieving (berduka) adalah reaksi emosional dari kehilangan baik
karena perpisahan, perceraian maupun kematian. Sedangkan istilah bereavement adalah
keadaan berduka yang ditunjukan selama individu melewati rekasi atau masa berkabung
(mourning). Berikut ini beberapa jenis berduka (grief) menurut Hidayat (2012) :
a. Berduka normal, berduka antisipatif, berduka yang rumit dan berduka tertutup.
b. Menolak (denial), marah (anger), Tawar-menawar (bargaining), Depresi (depression),
menerima (acceptance).
c. Gelisah, kecewa, mencari kesibukan untuk melupakan keduakaan.
d. Semua jawaban diatas, salah.
e. Semua jawaban diatasa, benar.

2. Yang dimaksud dengan berduka normal adalah:


a. Terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap kehilangan.
Misalnya, kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian, dan menarik diri dari aktivitas
untuk sementara.
b. Proses “melepaskan diri” yang muncul sebelum kehilangan atau kematian yang
sesungguhnya terjadi. Misalnya, ketika menerima diagnosis terminal, seseorang akan
memulai proses perpisahan dan menyelesaikan berbagai urusan di dunia sebelum
ajalnya tiba
c. Dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap
kedukaan normal. Masa berkabung seolah-olah tidak kunjung berakhir dan dapat
mengancam hubungan orang yang bersangkutan dengan orang lain.
d. kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka. Contohnya,
kehilangan pasangan karena AIDS, anak yang mengalami kematian orang tua tiri, atau
ibu yang kehilangan anaknya di kandungan atau ketika bersalin.
e. Semua jawaban diatas benar

3. Komunikasi yang di lakukan oleh seorang perawat dengan teknik- teknik tertentu yang
mempunyai efek penyembuhan dan juga merupakan salah satu cara untuk membina
hubungan saling percaya terhadap pasien dan pemberian informasi yang akurat kepada
pasien (Sarfika Riska et al., 2018). Ini adalah merupakan define dari:
a. Komunikasi terapis
b. Komunikasi terapeutik
c. Komunikasi antar personal
Page 1 of 4
d. Komunikasi intra personal
e. Komunikasi terbuka
4. Dibawah ini adalah tehnik yang efektif dalam menyampaikan berita buruk pada pasien
a. Melakukan persiapan dengan informasi klinis yang relevan dengan berita yang akan
disampaikan,
b. Menanyakan apa yang pasien tahu tentang penyakitnya dan menanyakan seberapa
besar keinginan tahu pasien tentang penyakitnya
c. Sampaikan berita buruk dengan kalimat yang jelas, jujur, sensitif dan penuh empati
dan memberikan respon terhadap perasaan pasien
d. Semua jawaban diatas, salah.
e. Semua jawaban diatas, benar.

5. Prinsip-prinsip palliative care secara umum merupakan sebuah hal penting dan bagian
yang tidak terpisahkan dari praktek klinis dengan mengikuti prinsip-prinsip:
a. Fokus perawatan terhadap kualitas hidup, pendekatan personal, peduli terhadap
sesorang dengan penyakit lanjut, peduli terhadap autonomy pasien dan pilihan untuk
mendapat rencana perawatan lanjut dan menerapkan komunikasi terbuka terhadap
pasien atau keluarga kepada profesional kesehatan (Cohen and Deliens, 2012).
b. Berfokus pada kondisi aktual pasien dan menenangkan psikologis pasien serta
keluarga terhadap apapun yang terjadi dari penyakit yang diderita saat ini.
c. Hanya bertujuan untuk menenangkan dan memberikan harapan serta dukungan
kesembuhan untuk pasien.
d. Fokus terhadap realisasi diri, penghormatan, perubahan, hubungan manusia,
keterbukaan, kebutuhan individu, tujuan realistis
e. Semua jawaban diatas, benar.

6. Berikut ini adalah tahapan dalam proses kehilangan Menurut Kubler-Ross dalam Potter dan
Perry (2005), respon berduka seseorang terhadap kehilangan dapat melalui tahap-tahap:
a. Marah, pengingkaran, tawar-menawar, depresi dan penerimaan
b. Marah, tawar-menawar, depresi, pengingkaran dan penerimaan
c. Pengingkaran, marah, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan
d. Depresi, marah, tawar-menawar, pengingkaran, dan penerimaan
e. Pengingkaran, marah, tawar-menawar, depresi dan penerimaan

7. Dukacita/ Grief sebenarnya bukan merupakan penyakit namun efek dari grief yang begitu
dalam dapat menyebabkan suatu penyakit tertentu, jika grief terus berlangsung seolah
Page 2 of 4
masa berkabung tidak kunjung usai, individu dapat mengalami akibat yang lebih serius
dalam jangka waktu yang lama. Menurut Atwater dalam lifina (2004) semakin lama
penyesuaian grief tertunda, semakin parah sintom yang dialami.
Beberapa jenis phatological grief yang dikemukakan adalah: Delayed grief, Absent grief,
Chronic grief, Inhibited grief, Unresolved grief:
Yang dimaksud Chronic grief adalah:
a. Dapat diekspresikan dalam beberapa bentuk, dari keluhan fisik yang tidak dapat
dijelaskan hingga keluhan psikologis. Hal tersebut berhubungan dengan kehilangan
yang dialami individu tersebut.
b. Digambarkan sebagai orang yang ditinggalkan tidak mampu untuk sepenuhnya
membicarakan, menyadari, dan mengekspresikan kehilangan yang dialami, atau
berupa respon grief yang terbatas atau partial

c. Merupakan periode grief yang berkepanjangan, tidak berakhir dan tidak menunjukan
perubahan, disertai dengan depresi,rasa bersalah, dan menyalahkan diri sendiri,
ditandai dengan kesedihan, menarik diri, preukupasi berkepanjangan terhadap orang
yang sudah meninggal serta disstres yang berkepanjangan dan tidak berkesudahan
d. Ditunjukan dengan tidak muncul atau tidak adanya ekspresi grief yang umum,
pengingkaran (denial) perasaan terhadap kehilangan, tidak ada tanda-tanda fisik dari
grieving dan bersikap seolah-olah tidak ada apapun yang terjadai
e. Merupakan periode grief yang tertunda, dengan periode penundaan yang bervariasi
antara berminggu-minggu sampai bertahun-tahun. Grief dapat dinyatakan tertunda
jika kemunculannya membutuhkan waktu lebih dari 2 minggu setelah peristiwa
kematian

8. Perawatan pada seorang pasien dan keluarganya yang memiliki penyakit yang tidak dapat
disembuhkan dengan cara memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala
yang mengganggu, selain itu juga melalui pengurangan nyeri, dengan memperhatikan
aspek psikologis dan spiritual pasien maupun keluarga. Perawatan ini juga menyediakan
sistem pendukung untuk menolong keluarga pasien dalam menghadapi kematian dari
anggota keluarga yang dicintai sampai dengan masa berkabung.
Berikut ini adalah definisi dari:
a. Perawatan Paliatif
b. Perawatan Preventif
c. Perawatan Supportif
d. Perawatan Terapeutik
Page 3 of 4
e. Perawatan Pasien denganpenyakit terminal

9. Menghargai setiap kehidupan, menganggap kematian sebagai proses yang normal, tidak
mempercepat atau menunda kematian, menghargai keinginan pasien dalam mengambil
keputusan, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, serta
mengintergrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan
keluarga, menghindari tindakan medis yang sia-sia, memberikan dukungan yang
diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat, serta
memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita.
Pernyataan merupakan:
a. Definisi Perawatan Paliatif
b. Prinsip-prinsip Perawatan Paliatif
c. Definisi Perawatan Preventif
d. Prinsip-prinsip Perawatan Promotif
e. Semua salah

10. Cara menyampaikan berita buruk menurut (Aydin, et. al., 2022).
a. Mengatur pertemuan untuk menyempaikan berita buruk. Mempersiapkan lingkungan.
Mempelajari pengetahuan, persepsi, dan ekspektasi pasien. Berbicara dengan jelas
dan langsung kepada pasien. Memperhatikan aspek emosional pembicaraan.
Meringkas hasil pertemuan sebelum mengakhiri pembicaraan.
b. Mempelajari status emosi penerima berita saat akan diberitakan tentang kondisinya
saat ini dan resiko yang mungkin timbul.
c. Saat member informasi yang buruk, pasien harus di damping oleh orang yang terdekat
untuk menenangkan emosi pasien
d. Observasi lingkungan sekitar dari benda-benda yang membahayakan
e. Semua benar

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai