Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SELMA AYU ANDINI

NIM : 31401.22.013
PRODI : TEKNIK PERTAMBANGAN
SEMESTER : 3 (TIGA)
MATA KULIAH : MEKANIKA BATUAN
TUGAS : REVIEW JURNAL PERHITUNGAN KURVA TEGANGAN DAN REGANGAN

REVIEW JURNAL 1

Judul Analisis Hubungan Konstitutif Pada Batuan Anisotrop


Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
Volume dan Halaman Vol.13/No.2
Tahun Mei/2017
Penulis Indra Karya Wijaksana
Reviewer Selma Ayu Andini
Tanggal 27 Oktober 2023
Download https://www.google.com/url?q=https://
jurnal.tekmira.esdm.go.id/index.php/minerba/article/view/
206&sa=U&ved=2ahUKEwixp-
3KzJWCAxWWTWwGHeEQAjU4ChAWegQICRAB&usg=A
OvVaw1bNXR3ImqHyhZL2g7orDHf

Tujuan Penelitian Untuk memberikan pemahaman akan sifat-sifat mekanik dari


batuan anisotrop, agar dapat membantu memprediksi perilaku
batuan dalam desain, analisis, dan konstruksi, juga
memperbaiki kualitas dan kamanan.
Metode Penelitian Pada penelitian ini dibahas mengenai metode pengujian
laboratorium dan analitik untuk menentukan keempat nilai
konstanta elastik batu slate yang bersifat isotrop transverse.
Perhitungan analitik dilakukan untuk menentukan konstanta
elastik dari material batuan dengan asumsi linier, elastik,
homogen, dan isotrop transverse. Nilai regangan ditentukan
pada kondisi 50% dari tegangan puncak pada kurva tegangan-
regangan. Analisis multilinier regresi dengan metode estimasi
kuadrat terkecil digunakan dalam menentukan persamaan linier
untuk mendapatkan keempat konstanta elastik dari batuan. Pada
penelitian ini, batuan yang digunakan sebagai contoh dalam uji
laboratorium diperoleh dari dua buah blok batu slate yang
berasal dari sungai Bora, daerah Palu Sulawesi Tengah. Batuan-
batuan ini memiliki arah foliasi yang nampak pada
permukaannya, dan oleh karena itu batuan ini akan
diperlakukan sebagai material isotrop transverse.
Hasil Penelitian Diketahui bahwa batu slate tersebut mempunyai kemampuan
deformasi yang lebih besar pada arah normal terhadap
bidang isotrop transversenya (q = 85o), daripada kemampuan
deformasi pada arah sejajar dengan bidang isotrop
transversenya (q = 5o).
REVIEW JURNAL 2

Judul Analisis Pengaruh Deformasi Batuan Batuan Utuh Terhadap


Besarnya Regangan Pada Uji Kuat Tekan Uniaksial Batuan
Andesit
Volume dan Halaman Vol.2/No.1
Tahun Juli/2020
Penulis Meilinda Makmara, Klotilda Delfiana Anok, Iva Nurul Octavia,
Andres Kevi Paki, Yudho Dwi Galih Cahyono.
Reviewer Selma Ayu Andini
Tanggal 27 Oktober 2023
Download http://ejurnal.itats.ac.id/semitan/article/download/1035/883

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kekuatan dari massa batuan dengan


melakukan pengujian terhadap batuan utuh.
Metode Penelitian Salah satu pengujian yang dapat dilakukan yaitu kuat tekan
uniaksial atau unaxial compressive strength (UCS) merupakan
salah satu parameter penentu yang sangat penting dalam
berbagai keperluan rekayasa mekanika batuan.
Hasil Penelitian Sampel 01 pada uji kuat tekan uniaksial ini pecah pada gaya
mencapai 79 kN, sehingga dapat dikatakan bahwa tegangan
tekan uniaksial puncak atau kuat tekan uniaksialnya sebesar 31
MPa dan mengalami deformasi sebesar 46% sehingga
mengalami pertambahan regangan mencapai 0,43% pada
sumbu aksial. Sampel 02 pecah pada gaya 59 kN, sehingga kuat
tekan uniaksialnya sebesar 23 MPa dan mengalami deformasi
sebesar 42% sehingga mengalami pertambahan regangan
mencapai 0,40% pada sumbu aksial. Sampel 03 pecah pada
gaya 118 kN, sehingga kuat tekan uniaksialnya sebesar 46 MPa
dan mengalami deformasi sebesar 40% sehingga mengalami
pertambahan regangan mencapai 0,38% pada sumbu aksial.
Sampel 04 pecah pada gaya 79 kN, sehingga kuat tekan
uniaksialnya sebesar 54 MPa dan mengalami deformasi sebesar
54% sehingga mengalami pertambahan regangan mencapai
0,51% pada sumbu aksial. Dan sampel 05 pecah pada gaya 88
kN, sehingga kuat tekan uniaksialnya sebesar 35 MPa dan
mengalami deformasi sebesar 90% sehingga mengalami
pertambahan regangan mencapai 0,85% pada sumbu aksial.
REVIEW JURNAL 3

Judul Prediksi Modulus Deformasi Batuan Menggunakan Modulus


Elastisitas Batuan Pada Batu Gamping
Volume dan Halaman Vol.1/No.2
Tahun Desember/2019
Penulis Rinaldhie Guntur Dharmansyah, Cahyadi Kamal Hidayatulloh ,
Regita Cahyani Samal , Dhymas wahyu Tri Saputra , Andyel
Chaeza Adya Enggiarta, Yudho Dwi Galih Cahyono.
Reviewer Selma Ayu Andini
Tanggal 27 Oktober 2023
Download https://www.google.com/url?q=http://ejurnal.itats.ac.id/
sntekpan/article/viewFile/
2229/1903&sa=U&ved=2ahUKEwjusd6n3pWCAxUGzzgGHd
srAv8QFnoECB0QAQ&usg=AOvVaw1opfQubIRYVqZtTtMy
bL6j

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai modulus


elastisitas serta modulus defrmasi dan untuk mengetahui sifat
sampel batuan tersebut.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yang dilakukan
dengan melakukan perhitungan pada uji kuat tekan uniaksial
untuk mendapatkan nilai modulus elastisitasnya. Pengujian ini
dilakukan terhadap masing-masing tiga sampel batu gamping
dengan ukuran L =2D. Diprediksi Hasil pengujian
menunjukkan nilai modulus elastisitasnya sebesar 62.3 GPa
(Sampel 2A) 15.2 GPa (Sampel 2B), 22.8 GPa (sampel 2C).
Sehingga didapatkan nilai rata-rata modulus elastisitasnya
sebesar 3.43GPa. Kemudian diprediksi nilai moulus
deformasinya sebesar 0.029 GPa (sampel 2A), 0.107 GPa
(sampel 2B), 0.085 GPa (sampel 2C) dan rata rata nilai
modulus deformasi sebesar 0.074 Gpa.
Hasil Penelitian Pengujian kuat tekan uniaksial telah dilaksanakan terhadap 3
sampel batu gamping. Dari hasil pengujian kuat tekan uniaksial
didapatkan data berupa uniaxial compressive strength (MPa)
dan modulus young (MPa).
n data hasil pengujian diantaranya uniaxial compressive
strength sampel ART_2A = 40.53 MPa, sampel ART_2B =
33.45 MPa, sampel ART_2C = 33.45 Mpa dan Modulus Young
sampel ART_2A = 62300 MPa, sampel ART_2B = 15200 Mpa,
Sampel ART_2C = 22800 MPa. Nilai UCS didapat dari nilai
tegangan pada saat sampel batuan hancur. Pada hasil akhir
pengujian, ditemukan bahwa setiap sampel batuan hancur pada
beban 12990.90 kg untuk sampel ART_2A, beban 10992.30 kg
untuk sampel ART_2B, dan beban 10992.30 untuk sampel
ART_2C. Nilai Modulus Young dipengaruhi oleh tipe batuan
yang akan bernilai besar apabila diukur tegak lurus
perlapisannya daripada diukur searah. Dengan menghitung nilai
rata-rata tegangan dan juga rata-rata regangan aksial yang
diperoleh, maka dapat ditentukan nilai Modulus Young.
REVIEW JURNAL 4

Judul Optimasi Lereng Highwall Tambang Batu Bara Terbuka Asam


Asam Pit “X” Berdasarkan Mohr–Coulomb Failure Criterion
Volume dan Halaman Vol.18/No.3
Tahun Desember/2020
Penulis Aditya Bayu Prajnanta , Felix Sihombing , Urwatul Wusqa ,
Teten Risyana , Prima Laksana Bramantyo.
Reviewer Selma Ayu Andini
Tanggal 27 Oktober 2023
Download https://www.google.com/url?q=http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/
article/viewFile/29901/
pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiprr2t5ZWCAxV9xDgGHYlsD504
HhAWegQIAhAB&usg=AOvVaw2lqZ8LrC7rmdkpXUfV_OG
X

Tujuan Penelitian Mengetahui kestabilan lereng


Metode Penelitian Penelitian dimulai dengan mengumpulkan referensi-referensi
yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian. Referensi yang
dikumpulkan adalah kondisi geologi regional, meliputi litologi,
stratigrafi dan struktur pada daerah penelitian, penelitian
terdahulu, serta teori Mohr–Coulomb Failure Criterion, dan
metode analisis kesetimbangan batas oleh Morgenstern–Price
(1965).
Hasil Penelitian Nilai FK dari lereng blok A sebelum dioptimasi adalah 1,298,
pada blok B 1,305, dan pada blok C 1,318. Ketiga nilai FK dari
tiap lereng dinilai stabil dan nilai FK masih cukup jauh dari
standar Sistem Manajemen Geoteknik PT. Arutmin Indonesia
(>1,25) sehingga penulis dapat mengoptimasi kembali desain
lereng. Optimasi yang di rekomendasikan adalah pengurangan
lebar tiap bench dari 10 meter menjadi 7 meter, sehingga
menghasilkan penegakan sudut kemiringan keseluruhan semua
blok menjadi 4o lebih tegak, namun nilai ketiga lereng masih
dikategorikan stabil berdasarkan standar PT. Arutmin
Indonesia, yaitu 1,252 pada blok A, 1,258 pada blok B, dan
1,252 pada blok C. Dengan melakukan optimasi melalui
penegakan lereng, jumlah material tak diinginkan yang terambil
akan berkurang. Berkurangnya material tak diinginkan akan
membuat desain lereng memiliki nilai ekonomis yang lebih
dikarenakan pengupasan tidak dilakukan sebanyak desain
lereng jangka panjang yang dibuat oleh Tim Perencanaan
Tambang Jangka Panjang PT. Arutmin Indonesia.
REVIEW JURNAL 5

Judul Pengaruh Kelembaban terhadap Sifat Elastis Efektif Batuan


Volume dan Halaman Vol.124/No.8
Tahun Juli/2019
Penulis M. Manzur Hossain, Ji-Youn Arns, Zhirong Liang, Zhixi Chen,
Christoph H. Arns
Reviewer Selma Ayu Andini
Tanggal 27 Oktober 2023
Download https://www.google.com/url?q=https://translate.google.com/
translate%3Fu%3Dhttps://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/
doi/full/10.1029/2019JB017672%26hl%3Did%26sl%3Den
%26tl%3Did%26client%3Dsrp%26prev
%3Dsearch&sa=U&ved=2ahUKEwjp89ea6pWCAxWXTmwG
HZqQDfwQFnoECBwQAQ&usg=AOvVaw2XiKjh2cRo2BFT
OcXFgsD8

Hasil Penelitian Dalam karya ini kami mengilustrasikan pengaruh kelembaban


dan perubahan energi permukaan yang terkait pada sifat elastis
baik secara eksperimental maupun numerik. Eksperimen
berulang pada tekanan pengekang rendah dan tinggi dilakukan
pada sampel BHS, dan dalam kedua kasus modulus elastis yang
diperoleh dalam kondisi lembab secara signifikan lebih rendah
dibandingkan dalam kondisi kering. Simulasi numerik berbasis
FEM pada gambar MCT resolusi tinggi untuk kasus regangan
kecil menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kondisi
kering dan lembab menggunakan nilai modulus elastis dan
energi permukaan bahan penyusun yang dipublikasikan dan
sesuai secara kualitatif dengan eksperimen. Kita dapat
memperoleh kesimpulan khusus berikut ini:
Modulus curah BHS berdasarkan eksperimen yang dilakukan
tanpa membatasi tekanan mengikuti standar ASTM adalah
22,5% lebih lemah untuk sampel lembab dibandingkan dengan
sampel kering.
Pada tekanan pembatas yang tinggi (25 MPa), perbedaan relatif
modulus curah yang diukur secara eksperimental tetap ada
tetapi berkurang menjadi 10,6%. Karena jalur tegangan berbeda
dibandingkan dengan pengukuran tidak terbatas, perbandingan
mekanisme secara langsung tidak mungkin dilakukan.
Simulasi FEM regangan kecil yang menerapkan regangan
makroskopis homogen (| ϵ |=10 −4 ), dengan
mempertimbangkan nilai energi permukaan yang diketahui,
menghasilkan perbedaan relatif dalam modulus curah sebesar
10,5%. Efek kontak butiran diabaikan dalam perhitungan ini
karena resolusinya tidak mencukupi dan diasumsikan tersemen
dengan sempurna. Akibatnya, hal ini juga menyebabkan
perkiraan energi permukaan yang terlalu rendah pada sifat
elastis bagian penting dari sampel batuan.
Pengukuran triaksial pada tekanan pembatas 25 MPa sesuai
dengan simulasi numerik yang menggunakan modul mineral
statis. Meskipun jalur tekanan pada eksperimen dan simulasi
numerik cukup berbeda, dengan teknik yang ada saat ini, hal ini
tampaknya merupakan perbandingan yang paling layak.

Anda mungkin juga menyukai