Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan KEK Di PMB Zulyati, SST.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan KEK Di PMB Zulyati, SST.
DISUSUN OLEH :
1. Richa Shafira (P07124122027)
2. Sauti Ario (P07124122031)
Pembimbing :
Lia Lajuna, SKM. MPH.
Isnaini Putri, SST. M. Kes.
Preseptor :
Zulyati, SY. SST
Bd, Zulyati, SY. SST Lia Lajuna, SKM. MPH. Isnaini Putri, SST. M, Kes
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu banyak
limpahan nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini secara
maksimal. Shalawat dan salam tak lupa pula kita junjungkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW yang telah begitu banyak mengajarkan kebaikan dan
menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada semua umatnya.
Selain itu terima kasih juga kami ucapkan kepada keluarga dan teman-
teman yang telah mendukung dan memotivasi kami dalam menyelesaikan
laporan ini. Berkat bantuan dan dorongan tersebut, kami dapat menyelesaikan
tugas ini secara lancar dan maksimal.
kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi tercapainya kualitas laporan ini yang lebih
baik di kemudian hari. Dan kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia,
kekurangan gizi akan mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan
menurunkan daya tahan tubuh yang berakibat meningkatnya angka
kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap
individu, sejak janin yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak,
masa remaja, dewasa, sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan
kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus
dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang
sehat (Purwati, 2021).
Kekurangan Energi Kronik merupakan keadaan dimana ibu menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan Kesehatan pada ibu. KEK dapat
terjadi pada Wanita Usia Subur (WUS) dan pada ibu hamil. Seseorang
dikatakan menderita risiko KEK bila Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5
cm. Wanita Usia Subur (WUS) dengan kelompok usia 20 sampai 35
tahun merupakan kelompok yang memiliki risiko paling tinggi mengalami
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (Purwati, 2021).
Data KEK dari tahun ke tahun di Indonesia mengalami penurunan,
tahun 2010 menunjukan bahwa prevalensi KEK mengalami penurunan
yakni sebesar 28% dan ditahun 2013 menunjukan bahwa prevalensi KEK
ada peningkatan yakni sebesar 38,5% dan Ditahun 2018 kembali terjadi
penurunan yakni sebesar 36,3%. Meskipun terjadi penurunan di tahun
2018 angka tersebut masih cukup tinggi. Provinsi Sulawesi Tenggara
menempati urutan 3 setelah Maluku dan Maluku utara dengan jumlah
KEK terbanyak pada wanita usia subur di Indonesia dengan presentasi
30% pada wanita hamil dan 21 % wanita tidak hamil (Anjelika et al.,
2021).
Status gizi dan kesehatan ibu hamil di Indonesia masih
memprihatinkan. Masalah gizi pada ibu hamil di Indonesia menunjukkan
angka yang memprihatinkan, terdapat 17,3% ibu hamil dengan
kekurangan energi kronik (KEK), 23,7% ibu hamil dengan anemia, 7,8%
ibu dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam kategori kurus, 30,5% ibu
termasuk pendek dengan tinggi badan kurang 150 cm (Simbolon et al.,
2022). Jumlah ibu hamil yang mengalami KEK yang terbanyak terdapat di
Nusa Tenggara Timur sebesar 36,8% sedangkan di Provinsi Kalimantan
Selatan sebesar 17,5% (Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Aceh Besar,
diketahui bahwa kasus KEK pada tahun 2018 adalah sebanyak 516 org
(6%), tahun 2019 sebanyak 454 org (5%). Sedangkan jumlah kasus KEK
di Puskesmas Montasik pada tahun 2018 sebanyak 21 orang (6%), 20
orang (6%) pada tahun 2019. Angka tersebut menunjukkan adanya
peningkatan kasus. Adapun jumlah kasus KEK tertinggi berada di wilayah
kerja Puskesmas Darul imarah dengan jumlah kasus 123 orang (10,6%),
kemudiani Puskesmas Baitussalam sebanyak 53 orang (10,5%) dan
kasus terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Darul Kamal yaitu
sebanyak 3 orang (1,9%) sedangkan Puskesmas Montasik sebanyak 29
orang (Martina & Muharrina, 2020). Kasus KEK pada tahun 2020 pada
ibu hamil di Aceh sebesar 8,5% dan ditemukan sebanyak 24,7% ibu hamil
yang berisiko mengalami KEK di Puskesmas Baitussalam pada tahun
2021 (Adhelna, 2022).
Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki gizi pada ibu
hamil KEK adalah dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Bentuk makanan tambahan untuk ibu hamil KEK menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi adalah biskuit yang mengandung protein, asam
linoleat, karbohidrat, dan diperkaya dengan 11 vitamin dan 7 mineral
(Praja & Karyus, 2020).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan kekurangan energi kronis di PMB Zulyati, SY, S.ST.
2. Tujuan khusus
a. Kemampuan melakukan pengumpulan data subjektif pada ibu
hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di PMB Zulyati, SY.
S.ST.
b. Kemampuan melakukan pengumpulan data objektif pada ibu
hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di PMB Zulyati, SY.
S.ST.
c. Kemampuan melakukan analisa data ibu hamil dengan
Kekurangan Energi Kronis di PMB Zulyati, SY. S.ST.
d. Mampu mengelola ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di
PMB Zulyati, SY. S.ST.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
kekurangan energi kronis (KEK).
2. Bagi Pasien/Klien
Dapat memahami tentang masalah yang dialaminya dan
menambah pengetahuan ibu tentang informasi dan edukasi mengenai
asuhan yang telah diberikan pada ibu hamil dengan Kekurangan
Energi Kronis (KEK) yang dijelaskan oleh petugas kesehatan atau
bidan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGUMPULAN DATA
1. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. D Nama Suami : Tn. R
3.Riwayat Mentruasi :
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Dismenorhoe : nyeri
-Lamaanya : 7 hari
-Keguguran terakhir :-
- Tempat Persalinan :-
Keluhan-keluhan pada
Trimester III :
Imunisasi I : -
< 10 x 10 x 20 x > 20 x
Pola istirahat dan tidur : tidur siang +/- 30 mnt, tidur malam +/- 7-8 jam
Imunisasi
TT 1 tanggal :
TT 2 tanggal :
8. Riwayat Sosial
Status perkawinan : Sah, Kawin 1 kali
Kehamilan ini
Direncanakan Diterima
Tidak direncanakan Tidak terima
Rencana pengasuh anak
Sendiri Baby sister
Orang Tua Dll
2.Tanda vital
: Mammae : membesar
: Striae : Ada
: Areola : Menghitam
: Papilla : Menonjol
7.Abdomen
Pemeriksaan Kebidanan :
Palpasi uterus :
Letak : Kepala
Kontraksi : -
Frekuensi : -
Kekuatan : -
Auskultasi
8. Genetalia
Inspeksi
Vulva dan vagina : Varices : Ada Tidak ada
: Bila ada :
9. Ekstremitas
D. UJI diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium : -
Pemeriksaan Darah :-
Haemotokrit :- Rheusus
Pemeriksaan Urien :-
Protein :-
Albimin :-
Dokumentasi SOAP
O:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan TTV : TD : 115/70 mmHg LiLa : 22,5 cm
N : 86 x/mnt BB : 49 Kg
o
P : 37,1 C TB : 155 cm
S : 25 x/mnt TTP : 27 Desember 2023
Pemeriksaan fisik :
• Mata : Konjungtiva : Merah Muda
: Sklera : Tidak ikterik
• Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid dan vena
Jugularis
• Payudara : Puting : Menonjol
: Areola : Menghitam
: Benjolan : Tidak ada benjolamn
• Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
L1: Pertengahan Px-pusat (29 cm)
L2: Punggung janin di sebelah kiri
L3: Bagian terendah janin kepala
L4: Belum masuk PAP (konvergen)
• TBBJ : 2.635 gr
• DJJ : 145 x/mnt
• Genetalia : Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan
: Kelenjar Sken : Tidak ada pembengkakan
• Ekstremisitas : Tidak ada oedema
Bawah : Tidak ada varices
• Reflek patella : Ka (+)
: Ki (+)
Pemeriksaan penunjang
• Hb : 11,2 gr%
• Hepatitis :(-)
• Malaria :(-)
• HIV :(-)
kronis
P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Memberi KIE meliputi :
a. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung gizi
seimbang untuk mengatasi kek pada ibu contohnya yang
mengandung karbohidrat tinggi seperti (Nasi, roti, gandum, jus
alpukat, eskrim, pisang, roti coklat),protein nabati seperti (tahu,
tempe, dll), protein hewani seperti (ikan, telur, ayam, dll) sayuran
berwarna hijau, seperti bayam, brokoli, dan sawi dan sayuran
berawarna pekat seperti bayam merah dan wortel, terong
belanda. Untuk mempertahankan HB ibu
b. Untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil kebutuhan asupan makanan
untuk satu hari yaitu kebutuhan karbohidat, sebanyak 6 P, 1 P = 150
gram yang terdapat dalam 3 centong nasi,kebutuhan protein hewani
4 P, 1 P = 55 gram yang terdapat pada satu butir telur, kebutuhan
protein nabati 4 P, 1 P = 50 gram dalam 2 potong sedang tempe,
kebutuhan sayuran 4 P, 1 P = 100 gram dalam satu gelas sayur
tanpa kuah, kebutuhan Buah 4 P, 1 P = 100 gram atau 1 potong
sedang pisang, kebutuhan minyak minyak 5 P, 1 P = 5 gram/ 1
sendok teh. Dan kebutuhan gula 2 P, 1 P = 10 gram atau 1 sendok
makan gula.
c. Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak minimal 8
gelas/hari
3. Memberi KIE kepada ibu tentang resiko tinggi kehamilan dengan
kekurangan energi kronis (KEK) yaitu:
a. Perdarahan
b. Anemia
c. Persalinan sebelum waktunya
d. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
e. Bayi lahir mati
4. Memberikan Biscuit PMT pada ibu hamil sebanyak 2 kotak dalam satu
bulan.
5. Melakukan Kerjasama dengan kader KPM untuk mendapatkan PMT
khususdari dana desa
6. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tabel Fe 1x sehari pada
malam hari
7. Memberi KIE kepada ibu tentang tanda–tanda bahaya pada trimester III,
meliputi:
a. Keluar darah pervaginam
b. Penglihatan mata kabur
c. Sakit kepala yang hebat dan menetap
d. Nyeri ulu hati
e. Bengkak pada wajah dan tangan
f. Gerakan janin kurang dari 10x/12 jam
8. Menanyakan/mengingatkan ibu kemabli tentang persiapan persalinan,
seperti:
a. Dana d. Yang mendampingi saat bersalin
b. Sarana transportasi e. Perlengkapan ibu dan bayi
c. Pendonor darah
9. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan, seperti:
a. Keluarnya lendir bercampur darah
b. Nyeri pinggul dengan efek kram
c. Pecah air ketuban
d. Terjadi kontraksi yang kuat
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang untuk memantau kembali LiLA
ibu
11. Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan bidan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan data subjektif Ny. D datang ke PMB untuk memeriksa
kehamilannya.
2. Didapati data objektif berdasarkan hasil pemeriksaan semua dalam
batas normal dengan TD: 115/70 mmHg, N: 86x/mnt, R: 25x/mnt, S:
37,1oC, LiLA: 22,5 cm, TB: 155 cm, BB: 49 Kg, mata tidak pucat dan
sklera tidak ikterik, pada leher tidak ada pembengkakan pada kelenjar
tiroid dan vena jugularis, payudara simetris, mammae membesar,
aereola menghitam dan papila menonjol, abdomen tidak ada luka
bekas operasi, L1: pertengahan Px-Pusat (29 cm), L2: punggung janin
di sebelah kiri, L3: kepala, L4: belum masuk PAP, DJJ: 145x/mnt dan
TBBJ: 2.635 gr.
3. Hasil anamnesa diputuskan ibu hamil dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK).
4. Penatalaksaan yang dilakukan berupa:
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
b. Memberi KIE kepada ibu dengan menganjurkan ibu untuk
memakan makanan yang mengandung gizi seimbang,
menjelaskan porsi makanan dan minuman untuk kebutuhan satu
hari dan menganjurkan ibu untuk minum air putih minimal 8
gelas/hari
c. Memberi KIE kepada ibu tentang resiko tinggi kehamilan dengan
kekurangan energi kronis (KEK)
d. Memberikan biscuit PMT sebanyak 2 kotak dalam sebulan
e. Melakukan kerjasama dengan kader PKM untuk mendapatkan
PMT khusus dari desa
f. Mengajurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe 1x sehari
pada malam hari
g. Memberi KIE kepada ibu tentang tanda–tanda bahaya pada
trimester III
h. Menanyakan/mengingatkan ibu kembali tentang persiapan
persalinan
i. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan
j. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang untuk memantau
kembali LiLA ibu
k. Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan bidan
B. Saran
1. Bagi Mahasiwa
Diharapkan mahasiswa kebidanan mendapat wawasan dan
pengetahuan tentang asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu
hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan dapat melakukan
penatalaksaan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis
(KEK) .
2. Bagi pasien/klien
Diharapkan pasien/klien memahami tentang masalah yang
dialaminya dan mendapat pengetahuan, informasi dan edukasi
mengenai asuhan yang telah diberikan oleh bidan atau petugas
kesehatan lainnya
DAFTAR PUSTAKA