Anda di halaman 1dari 2

BAHASA DAN KECERDASAN: APAKAH BERHUBUNGAN?

Oleh: Ghina Rohadiatul Aisyi (2203913)

A. LATAR BELAKANG
Banyak orang yang mengira bahwa bahasa dan kecerdasan tidak memiliki
keterkaitan dengan satu sama lain, namun pada kenyataannya bahasa dan kecerdasan
adalah dua hal yang saling berhubungan. Bahasa menentukan kecerdasan, dan
kecerdasan bisa dilesatkan melalui penggunaan bahasa. Seseorang bisa dikatakan
memiliki perkembangan yang baik dalam aspek kecerdasannya dengan cara melihat
kemampuan berbahasanya. Bila seseorang memiliki perkembangan bahasa yang baik
di masa kecilnya, pada umumnya intektualnya pun akan baik.
Menurut Gardner terdapat 8 (delapan) aspek intelegensi yang menunjukkan
kompetensi intelektual yang berbeda, yang terdiri dari kecerdasan linguistik (word
smart), kecerdasan logika matematik (number/reasoning smart), kecerdasan
fisik/kinestetik (body smart), kecerdasan spasial (picture smart), kecerdasan musikal
(musical smart), kecerdasan intrapersonal (self smart), kecerdasan interpersonal
(people smart), kecerdasan naturalis (natural smart), dan kecerdasan spiritual.
Menurut Campbell dan Dickinson (2022:22), kecerdasan linguistik adalah
kecerdasan dalam mengolah kata, atau kemampuan menggunakan kata secara efektif
baik secara lisan maupun tertulis. Seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik
yang tinggi cenderung memiliki kemampuan untuk menjalin komunikasi yang efektif
dengan orang lain, mampu mengutarakan pikirannya dengan baik kepada orang-orang
di sekitarnya, juga mampu mengembangkan hubungan yang harmonis dengan orang
lain. Kecerdasan ini juga dikatakan dengan kecerdasan mengolah kata, artinya orang
yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemapuan dan keterampilan dalam
menciptakan relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak
berada dalam relasi yang menguntungkan.
Kecerdasan linguistik juga berkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam
berbahasa. Seseorang yang berbakat dalam hal ini cenderung senang bermain dengan
kata-kata, memiliki kegemaran dalam membaca juga menulis, tertarik dengan suara,
arti, dan narasi. Seseorang dengan kecerdasan linguistik yang tinggi umumnya
ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
penggunaan bahasa seperti membaca, menulis, membuat karangan maupun puisi,
ataupun hanya sekedar membuat quotes.
Menurut Santoso dkk (2013) mengatakan bahwa kemampuan berbahasa
meliputi (1) kemampuan bunyi bahasa; (2) kemampuan tata bahasa; (3) kemampuan
kosakata. Ketiga kemampuan berbahasa ini juga merupakan hal-hal yang
mempengaruhi kemampuan berbahasa seseorang.

B. METODE PENELITIAN
Makalah ini dilaksanakan dan diselesaikan dengan metode studi pustaka
(Study Research) yang mana digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Data
diperoleh dengan cara mencari dan mengobservasi penelitian sebelumnya untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan analisis pada makalah ini.
C. KAJIAN TEORI

Anda mungkin juga menyukai