Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


SYEKH NURJATI CIREBON
Alamat: Jl. Perjuangan ByPass Sunyaragi Telp. (0231) 481264 Faks. (0231) 489926 Cirebon 45132
Website : https://info.syekhnurjati.ac.id E-mail : info@syekhnurjati.ac.id

NAMA : ZAHID Mata Kuliah : Etika Dan Profesi Guru


NIM : 2281130713 Hari dan Tanggal : Jumat, 1 Maret 2024
Kelas/Semester : A15/4 Jam : 07.30- 09.30
Dosen Pengampu : DR. H. Iwan, M. Ag.

TUGAS PERTEMUAN KE-2


Assalamu'alaikum wrwb.
1. Bapak dan ibu bersama ini saya share tugas pertemuan ke-2 dengan ketentuan berikut ini:
2. Artikel yang saya share di resume dengan membuat concept map (peta konsep).
3. Waktu pengerjaan selama 5 hari sebagaimana yang ditentukan
4. Demikian disampaikan dan atas perhatiannya disampaikan Terima Kasih

JAWABAN

ETIKA DAN NILAINILAI PROFESI KEPENDIDIKAN

PETA
ETIKA KOSNSEP REFLEKSI

Nilai baik dan buruk Substansi etis yang


berkenaaan dengan merupakan refleksi
hubungan antara PENDIDIKAN adalah perlua adanya
penghargaan terhadap
manusia. Dalam
sesama manusia,
konteks profesi terutama antara guru
kependidikan, etika atau pendidik pada
sangat penting Adalah pembelajaran umumnya terhadap
karena melibatkan pengetahuan, peserta didiknya.
kode etik guru yang ketrampilan dan konsekuensi lebih
merupakan norma kebiasaan sekelompok lanjut ilah perlu ada
dan asas yang diakui rasa percaya yang
orang yang diturunkan
oleh guru sebagai cukup terhadap harga
dari satu generasi ke diri (human diguity)
pedoman sikap generasi berikutnya orang lain. Rasa
dalam masyarakat melalui pengajaran, percaya ini perlu
pelatihan, atau ditingkatkan lagi,
penelitian atau bisa mengingat bahwa
juga diartikan bantuan, peserta didik
bimbingan untuk mempunyai
pengembangan peserta kemampuan
rekonstruksi.
didik seutuhnya.
Absolut: nilai itu mutlak, tidak berubah, kokoh dan tidak dapat diganggu gugat.

Relatif: nilai itu dapat berubah menurut keadaan.


ETIKA
Idealis praktis: sesuatuyang mengandung cita-cita luhur terutama dalam
jangkauanmasa depan, sebaliknya hendaknya dapat diwujudkan secara praktis

Idealis praktis: sesuatuyang mengandung cita-cita luhur terutama dalam


jangkauanmasa depan, sebaliknya hendaknya dapat diwujudkan secara praktis

Holistik reduksialistik, Kurang mendukung makna pendidikan yang


PENDIDIKAN
tertujupadapengembangan seutuhnya

Pendidikan yang hasilnya dipandang identik dengan NEM, padahal


NEM lebih mencerminkan

Pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan menyiapkan


tenaga-tenaga untuk memenuhi supply and demand. Demand-nya

timbulnya retruksialisme, misalnya diperguruan tinggi peserta didik


masuk lewat satu pintu dan kelak keluarnya lewat pintu yang sama.

Akibat globalisasi adalah komersialisasi dan masyarakat dilanda oleh


pandangan hidup dan sikap tentang pentingnya materi dan sekularisme,
perlu dikembangkan suatu respiritualirsi proses kehidupan daklam
masyarakat untuk menatap masa depan.

Kontruktiisme. Pengetahuan yang telah direkonstruksi oleh


individu yang belajar. Rekonstruksi ini merupakan proses alami
yang sukses setidaknya akan tergantung dari bagaimana
memupuknya. Hal-hal utama yang mendukung kesuksesan adalah
adanya dialog dua arah dan keterlibatan komponenkomponen
lain yang relevan.

Transformatif. Ke transformasi-an ini dapat terjadi bila prosesnya


konstruksivistik. Peserta didik diharapkan mempunyai kemampuan
dan waktu yang cukup untuk mengolah apa saja yang berasal dari
lingkungan ini.
Penekanan-penekanan berikut ini menunjuk kepada nilai-nilai yang seyogyanya
REFELEKSI mendapat perhatian cukup dari penyandang profesi kependidikan

Latar belakang kefilsafatan danpandangan hidup. Setiap guru


perlumenjiwai benar-benar tentang filsafat danpandangan hidupnya,
seyogyanyasemua sikap dan tingkah lakunya menjadicerminan dari nilai
dan norma yangdihayati tersebu

Ukuran yang baik dan penting tentang ilmu pada umumnya, dan yang
diampu untuk tugas mengajar pada khususnya. Ilmu adalah produk dari
peradaban dan akan menjadi landasan dinamika peradaban itu. Dalam
hal ini termasuk pengetahuan

KESIMPULAN
Etika akan menjadi jelas fungsinya bila dikaitkan dengan pendidikan.
Pendidikan yang dimaksud adalah holistik, karena pendekatan
reduksianistik hendaknya berangsur ditinggalkan. Lain dari itu agar
pendidikan dapat mengembangkan authority from within perlu
dikembangkan, potensi yang ada pada peserta dicek secara utuh.
Lingkungan yang mendidik perlu dikembangkan pula, yang dewasa ini
telah diwarnai oleh berbagai kegiatan dan kelembagaan. Lingkungan
dengan berbagai aspeknya perlu ditatap sebagai sasaran dialog.
Semoga semuanya mempunyai peranan demi pendidikan yang baik.
Kesemuanya ini perlu dihayati sebagai bernilai untuk pengembangan
profesi kependidikan. Pendidikan yang holistik diharapkan
menjangkau masa depan secara realistik

Anda mungkin juga menyukai