Anda di halaman 1dari 23

l 3.

3
od u
Mater i M
Y AN G
Antar
G RA M R ID
Koneksi
P RO M U
OL AA N
F P A DA
N GEL OSITI
P E AK P
DA MP
B ER KHAE RU N
A
NI
K
S
A
A
R TA
RINA I 40 J
EG ER AN 9
MP N GKAT
S P AN
CG
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
SALAM DAN BAHAGIA

Sumiyono Marto Ambar Retno Widyastuti


Fasilitator Pengajar Praktik
Rina Khaerunnisa
calon guru penggerak
Kreativitas hanyalah menghubungkan berbagai hal.
Ketika Anda bertanya kepada orang-orang kreatif
bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka
merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-
benar melakukannya, mereka hanya melihat sesuatu.
Sesuatu itu tampaknya jelas bagi mereka setelah
beberapa saat. Itu karena mereka dapat
mengkoneksikan pengalaman yang mereka miliki
dan mensintesis hal-hal baru.”
-Steve Jobs-
Tujuan Pembelajaran Khusus

CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah


dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk
membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah
yang berdampak pada murid.
pertanyaan pemantik
Bagaimana saya dapat mengaitkan intisari dari materi
modul-modul guru penggerak yang telah saya pelajari
untuk menjadi landasan teori bagi rencana
program/kegiatan yang berdampak pada murid yang
saya buat?
PEMIKIRAN
REFLEKTIF TERKAIT
PENGALAMAN
BELAJAR
Bagaimana perasa
an Anda
setelah mempelaja
ri modul ini?

Perasaan saya setelah mempelajari modul 3.3 ini adalah Saya


merasa senang dan bersyukur. Saat mempelajari modul ini
saya mendapat tambahan ilmu dan wawasan tentang
bagaimana mewujudkan kepemimpinan murid (student
agency) dan membangun lingkungan yang menumbuhkan
kepemimpinan murid serta keterlibatan komunitas dalam
membangun student agency. Saya juga merasa tertantang
untuk menyusun program - program yang dapat
memunculkan kepemimpinan murid dengan memperhatikan
aspek suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan
(ownership) dari dalam diri murid.
Apa intisari yang An
da
dapatkan dari mod
ul ini?

Setiap program sekolah yang dibuat hendaknya dapat


menumbuhkan kepemimpinan murid dengan
memperhatikan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan
murid. Untuk itu guru perlu menentukan lingkungan seperti
apa yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan
murid, dengan mengoptimalkan aset/kekuatan yang
dimiliki sekolah, memikirkan keterlibatan dan peran
komunitas sekolah dalam membangun kepemimpinan
murid, serta memunculkan Profil Pelajar Pancasila yang
akan dikembangkan.
Apa intisari yang An
da
dapatkan dari mod
ul ini?

Menyusun dan melaksanakan rencana aksi BAGJA yang


sudah dibuat untuk menciptakan suatu program yang
berdampak pada murid dan memunculkan kepemimpinan
murid dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki
sert mengerahkan peran keterlibatn komunitas untuk
menumbukembangkan kepemimpinan murid. Program
yang telah disusun bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan diri murid agar terlibat aktif dalam proses
belajarnya sendiri sekaligus melatih murid
mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial.
Apa intisari yang An
da
dapatkan dari mod
ul ini?

Gambaran rencana implementasi sesuai dengan program yang


sudah saya buat yaitu Forty Edu Fair. Kegiatan ini dilakukan akhir
semester 1. Sasaran peserta adalah murid kelas 9 dan berempat
kelas masing-masing. Setiap kelas membentuk kepanitiaan dan
konsep pameran yang akan diadakan. Pemilihan karya mapel
dan pengelompokan karya sesuai mapel dilakukan oleh murid.
Perencanaan dan Pelaksanaan Forty Edu Fair dilakukan selama
14 hari. Puncak kegiatan Forty Edu Fair diselenggarakan dalam 1
hari. Pada puncak kegiatan Forty Edu Fair seluruh murid kelas 7
dan 8, guru-guru dan kepala sekolah, serta orang tua murid
dapat melihat acara tersebut
Apa keter ka it an ya n g
ih a t an t ar a
dapat Anda l l-
modul ini de n g an m o du
modul s eb e lu m n ya ?
Modul 3.3 - Modul 1
.1

Guru mempunyai peran strategis untuk menuntun


segala kodrat yang ada pada anak-anak sehingga
mereka dapat bahagia dan selamat sebagai individu
masyarakat. Adapun dalam mengelola program
sekolah yang berdampak pada murid hendaknya
melibatkan murid dan memperhatikan pengembangan
potensi atau kodrat murid. Dalam modul ini juga
dibahas bahwa murid adalah pribadi yang unik dan
utuh, sehingga guru sebaiknya dapat menuntun murid
sesuai dengan kodratnya.
Modul 3.3 - Modul 1
.2

Nilai-nilai dari seorang guru penggerak yaitu mandiri,


reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid.
Nilai dan peran dari guru penggerak tidak terlepas dari
cita-cita mulia untuk mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila dan merdeka belajar. Dalam menjalankan
perannya, seorang guru tidak hanya cukup sebagai
pemimpin pembelajaran di kelas, namun juga memiliki
tanggung jawab sebagai pemimpin dalam pengelolaan
program sekolah yang berpihak pada murid.
Modul 3.3 - Modul 1
.3

Guru harus memiliki visi yang mengarah kepada perubahan,


baik perubahan di kelas atau perubahan di sekolah. Untuk
mencapai perubahan tersebut guru perlu mengenal pendekatan
manajemen perubahan. Manajemen pendekatan perubahan
disebut Inkuiri Apresiatif (IA). Dalam merencanakan dan
mengelola program yang berdampak pada murid dilakukan
dengan menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif model
BAGJA, dengan terlebih dahulu memetakan aset atau sumber
daya sekolah, dan mengembangkan aset atau potensi yang
bisa dikembangkan untuk merencanakan program sekolah
yang berdampak pada murid.
Modul 3.3 - Modul 1
.4

Lingkungan yang mendukung perkembangan


potensi, minat dan profil belajar murid terutama
kekuatan kodrat pada anak-anak. Ibarat petani,
guru hendaknya dapat mengoptimalkan sumber
daya lingkungan yang positif dan
mengembangkan budaya positif agar anak-anak
dapat tumbuh sesuai dengan kodrat alam dan
kodrat zaman dan mendukung program yang
berdampak pada murid.
Modul 3.3 - Modul 2
.1

Merencanakan dan mengelola program yang berdampak pada murid


tidak terlepas dari pemahaman terhadap kebutuhan individu murid,
seperti tingkat kesiapan belajar mereka, minat belajar, dan profil
belajar masing-masing siswa. Seorang guru penggerak diberi bekal
untuk memahami betapa pentingnya fokus pada kebutuhan murid,
karena setiap murid memiliki kebutuhan unik. Kepahaman akan
keragaman ini menjadi landasan untuk merancang program yang akan
memberikan dampak positif pada murid. Keragaman ini, justru menjadi
aset yang berharga karena memungkinkan guru untuk merancang
program-program yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu
murid, sehingga memastikan bahwa program tersebut dapat
berdampak positif sesuai dengan keunikan masing-masing murid.
Modul 3.3 - Modul 2
.2

Dalam perencanaan program yang berdampak pada murid,


sangat penting bagi guru untuk mengintegrasikan
pembelajaran social emosional. Ini diperlukan agar
memfasilitasi kesadaran penuh (mindfulness) pada murid. Saat
program berjalan, murid dapat merasakan ketenangan, fokus,
empati, motivasi, dan tanggung jawab terhadap pilihan-pilihan
mereka. Teknik mindfulness menjadi strategi yang efektif dalam
mengembangkan lima kompetensi sosial yang didasarkan
pada orientasi yang berpihak pada murid dan berdampak
positif pada perkembangan anak.
Modul 3.3 - Modul 2
.3

Coaching memiliki peran penting dalam menggali potensi dan


meningkatkan kinerja murid, terutama ketika mereka harus mencari
solusi untuk permasalahan yang timbul saat menjalankan program
yang berdampak pada murid. Dalam hal ini, sikap kreatif, inovatif,
dan berpikir kritis dari murid sangat diperlukan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang memungkinkan mereka menjadi pelajar
yang mandiri. Coaching memberikan kesempatan kepada murid
untuk berkembang dan mengembangkan kemampuan berpikir
pribadi mereka. Oleh karena itu, dalam pengelolaan program yang
berdampak pada murid, coaching dapat menjadi strategi efektif
dalam mengembangkan potensi murid.
Modul 3.3 - Modul 3
.1

Seorang pemimpin pembelajaran adalah individu yang


bertanggung jawab untuk menciptakan perubahan yang
positif dan bekerja sama dengan orang lain. Guru sebagai
seorang pemimpin pembelajaran dapat mengambil keputusan
secara bijak, yaitu keputusan yang berpihak pada murid.
Dasar, prinsip, paradigma atau nilai dalam pengambilan
keputusan harus konsisten, terutama berkaitan dengan dilema
etika atau bujukan moral. Hal ini bertujuan untuk memberikan
rasa percaya diri, keamanan, dan kebahagiaan bagi murid
dan semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan program
yang berdampak pada murid.
Modul 3.3 - Modul 3
.2

Guru sebagai pemimpin pembelajaran maupun pengelola


program sekolah harus dapat memetakan dan mengidentifikasi
aset-aset yang ada di sekolah, baik aset fisik maupun non fisik.
Pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset based thinking) akan
lebih dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh sekolah
sebagai komunitas belajar, dibandingkan dengan pendekatan
berbasis masalah/kekurangan (deficit based thinking).
Paradigma berpikir harus melihat sisi positif yang dimiliki oleh
sekolah. Dengan berfokus pada aset yang dimiliki, maka
pengelolaan program yang berdampak pada murid dapat
terencana dengan baik.
p r o g r am ya n g
Jelaskan perspektif da murid dan
berda m p ak p o sit if p a
a t au k eg ia t an se k ol ah
bagaim a n a p r og r a m
k a n , d ila k sa n a ka n , d a n
haru s d ir en c an a pa k
p r o g r a m d a p at b er d am
dievalu a si a ga r
p o sit if pa d a m u rid ?
Perspektif saya:

k o la h y a n g m e li b a tk an
is ia si d a n d a n p e n g elolaan se
p o si tif p a d a m u ri d a dalah in k a n su a ra , p il ih a n d a n
pak promosi
Program yang berdam ) d e n g a n membe ri k a n ru a n g d a n m e m
k o la h . K o drat
(stud e n t a g e n c y budaya p o siti f d i se
kepemimpinan murid a h a g ia dan sejah te ra (w e ll -b e in g ) d a n
y a n g se tinggi-
ya terwuju d k a n ra sa b kepada k e b a h a g ia n
ke pe m ilik a n . Ak h irn a n d itu n tu n m e n u ju
n si d a n b a k a t d a p a t tergali d a n d a n re fle k si e v a lu asi
k y a n g m e m ilik i ra g am pote a n p e re n c a n a a n , p e laksana
an a g ia ta n se k o lah deng o la h , se h in g ga
program a ta u k e yang dim il ik i se k
tingginya. Mengenali b e rd a y a k a n aset/kek u a ta n su m b e r d a y a
m e n yeluruh.
b o ra tif d a n m e m pkan te rp e n u h i se c a ra
dilakukan secara kola a d a m u ri d se b a g a im a n a y a n g d ih a ra
p a k p o si ti f p a da
rik a n d ampak p o si tif p se ko la h yang b e rd a m
d ap a t m em be asi prog ra m -p ro g ra m an
k a n , d a n m e n g e v a lu te n si m u ri d . P e m e ta
k m e ren ca n a k a n, m elaksana a d a d i se k o la h , k h ususnya po
Untu ta a n a se t m a n u sia yang u ri d d a n semua
ela k u k a n p e m e etaan k e b utu h a n m
murid, penting untuk m a ta n y a n g berbasi s a se t. S e la in itu , p e m
a ik , st ru k tur, dan
ela lu i p e n d e k tuhan m urid y a n g b
ini dapat dilakukan m n . U n tu k melaku k a n p e m e ta a n k e b u
a y a k a n murid
perl u d ip e rh a tik a in i m e m b e rd
anggota sekolah juga n a a n p ro g ra m a ta u kegiatan
n g a n m e to d e B A G J A . Pelaksa m o si k a n su a ra , p ilih an,
IA de mempro
terarah, pendekatan se s b e la jarnya se n d ir i. M u ri d m a m p u
e ru b a h a n . Guru
p in d a la m p ro mpu menja d i a g e n p
untuk menjadi pemim e m e rd ekakan se h in g g a m u rid m a
rk a la d an
p ro se s y a ng m si st e m a ti s, b e
kepemilikan sendiri m
elalui
e v a lu a si se c a ra m e nyeluruh,
m e la k u k a n p e n ila ia n , refleksi K e g ia ta n re fl e k ti f e valuasi
dan murid berkolabora
tif
ti f y a n g d ih ara p k a n muncul.
a e fe k ti f d a m pak po si a ra p kan.
e ng u k u r se b e ra p i tuju a n y a n g d ih
berkelanjutan untuk m ia ta n su d a h e fe k tif m emenuh
u i a p a k a h p ro g ra m atau keg
untuk mengetah
IM A KAS I H
TER B AH A G I A
SALAM DAN

Anda mungkin juga menyukai