Anda di halaman 1dari 83

dengan Kompetensi Sosial Emosional (KSE)

RANCANGAN KOMPENTENSI SOSIAL EMOSIONAL


Cara Penerapan Bentuk KSE yang Yang dilakukan Hal penting
Pembelajaran dikembangkan oleh guru yang harus
Sosial disampaikan
Emosional kepada murid
Mengintegrasikan a. Rasa a. Kesadaran  Guru mengajak Penjelasan
kompetensi sosial empati diri berdoa di awal mengenai
emosional (KSE) b. Gotong b. Pengelolaan dan di akhir pentingnya
ke dalam praktik royong diri pembelajaran. berdoa
mengajar guru c. Kepedulian  Guru sebelum dan
dan gaya interaksi menyiapkan sesudah belajar
dengan murid fisik dan psikis serta
dalam peserta didikmembangkitka
pembelajaran untuk n motivasi
kimia. mengikuti dalam belajar.
pembelajaran Hal penting
dengan lainnya yang
memperhatikan disampaikan
kebersihan dan adalah peserta
kerapihan didik perlu
 Peserta didikmengingat
difasilitasi olehmateri yang
guru untuktelah dipelajari
mengingat sebelumnya
materi yangdan kaitannya
telah dipelajari dengan materi
sebelumnya yang akan
dan menyimak dipelajari serta
tujuan manfaatnya
pembelajaran dalam
yang kehidupan
disampaikan sehari-hari.
oleh guru.
 Guru
memotivasi
peserta didik
untuk memiliki
kemauan dalam
mengikuti
pembelajaran.
Kesadaran sosial Guru memberikan Hal yang
Keterampilan arahan pada peserta dilakukan
sosial didik untuk duduk secara
sesuai dengan berkelompok
kelompoknya dan dapat
melakukan diskusi meringankan
dengan untuk tugas, berlatih
mengolah data dan untuk
menjawab menghargai
permasalahan yang pendapat dan
terdapat di dalam menambah
LKPD. wawasan serta
melatih
keterampilan
untuk bertukar
pendapat.
Pengambilan Guru Peserta didik
keputusan yang memberitahukan mengambil
tepat dan pada peserta didik keputusan dari
bertanggung untuk hasil yang
jawab menyampaikan telah
hasil diskusi di didiskusikan
depan kelas dan bersama
mendapatkan dengan
tanggapan dari kelompoknya.
kelompok lain Hal tersebut
Selanjutnya dapat
membimbing membangun
peserta didik untuk sikap tanggung
menarik jawab atas
kesimpulan dari keputusan
pembelajaran yang yang telah
telah dilakukan. diambil oleh
mereka.
MODUL AJAR
REAKSI KESETIMBANGAN KIMIA

A. Informasi Umum
1. Indentitas Modul
a. Nama Guru : Ratih Yasinta Ar
b. Institusi : SMA Negeri 3 Surakarta
c. Tahun Pelajaran : 2022/2023
d. Jenjang Sekolah : SMA
e. Kelas / Fase : XI / F
f. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

2. Kompetensi Awal
a. Peserta didik sudah mampu mendiskripsikan tentang wujud zat, reaktan dan
produk dalam persamaan reaksi kimia
b. Peserta didik sudah mampu menyetarakan persamaan reaksi kimia
c. Peserta didik sudah mampu memahami reaksi eksoterm dan endoterm pada
reaksi kimia

3. Profil Pelajar Pancasila


a. Peserta didik bergotong royong dalam memecahkan masalah sesuai dengan
faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia.
b. Peserta didik bernalar kritis dalam menentukan pergeseran kesetimbangan
kimia berdasarkan faktor yang mempengaruhinya dalam fenomena yang
terdapat di alam.

4. Sarana dan Prasarana


Media : Gambar tentang Fenomena Kesetimbangan Kimia, LKPD,
Powerpoint dan Kartu Soal.
Alat : Proyektor, Laptop, Papan tulis, Spidol, Penghapus.
Lingkungan : Ruang kelas
Bahan bacaan : Buku Kimia SMA atau MA Kelas XI, Materi Ajar
Kesetimbangan Kimia.

5. Target Peserta didik


Peserta didik regular : tipikal umum, tidak ada kesulitan dalam memahami materi
tertentu
Jumlah peserta didik : 32 peserta didik

6. Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Luring (tatap muka), Guided-Discovery Learning
Metode pembelajaran : Diskusi dan permainan sederhana dengan kartu soal.
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu memahami Azas
Le Chatelier dan faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia.

2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diharapkan mampu memahami faktor yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pertanyaan Pemantik
Bagaimana ciri-ciri tentang reaksi kesetimbangan kimia yang telah kalian
pelajari? Pertemuan sebelumnya kalian sudah mengamati air yang dipanaskan
dalam wadah tertutup menghasilkan uap air dan kembali lagi ke wujud cair? Jadi,
apakah reaksi kesetimbangan dapat berubah arah? Faktor apa yang dapat
mempengaruhi perubahan arah pada reaksi kesetimbangan tersebut?

4. Persiapan Pembelajaran
a. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam pelajaran kimia
b. Menyiapkan materi dan media pembelajaran
c. Menyiapkan bahan diskusi
d. Menyiapkan presentasi pembelajaran

5. Kegiatan Pembelajaran
Jenis Langkah- Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Langkah Waktu
Kegiatan (menit)
Kegiatan 1) Guru menyapa dan memberi salam pada 10
Pendahuluan peserta didik
2) Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
dipimpin oleh salah satu peserta didik
(PPP - Beriman, bertakwa kepada Tuhan)
(KSE - Pengelolaan diri)
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik
(KSE - Kesadaran diri)
4) Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran dengan
memperhatikan kebersihan dan kerapihan.
(KSE - Pengelolaan diri)
5) Peserta didik difasilitasi oleh guru untuk
mengingat materi konsep kesetimbangan
kimia yang telah dipelajari
(KSE - Pengelolaan diri)
6) Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru mengenai
faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan (KSE - Kesadaran diri)
7) Guru memotivasi peserta didik untuk
memiliki kemauan dalam mengikuti
pembelajaran (KSE - Kesadaran diri)
8) Peserta didik diarahkan untuk membentuk
kelompok dengan masing-masing terdiri atas
5 - 6 orang (KSE - Kesadaran sosial dan
Keterampilan sosial )
9) Guru membagikan LKPD kepada masing -
masing kelompok
10) Peserta didik memperhatikan arahan yang
diberikan oleh guru mengenai teknis diskusi
dan pengisian LKPD yang dipandu oleh
guru
(KSE - Kesadaran diri)
11) Guru juga menjelaskan teknis permainan
jawab soal bagi kelompok yang telah
menyelesaikan LKPD terlebih dahulu dan
menyampaikan hasil diskusinya maka diberi
kartu keuntungan yaitu kartu soal yang
dipilih akan dilempar ke kelompok lain.
Kegiatan Inti Pemberian Mengamati (Observing): 10
Stimulus 1) Peserta didik diarahkan guru untuk bersama-
(Stimulation) sama mengamati gambar peristiwa jungkat-
jungkit yang ditayangkan di layar proyektor
sembari guru memberikan pertanyaan
stimulus. (KSE - Kesadaran diri)
2) Peserta didik diarahkan untuk mengamati
LKPD yang diberikan oleh guru.
(KSE - Pengelolaan diri)
3) Peserta didik diarahkan untuk mengerjakan
LKPD sesuai langkah-langkah yang telah
ditentukan dengan seksama.
(KSE - Pengelolaan diri)
Identifikasi Menanya (Questioning) : 10
Masalah 1) Guru memberikan kesempatan pada peserta
(Problem didik untuk mengidentifikasi persoalan yang
Statement) telah diberikan.
(PPP - Berpikir Kritis)
(KSE - Pengelolaan diri)
Pengumpulan Mengumpulkan informasi 15
data (Data 1) Peserta didik menggali informasi terhadap
Collecting) persoalan yang telah diberikan menggunakan
berbagai sumber informasi yang relevan
seperti buku atau internet dan guru
melakukan diferensiasi proses dengan
memberikan pendampingan intensif kepada
kelompok yang perlu bimbingan dan
pendampingan secara berkala pada kelompok
yang dianggap telah mahir.
(Diferensiasi proses)
(PPP - Berpikir Kritis)
(KSE - Pengelolaan diri)
Pengolahan Data Mengolah data atau mengasosiasi 15
(Data 1) Peserta didik secara diskusi kelompok
Proccessing) melakukan pengolahan data untuk menjawab
pertanyaan yang terdapat di dalam LKPD
dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok
(PPP - Bergotong royong)
(KSE - Keterampilan sosial dan
Pengambilan keputusan yang tepat dan
bertanggungjawab)
Verifikasi Mengkomunikasikan 10
(Verification) 1) Peserta didik diarahkan guru untuk
melakukan pembuktian dari pernyataan yang
telah dirumuskan berdasarkan hasil
pengolahan data yang telah diperoleh.
(KSE - Pengambilan keputusan yang tepat
dan bertanggungjawab)
2) Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi
di depan kelas dan mendapatkan tanggapan
dari kelompok lain.
(KSE - Pengelolaan diri, Keterampilan sosial
dan Pengambilan keputusan yang tepat dan
bertanggungjawab)
3) Peserta didik lainnya menanggapi pemaparan
dari kelompok yang melakukan presentasi.
(PPP – Berpikir Kritis)
(KSE - Pengelolaan diri, Kesadaran sosial dan
Keterampilan sosial)
Menarik 1) Peserta didik dibimbing guru untuk membuat 5
Kesimpulan kesimpulan pada pokok bahasan faktor yang
(Generalization) mempengaruhi kesetimbangan.
(PPP - Berpikir Kritis)
(KSE - Pengambilan keputusan yang tepat
dan bertanggung jawab)
2) Guru memberikan apresiasi kepada peserta
didik yang berpendapat.
3) Kelompok yang telah menyampaikan hasil
diskusi atau memberikan pendapat memilih
kartu soal dan memberikan kepada kelompok
lain.
(KSE – Keterampilan sosial, Pengambilan
keputusan yang tepat dan bertanggung jawab)
4) Kelompok yang dipilih kemudian maju
kedepan kelas untuk menjawab soal yang
tertera di dalam kartu.
Kegiatan 1) Guru melaksanakan asesmen formatif dengan 15
Penutup memberikan beberapa soal mengenai faktor
yang mempengaruhi pergeseran reaksi
kesetimbangan kimia kepada peserta didik.
2) Kemudian, guru menjelaskan kegiatan belajar
mengajar yang akan datang.
(KSE - Kesadaran diri dan Pengelolaan diri)
3) Guru mengingatkan peserta didik untuk
menjaga kesehatan dan kebersihan
lingkungan.
(KSE - Kesadaran diri dan Pengelolaan diri)
4) Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan
memberikan salam penutup.

6. Asesmen
Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:
a. Sikap : Profil Pelajar Pancasila yang berupa: observasi
b. Pengetahuan : Tes tertulis
c. Keterampilan : Diskusi dan menjawab pertanyaan

7. Pengayaan dan Remedial


a. Pengayaan
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang mempunyai pencapaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan
potensinya secara optimal.
b. Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami materi atau pembelajaran mengulang.

8. Refleksi Peserta didik


Umpan balik peserta didik terhadap penguasaan materi
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian dapat mendiskripsikan azas Le
Chatelier?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan faktor yang
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan?

C. Lampiran
1. LKPD (link
https://drive.google.com/file/d/1FBHMljCwBAqWrAFJ_RAkjirstwXL3dUX/vie
w?usp=share_link )
2. PPT (link https://drive.google.com/file/d/178w8rdeZoKM6qdK_nil6MN-
N7iMKCVS_/view?usp=share_link )
3. Gambar (link
https://drive.google.com/file/d/1oXgMd6e6CwlPNb4GfRM9UDFMh_dEcPlp/vie
w?usp=share_link )
4. Bahan Ajar (link https://drive.google.com/file/d/1DoO-
i8kCYcvMFprNLrFi6R94Lz8jDu3x/view?usp=share_link)
5. Asesmen (link
https://drive.google.com/file/d/1cM_H2JnYW9kAV30v9daMKC7EtglxPKAh/vie
w?usp=share_link )

6. Glosarium
 Azas Le Chatelier menyatakan bahwa apabila dalam suatu kesetimbangan
dilakukan tindakan (aksi) maka sistem kesetimbangan tersebut akan
mengadakan reaksi sehingga pengaruh reaksi tersebut dapat diperkecil.
 Pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan adalah jika
konsentrasi zat di salah satu ruas ditambah,maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang berlawanan dan jika konsentrasi zat di salah satu ruas
dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah dirinya sendiri.
 Pengaruh volume dan tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan adalah
apabila volume diperbesar dan tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah ruas yang mempunyai jumlah koefisien (mol) yang lebih
besar. Sebaliknya, jika volume sistem diperkecil dan tekanan diperbesar maka
kesetimbangan bergeser ke arah jumlah koefisien (mol) yang lebih kecil.
 Pengaruh suhu terhadap pergeseran kesetimbangan adalah apabila suhu
dinaikan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang menyerap panas
(endoterm). Sebaliknya, apabila suhu diturunkan maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah zat yang melepas panas (eksoterm).
 Penambahan katalis dalam reaksi kesetimbangan kimia adalah penambahan
katalis dalam reaksi kimia untuk mempercepat laju reaksi. Penambahan
katalis tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan hanya
mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
7. Daftar Pustaka
Sudarmo, Unggul, 2017, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Surakarta: Penerbit
Erlangga.
Waldjinah, dkk, 2013, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Semester I, Klaten: Intan
Pariwara.

Sumpiuh, 13 Februari 2023


Guru Mata Pelajaran

Ratih Yasinta Ar, S.Pd.


NIM. X9022082627
vi
Kesetimbangan Kimia

1. Konsep Kesetimbangan Kimia


Pada materi kimia di kelas X kita sudah mempelajari beberapa macam reaksi kimia.
Reaksi kimia dapat dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari. Reaksi tersebut dapat
berlangsung dengan sendirinya di alam dan ada juga yang berlangsung karena dibuat
oleh manusia.
Berdasarkan sifat berlangsungnya reaksi, reaksi kimia dibedakan menjadi dua yaitu
reaksi searah (irreversible) dan reaksi dua arah (reversible).
a. Reaksi searah / tidak dapat balik / irreversibel
Reaksi searah yaitu reaksi kimia yang berlangsung dari arah reaktan ke produk. Pada
reaksi ini mendapakan produk (hasil reaksi) saja tetapi produk tidak dapat bereaksi
membentuk reaktan kembali.
Ciri-ciri reaksi searah adalah sebagai berikut :
1. Persamaan reaksi ditulis dengan satu anak panah ke arah produk ( )
2. Reaksi akan berhenti setelah salah satu atau semua reaktan habis
3. Zat hasil reaksi (produk) tidak dapat terurai menjadi zat-zat mula-mula (reaktan)
4. Reaktan berlangsung tuntas atau berkesudahan
Contohnya
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
Pada reaksi tersebut NaOH habis bereaksi dengan HCl membentuk NaCl dan air.
NaCl dan H2O tidak dapat bereaksi kembali menjadi NaOH dan HCl.

b. Reaksi dua arah / dapat dibalik / reversibel


Reaksi dua arah adalah reaksi yang dapat berlangsung dari reaktan berubah ke
produk atau reaksi berlangsung ke arah kanan dan juga sebaliknya produk dapat
kembali membentuk reaktan atau reaksi berlangsung ke kiri.
Ciri reaksi dua arah yaitu sebagai berikut :
1. Persamaan reaksi ditulis dengan menggunakan dua anak panah dengan arah
berlawanan (⇋)
2. Reaksi berlangsung dua arah yaitu dari reaktan ke arah produk disebut reaksi
maju, reaksi dari produk ke arah reaktan disebut reaksi balik
Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇋ 2NH3(g)

Pada persamaan reaksi reversible di atas terdapat dua laju rekasi yaitu laju reaksi
ke arah produk (NH3) atau reaksi yang berlangsung ke kanan dan laju reaksi ke arah
reaktan (N2 + H2) atau reaksi yang berlangsung ke arah kiri.

Laju reaksi ke arah produk dipengaruhi oleh konsentrasi N2 dan H2, sedangkan
laju reaksi ke arah reaktan dipengaruhi oleh konsentrasi NH3. Saat reaksi
berlangsung, laju reaksi ke arah produk semakin lama semakin lambat seiring
dengan berkurangnya konsentrasi reaktan. Sebaliknya laju reaksi ke arah reaktan
semakin besar seiring bertambahnya konsentrasi produk.

1
Pada suatu saat, laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri, sehingga
terjadi reaksi kesetimbangan. Keadaan inilah yang dimaksud dengan reaksi
setimbang. Pada persamaan reaksi kesetimbangan kimia ini, setiap terjadi reaksi ke
arah kanan maka zat-zat produk akan bertambah dan zat-zat reaktan (pereaksi)
akan berkurang. Oleh karena itu, kemudian reaksi bergeser ke arah reaktan atau ke
arah kiri sehingga jumlah produk berkurang. Akibatnya terjadi lagi reaksi ke arah
kanan atau produk. Demikian ini terjadi terus menerus sehingga secara mikroskopis
terjadi reaksi bolak-balik atau reaksi dua arah pada reaksi kesetimbangan. Keadaan
seperti ini dikatakan bahwa kesetimbangan bersifat dinamis. Keadaan dinamis hanya
terjadi dalam sistem tertutup.

Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari yaitu proses


pemanasan air dalam wadah tertutup. Saat suhu air mencapai 100⁰ C kemudian air
akan berubah wujud menjadi uap dan tertahan oleh tutup wadah. Apabila
pemanasan dihentikan maka uap air akan terbentuk kembali menjadi air lagi.
Sehingga jumlah air dalam wadah tidak akan habis. Reaksi yang terjadi adalah :

H2O (l) ⇋ H2O(g)


Reaksi ke kanan adalah reaksi penguapan dan reaksi ke kiri adalah reaksi
pengembunan.
Sehingga, reaksi kesetimbangan kimia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Reaksi berlangsung secara terus menerus (dinamis) dengan arah yang berlawanan
atau dua arah (reversible)
2. Reaksi terjadi di dalam sistem/ruang tertutup, suhu dan tekanan tetap
3. Laju reaksi ke kiri dan ke kanan sama besar (Kecepatan reaksi ke arah produk
sama dengan reaksi ke arah reaktan).
4. Tidak terjadi perubahan makroskopis tetapi secara mikroskopis.

Seperti yang telah dijelaskan di atas terdapat hubungan konsentrasi reaktan


dengan produk, contoh pada reaksi kesetimbangan berikut:
C(s) + H2O (g) ⇋ CO (g) + H2(g)
Dapat digambarkan dengan grafik berikut:

Grafik kemungkinan keadaan reaktan dan produk pada saat kesetimbangan


a. Kemungkinan (a) terjadi jika pada saat kesetimbangan konsentrasi produk lebih
besar dari reaktan. Pada awal reaksi konsentrasi reaktan maksimal, semakin lama
semakin berkurang. Saat kesetimbangan tercapai konsentrasi reaktan tidak
berubah, sementara konsentrasi produk yang semula nol semakin lama semakin
bertambah hingga konstan pada saat kesetimbangan.

2
b. Kemungkinan (b) terjadi jika pada saat kesetimbangan konsentrasi produk
kurang dari konsentrasi reaktan. Namun tidak tertutup kemungkinan pada saat
kesetimbangan konsentrasi reaktan sama dengan konsentrasi produk.
c. Kemungkinan (c) tercapai jika pada saat reaksi kesetimbangan, laju reaksi maju
sama dengan laju reaksi balik, maka v1 = v2.
Zat-zat yang terlibat dalam reaksi dapat terdiri atas berbagai wujud. Berdasarkan
wujud zat dalam keadaan setimbang, kesetimbangan kimia dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :
1. Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat
satu macam wujud zat. Reaktan dan produk dalam reaksi mempunyai fase yang
sama contoh fase larutan atau gas.
H2(g) + I2(g) ⇋ 2HI (g)
Na+(aq) + Cl-(aq) ⇋ NaCl (aq)
2. Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat
berbagai macam wujud zat. Reaktan dan produk dalam reaksi mempunyai fase yang
berbeda. Contohnya fase larutan, gas, padat dan cair.
C(s) + H2O (g) ⇋ CO (g) + H2(g)
Ag+(aq) + Fe2+(aq) ⇋ Ag (s) + Fe3+(aq)

2. Tetapan Kesetimbangan
Cato Guldberg dan Peter Waage pada tahun 1864 mengemukakan hukum
kesetimbangan dalam reaksi kesetimbangan kimia sebagai berikut :
“dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi hasil reaksi
(produk) dibagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem kesetimbangan
yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya mempunyai harga tetap”.
Hasil bagi tersebut dinamakan tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan K.
Apabila terdapat reaksi kesetimbangan kimia sebagai berikut :

Maka, tetapan kesetimbangannya adalah

Perhitungan tetapan kesetimbangan hanya ditentukan oleh zat yang berwujud gas (g)
dan larutan (aq). Jenis tetapan kesetimbangan kimia adalah sebagai berikut :

a. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi (Kc)


Persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dilambangkan dengan
Kc. Reaksi kesetimbangan yang mempunyai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi
bervariasi, jika diukur pada suhu tetap mempunyai harga kesetimbangan (Kc) yang
tetap. Harga Kc dihitung sesuai dengan wujud zat dalam reaksi sebagai berikut :

3
1) Reaksi Kesetimbangan Homogen
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi pada reaksi kesetimbangan
homogen dihitung dari hasil kali konsentrasi produk dibagi hasil kali konsentrasi
reaktan setelah masing-masing zat dipangkatkan koefisiennya. Semua zat dalam
reaksi kesetimbangan berwujud gas atau larutan. Persamaan tersebut adalah
Hukum Aksi Massa.

Persamaan reaksi adalah sebagai berikut :

aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g)

Maka, tetapan kesetimbangannya adalah

Kc =

Contoh reaksi :

CO2 (g) + H2 (g) ⇋ CO(g) + H2O(g)

[ ] [ ]
Kc = [ ] [ ]

2) Reaksi Kesetimbangan Heterogen


Pada kesetimbangan heterogen fase zat yang berpengaruh dalam penentuan
Kc adalah sebagai berikut :
1. Jika terdapat fase gas dan fase padat, yang menentukan Kc adalah fase gas.
2. Jika terdapat fase gas dan fase cair, yang menentukan Kc adalah fase gas.
3. Jika terdapat larutan dan fase padat, yang menentukan Kc adalah fase
larutan.
4. Jika terdapat fase gas, fase cair dan padat, yang menentukan Kc adalah fase
gas.
Tetapan kesetimbangan berdasarkan Konsentrasi (Kc) pada reaksi
kesetimbangan heterogen dihitung dari konsentrasi zat yang berwujud gas atau
larutan saja kemudian dipangkatkan koefisien. Zat berwujud padat murni (s) dan
zat cair murni (l) tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan
karena dianggap tidak mempunyai konsentrasi.
Contoh reaksi :
Fe3O4 (s) + 4CO(g) ⇋ 3Fe(s) + 4CO2(g)

Maka,
[ ]
Kc =
[ ]

4
b. Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial (Kp)
Tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp) adalah hasil kali tekanan parsial
gas-gas hasil reaksi (produk) dibagi dengan hasil kali tekanan parsial gas-gas pereaksi
(reaktan) setelah masing-masing dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan
reaksi kesetimbangannya. Dengan demikian, yang disertakan dalam persamaan
tetapan Kp hanya fase gas (g).
Reaksi Kesetimbangan adalah sebagai berikut :
aA(g) + bB(g) ⇋ cC(g) + dD(g
Maka, Tetapan kesetimbangan parsialnya adalah
( ) ( )
Kp =
( ) ( )

Contoh:
4HCl (g) + O2 (g) ⇌ 2H2O(g) + 2Cl2 (g)
Maka,

Kp =

Pada penentuan Kp diperlukan tekanan parsial masing-masing gas yang


terlibat dalam reaksi kesetimbangan. Jumlah semua tekanan parsial (P) masing-
masing gas tersebut merupakan tekanan total (Ptotal) suatu campuran gas. Maka
rumus dari tekanan total adalah sebagai berikut:

Ptotal = PA + PB + PC + PD (Satuan atm)

Berdasarkan persamaan gas ideal, P V = n R T , diketahui pada Volume dan


Temperatur tetap. Maka, tekanan parsial gas berbanding lurus dengan jumlah mol.

Tekanan parsial gas = (Satuan atm)

Contoh penerapan pada reaksi sebelumnya maka tekanan parsial masing-masing gas
adalah sebagai berikut :

PA= Ptotal PC= Ptotal

PB= Ptotal PD= Ptotal

5
c. Hubungan Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Kc dan Kp
Hubungan antara tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) dan
tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp) adalah sebagai berikut:

Keterangan:
R = 0,082 L atm / K mol
T = suhu mutlak (kelvin atau )
= jumlah koefisien gas-gas produk - jumlah koefisien gas-gas pereaksi

d. Derajat Disosiasi ( )
Disosiasi adalah peristiwa peruraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang
lebih sederhana. Fraksi zat yang terdisosiasi dinyatakan sebagai derajat disosiasi
( yaitu perbandingan antara mol zat yang terdisosiasi dengan mol zat mula-mula.

Harga adalah 0 < < 1.


Harga , maka tidak terjadi disosiasi, zat awal belum terurai
Harga , maka terdisosiasi sempurna, seluruh zat terurai
Harga , maka terjadi disosiasi sebagian

Jika ditanyakan persen disosiasi maka, rumusnya adalah :

6
3. Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan Kimia
Henry Louis Le Chatelier (1884) menyatakan bahwa “ Apabila dalam suatu
kesetimbangan dilakukan tindakan (aksi) maka sistem kesetimbangan tersebut akan
mengadakan reaksi sehingga pengaruh reaksi tersebut dapat diperkecil”. Hukum
Pergeseran Kesetimbangan tersebut dikenal sebagai Azas Le Chatelier. Berdasarkan azas
Le Chatelier di atas diketahui bahwa sistem yang berada dalam kesetimbangan akan
selalu berusaha untuk mempertahankan kesetimbangannya. Dengan demikian, apabila
terjadi aksi maka sistem akan mengalami pergeseran agar kesetimbangan tercapai
kembali. Faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan adalah sebagai
berikut :
a. Perubahan Konsentrasi
Pada kesetimbangan heterogen, perubahan konsentrasi hanya berlaku untuk
zat yang berwujud gas atau larutan saja. Zat yang mempunyai wujud padat dan
cair tidak terpengaruh oleh perubahan konsentrasi.
Contoh :
A (S) + B (g) ⇌ C(g)
Apabila dilakukan penambahan atau pengurangan konsentrasi A maka tidak
akan berpengaruh terhadap jumlah B dan C, sebab kesetimbangan tidak akan
bergeser. Namun, apabila konsentrasi B ditambah, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah kanan. Jika konsentrasi B dikurangi, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah kiri.
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa “Jika konsentrasi zat di
salah satu ruas ditambah,maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang
berlawanan dan jika konsentrasi zat di salah satu ruas dikurangi, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah dirinya sendiri”.

b. Perubahan Volume dan Tekanan


Faktor volume dan tekanan bersifat berkebalikan satu sama lain, sesuai
dengan hukum Boyle yang menyatakan bahwa pada suhu tetap maka hasil kali
tekanan dan volume selalu konstan. Pada suatu kesetimbangan jika volume
diperbesar maka tekanan menjadi lebih kecil. Pada kesetimbangan heterogen,
zat-zat yang mempunyai wujud padat dan cair tidak terpengaruh oleh
perubahan volume dan tekanan.

7
Contoh reaksi kesetimbangan :
P (aq) + Q (l) ⇌ R(aq) + S (aq)
1 1 1 Koefisien
Pada reaksi kesetimbangan di atas, jumlah koefisien ruas kiri dianggap 1 (dari
zat P) karena Q berwujud cair dan jumlah koefisien ruas kanan dianggap 2 (dari
zat R dan S). Apabila dalam kesetimbangan volume diperbesar dan tekanan
diperkecil maka, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang koefisien besar (ruas
kanan).
Pada kesetimbangan homogen, apabila jumlah koefisien ruas kanan sama
dengan ruas kiri maka kesetimbangannya tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume dan tekanan sehingga tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.
Berdasarkan azas Le Chatelier menyatakan “apabila volume diperbesar dan
tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas yang
mempunyai jumlah koefisien (mol) yang lebih besar. Sebaliknya, jika volume
sistem diperkecil dan tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah
jumlah koefisien (mol) yang lebih kecil.
Hal ini bertujuan agar pengaruh aksi dapat diperkecil. Jika sistem mengalami
penurunan tekanan parsial maka sistem mencoba menetralkan dengan
menggeser kesetimbangan ke arah yang memberikan tekanan lebih besar.
Sedangkan apabila sistem mengalami peningkatan tekanan parsial maka sistem
mencoba untuk menetralkan dengan menggeser kesetimbangan ke arah yang
memberikan tekanan lebih sedikit.

c. Perubahan Suhu
Pengaruh perubahan suhu terhadap reaksi kesetimbangan berkaitan dengan jenis
reaksi kimia yaitu eksoterm dan endoterm. Pada reaksi kesetimbangan juga
menyertakan perubahan entalpi ( ).
Jika suhu dinaikkan, sistem akan berupaya untuk menurunkan suhu dengan
melepas kalor dari sistem ke lingkungan dan menghasilkan reaksi eksoterm.
Sebaliknya, jika suhu diturunkan, maka sistem akan berusaha untuk menaikkan
suhu dengan menyerap kalor dari lingkungan ke sistem dan menghasilkan reaksi
endoterm.

8
Sehingga pada suatu sistem kesetimbangan, apabila suhu dinaikan maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang menyerap panas (endoterm
dengan nilai positif). Sebaliknya, apabila suhu diturunkan maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang melepas panas (eksoterm dengan
nilai negatif). Catatan: ∆H adalah harga perubahan panas atau kalor.
Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3(g) ∆H = - 92,2 kJ
Reaksi ke arah kanan pada reaksi kesetimbangan di atas adalah reaksi
eksoterm, jika ke arah kiri adalah reaksi endoterm. Apabila suhu dinaikkan maka
akan bergeser ke arah reaksi endoterm (ke arah kiri).
d. Penambahan Katalis
Reaksi pembuatan amonia berlangsung sebagai berikut :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3(g) ∆H = - 92,2 kJ
Pada suhu 100 reaksi akan mencapai kesetimbangan dalam waktu
bertahun-tahun. Jika pada reaksi tersebut ditambah katalis, maka kesetimbangan
dapat tercapai dalam waktu 5-10 menit. Maka, penambahan katalis dapat
mempercepat tercapainya suatu keadaan setimbang.
Katalis mempercepat laju pembentukan NH3 sekaligus mempercepat laju
reaksi penguraiannya menjadi N2 dan H2. Sehingga pada reaksi kesetimbangan,
penambahan katalis tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan hanya
mempercepat tercapainya keadaan setimbang.

Referensi :
Kuswati, T. M., Ernavita, Ratih, dan Sukardjo. (2016). Buku Siswa Kimia SMA/MA
Kelas XI Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan MIPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudarmo, Unggul, 2017, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Surakarta: Penerbit Erlangga.
Waldjinah, dkk, 2013, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Semester I, Klaten: Intan Pariwara.

9
Kesetimbangan
Kimia

Oleh
Ratih Yasinta Ar
PPG Prajabatan Kimia
Identitas Diri
Nama : Ratih Yasinta Ar
TTL : Banyumas, 08 Mei 1998

Riwayat Pendidikan
S1 : Pendidikan Kimia
Universitas Negeri Semarang Tahun 2015

PPG : Pendidikan Kimia


Universitas Sebelas Maret

No.Hp : 082116222494
Email : ratihyasinta98@gmail.com
Ig : @ratih_yasinta98
Materi Pendukung (Apersepsi)
1. Penyetaraan Reaksi Kimia
2. Laju Reaksi
3. Fase Zat
4. Reaktan dan Produk
5. Menghitung Molaritas
Apa itu kesetimbangan?
Jika masih bingung apa itu
kesetimbangan kimia ?

Let’s
Check this out !
Jenis Reaksi Kimia berdasarkan arah

Reaksi Irreversible Reaksi Reversible

Reaksi Satu Arah Reaksi Dua Arah atau


atau reaksi tidak dapat balik reaksi dapat balik

Contohnya : Contohnya :
Contoh reaksi berdasarkan arahnya
Jenis Reaksi Kimia berdasarkan arah
Reaksi Irreversible Reaksi Reversible
Reaksi kimia yang berlangsung dari Reaksi yang dapat berlangsung dari
arah reaktan ke produk (kiri ke reaktan berubah ke produk (dari kiri
kanan). ke kanan).
Produk (hasil reaksi) tidak dapat Produk juga dapat kembali
bereaksi membentuk reaktan membentuk reaktan atau (reaksi
kembali. berlangsung ke kiri).

Reaksi ditulis dengan satu anak


panah ke arah produk (→). Persamaan reaksi ditulis dengan
menggunakan dua anak panah
Reaksi akan berhenti setelah salah dengan arah berlawanan ( )
satu atau semua reaktan habis
(reaksi berlangsung tuntas).
I2 +H2 ⇋ 2HI
HCl + NaOH → NaCl +H2O
Contoh Reaksi Reversibel

N2 (g) + 3H2 (g) ⇋ 2NH3(g)

Laju reaksi ke arah produk (kanan) dipengaruhi oleh konsentrasi N2 dan H2,
sedangkan laju reaksi ke arah reaktan dipengaruhi oleh konsentrasi NH3.

Saat reaksi berlangsung, laju reaksi ke arah produk semakin lama semakin
lambat seiring dengan berkurangnya konsentrasi reaktan. Sebaliknya laju
reaksi ke arah reaktan semakin besar seiring bertambahnya konsentrasi
produk.

Pada suatu saat, laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri,
sehingga terjadi reaksi kesetimbangan (v1 = v2). Keadaan inilah yang dimaksud
dengan reaksi setimbang.
Konsep Kesetimbangan
Pada kesetimbangan terjadi laju reaksi pembentukan produk dan
reaktan sama (reaksi dua arah) secara mikroskopis (secara
molekuler tidak dapat teramati) berlangsung terus menerus.
Konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah.

Keadaan seperti ini dikatakan bahwa kesetimbangan bersifat


dinamis. Keadaan dinamis hanya terjadi dalam sistem tertutup.
Berdasarkan interaksi dengan lingkungan,
Sistem dibagi menjadi tiga yaitu:
Berdasarkan interaksi dengan lingkungan,
Sistem dibagi menjadi tiga yaitu:

Sifat-sifat sistem dan perbedaannya.

No Nama Sistem Perpindahan


Energi Materi
1 Sistem Terbuka Ya Ya
2 Sistem Tertutup Ya Tidak
3 Sistem Terisolasi Tidak Tidak
Jadi apa itu Kesetimbangan Kimia ?

Jadi reaksi kesetimbangan kimia adalah

Reaksi bolak-balik (reversible) pada sistem tertutup


yang bersifat dinamis.
Berdasarkan wujud / fasa zatnya,
reaksi kesetimbangan dibagi dua yaitu :

● KESETIMBANGAN HOMOGEN

Reaksi kesetimbangan yang semua zat penyusunnya (reaktan dan produk)


berwujud/berfasa sama.

Contoh : H2(g) + I2(g) ⇋ 2HI (g)

● KESETIMBANGAN HETEROGEN

Reaksi kesetimbangan yang zat penyusunnya (reaktan dan produk)


berwujud/berfasa beda.

Contoh : C(s) + O2 (g) ⇋ CO2 (g)


Quiz
1. Sebutkan ciri-ciri kesetimbangan kimia yang Anda ketahui !
2. Bagaimana suatu reaksi dapat dikatakan telah mencapai keadaan
kesetimbangan dinamis ? Jelaskan !
3. Berdasarkan jenis arah reaksinya, Tentukan reaksi berikut menjadi reaksi
reversible atau reaksi irreversible !
a. HCl + NaOH → NaCl +H2O
b. I2 +H2 ⇋ 2HI
4. Berdasarkan wujud zatnya, Tentukan reaksi kesetimbangan berikut menjadi
kesetimbangan homogen atau heterogen!
a. Fe3O4 (s) + 4CO (g) ⇋ 3Fe (s) + 4CO2 (g)

b. 4HCl (g) + O2 (g) ⇋ 2H2O (g) + 2Cl2 (g)


TETAPAN KESETIMBANGAN KIMIA
Reaksi kesetimbangan kimia terjadi secara reversibel yang dapat
dipengaruhi oleh konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi.

Apakah kesetimbangan tersebut mempunyai nilai?


Bagaimana cara menentukan nilai kesetimbangan dalam reaksi
kesetimbangan kimia?
Tetapan Kesetimbangan
Cato Guldberg dan Peter Waage pada tahun 1864 mengemukakan
Hukum Kesetimbangan dalam reaksi kesetimbangan kimia sebagai berikut :

“dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi hasil
reaksi (produk) dibagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem
kesetimbangan yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya
mempunyai harga tetap”.

Hasil bagi tersebut dinamakan tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan K.

Bagaimana rumus tetapan kesetimbangannya (K) ?


Tetapan kesetimbangan (K)
Reaksi Kesetimbangan Kimia

Maka, tetapan kesetimbangannya adalah

Perhitungan tetapan kesetimbangan hanya ditentukan oleh zat yang berwujud


gas (g) dan larutan (aq).
Mengapa demikian?
Mengapa zat padat murni (s) dan zat cair murni (l) tidak disertakan dalam
persamaan tetapan kesetimbangan ?
Reaksi Kesetimbangan Homogen

Tetapan kesetimbangan (K) pada reaksi kesetimbangan homogen berasal dari semua
konsentrasi zat yang berwujud gas atau larutan dipangkatkan koefisien.
Contoh reaksi :
CO2 (g) + H2 (g) ⇋ CO(g) + H2O(g)

𝐶𝑂 1 𝐻2𝑂 1
K=
𝐶𝑂2 1 𝐻2 1

Reaksi Kesetimbangan Heterogen


Tetapan kesetimbangan (K) pada reaksi kesetimbangan heterogen berasal dari
konsentrasi zat yang berwujud gas atau larutan saja kemudian dipangkatkan koefisien.
Fase padat dan cair tidak masuk kedalam tetapan kesetimbangan karena tidak
mempunyai konsentrasi.
Contoh reaksi :
Fe3O4 (s) + 4CO(g) ⇋ 3Fe(s) + 4CO2(g)

𝐶𝑂2 4
K=
𝐶𝑂 4
Latihan Soal !
Tentukan Persamaan Tetapan Kesetimbangan dari reaksi berikut ini !
a. NH3 (g) + 5O2 (g) ⇋ 4NO (g) + 6H2O (g)

b. 3Fe (s) + 4H2O (g) ⇋ Fe3O4 (s) + 4H2 (g)

c. SO3 (g) ⇋ SO2 (g) + O2 (g)

d. CaCO3 (S) ⇋ CaO (s) + CO2 (g)

e. HCl (g) + O2 (g) ⇋ H2O(g) + Cl2 (g)

f. Al3+(aq) + H2O (l) ⇋ Al(OH)3 (s) + H+(aq)


g. CO32- (aq) + H2O (l) ⇋ HCO3-(aq) + OH-(aq)
Jenis Tetapan Kesetimbangan

a. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi (Kc)

b. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan (Kp)


a. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi (Kc)
Persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dilambangkan dengan Kc.
Tetapan yang diperoleh dari hasil kali konsentrasi produk dibagi dengan hasil kali
konsentrasi reaktan setelah masing-masing dipangkatkan koefisiennya.
Reaksi kesetimbangan dengan konsentrasi reaktan dan produk bervariasi, jika diukur
pada suhu tetap mempunyai harga kesetimbangan (Kc) tetap.

● Reaksi Kesetimbangan Homogen


Kc reaksi kesetimbangan homogen dihitung dari konsentrasi semua zat produk dibagi
konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisiennya.
(Untuk semua zat yang berada dalam wujud gas).

Reaksi Kesetimbangan : Contoh reaksi :


aA(g) + bB(g) ⇋ cC(g) + dD(g) CO2 (g) + H2 (g) ⇋ CO(g) + H2O(g)

𝐶𝑂 1 𝐻2𝑂 1
Kc =
𝐶𝑂2 1 𝐻2 1
a. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi (Kc)
● Reaksi Kesetimbangan Heterogen

Pada kesetimbangan heterogen fase zat yang berpengaruh dalam penentuan Kc adalah
sebagai berikut :
● Jika terdapat fase gas dan fase padat, yang menentukan Kc adalah fase gas.
● Jika terdapat fase gas dan fase cair, yang menentukan Kc adalah fase gas.
● Jika terdapat larutan dan fase padat, yang menentukan Kc adalah fase larutan.
● Jika terdapat fase gas, fase cair dan padat, yang menentukan Kc adalah fase gas.
Catatan : Zat padat murni (s) dan zat cair murni (l) tidak disertakan dalam persamaan
tetapan kesetimbangan karena tidak mempunyai konsentrasi.

Contoh :
Fe3O4 (s) + 4CO(g) ⇋ 3Fe(s) + 4CO2(g)

𝐶𝑂2 4
Kc =
𝐶𝑂 4
b. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan Parsial (Kp)

Persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial dilambangkan dengan


Kp. Tetapan yang diperoleh dari hasil kali tekanan parsial gas-gas produk dibagi dengan
hasil kali tekanan parsial gas-gas reaktan setelah masing-masing dipangkatkan
koefisiennya.
(Kp dihitung untuk zat yang berwujud gas saja).

Reaksi Kesetimbangan : Contoh reaksi :


aA(g) + bB(g) ⇋ cC(g) + dD(g) CO2 (g) + H2 (g) ⇋ CO(g) + H2O(g)

𝑃 𝐶𝑂 1 𝑃 𝐻2𝑂 1
Tetapan kesetimbangan parsialnya adalah : Kp =
𝑃 𝐶𝑂2 1 𝑃 𝐻2 1
𝑃𝐶 𝑐 𝑃𝐷 𝑑
Kp =
𝑃𝐴 𝑎 𝑃𝐵 𝑏
b. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan Parsial (Kp)
Jumlah semua tekanan parsial (P) masing-masing gas merupakan tekanan total (Ptotal) suatu
campuran gas.

Ptotal = PA + PB + PC + PD (Satuan atm)

Berdasarkan persamaan gas ideal, P V = n R T , diketahui pada Volume dan Temperatur tetap
Maka, tekanan parsial berbanding lurus dengan jumlah mol.

𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢


Tekanan parsial gas = × 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (Satuan atm)
𝑚𝑜𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑎𝑠

Contoh penerapan pada reaksi sebelumnya maka,


𝑎
P A= × P total
𝑎+𝑏+𝑐+𝑑
Hubungan antara Kc dan Kp
Hubungan antara Tetapan kesetimbangan berdasarkan Konsentrasi (Kc)
dan Tetapan kesetimbangan berdasarkan Tekanan Parsial (Kp) adalah
sebagai berikut :

𝐾𝑝 = 𝐾𝑐 𝑅𝑇 ∆𝑛

Keterangan :
R = 0,082 L atm / K mol
T = suhu mutlak (kelvin atau ℃ + 273)
∆𝑛 = selisih jumlah mol produk dengan reaktan
Derajat Disosiasi (𝜶) dalam Reaksi Kesetimbangan
Disosiasi adalah reaksi penguraian suatu zat menjadi zat yang lebih sederhana. Dalam ruang
tertutup disosiasi berakhir sebagai reaksi kesetimbangan sehingga disebut kesetimbangan
disosiasi.

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑟𝑎𝑖


𝛼=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙

Harga 𝜶 adalah 0 < 𝜶 < 1

Harga 𝜶 = 0 , maka tidak terjadi disosiasi, zat awal belum terurai


Harga 𝜶 = 1 , maka terdisosiasi sempurna, seluruh zat terurai
Harga 0 < 𝜶 < 1 , maka terjadi disosiasi sebagian

Jika ditanyakan persen disosiasi maka, rumusnya adalah :


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑟𝑎𝑖
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑑𝑖𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
Faktor yang Mempengaruhi
Pergeseran Kesetimbangan Kimia
Bagaimana ciri-ciri reaksi
kesetimbangan kimia yang telah
kalian pelajari?
Berdasarkan ciri-ciri dan gambar di atas,
Apakah reaksi kesetimbangan dapat berubah arah ?

Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perubahan


arah kesetimbangan tersebut?
Gambar 1
Mari amati peristiwa di samping !

Apa yang harus dilakukan agar gambar


3 dapat kembali ke keadaan setimbang
Gambar 2 seperti gambar 1 ?

Gambar 3
Azas Le Chatelier
Henry Louis Le Chatelier (1884) menyatakan bahwa

“ Apabila dalam suatu kesetimbangan dilakukan


tindakan (aksi) maka sistem kesetimbangan tersebut
akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh reaksi
tersebut dapat diperkecil”.

Hukum Pergeseran Kesetimbangan tersebut dikenal


sebagai Azas Le Chatelier.

Sistem yang berada dalam kesetimbangan akan selalu


berusaha untuk mempertahankan kesetimbangannya.
Dengan demikian, apabila terjadi aksi maka sistem akan
mengalami pergeseran agar kesetimbangan tercapai
kembali.
Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan

● Perubahan Konsentrasi

● Perubahan Volume dan Tekanan

● Perubahan Suhu

● Pengaruh Katalis
Perubahan Konsentrasi
Pada kesetimbangan heterogen, perubahan konsentrasi hanya berlaku
untuk zat yang berwujud gas atau larutan saja. Zat yang mempunyai wujud padat
dan cair tidak terpengaruh oleh perubahan konsentrasi.

“Jika konsentrasi zat di salah satu ruas ditambah,maka kesetimbangan akan


bergeser ke arah yang berlawanan dan jika konsentrasi zat di salah satu ruas
dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah dirinya sendiri”.

A (S) + B (g) ⇌ C(g)

Apabila dilakukan penambahan atau pengurangan konsentrasi A maka


tidak akan berpengaruh terhadap jumlah B dan C. Apabila konsentrasi B ditambah,
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan. Jika konsentrasi B dikurangi,
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri.
Perubahan Volume dan Tekanan
Faktor volume dan tekanan bersifat berkebalikan satu sama lain, sesuai
dengan hukum Boyle yang menyatakan bahwa pada suhu tetap maka hasil kali
tekanan dan volume selalu konstan.

Pada suatu kesetimbangan jika volume diperbesar maka tekanan menjadi lebih
kecil. Pada kesetimbangan heterogen, zat-zat yang mempunyai wujud padat dan
cair tidak terpengaruh oleh perubahan volume dan tekanan.

P (aq) + Q (l) ⇌ R(aq) + S (aq)


1 1 1 Koefisien

Pada reaksi kesetimbangan di atas, jumlah koefisien ruas kiri dianggap 1


(dari zat P) karena Q berwujud cair dan jumlah koefisien ruas kanan dianggap 2
(dari zat R dan S). Apabila dalam kesetimbangan volume diperbesar dan tekanan
diperkecil maka, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang koefisien besar (ruas
kanan).
Perubahan Volume dan Tekanan
Berdasarkan azas Le Chatelier menyatakan “apabila volume diperbesar
dan tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas yang
mempunyai jumlah koefisien (mol) yang lebih besar. Sebaliknya, jika volume sistem
diperkecil dan tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah jumlah
koefisien (mol) yang lebih kecil.

Pada kesetimbangan homogen, apabila jumlah koefisien ruas kanan


sama dengan ruas kiri maka kesetimbangannya tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume dan tekanan sehingga tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.
Perubahan Suhu
Pada suatu sistem kesetimbangan,
apabila suhu dinaikan maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah zat yang menyerap
panas (endoterm dengan nilai ∆𝐻 positif).
Sebaliknya, apabila suhu diturunkan maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat
yang melepas panas (eksoterm dengan nilai
∆𝐻 negatif).

Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3(g) ∆H = - 92,2 kJ

Reaksi ke arah kanan adalah reaksi


eksoterm dan ke arah kiri adalah reaksi
endoterm. Apabila suhu dinaikkan maka
akan bergeser ke arah reaksi endoterm (ke
arah kiri).
Pengaruh Katalis
Reaksi pembuatan amonia berlangsung sebagai berikut :

N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3(g) ∆H = - 92,2 kJ

Penambahan katalis dalam reaksi kimia untuk mempercepat laju reaksi.


Berdasarkan reaksi di atas, Katalis berperan mempercepat laju pembentukan NH3
sekaligus mempercepat laju reaksi penguraiannya menjadi N2 dan H2.

Sehingga pada reaksi kesetimbangan, penambahan katalis tidak


mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan hanya mempercepat tercapainya
keadaan setimbang.
TERIMAKASIH
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan

Kelas :
Kelompok :
Anggota :

LKPD 2
disusun oleh
Ratih Yasinta Ar, S.Pd
Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran, peserta didik


diharapkan mampu memahami Azas Le Chatelier
dan faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan kimia.

Pemahaman Bermakna

Peserta didik diharapkan mampu


memahami reaksi kesetimbangan kimia
dalam kehidupan sehari-hari.

Petunjuk Penggunaan LKPD


1. Baca LKPD berikut ini dengan seksama
2. Pahami tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
3. Fokus dan ikuti langkah - langkah LKPD dengan
baik
4. Baca literatur yang mendukung jawaban mu
5. Minta bantuan guru apabila mengalami kesulitan
A. Stimulus
Perhatikan peristiwa di bawah ini !

Berdasarkan ciri-ciri reaksi kesetimbangan yang


telah kalian pelajari sesuai dengan gambar di atas,
Apakah reaksi kesetimbangan dapat berubah arah ?

Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi


perubahan arah kesetimbangan tersebut?

Mari amati peristiwa di


samping !

Apa yang harus dilakukan


agar gambar 3 dapat kembali
ke keadaan setimbang seperti
gambar 1 ?
B. Identifikasi Masalah

Coba identifikasi permasalahan berdasarkan


stimulus yang telah dipaparkan di atas !

1. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi


perubahan arah kesetimbangan tersebut?
2. ...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
4. ...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
C. Pengumpulan Data

Azas yang berkaitan dengan pergeseran


kesetimbangan adalah ........................................................................................
Bunyi azas tersebut adalah ..........................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................

Faktor yang mempengaruhi pergeseran


kesetimbangan :
1....................................................................................................................................
2...................................................................................................................................
3....................................................................................................................................
4...................................................................................................................................
D. Pengolahan Data

Faktor yang mempengaruhi pergeseran


kesetimbangan kimia.

Faktor Perubahan Konsentrasi


Pada gambar 1 di atas anggap bahwa
konsentrasi reaktan sama dengan produk.
Sistem berada dalam keadaan setimbang akan
selalu berusaha untuk mempertahankan
kesetimbangannya.

1. Berdasarkan gambar 3, jika konsentrasi


reaktan ditambah kemudian cara yang
dilakukan agar kembali setimbang, maka
kesetimbangan bergeser kearah
............................................
2. Jika konsentrasi reaktan dikurangi kemudian
cara yang dilakukan agar kembali
setimbang, maka kesetimbangan bergeser
kearah .......................................................
D. Pengolahan Data
6NO (g) + 4NH3 (g) ⇋ 5N2 (g) + 6H2O (g) ∆H = - x kJ
Faktor Perubahan Volume dan Tekanan

Pada reaksi kesetimbangan di atas, apabila


volume diperbesar dan tekanan diperkecil maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah
.........................................................................................................................................................................

Pada reaksi kesetimbangan di atas, apabila


volume diperkecil dan tekanan diperbesar maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah
........................................................................................................................................................................
D. Pengolahan Data
6NO (g) + 4NH3 (g) ⇋ 5N2 (g) + 6H2O (g) ∆H = - x kJ
Faktor Perubaan Suhu

Pada reaksi di atas, apabila suhu diperbesar


maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
........................................................................................................................................................................

Sedangkan apabila suhu diperkecil maka


kesetimbangan akan bergeser ke arah
.......................................................................................................................................................................
E. Pembuktian (Verifikasi)
Peserta didik dengan kemauan sendiri atau
ditunjuk oleh guru untuk dapat menyampaikan
hasil pengolahan data dan menulis penyelesaian
soal di depan kelas :).

F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembelajaran tentang
faktoryang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan. Tuliskan apa yang telah kamu
pahami dari materi pembelajaran pada hari ini.
Lampiran Lembar Asesmen Peserta Didik
Lampiran 1. Instrumen Sikap

Kisi - Kisi Sikap Peserta Didik

Teknik penilaian : Non Tes

Bentuk Instrumen : Lembar observasi sistematis (check list - tampak / tidak tampak)

Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Aspek Yang Diamati Skor


Pelajar Pancasila adalah Beriman, bertakwa kepada Tuhan Memahami moralitas, + Berdoa sebelum memulai Tampak = 2
perwujudan pelajar YME, dan berakhlak mulia, spiritualitas, dan etika pembelajaran dan
Tidak tampak = 1
Indonesia sebagai pelajar berada, yang mengecek kerapian,
Pelajar Pancasila mengimani dan
sepanjang hayat yang merupakan hasil dari kesiapan dan kebersihan
mengamalkan nilai dan ajaran
memiliki kompetensi pendidikan karakter. sebelum pemebelajaran
agama/kepercayaannya. Hal ini
global dan berperilaku
diwujudkan dalam akhlak yang baik - Bercanda saat aktivitas Tampak = 1
sesuai dengan nilai-nilai
pada diri sendiri, sesama manusia, berdoa dan menampakan
Pancasila. Profil pelajar Tidak tampak = 2
alam, dan negara Indonesia ketidakrapian,
Pancasila tertuang dalam
(nasionalisme) ketidakbersihan dan tidak
dengan Peraturan
siap menerima
Menteri Pendidikan dan
pembelajaran
Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2020 tentang Bergotong royong Memiliki kemampuan + Berkolaborasi dan aktif Tampak = 2
Rencana Strategis berkolaborasi yang dalam diskusi dan kerja
Kementerian Pendidikan Pelajar Pancasila melakukan Tidak tampak = 1
merupakan softskill kelompok
dan Kebudayaan Tahun kolaborasi yang dibangun atas dasar
utama yang terpenting
kemanusiaan dan kepedulian kepada
2020- 2024. bangsa dan negara, sehingga dapat di masa depan agar bisa - Tidak aktif dalam kerja Tampak = 1
•Beriman, bertakwa berbagi kepada sesama pelajar. bekerja secara tim. kelompok
Tidak tampak = 2
kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia, Mandiri Secara independen + Dapat melaksanakan Tampak = 2
termotivasi belajar mandiri dengan
• Bergotong royong Pelajar Pancasila memiliki Tidak tampak = 1
meningkatkan mengisi LKPD pribadi
pemahaman terhadap diri dan situasi
• Mandiri kemampuannya, bisa
yang dihadapi, serta regulasi diri - Tidak mengisi LKPD Tampak = 1
mencari pengetahuan
• Bernalar Kritis untuk mencapai tujuan dan pribadi
serta termotivasi. Tidak tampak = 2
meningkatkan kualitas hidupnya.
• Kreatif
Bernalar Kritis Memiliki kemampuan + Mampu bertanya dan Tampak = 2
• Berkabinekaan global
memecahkan masalah. menjawab pertanyaan
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis Tidak tampak = 1
Hal ini berhubungan sesuai dengan kegiatan
menganalisa dan mengevaluasi
dengan kemampuan pembelajaran
semua informasi maupun gagasan
kognitif.
yang diperoleh dengan baik. Mereka - Tidak aktif bertanya Tampak = 1
juga mampu mengevaluasi dan tidak aktif memberi
Tidak tampak = 2
merefleksi penalaran dan tanggapan
pemikirannya sendiri.

Kreatif Menciptakan hal baru, + Mampu membuat hasil Tampak = 2


berinovasi secara karya berupa bahan
Pelajar Pancasila yang kreatif adalah Tidak tampak = 1
mandiri, dan presentasi dengan baik
pelajar yang bisa menghasilkan
mempunyai rasa cinta
gagasan, karya, dan tindakan yang - Tidak aktif berkontribusi Tampak = 1
terhadap kesenian dan
orisinal. Mereka juga memiliki dalam membuat hasil
budaya. Tidak tampak = 2
keluwesan berpikir dalam mencari karya berupa bahan
alternatif solusi permasalahan presentasi dengan baik
PEDOMAN PENSKORAN
PENILAIAN SIKAP

NILAI
JAWABAN
POSITIF NEGATIF
TAMPAK 2 1
TIDAK TAMPAK 1 2

Sumber: Widyoko. (2014). Hasil Pembelajaran di Sekolah. Pustaka Pelajar

Penafsiran Hasil Pengukuran Instrumen Aktivitas


Pemberian skor berbeda antara pertanyaan yang positif dengan pertanyaan negatif. Untuk
pernyataan positif, ya bernilai 2 dan tidak tampak bernilai 1 sedangkan pada pernyataan negatif,
tampak bernilai 1 dan tidak tampak bernilai 2.
Kemudian skor ditotal dan di berikan penilaian sebagai berikut

NO SKOR PESERTA DIDIK KATEGORI


1 Sama atau lebih besar dari 36 Sangat baik
2 26-28 Baik
3 18-25 Kurang baik
4 Kurang dari 18 Tidak baik

Keterangan:
1. Skor batas bawah kategori sangat baik adalah 0,8 x 36 = 29 dan batas atasnya 36.
2. Skor batas bawah kategori baik adalah 0,7 x 36 = 26, dan batas atasnya 28.
3. Skor batas bawah kategori kurang baik adalah 0,5 x 36 = 18 dan batas atasnya 25.
4. Skor batas bawah kategori tidak baik adalah <18
LEMBAR OBSERVASI SIKAP

NAMA :
KELAS :
NO ABSEN :

TAMPAK
NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
1 Berdoa sebelum memulai pembelajaran dan mengecek kerapian,
kesiapan dan kebersihan sebelum pemebelajaran
2 Bercanda saat aktivitas berdoa dan menampakan ketidakrapian,
ketidakbersihan dan tidak siap menerima pembelajaran
3 Berkolaborasi dan aktif dalam diskusi dan kerja kelompok
4 Tidak aktif dalam kerja kelompok
5 Dapat melaksanakan belajar mandiri dengan mengisi LKPD pribadi
6 Tidak mengisi LKPD pribadi
7 Mampu bertanya dan menajwab pertanyaan sesuai dengan kegiatan
pembelajaran
8 Tidak aktif bertanya tidak aktif memberi tanggapan
9 Mampu membuat hasil karya berupa bahan presentasi dengan baik
10 Tidak aktif berkontribusi dalam membuat hasil karya berupa bahan
presentasi dengan baik
11 Berbahasa dengan baik dan benar dalam bahasa Indoensia atau
bahasa daerah
12 Tidak mennggunakan bahasa yang baik dan benar dalam bahasa
Indonesia atau bahasa daerah
HASIL OBSERVASI
AKTIVITAS PESERTA DIDIK

No Nama Nilai Predikat


1 Almayda Kembang Saputri
2 Alvindra Deva Ferdiansyah
3 Aqila Maylafaiza Annisa'I
4 Aria Bremoro Seto Ramadhany
5 Arraisya Agnah Setiawan
6 Berlian Ugra Ojwala
7 Calista Salsabila
8 Cantika Bryannatasha
9 Chelsea Diandra Putri
10 Claresta Devina Baby Kusmanto
11 Dafa Arifulhaq Kusuma Ardan
12 Dinda Naudya Prabawaty Mahayu
13 Ina Susilowati
14 Ira Wahyu Tribuana
15 Irfan Zikra Anshorullah
16 Ivo Kusuma Wardani
17 Luhung Diwani Ranti
18 Luvena Milano Setiyaka
19 Maritza Novalina Kusuma W
20 Nafis Mu'Afa Mumtaz
21 Naila Izzati
22 Naila Jasmine Alhafizh
23 Putri Humaira Akbar
24 Rafi Ahmad Dzulfaqar
25 Raihan Putra Agsa
26 Rakha Pradipa Natha
27 Rhiswa Kirana Putri Hayati N
28 Rievand Dian Permana
29 Sulthan Rasyid Ali Putra
30 Ultrinia Rochdyaningrum
31 Vanessa Andrian Galuh Asmara
32 Wijdaan Nafiis Putra Wijaya
Lampiran 2. Instrumen Keterampilan
KISI – KISI
PENILAIAN KETERAMPILAN DISKUSI DAN PRESENTASI
Teknik Penilaian : Non tes
Bentuk Intrumen : Lembar observasi

ASPEK INDIKATOR SKOR


1. Aktif dalam diskusi kelompok Memberikan solusi dalam kelompok, aktif dalam 3
diskusi kelompok dengan saling membantu,
menyelesaikan tugas individu dalam kelompok
Aktif dalam diskusi kelompok dengan saling 2
membantu, menyelesaikan tugas individu dalam
kelompok
Menyelesaikan tugas individu dalam kelompok 1
2. Terampil dalam menemukan Menyelesaikan LKPD dengan kelompok dengan 3
konsep penyelesaian LKPD secara memberikan solusi dan berperan aktif, serta
kelompok dan individu menyelesaikan tugas individu dalam kelompok
Menyelesaikan LKPD dengan kelompok serta 2
menyelesaikan tugas individu dalam kelompok
Menyelesaikan tugas individu dalam kelompok 1
3. Terampil dalam menyajikan Membuat hasil presentasi dengan aspek kesesuaian 3
hasil diskusi di depan kelas kerapian dan menarik
Membuat hasil presentasi dengan aspek kesesuaian 2
kerapian
Membuat hasil presentasi dengan aspek kesesuaian 1

4. Terampil dalam Menyampaikan hasil diskusi didepan kelas dengan 3


mengkomunikasikan hasil dikusi bahasa yang baik dan benar, sesuai dan tanggap
terhadap pertanyaan
Menyampaikan hasil diskusi didepan kelas dengan 2
bahasa yang baik dan benar dan sesuai
Menyampaikan hasil diskusi didepan kelas dengan 1
bahasa yang baik dan benar
5. Mampu bertanya dan Mau bertanya, menanggapi dan menjawab pertanyaan 3
mengemukakan gagasan
Menanggapi dan Menjawab Pertanyaan 2
Menjawab Pertanyaan 1
PEDOMAN PENILAIAN KETRAMPILAN

Nilai = Skor perolehan / skor total maskimal x 100


(skor total maksimal = 15 )
Penilaian didapat dari menjumlah skor perolehan kemudian dibandingkan dengan skor maksimal
kemudian dikalikan dengan 100
No Skor Peserta Didik Kategori

1 76 – 100 Sangat baik


2 51 – 75 Baik
3 26 – 50 Kurang baik
4 1 – 25 Tidak baik
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Aspek
No Nama Skor
1 2 3 4 5
1 Almayda Kembang Saputri
2 Alvindra Deva Ferdiansyah
3 Aqila Maylafaiza Annisa'I
4 Aria Bremoro Seto Ramadhany
5 Arraisya Agnah Setiawan
6 Berlian Ugra Ojwala
7 Calista Salsabila
8 Cantika Bryannatasha
9 Chelsea Diandra Putri
10 Claresta Devina Baby Kusmanto
11 Dafa Arifulhaq Kusuma Ardan
12 Dinda Naudya Prabawaty Mahayu
13 Ina Susilowati
14 Ira Wahyu Tribuana
15 Irfan Zikra Anshorullah
16 Ivo Kusuma Wardani
17 Luhung Diwani Ranti
18 Luvena Milano Setiyaka
19 Maritza Novalina Kusuma Wardhani
20 Nafis Mu'Afa Mumtaz
21 Naila Izzati
22 Naila Jasmine Alhafizh
23 Putri Humaira Akbar
24 Rafi Ahmad Dzulfaqar
25 Raihan Putra Agsa
26 Rakha Pradipa Natha
27 Rhiswa Kirana Putri Hayati Nurnafiah
28 Rievand Dian Permana
29 Sulthan Rasyid Ali Putra
30 Ultrinia Rochdyaningrum
31 Vanessa Andrian Galuh Asmara
32 Wijdaan Nafiis Putra Wijaya
Lampiran 3. Instrumen Pengetahuan
SOAL EVALUASI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGSERAN KESETIMBANGAN

1. Gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk gas amonia membentuk reaksi
kesetimbangan sebagai berikut :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
Berdasarkan azas Le Chatelier tentukan arah pergeseran kesetimbangan apabila tekanan sistem
diperbesar!
2. Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
CO (g) + H2O (g) ⇌ CO2 (g) + H2 (g)
Tentukan arah pergeseran kesetimbangan apabila suhu dinaikkan !
3. Berdasarkan reaksi kesetimbangan pada nomor 2. Bagaimana pengaruh kesetimbangan jika volume
diperbesar ?
4. Industri asam sulfat menggunakan bahan baku gas belerang trioksida (SO3). SO3 dihasilkan dari
oksidasi belerang dioksida. Reaksi oksida ini membentuk kesetimbangan dengan persamaan reaksi
berikut ini :
2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ SO3 (g)
Tentukan pergeseran kesetimbangan apabila pada suhu tetap dan volume sistem diperkecil !
5. Berdasarkan reaksi kesetimbangan pada nomor 5, tentukan pergeseran kesetimbangan apabila
konsentrasi SO2 diperbesar! Bagaimana pengaruh aksi terhadap konsentrasi SO3 ?
RUBRIK PENILAIAN
SOAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN

Rubrik Penilaian Soal Kesetimbangan


No. Skor
Kunci Jawaban
1. Gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk gas amonia membentuk
reaksi kesetimbangan berikut :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
Berdasarkan azas Le Chatelier, apabila tekanan sistem diperbesar (volume
diperkecil) maka arah pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah koefisien
yang kecil (jumlah mol yang kecil) yaitu ke arah kanan. Hal ini dikarenakan
tekanan mendesak reaksi kearah jumlah partikel yang lebih sedikit.

Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat 1
2. CO (g) + H2O (g) ⇌ CO2 (g) + H2 (g)
Arah pergeseran kesetimbangan apabila suhu dinaikkan adalah ke arah kiri
(endoterm). Hal ini dikarenakan reaksi tersebut berlangsung secara eksoterm
(melepaskan kalor) maka apabila suhu dinaikkan sistem akan menyerap kalor
akibatnya kesetimbangan bergeser ke arah kiri (endoterm).

Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat 1
3. CO (g) + H2O (g) ⇌ CO2 (g) + H2 (g)
Berdasarkan azas Le Chatelier, apabila volume sistem diperbesar (tekanan
diperkecil) maka arah pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah koefisien
yang besar (jumlah mol yang besar). Tetapi sesuai dengan reaksi di atas
mempunyai jumlah koefisien reaktan sama dengan jumlah koefisien produk,
Sehingga tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.

Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
1
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat
4. 2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ SO3 (g)
Apabila volume sistem diperkecil (tekanan diperbesar) maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah koefisien (jumlah mol yang kecil) yaitu ke arah kanan. Hal ini
dikarenakan tekanan mendesak reaksi ke arah jumlah partikel yang lebih sedikit.
Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat 1
5. 2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ SO3 (g)
Apabila konsentrasi SO2 diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser dari arah
konsentrasinya ditambah yaitu ke arah kanan. Hal ini dikarenakan penambahan
konsentrasi zat berkemungkinan masih dapat terjadi reaksi dan dapat mendorong
jalannya reaksi. Pengaruh aksi terhadap konsentrasi SO3 adalah Senyawa SO3
semakin banyak, karena reaksi berjalan ke arah kanan.

Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat 1

Penentuan nilai akhir

Contoh

Kategori Skor Keterangan

1 86-100 Sangat baik

2 76-85 Baik

3 66-75 Cukup baik

4 < 65 Kurang baik


KUNCI JAWABAN
SOAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Konsep Kesetimbangan


No. Kunci Jawaban Skor
1. Gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk gas amonia 4
membentuk reaksi kesetimbangan berikut :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
Berdasarkan azas Le Chatelier, apabila tekanan sistem diperbesar (volume
diperkecil) maka arah pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah
koefisien yang kecil (jumlah mol yang kecil) yaitu ke arah kanan. Hal ini
dikarenakan tekanan mendesak reaksi kearah jumlah partikel yang lebih
sedikit.
2. CO (g) + H2O (g) ⇌ CO2 (g) + H2 (g) 4
Arah pergeseran kesetimbangan apabila suhu dinaikkan adalah ke arah kiri
(endoterm). Hal ini dikarenakan reaksi tersebut berlangsung secara
eksoterm (melepaskan kalor) maka apabila suhu dinaikkan sistem akan
menyerap kalor akibatnya kesetimbangan bergeser ke arah kiri (endoterm).
3. CO (g) + H2O (g) ⇌ CO2 (g) + H2 (g) 4
Berdasarkan azas Le Chatelier, apabila volume sistem diperbesar (tekanan
diperkecil) maka arah pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah
koefisien yang besar (jumlah mol yang besar). Tetapi sesuai dengan reaksi
di atas mempunyai jumlah koefisien reaktan sama dengan jumlah koefisien
produk, Sehingga tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.
4. 2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ SO3 (g) 4
Apabila volume sistem diperkecil (tekanan diperbesar) maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah koefisien (jumlah mol yang kecil)
yaitu ke arah kanan. Hal ini dikarenakan tekanan mendesak reaksi ke arah
jumlah partikel yang lebih sedikit.
5. 2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ SO3 (g) 4
Apabila konsentrasi SO2 diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser
dari arah konsentrasinya ditambah yaitu ke arah kanan. Hal ini dikarenakan
penambahan konsentrasi zat berkemungkinan masih dapat terjadi reaksi
dan dapat mendorong jalannya reaksi. Pengaruh aksi terhadap konsentrasi
SO3 adalah Senyawa SO3 semakin banyak, karena reaksi berjalan ke arah
kanan.

Anda mungkin juga menyukai