A. Informasi Umum
1. Indentitas Modul
a. Nama Guru : Ratih Yasinta Ar
b. Institusi : SMA Negeri 3 Surakarta
c. Tahun Pelajaran : 2022/2023
d. Jenjang Sekolah : SMA
e. Kelas / Fase : XI / F
f. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
2. Kompetensi Awal
a. Peserta didik sudah mampu mendiskripsikan tentang wujud zat, reaktan dan
produk dalam persamaan reaksi kimia
b. Peserta didik sudah mampu menyetarakan persamaan reaksi kimia
c. Peserta didik sudah mampu memahami reaksi eksoterm dan endoterm pada
reaksi kimia
6. Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Luring (tatap muka), Guided-Discovery Learning
Metode pembelajaran : Diskusi dan permainan sederhana dengan kartu soal.
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu memahami Azas
Le Chatelier dan faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia.
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diharapkan mampu memahami faktor yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pertanyaan Pemantik
Bagaimana ciri-ciri tentang reaksi kesetimbangan kimia yang telah kalian
pelajari? Pertemuan sebelumnya kalian sudah mengamati air yang dipanaskan
dalam wadah tertutup menghasilkan uap air dan kembali lagi ke wujud cair? Jadi,
apakah reaksi kesetimbangan dapat berubah arah? Faktor apa yang dapat
mempengaruhi perubahan arah pada reaksi kesetimbangan tersebut?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam pelajaran kimia
b. Menyiapkan materi dan media pembelajaran
c. Menyiapkan bahan diskusi
d. Menyiapkan presentasi pembelajaran
5. Kegiatan Pembelajaran
Jenis Langkah- Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Langkah Waktu
Kegiatan (menit)
Kegiatan 1) Guru menyapa dan memberi salam pada 10
Pendahuluan peserta didik
2) Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
dipimpin oleh salah satu peserta didik
(PPP - Beriman, bertakwa kepada Tuhan)
(KSE - Pengelolaan diri)
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik
(KSE - Kesadaran diri)
4) Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran dengan
memperhatikan kebersihan dan kerapihan.
(KSE - Pengelolaan diri)
5) Peserta didik difasilitasi oleh guru untuk
mengingat materi konsep kesetimbangan
kimia yang telah dipelajari
(KSE - Pengelolaan diri)
6) Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru mengenai
faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan (KSE - Kesadaran diri)
7) Guru memotivasi peserta didik untuk
memiliki kemauan dalam mengikuti
pembelajaran (KSE - Kesadaran diri)
8) Peserta didik diarahkan untuk membentuk
kelompok dengan masing-masing terdiri atas
5 - 6 orang (KSE - Kesadaran sosial dan
Keterampilan sosial )
9) Guru membagikan LKPD kepada masing -
masing kelompok
10) Peserta didik memperhatikan arahan yang
diberikan oleh guru mengenai teknis diskusi
dan pengisian LKPD yang dipandu oleh
guru
(KSE - Kesadaran diri)
11) Guru juga menjelaskan teknis permainan
jawab soal bagi kelompok yang telah
menyelesaikan LKPD terlebih dahulu dan
menyampaikan hasil diskusinya maka diberi
kartu keuntungan yaitu kartu soal yang
dipilih akan dilempar ke kelompok lain.
Kegiatan Inti Pemberian Mengamati (Observing): 10
Stimulus 1) Peserta didik diarahkan guru untuk bersama-
(Stimulation) sama mengamati gambar peristiwa jungkat-
jungkit yang ditayangkan di layar proyektor
sembari guru memberikan pertanyaan
stimulus. (KSE - Kesadaran diri)
2) Peserta didik diarahkan untuk mengamati
LKPD yang diberikan oleh guru.
(KSE - Pengelolaan diri)
3) Peserta didik diarahkan untuk mengerjakan
LKPD sesuai langkah-langkah yang telah
ditentukan dengan seksama.
(KSE - Pengelolaan diri)
Identifikasi Menanya (Questioning) : 10
Masalah 1) Guru memberikan kesempatan pada peserta
(Problem didik untuk mengidentifikasi persoalan yang
Statement) telah diberikan.
(PPP - Berpikir Kritis)
(KSE - Pengelolaan diri)
Pengumpulan Mengumpulkan informasi 15
data (Data 1) Peserta didik menggali informasi terhadap
Collecting) persoalan yang telah diberikan menggunakan
berbagai sumber informasi yang relevan
seperti buku atau internet dan guru
melakukan diferensiasi proses dengan
memberikan pendampingan intensif kepada
kelompok yang perlu bimbingan dan
pendampingan secara berkala pada kelompok
yang dianggap telah mahir.
(Diferensiasi proses)
(PPP - Berpikir Kritis)
(KSE - Pengelolaan diri)
Pengolahan Data Mengolah data atau mengasosiasi 15
(Data 1) Peserta didik secara diskusi kelompok
Proccessing) melakukan pengolahan data untuk menjawab
pertanyaan yang terdapat di dalam LKPD
dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok
(PPP - Bergotong royong)
(KSE - Keterampilan sosial dan
Pengambilan keputusan yang tepat dan
bertanggungjawab)
Verifikasi Mengkomunikasikan 10
(Verification) 1) Peserta didik diarahkan guru untuk
melakukan pembuktian dari pernyataan yang
telah dirumuskan berdasarkan hasil
pengolahan data yang telah diperoleh.
(KSE - Pengambilan keputusan yang tepat
dan bertanggungjawab)
2) Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi
di depan kelas dan mendapatkan tanggapan
dari kelompok lain.
(KSE - Pengelolaan diri, Keterampilan sosial
dan Pengambilan keputusan yang tepat dan
bertanggungjawab)
3) Peserta didik lainnya menanggapi pemaparan
dari kelompok yang melakukan presentasi.
(PPP – Berpikir Kritis)
(KSE - Pengelolaan diri, Kesadaran sosial dan
Keterampilan sosial)
Menarik 1) Peserta didik dibimbing guru untuk membuat 5
Kesimpulan kesimpulan pada pokok bahasan faktor yang
(Generalization) mempengaruhi kesetimbangan.
(PPP - Berpikir Kritis)
(KSE - Pengambilan keputusan yang tepat
dan bertanggung jawab)
2) Guru memberikan apresiasi kepada peserta
didik yang berpendapat.
3) Kelompok yang telah menyampaikan hasil
diskusi atau memberikan pendapat memilih
kartu soal dan memberikan kepada kelompok
lain.
(KSE – Keterampilan sosial, Pengambilan
keputusan yang tepat dan bertanggung jawab)
4) Kelompok yang dipilih kemudian maju
kedepan kelas untuk menjawab soal yang
tertera di dalam kartu.
Kegiatan 1) Guru melaksanakan asesmen formatif dengan 15
Penutup memberikan beberapa soal mengenai faktor
yang mempengaruhi pergeseran reaksi
kesetimbangan kimia kepada peserta didik.
2) Kemudian, guru menjelaskan kegiatan belajar
mengajar yang akan datang.
(KSE - Kesadaran diri dan Pengelolaan diri)
3) Guru mengingatkan peserta didik untuk
menjaga kesehatan dan kebersihan
lingkungan.
(KSE - Kesadaran diri dan Pengelolaan diri)
4) Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan
memberikan salam penutup.
6. Asesmen
Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:
a. Sikap : Profil Pelajar Pancasila yang berupa: observasi
b. Pengetahuan : Tes tertulis
c. Keterampilan : Diskusi dan menjawab pertanyaan
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian dapat mendiskripsikan azas Le
Chatelier?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan faktor yang
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan?
C. Lampiran
1. LKPD (link
https://drive.google.com/file/d/1FBHMljCwBAqWrAFJ_RAkjirstwXL3dUX/vie
w?usp=share_link )
2. PPT (link https://drive.google.com/file/d/178w8rdeZoKM6qdK_nil6MN-
N7iMKCVS_/view?usp=share_link )
3. Gambar (link
https://drive.google.com/file/d/1oXgMd6e6CwlPNb4GfRM9UDFMh_dEcPlp/vie
w?usp=share_link )
4. Bahan Ajar (link https://drive.google.com/file/d/1DoO-
i8kCYcvMFprNLrFi6R94Lz8jDu3x/view?usp=share_link)
5. Asesmen (link
https://drive.google.com/file/d/1cM_H2JnYW9kAV30v9daMKC7EtglxPKAh/vie
w?usp=share_link )
6. Glosarium
Azas Le Chatelier menyatakan bahwa apabila dalam suatu kesetimbangan
dilakukan tindakan (aksi) maka sistem kesetimbangan tersebut akan
mengadakan reaksi sehingga pengaruh reaksi tersebut dapat diperkecil.
Pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan adalah jika
konsentrasi zat di salah satu ruas ditambah,maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang berlawanan dan jika konsentrasi zat di salah satu ruas
dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah dirinya sendiri.
Pengaruh volume dan tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan adalah
apabila volume diperbesar dan tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah ruas yang mempunyai jumlah koefisien (mol) yang lebih
besar. Sebaliknya, jika volume sistem diperkecil dan tekanan diperbesar maka
kesetimbangan bergeser ke arah jumlah koefisien (mol) yang lebih kecil.
Pengaruh suhu terhadap pergeseran kesetimbangan adalah apabila suhu
dinaikan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang menyerap panas
(endoterm). Sebaliknya, apabila suhu diturunkan maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah zat yang melepas panas (eksoterm).
Penambahan katalis dalam reaksi kesetimbangan kimia adalah penambahan
katalis dalam reaksi kimia untuk mempercepat laju reaksi. Penambahan
katalis tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan hanya
mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
7. Daftar Pustaka
Sudarmo, Unggul, 2017, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Surakarta: Penerbit
Erlangga.
Waldjinah, dkk, 2013, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Semester I, Klaten: Intan
Pariwara.
Pada persamaan reaksi reversible di atas terdapat dua laju rekasi yaitu laju reaksi
ke arah produk (NH3) atau reaksi yang berlangsung ke kanan dan laju reaksi ke arah
reaktan (N2 + H2) atau reaksi yang berlangsung ke arah kiri.
Laju reaksi ke arah produk dipengaruhi oleh konsentrasi N2 dan H2, sedangkan
laju reaksi ke arah reaktan dipengaruhi oleh konsentrasi NH3. Saat reaksi
berlangsung, laju reaksi ke arah produk semakin lama semakin lambat seiring
dengan berkurangnya konsentrasi reaktan. Sebaliknya laju reaksi ke arah reaktan
semakin besar seiring bertambahnya konsentrasi produk.
1
Pada suatu saat, laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri, sehingga
terjadi reaksi kesetimbangan. Keadaan inilah yang dimaksud dengan reaksi
setimbang. Pada persamaan reaksi kesetimbangan kimia ini, setiap terjadi reaksi ke
arah kanan maka zat-zat produk akan bertambah dan zat-zat reaktan (pereaksi)
akan berkurang. Oleh karena itu, kemudian reaksi bergeser ke arah reaktan atau ke
arah kiri sehingga jumlah produk berkurang. Akibatnya terjadi lagi reaksi ke arah
kanan atau produk. Demikian ini terjadi terus menerus sehingga secara mikroskopis
terjadi reaksi bolak-balik atau reaksi dua arah pada reaksi kesetimbangan. Keadaan
seperti ini dikatakan bahwa kesetimbangan bersifat dinamis. Keadaan dinamis hanya
terjadi dalam sistem tertutup.
2
b. Kemungkinan (b) terjadi jika pada saat kesetimbangan konsentrasi produk
kurang dari konsentrasi reaktan. Namun tidak tertutup kemungkinan pada saat
kesetimbangan konsentrasi reaktan sama dengan konsentrasi produk.
c. Kemungkinan (c) tercapai jika pada saat reaksi kesetimbangan, laju reaksi maju
sama dengan laju reaksi balik, maka v1 = v2.
Zat-zat yang terlibat dalam reaksi dapat terdiri atas berbagai wujud. Berdasarkan
wujud zat dalam keadaan setimbang, kesetimbangan kimia dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :
1. Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat
satu macam wujud zat. Reaktan dan produk dalam reaksi mempunyai fase yang
sama contoh fase larutan atau gas.
H2(g) + I2(g) ⇋ 2HI (g)
Na+(aq) + Cl-(aq) ⇋ NaCl (aq)
2. Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat
berbagai macam wujud zat. Reaktan dan produk dalam reaksi mempunyai fase yang
berbeda. Contohnya fase larutan, gas, padat dan cair.
C(s) + H2O (g) ⇋ CO (g) + H2(g)
Ag+(aq) + Fe2+(aq) ⇋ Ag (s) + Fe3+(aq)
2. Tetapan Kesetimbangan
Cato Guldberg dan Peter Waage pada tahun 1864 mengemukakan hukum
kesetimbangan dalam reaksi kesetimbangan kimia sebagai berikut :
“dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi hasil reaksi
(produk) dibagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem kesetimbangan
yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya mempunyai harga tetap”.
Hasil bagi tersebut dinamakan tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan K.
Apabila terdapat reaksi kesetimbangan kimia sebagai berikut :
Perhitungan tetapan kesetimbangan hanya ditentukan oleh zat yang berwujud gas (g)
dan larutan (aq). Jenis tetapan kesetimbangan kimia adalah sebagai berikut :
3
1) Reaksi Kesetimbangan Homogen
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi pada reaksi kesetimbangan
homogen dihitung dari hasil kali konsentrasi produk dibagi hasil kali konsentrasi
reaktan setelah masing-masing zat dipangkatkan koefisiennya. Semua zat dalam
reaksi kesetimbangan berwujud gas atau larutan. Persamaan tersebut adalah
Hukum Aksi Massa.
Kc =
Contoh reaksi :
[ ] [ ]
Kc = [ ] [ ]
Maka,
[ ]
Kc =
[ ]
4
b. Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial (Kp)
Tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp) adalah hasil kali tekanan parsial
gas-gas hasil reaksi (produk) dibagi dengan hasil kali tekanan parsial gas-gas pereaksi
(reaktan) setelah masing-masing dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan
reaksi kesetimbangannya. Dengan demikian, yang disertakan dalam persamaan
tetapan Kp hanya fase gas (g).
Reaksi Kesetimbangan adalah sebagai berikut :
aA(g) + bB(g) ⇋ cC(g) + dD(g
Maka, Tetapan kesetimbangan parsialnya adalah
( ) ( )
Kp =
( ) ( )
Contoh:
4HCl (g) + O2 (g) ⇌ 2H2O(g) + 2Cl2 (g)
Maka,
Kp =
Contoh penerapan pada reaksi sebelumnya maka tekanan parsial masing-masing gas
adalah sebagai berikut :
5
c. Hubungan Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Kc dan Kp
Hubungan antara tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) dan
tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
R = 0,082 L atm / K mol
T = suhu mutlak (kelvin atau )
= jumlah koefisien gas-gas produk - jumlah koefisien gas-gas pereaksi
d. Derajat Disosiasi ( )
Disosiasi adalah peristiwa peruraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang
lebih sederhana. Fraksi zat yang terdisosiasi dinyatakan sebagai derajat disosiasi
( yaitu perbandingan antara mol zat yang terdisosiasi dengan mol zat mula-mula.
∑
∑
6
3. Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan Kimia
Henry Louis Le Chatelier (1884) menyatakan bahwa “ Apabila dalam suatu
kesetimbangan dilakukan tindakan (aksi) maka sistem kesetimbangan tersebut akan
mengadakan reaksi sehingga pengaruh reaksi tersebut dapat diperkecil”. Hukum
Pergeseran Kesetimbangan tersebut dikenal sebagai Azas Le Chatelier. Berdasarkan azas
Le Chatelier di atas diketahui bahwa sistem yang berada dalam kesetimbangan akan
selalu berusaha untuk mempertahankan kesetimbangannya. Dengan demikian, apabila
terjadi aksi maka sistem akan mengalami pergeseran agar kesetimbangan tercapai
kembali. Faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan adalah sebagai
berikut :
a. Perubahan Konsentrasi
Pada kesetimbangan heterogen, perubahan konsentrasi hanya berlaku untuk
zat yang berwujud gas atau larutan saja. Zat yang mempunyai wujud padat dan
cair tidak terpengaruh oleh perubahan konsentrasi.
Contoh :
A (S) + B (g) ⇌ C(g)
Apabila dilakukan penambahan atau pengurangan konsentrasi A maka tidak
akan berpengaruh terhadap jumlah B dan C, sebab kesetimbangan tidak akan
bergeser. Namun, apabila konsentrasi B ditambah, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah kanan. Jika konsentrasi B dikurangi, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah kiri.
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa “Jika konsentrasi zat di
salah satu ruas ditambah,maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang
berlawanan dan jika konsentrasi zat di salah satu ruas dikurangi, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah dirinya sendiri”.
7
Contoh reaksi kesetimbangan :
P (aq) + Q (l) ⇌ R(aq) + S (aq)
1 1 1 Koefisien
Pada reaksi kesetimbangan di atas, jumlah koefisien ruas kiri dianggap 1 (dari
zat P) karena Q berwujud cair dan jumlah koefisien ruas kanan dianggap 2 (dari
zat R dan S). Apabila dalam kesetimbangan volume diperbesar dan tekanan
diperkecil maka, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang koefisien besar (ruas
kanan).
Pada kesetimbangan homogen, apabila jumlah koefisien ruas kanan sama
dengan ruas kiri maka kesetimbangannya tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume dan tekanan sehingga tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.
Berdasarkan azas Le Chatelier menyatakan “apabila volume diperbesar dan
tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas yang
mempunyai jumlah koefisien (mol) yang lebih besar. Sebaliknya, jika volume
sistem diperkecil dan tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah
jumlah koefisien (mol) yang lebih kecil.
Hal ini bertujuan agar pengaruh aksi dapat diperkecil. Jika sistem mengalami
penurunan tekanan parsial maka sistem mencoba menetralkan dengan
menggeser kesetimbangan ke arah yang memberikan tekanan lebih besar.
Sedangkan apabila sistem mengalami peningkatan tekanan parsial maka sistem
mencoba untuk menetralkan dengan menggeser kesetimbangan ke arah yang
memberikan tekanan lebih sedikit.
c. Perubahan Suhu
Pengaruh perubahan suhu terhadap reaksi kesetimbangan berkaitan dengan jenis
reaksi kimia yaitu eksoterm dan endoterm. Pada reaksi kesetimbangan juga
menyertakan perubahan entalpi ( ).
Jika suhu dinaikkan, sistem akan berupaya untuk menurunkan suhu dengan
melepas kalor dari sistem ke lingkungan dan menghasilkan reaksi eksoterm.
Sebaliknya, jika suhu diturunkan, maka sistem akan berusaha untuk menaikkan
suhu dengan menyerap kalor dari lingkungan ke sistem dan menghasilkan reaksi
endoterm.
8
Sehingga pada suatu sistem kesetimbangan, apabila suhu dinaikan maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang menyerap panas (endoterm
dengan nilai positif). Sebaliknya, apabila suhu diturunkan maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang melepas panas (eksoterm dengan
nilai negatif). Catatan: ∆H adalah harga perubahan panas atau kalor.
Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3(g) ∆H = - 92,2 kJ
Reaksi ke arah kanan pada reaksi kesetimbangan di atas adalah reaksi
eksoterm, jika ke arah kiri adalah reaksi endoterm. Apabila suhu dinaikkan maka
akan bergeser ke arah reaksi endoterm (ke arah kiri).
d. Penambahan Katalis
Reaksi pembuatan amonia berlangsung sebagai berikut :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3(g) ∆H = - 92,2 kJ
Pada suhu 100 reaksi akan mencapai kesetimbangan dalam waktu
bertahun-tahun. Jika pada reaksi tersebut ditambah katalis, maka kesetimbangan
dapat tercapai dalam waktu 5-10 menit. Maka, penambahan katalis dapat
mempercepat tercapainya suatu keadaan setimbang.
Katalis mempercepat laju pembentukan NH3 sekaligus mempercepat laju
reaksi penguraiannya menjadi N2 dan H2. Sehingga pada reaksi kesetimbangan,
penambahan katalis tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan hanya
mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
Referensi :
Kuswati, T. M., Ernavita, Ratih, dan Sukardjo. (2016). Buku Siswa Kimia SMA/MA
Kelas XI Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan MIPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudarmo, Unggul, 2017, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Surakarta: Penerbit Erlangga.
Waldjinah, dkk, 2013, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Semester I, Klaten: Intan Pariwara.
9
Kesetimbangan
Kimia
Oleh
Ratih Yasinta Ar
PPG Prajabatan Kimia
Identitas Diri
Nama : Ratih Yasinta Ar
TTL : Banyumas, 08 Mei 1998
Riwayat Pendidikan
S1 : Pendidikan Kimia
Universitas Negeri Semarang Tahun 2015
No.Hp : 082116222494
Email : ratihyasinta98@gmail.com
Ig : @ratih_yasinta98
Materi Pendukung (Apersepsi)
1. Penyetaraan Reaksi Kimia
2. Laju Reaksi
3. Fase Zat
4. Reaktan dan Produk
5. Menghitung Molaritas
Apa itu kesetimbangan?
Jika masih bingung apa itu
kesetimbangan kimia ?
Let’s
Check this out !
Jenis Reaksi Kimia berdasarkan arah
Contohnya : Contohnya :
Contoh reaksi berdasarkan arahnya
Jenis Reaksi Kimia berdasarkan arah
Reaksi Irreversible Reaksi Reversible
Reaksi kimia yang berlangsung dari Reaksi yang dapat berlangsung dari
arah reaktan ke produk (kiri ke reaktan berubah ke produk (dari kiri
kanan). ke kanan).
Produk (hasil reaksi) tidak dapat Produk juga dapat kembali
bereaksi membentuk reaktan membentuk reaktan atau (reaksi
kembali. berlangsung ke kiri).
Laju reaksi ke arah produk (kanan) dipengaruhi oleh konsentrasi N2 dan H2,
sedangkan laju reaksi ke arah reaktan dipengaruhi oleh konsentrasi NH3.
Saat reaksi berlangsung, laju reaksi ke arah produk semakin lama semakin
lambat seiring dengan berkurangnya konsentrasi reaktan. Sebaliknya laju
reaksi ke arah reaktan semakin besar seiring bertambahnya konsentrasi
produk.
Pada suatu saat, laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri,
sehingga terjadi reaksi kesetimbangan (v1 = v2). Keadaan inilah yang dimaksud
dengan reaksi setimbang.
Konsep Kesetimbangan
Pada kesetimbangan terjadi laju reaksi pembentukan produk dan
reaktan sama (reaksi dua arah) secara mikroskopis (secara
molekuler tidak dapat teramati) berlangsung terus menerus.
Konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah.
● KESETIMBANGAN HOMOGEN
● KESETIMBANGAN HETEROGEN
“dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi hasil
reaksi (produk) dibagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem
kesetimbangan yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya
mempunyai harga tetap”.
Tetapan kesetimbangan (K) pada reaksi kesetimbangan homogen berasal dari semua
konsentrasi zat yang berwujud gas atau larutan dipangkatkan koefisien.
Contoh reaksi :
CO2 (g) + H2 (g) ⇋ CO(g) + H2O(g)
𝐶𝑂 1 𝐻2𝑂 1
K=
𝐶𝑂2 1 𝐻2 1
𝐶𝑂2 4
K=
𝐶𝑂 4
Latihan Soal !
Tentukan Persamaan Tetapan Kesetimbangan dari reaksi berikut ini !
a. NH3 (g) + 5O2 (g) ⇋ 4NO (g) + 6H2O (g)
𝐶𝑂 1 𝐻2𝑂 1
Kc =
𝐶𝑂2 1 𝐻2 1
a. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi (Kc)
● Reaksi Kesetimbangan Heterogen
Pada kesetimbangan heterogen fase zat yang berpengaruh dalam penentuan Kc adalah
sebagai berikut :
● Jika terdapat fase gas dan fase padat, yang menentukan Kc adalah fase gas.
● Jika terdapat fase gas dan fase cair, yang menentukan Kc adalah fase gas.
● Jika terdapat larutan dan fase padat, yang menentukan Kc adalah fase larutan.
● Jika terdapat fase gas, fase cair dan padat, yang menentukan Kc adalah fase gas.
Catatan : Zat padat murni (s) dan zat cair murni (l) tidak disertakan dalam persamaan
tetapan kesetimbangan karena tidak mempunyai konsentrasi.
Contoh :
Fe3O4 (s) + 4CO(g) ⇋ 3Fe(s) + 4CO2(g)
𝐶𝑂2 4
Kc =
𝐶𝑂 4
b. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan Parsial (Kp)
𝑃 𝐶𝑂 1 𝑃 𝐻2𝑂 1
Tetapan kesetimbangan parsialnya adalah : Kp =
𝑃 𝐶𝑂2 1 𝑃 𝐻2 1
𝑃𝐶 𝑐 𝑃𝐷 𝑑
Kp =
𝑃𝐴 𝑎 𝑃𝐵 𝑏
b. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan Parsial (Kp)
Jumlah semua tekanan parsial (P) masing-masing gas merupakan tekanan total (Ptotal) suatu
campuran gas.
Berdasarkan persamaan gas ideal, P V = n R T , diketahui pada Volume dan Temperatur tetap
Maka, tekanan parsial berbanding lurus dengan jumlah mol.
𝐾𝑝 = 𝐾𝑐 𝑅𝑇 ∆𝑛
Keterangan :
R = 0,082 L atm / K mol
T = suhu mutlak (kelvin atau ℃ + 273)
∆𝑛 = selisih jumlah mol produk dengan reaktan
Derajat Disosiasi (𝜶) dalam Reaksi Kesetimbangan
Disosiasi adalah reaksi penguraian suatu zat menjadi zat yang lebih sederhana. Dalam ruang
tertutup disosiasi berakhir sebagai reaksi kesetimbangan sehingga disebut kesetimbangan
disosiasi.
Gambar 3
Azas Le Chatelier
Henry Louis Le Chatelier (1884) menyatakan bahwa
● Perubahan Konsentrasi
● Perubahan Suhu
● Pengaruh Katalis
Perubahan Konsentrasi
Pada kesetimbangan heterogen, perubahan konsentrasi hanya berlaku
untuk zat yang berwujud gas atau larutan saja. Zat yang mempunyai wujud padat
dan cair tidak terpengaruh oleh perubahan konsentrasi.
Pada suatu kesetimbangan jika volume diperbesar maka tekanan menjadi lebih
kecil. Pada kesetimbangan heterogen, zat-zat yang mempunyai wujud padat dan
cair tidak terpengaruh oleh perubahan volume dan tekanan.
Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3(g) ∆H = - 92,2 kJ
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
LKPD 2
disusun oleh
Ratih Yasinta Ar, S.Pd
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman Bermakna
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembelajaran tentang
faktoryang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan. Tuliskan apa yang telah kamu
pahami dari materi pembelajaran pada hari ini.
Lampiran Lembar Asesmen Peserta Didik
Lampiran 1. Instrumen Sikap
Bentuk Instrumen : Lembar observasi sistematis (check list - tampak / tidak tampak)
NILAI
JAWABAN
POSITIF NEGATIF
TAMPAK 2 1
TIDAK TAMPAK 1 2
Keterangan:
1. Skor batas bawah kategori sangat baik adalah 0,8 x 36 = 29 dan batas atasnya 36.
2. Skor batas bawah kategori baik adalah 0,7 x 36 = 26, dan batas atasnya 28.
3. Skor batas bawah kategori kurang baik adalah 0,5 x 36 = 18 dan batas atasnya 25.
4. Skor batas bawah kategori tidak baik adalah <18
LEMBAR OBSERVASI SIKAP
NAMA :
KELAS :
NO ABSEN :
TAMPAK
NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
1 Berdoa sebelum memulai pembelajaran dan mengecek kerapian,
kesiapan dan kebersihan sebelum pemebelajaran
2 Bercanda saat aktivitas berdoa dan menampakan ketidakrapian,
ketidakbersihan dan tidak siap menerima pembelajaran
3 Berkolaborasi dan aktif dalam diskusi dan kerja kelompok
4 Tidak aktif dalam kerja kelompok
5 Dapat melaksanakan belajar mandiri dengan mengisi LKPD pribadi
6 Tidak mengisi LKPD pribadi
7 Mampu bertanya dan menajwab pertanyaan sesuai dengan kegiatan
pembelajaran
8 Tidak aktif bertanya tidak aktif memberi tanggapan
9 Mampu membuat hasil karya berupa bahan presentasi dengan baik
10 Tidak aktif berkontribusi dalam membuat hasil karya berupa bahan
presentasi dengan baik
11 Berbahasa dengan baik dan benar dalam bahasa Indoensia atau
bahasa daerah
12 Tidak mennggunakan bahasa yang baik dan benar dalam bahasa
Indonesia atau bahasa daerah
HASIL OBSERVASI
AKTIVITAS PESERTA DIDIK
1. Gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk gas amonia membentuk reaksi
kesetimbangan sebagai berikut :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
Berdasarkan azas Le Chatelier tentukan arah pergeseran kesetimbangan apabila tekanan sistem
diperbesar!
2. Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
CO (g) + H2O (g) ⇌ CO2 (g) + H2 (g)
Tentukan arah pergeseran kesetimbangan apabila suhu dinaikkan !
3. Berdasarkan reaksi kesetimbangan pada nomor 2. Bagaimana pengaruh kesetimbangan jika volume
diperbesar ?
4. Industri asam sulfat menggunakan bahan baku gas belerang trioksida (SO3). SO3 dihasilkan dari
oksidasi belerang dioksida. Reaksi oksida ini membentuk kesetimbangan dengan persamaan reaksi
berikut ini :
2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ SO3 (g)
Tentukan pergeseran kesetimbangan apabila pada suhu tetap dan volume sistem diperkecil !
5. Berdasarkan reaksi kesetimbangan pada nomor 5, tentukan pergeseran kesetimbangan apabila
konsentrasi SO2 diperbesar! Bagaimana pengaruh aksi terhadap konsentrasi SO3 ?
RUBRIK PENILAIAN
SOAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN
Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat 1
2. CO (g) + H2O (g) ⇌ CO2 (g) + H2 (g)
Arah pergeseran kesetimbangan apabila suhu dinaikkan adalah ke arah kiri
(endoterm). Hal ini dikarenakan reaksi tersebut berlangsung secara eksoterm
(melepaskan kalor) maka apabila suhu dinaikkan sistem akan menyerap kalor
akibatnya kesetimbangan bergeser ke arah kiri (endoterm).
Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat 1
3. CO (g) + H2O (g) ⇌ CO2 (g) + H2 (g)
Berdasarkan azas Le Chatelier, apabila volume sistem diperbesar (tekanan
diperkecil) maka arah pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah koefisien
yang besar (jumlah mol yang besar). Tetapi sesuai dengan reaksi di atas
mempunyai jumlah koefisien reaktan sama dengan jumlah koefisien produk,
Sehingga tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.
Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
1
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat
4. 2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ SO3 (g)
Apabila volume sistem diperkecil (tekanan diperbesar) maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah koefisien (jumlah mol yang kecil) yaitu ke arah kanan. Hal ini
dikarenakan tekanan mendesak reaksi ke arah jumlah partikel yang lebih sedikit.
Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat 1
5. 2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ SO3 (g)
Apabila konsentrasi SO2 diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser dari arah
konsentrasinya ditambah yaitu ke arah kanan. Hal ini dikarenakan penambahan
konsentrasi zat berkemungkinan masih dapat terjadi reaksi dan dapat mendorong
jalannya reaksi. Pengaruh aksi terhadap konsentrasi SO3 adalah Senyawa SO3
semakin banyak, karena reaksi berjalan ke arah kanan.
Peserta didik dapat menjawab dan menjelaskan alasan secara lengkap dan tepat 4
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan secara lengkap 3
Peserta didik dapat menjawab tanpa memberikan alasan 2
Peserta didik tidak dapat menjawab dengan tepat 1
Contoh
2 76-85 Baik