Anda di halaman 1dari 20

Tugas TB Anak

Bobby Prakoso Witjaksono-1102021059


Isi
Apa itu Remaja

Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Aspek Sosial

Upaya Pencegahan
Remaja
Definisi
● Menurut WHO
○ penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun

● Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 25 Tahun


2014
○ penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun

● Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)


○ penduduk dalam rentang usia 10-24 dan belum menikah.
Definisi
● Selain itu, WHO juga mendefinisikan secara konseptual, yakni suatu masa
di mana
○ Biologis. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
○ Psikologis. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa.
○ Ekonomi. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosialekonomi yang penuh kepada keadaan
yang relatif lebih mandiri.
Perkembangan atau karakteristik Remaja
1. Perubahan Fisik
2. Perkembangan kognitif
3. Perubahan sosial dan emosional
Perubahan Fisik
Perubahan Fisik
Perubahan Fisik
Perubahan Fisik
Perkembangan kognitif
● Cenderung berpikir abstrak
● Suka memberikan kritik
● Rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru cenderung meningkat
Perubahan sosial dan emosional
1. Kegelisahan
2. Pertentangan
3. Berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya.
4. Keinginan sering pula diarahkan pada diri sendiri maupun terhadap orang
lain, keinginan mencoba meliputi segala hal.
5. Penyaluran yang bermanfaat dapat menghasilkan penemuan alat-alat baru
atau modifikasi
6. Khayalan dan fantasi, pada remaja putra banyak berkisar mengenai prestasi
dan tangga karier.
7. Aktivitas berkelompok, antara keinginan yang satu dengan keinginan yang
lain sering timbul tantangan, hal ini jelas tidak dapat dibiarkan sehingga perlu
usaha mencari jalan keluar dari keadaan seperti ini.
Klasifikasi
● Masa remaja awal (10-12 tahun)
○ Karakteristik:
■ Krisis identitas,
■ Jiwa yang labil,
■ Meningkatnya kemampuan verbal untuk ekspresi diri,
■ Pentingnya teman dekat/sahabat,
■ Bekurangnya rasa hormat terhadap orang tua, kadang-kadang berlaku kasar,
■ Menunjukkan kesalahan orangtua,
■ Mencari orang lain yang disayang selain orangtua,
■ Kecenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan, dan
■ Terdapatnya pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap hobi dan cara berpakaian.
Klasifikasi
● Masa remaja pertengahan (13-16 tahun)
○ Karakteristik:
■ Mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya
■ Sangat memperhatikan penampilan,
■ Berusaha untuk mendapat teman baru,
■ Tidak atau kurang menghargai pendapat orangtua,
■ Sering sedih/moody,
■ Mulai menulis buku harian,
■ Sangat memperhatikan kelompok main secara selektif dan kompetitif, dan
■ Mulai mengalami periode sedih karena ingin lepas dari orangtua.
Klasifikasi
● Masa remaja akhir (17-21 tahun)
○ Karakteristik
■ Identitas diri menjadi lebih kuat,
■ Mampu memikirkan ide,
■ Mampu mengekspresikan perasaan dengan kata-kata,
■ Lebih menghargai orang lain,
■ Lebih konsisten terhadap minatnya,
■ Bangga dengan hasil yang dicapai,
■ Selera humor lebih berkembang, dan
■ Emosi lebih stabil.
Masalah Kesehatan
Reproduksi Remaja
dalam Aspek Sosial
Masalah
1. Seks Pra Nikah
2. Pernikahan Usia Muda
3. Kehamilan Tidak Diinginkan dan Aborsi pada Remaja
4. Faktor Budaya
Solusi
1. Mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko dan perilaku
berisiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
2. Mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat
dan bertanggungjawab yang meliputi persiapan fisik, psikis, dan sosial untuk
menikah dan menjadi orang tua pada usia yang matang.
Solusi
1. Meningkatkan kualitas hubungan orang tua dan remaja
2. Sebagai orang tua hendaknya bersikap terbuka terhadap masalah seksual, sehinggga bisa menjadi tempat curhat bagi anak
yang membutuhkan informasi seksual.
3. Keterampilan menolak tekanan negatif dari teman.
4. Teman sebaya atau teman bergaul mempunyai pengaruh yang besar dalam mempengaruhi sikap dan perilaku remaja.
5. Meningkatkan religiusitas remaja yang baik
6. Ajaran agama untuk remaja sebaiknya tidak hanya dikhotbahkan akan tetapi diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang nyata
yang dikaitkan dengan dengan masalah-masalah kontekstual dalam kehidupan remaja
7. Pembatasan atau pengaturan peredaran media pornografi
8. Diharapkan media memberi manfaat yang positif yaitu lebih menampilkan pesan-pesan seksualitas yang mendidik, karena
sebenarnya media dapat dimanfaatkan sebagai media yang ampuh dalam menyampaikan materi pendidikan seksualitas.
9. Promosi tentang kesahatan seksual bagi remaja yang melibatkan peran sekolah, pemerintah dan lembaga non pemerintah
10. Siswa perlu memanfaatkan layanan bimbingan konseling yang ada dalam memberikan pendidikan seks untuk siswa.
Daftar Pustaka
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/29/kesehatan-reproduksi-remaja-permasalahan-dan-upaya-p

encegahan

Hapsari, A. (2019). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Modul Kesehatan Reproduksi Remaja.
https://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2020/10/6.-BUKU-AJAR-KESEHATAN-REPRODUKSI-MODUL-KESE
HATAN-REPRODUKSI-REMAJA.pdf

Anda mungkin juga menyukai