Anda di halaman 1dari 2

"Harmoni dalam Perbedaan: Alexa dan Pesan Keharmonisan dalam Kehidupan

Sehari-hari"

Karya Rica Arianti

Pagi hari yang cerah di sebuah kota. Seorang gadis, panggil saja dia alexa. Alexa saat ini sedang
menempuh pendidikan di jenjang universitas tepatnya seorang mahasiswi jurusan psikologi.
Dalam kehidupannya sehari - hari alexa merupakan gadis riang gembira, ramah kepada orang
lain dan tidak pernah menilai buruk pandangan orang lain meskipun berbeda dengan
pandangannya.

Jam masuk kuliah pun tiba, seperti biasa alexa duduk di bangku paling depan, karna menurutnya
jika duduk di bagian belakang ia akan mudah kehilangan fokus karna berbincang dengan
temannya. Hari ini adalah pelajaran Pendidikan Pancasila setiap jurusan memiliki mata pelajaran
umum yang harus dipelajari setiap mahasiswanya. Karena pendidikan pancasila merupakan
acuan untuk menjadi warga negara yang baik dan taat pada aturan negara.

"Hari ini saya akan memberikan sebuah tugas mengamati lingkungan sekitar". Kata bu dosen.

"Bagaimana maksudnya bu, mengamati lingkungan sekitar?". Tanya salah seorang mahasiswa.

" Jadi begini. kalian harus mengamati satu contoh dari Sila 5 yang ada dalam pancasila di
kehidupan sehari-hari. Paham ya?".

"Paham bu". Ucap kami serentak.

Setelah pulang kuliah alexa bingung sila keberapa yang akan ia amati dan dimana ia harus
mengamati hal tersebut. Alexa pulang ke tempat kosnya dengan berjalan kaki, saat itu ia melihat
sekelompok anak kecil yang sedang saling mengejek agama satu sama lain. Melihat hal itu alexa
mencoba menghampiri mereka dan melerai kejadian itu.

"Heyy...hey kalian, stopppp !". Teriaknya

" Apa yang sedang kalian ributkan ?". Tanya alexa.

" Kakak agamanya apa?". Salah satu anak kecil itu bertanya padanya.
"Islam, memang kenapa?". Jawab alexa

"Agama islam itu agama paling benar kan kak? Ini lo dia kristen kak , katanya agamanya yang
paling benar". Ucapnya.

Dengan tersenyum alexa menjelaskan kepada anak-anakk kecil itu.

"Adek-adek setiap agama itu mengajarkan tentang kebaikan kepada pemeluknya, tidak ada
agama yang mengajarkan tentang kejahatan. Apalagi di negara kita ini negara yang warganya
bebas memeluk agama apapun, mau itu islam,hindu,budha,konghucu,kristen,katolik semuanya
diperbolehkan. Kalian tau tidak sila pertama itu apa?".

"Tau kak, Ketuhanan yang maha esa".

"Nah jadi setiap individu harus memiliki agama, terserah apapun itu agamnya tergantung dari
kepercayaannya masing-masing karena manusia yang beragama akan tau mana yang benar mana
yang salah karena seperti yang kakak ucapkan tadi bahwa setiap agama mengajarkan
sebaikannya kepada pemeluknya. Paham yaa adik-adik?".

"Iyaa, kaka paham".

"Nah jadi sekarang kalian minta maaf satu sama lain tidak boleh bertengkar dan menghina
agama yang satu dengan lainnya".

Setelah kejadian itu alexa pun punya ide , ia akan menggunakan kejadian itu tadi untuk bahan
tugasnya minggu depan.

Setiap individu harus memiliki agama,dengan adanya agama, manusia akan memiliki pandangan
juga penopang dalam ruhaninya agar jangan sampai berbuat kerusakan bagi negaranya.
walaupun ada perbedaan agama tapi persatuan indonesia tidak boleh terpecahkan. Masih banyak
sekali perpecahan yang ditimbulkan akibat perbedaan pilihan dalam beragama padahal dengan
kejadian itu dapat menghancurkan bangsa indonesia. Perang terjadi tidak hanya dengan
bertempur tapi dengan perpecahan sepele yang dapat memecah belah bangsa. Jadi tetaplah
bersatu dalam kesatuan untuk mewujudkan indonesia yang sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai