Anda di halaman 1dari 18

YULIYANI, S.Pd-SMAS KARYA BAKTI-CGP 2-KAB.

CIANJUR

Koneksi Antar Materi 3.2


PEMIMPIN DALAM
PENGELOLAAN SUMBER
DAYA
Sintesis materi ini berisi kesimpulan modul pemimpin Selamat datang di sintesis
dalam pengelolaan sumber daya dan koneksi antar materi modul 3.2 !
materi semua modul 1.1 s.d 3.2 pada Pendidikan
Calon Guru Penggerak.

Calon Guru Penggerak (CGP) diarahkan terus bergerak,


merangkul semua elemen yang menjadi bagian dari ekosistem sekolah, memanfaatkan dan fokus
pada kekuatan aset yang dimiliki dengan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid. Belajar dan

berusaha membuat dampak yang lebih baik untuk murid kami, maka kamipun sedang membuat dampak

bagi masa depan Indonesia. Berusaha terus bergerak dan memantaskan diri untuk menjadi bagian

penting bagi masa depan Indonesia.

Selanjutnya, saya mohon maaf jika pada penulisan sintesis materi ini terdapat kekurangan
dan kesalahan yang tidak di sengaja dalam penulisannya.
Pengelolaan Sumber
Daya
Sekolah adalah sebuah ekosistem dengan faktor biotik dan abiotik yang
ada di dalamnya. Eksosistem merupakan sebuah tata interaksi antara
makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan.
Sebuah ekosistem mencirikan satu pola hubungan yang saling
menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu.

Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk


interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang
tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya
sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis.
Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi
dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya.

Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya


adalah: Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga Kependidikan,
Pengawas Sekolah, Orang Tua, Masyarakat sekitar sekolah.

Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik


yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses
pembelajaran di antaranya adalah: Keuangan, Sarana dan prasarana
Pendekatan berbasis Pendekatan berbasis aset
kekurangan/masalah (Deficit- (Asset-Based Thinking)
Based Thinking)

Memusatkan perhatian kita pada apa yang Sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr.
mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang
tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat menekuni kekuatan berpikir positif untuk
dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa pengembangan diri. Pendekatan ini
mengatasi semua kekurangan atau yang merupakan cara praktis menemukan dan
menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin mengenali hal-hal yang positif dalam
diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita kehidupan, dengan menggunakan kekuatan
menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk
tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat memusatkan perhatian pada apa yang
menjadikan kita buta terhadap potensi dan bekerja, yang menjadi inspirasi, yang
peluang yang ada di sekitar. menjadi kekuatan ataupun potensi yang
positif.
Untuk mengimplementasikan peran guru sebagai
pemimpin pembelajaran berbasis aset baik dalam
lingkup kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar
sekolah, yang harus diupayakan oleh guru di
antaranya adalah: (1) memetakan potensi aset yang
dimiliki ekosistem sekolah; (2) pengambilan keputusan
yang cepat, tepat, cermat, dan akurat; (3)
mengkoordinasikan dan menyelaraskan seluruh
sumber daya yang ada; (4) memobilisasi sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Kepiawaian dalam pengelolaan
Implementasi dalam kelas, sumber daya yang tepat dalam konteks pembelajaran
sekolah, dan masyarakat sekitar bagi seorang guru akan membantu proses
sekolah pembelajaran peserta didik lebih berkualitas. Untuk itu,
langkah awal sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran bersama peserta didik sangat diperlukan
teruatama untuk mengetahui titik temu harapan dan
keinginan ideal dari peserta didik.
Bersama-sama menggali harapan dan keinginan
potensi belajar murid sangat penting, untuk
menggkoordinasikan dan memetakan sumber
daya yang dimiliki oleh sekolah. Contohnya,
seorang guru dapat menanyakan kepada murid, "
Menurutmu pembelajaran seperti apa yang
menyenangkan di sekolah kita ? jika kita belajar di
ruang kelas, apa saja yang bisa kita upayakan agar
ruang kelas kita nyaman untuk belajar?"
Pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti itu akan
menggerakkan warga sekolah untuk melakukan
tindakan dengan memaksimalkan sumber daya
yang sudah ada sehingga suasana dan proses
Implementasi dalam kelas, pembelajaran peserta didik terus berproses menuju
sekolah, dan masyarakat sekitar perbaikan kualitas. Kemudian dilengkapi dengan
sekolah kegiatan diakhir setiap pembelajaran guru
membimbing peserta didik untuk senantiasa
mengajukan pertanyaan reflektif maka upaya
perbaikan mutu pembelajaran dapat dilakukan
secara berkelanjutan.
Contoh hubungannya
pengelolaan sumber daya yang
tepat akan membantu proses
pembelajaran murid menjadi
lebih berkualitas:

Pengelolaan sumber daya yang terdiri dari sumber daya modal manusia, modal
sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal agama dan
budaya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas proses pembelajaran. Maka
dari itu, pengelolaan harus dilakukan secara tepat. Setiap sumber daya memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sebagai pemimpin pembelajaran kita
harus bisa mengidentifikasi aset yang dimiliki sebagai kelebihan dari sumber daya,
manfaatkan sumber daya yang ada dengan maksimal dan mengesampingkan
kekurangan yang ada, fokus pada kekuatan dan dukungan yang dimiliki agar proses
pembelajaran berjalan dengan maksimal dan berkualitas.
Beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan
dengan materi lain yang didapatkan sebelumnya selama
mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak:
Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat
menuntun tumbuhnya kekuatan kodrat yang
Modul 1.1. Ki Hajar Dewantara ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
membedakan kata Pendidikan dan
tumbuhnya kekuatan kodrat anak. KHD
pengajaran dalam memahami arti dan
memiliki keyakinan bahwa untuk
tujuan pendidikan. Pengajaran
Modul 1.1 (Onderwijs) adalah bagian dari
menciptakan manusia Indonesia yang
beradab maka pendidikan menjadi salah satu
pendidikan. Pengajaran merupakan kunci utama untuk mencapainya. Semboyan
Pemimpin pembelajaran mengelola sumber daya proses pendidikan dalam memberi ilmu Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara
yang ada yaitu murid sesuai dengan kodratnya, atau berfaedah untuk kecakapan hidup adalah "Ing ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo
karena murid memiliki bakat dan minatnya anak secara lahir dan bathin. Sedangkan mangun karso, Tut wuri handayani. Kaitannya
dengan pengelolaan sumber daya adalah
sendiri, memiliki kelebihan dan kekurangannya pendidikan (opvoeding) memberi
pemimpin pembelajaran mengelola sumber
masing-masing. Guru hanya memberikan contoh, tuntunan terhadap segala kekuatan
daya yang ada (siswa) sesuai dengan
dukungan, dorongan dan motivasi dalam kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu kodratnya, karena sejatinya setiap anak
mencapai keselamatan dan kebahagiaan
mengelolanya secara epektif agar menjadi lebih memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
yang setinggi-tingginya baik sebagai masing. Berikan contoh, dorongan dan
potensial.
seorang manusia maupun sebagai motivasi dalam pengelolaan sumber daya
anggota masyarakat. agar menjadi efektif.
Beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan
dengan materi lain yang didapatkan sebelumnya selama
mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak:

Modul 1.3
Modul 1.2
Modul 1.3 Paradigma inkuiri apresiatif (IA) keterkaitannya dengan Pengelolaan
Modul 1.2 Nilai-nilai dan peran guru penggerak, sumber daya yaitu pengelolaan sumber daya bisa dilakukan dengan 2
jika dikaitkan dengan guru sebagai pemimpin pendekatan yaitu pendekatan berbasis aset dan pendekatan berbasis masalah.
Sesuai dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) maka prinsip yang digunakan
pengelolaan sumber daya, maka guru harus
dalam pengelolaan adalah prinsip yang berbasis dengan kekuatan yang dimiliki
memiliki nilai positif seperti Beriman dan
(aset). IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang
berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan
berkebinekaan global, bergotong royong dan potensi dan aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, IA
kreatif. dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan
kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap
selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan melalui manajemen
BAGJA (Buat pertanyaan, Atur ekskusi, Gali mimpi, Jabarkan rencana).
Beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan
dengan materi lain yang didapatkan sebelumnya selama
mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak:

Modul 1.4
Modul 2.1
Modul 1.4. Agar pemimpin pembelajaran dapat
bersinergis dengan siswa dalam mencapai tujuan Modul 2.1 Setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda,
pembelajaran, maka budaya positif perlu dilakukan memiliki bakat dan minat yang berbeda karena pada
salah satunya adalah budaya positif dalam melakukan hakikatnya siswa memiliki ragam kecerdasan. Sebagai
kesepakatan kelas. Hal ini dimaksudkan supaya tidak pengelola sumber daya dalam pembelajaran kita harus bisa
ada lagi pembelajaran yang memberikan hukuman melayani setiap kebutuhan siswa. hal ini bisa dilakukan
versus hadiah. Pemimpin pembelajaran dalam
dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi
mengelola sumber daya bukan sebagai penghukum,
berdasarkan bakat dan minat, kesiapan belajar maupun profil
pembuat rasa bersalah, teman, pengawas melainkan
belajar siswa. Adapun startegi yang digunakan adalah strategi
sebagai manajer. Sehinggga bertanya dan membuat
kesepakatan kelas, menanyakan harapan, dan apa yang proses, strategi konten dan strategi produk.
perlu diperbaiki, menumbuhkan disiplin dari dalam diri
dan motivasi intrinsik.
Beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi
lain yang didapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan Guru
Penggerak:
Kompetensi Sosial 3. Pengelolaan Diri (Pengelolaan emosi dan
Emosional adalah fokus). Pengelolaan diri meliputi mengelola
stress, mengontrol impuls dan ketekunan
sebagai berikut: dalam menghadapi hambatan, atau sering
disebut dengan Mengelola emosi dan
1.Kesadaran Diri (Pengenalan fokus). Stop/ Behenti.
Emosi). Kesadaran diri meliputi
Modul 2.2 kemampuan memahami proses
4.Pengambilan keputusan yang
bertanggungjawab. Dalam pengambilan
belajar dan pemikiran diri, keputusan yang bertanggungjawab
mengembangkan sikap percaya mempertimbangkan faktor etika, akademik,
diri dan memahami perasaan, standard masyarakat dalam membuat
Kaitan dengan modul 2.2 adalah minat, nilai dan kekuatan. pilihan dan keputusan. Memberikan
Kontribusi terhadap perwujudan dan well
sadari bahwa emosi menentukan being komunitas sekolah
bagaimana kita mengambil 2.Kesadaran Sosial (Empati).
Kesadaran sosial meliputi 5.Ketrampilan Sosial (Resiliensi).
keputusan dalam pengelolaan pemahaman perbedaan perspektif Ketrampilan resiliensi meliputi:
dan berempati, mengenali dan
sumber daya yang ada. menghargai persamaan maupun
membangun hubungan yang sehat
berlandaskan kerjasama dan sikap
perbedaan, memanfaatkan sumber hormat. menolak tekanan sosial yang
daya di rumah, sekolah dan tidak tepat. mencegah dan mengelola
komunitas secara efektif. serta menyelesaikan konflik. Mencari
pertolongan bila membutuhkan.
Beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi
lain yang didapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan Guru
Penggerak:
Pentingnya proses
coaching dalam
pengelolaan sumber
daya yaitu:
Modul 2.3 Proses untuk mengaktivasi kerja otak murid.
Pertanyaan-pertanyaan reflektif dapat membuat
Modul 2.3 Coaching menjadi salah murid melakukan metakognisi.
satu proses ‘menuntun’ belajar Pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga
murid untuk mencapai kekuatan membuat murid lebih berpikir secara kritis dan
mendalam sehingga murid dapat menunjukkan
kodratnya, Sebagai seorang potensinya.
‘pamong’. Guru dapat
memberikan ‘tuntunan’ melalui Ketrampilan Coaching meliputi:
Keterampilan membangun hubungan baik (kemitraan)
pertanyaan-pertanyaan reflektif
Keterampilan berkomunikasi
dan efektif agar kekuatan kodrat Keterampilan memfasilitasi pembelajaran.
anak terpancar dari dirinya.
Beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi
lain yang didapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan Guru
Penggerak:
Jika dalam pengambilan
keputusan menggunakan prinsip
jangka pendek lawan jangka
panjang, tentu ketika kita
Modul 3.1 mengambil keputusan untuk
mengorbankan jangka pendek
Modul 3.1 Proses Coacing bisa dijadikan acuan
dalam pengelola sumberdaya untuk melakukan
demi keberhasilan di masa depan
pengambilan keputusan baik yang sifatnya dilema kehidupan anak-anak, awalnya
etika maupun bujukan moral. Pengambilan terkesan kurang adil, namun
keputusan yang kita ambil jika berpedoman pada seiring berjalannya waktu, selain
9 langkah dalam mengambil keputusan pemimpin siswa diberikan pemehaman yang
pembelajaran tentu sudah mencerminkan sesuai, pengaruh dalam jangka
pengajaran yang berpihak pada murid, yang panjang akan tampak
memerdekakan murid, meski dalam praktikknya berpengaruh positif secara nyata
memilih dilema etika itu sangat sulit. dalam kehidupan anak-anak.
Hubungan antara sebelum dan sesudah
mengikuti pelatihan terkait modul
pemimpin dalam pengelolaan sumber
daya serta pemikiran yang sudah
berubah setelah mengikuti proses
pembelajaran dalam modul ini adalah
Sebelum mempelajari
modul 3.2 tentang
pengelola sumber daya,
saya:
Setelah mempelajari modul ini, saya menyadarai
bahwa kita sebagai pengelola sumber daya
harus bisa memanfaatkan apa yang kita miliki
sebagai kekuatan. Fokus pada kelebihan yang
dimiliki dengan mengesampingkan kekurangan.
Menemukan dan mengenali hal-hal yang positif
dalam kehidupan, dengan menggunakan
kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak
untuk memusatkan perhatian pada apa yang
bekerja disekeliling kita, yang menjadi inspirasi,
yang menjadi kekuatan dan potensi yang positif.

Anda mungkin juga menyukai