Anda di halaman 1dari 3

1. Sebuah perusahaan membeli mesin dari Tiongkok dengan nilai CIF sebesar USD 70.000.

Kurs mata uang USD terhadap Rupiah pada saat transaksi adalah Rp 14.500 per USD.
Bea Masuk yang dikenakan sebesar Rp 8.000.000. Hitunglah PPh Pasal 22 yang harus
dipotong oleh Pejabat Bea dan Cukai!

Jawab:

1. Hitung nilai CIF dalam Rupiah:

Nilai CIF dalam Rupiah = Nilai CIF dalam USD x Kurs USD/Rupiah

Nilai CIF dalam Rupiah = USD 70.000 x Rp 14.500

Nilai CIF dalam Rupiah = Rp 1.015.000.000

2. Hitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPh Pasal 22:

DPP PPh Pasal 22 = Nilai CIF + Bea Masuk

DPP PPh Pasal 22 = Rp 1.015.000.000 + Rp 8.000.000

DPP PPh Pasal 22 = Rp 1.023.000.000

3. Hitung PPh Pasal 22:

PPh Pasal 22 = DPP PPh Pasal 22 x Tarif PPh Pasal 22

PPh Pasal 22 = Rp 1.023.000.000 x 2,5%

PPh Pasal 22 = Rp 25.575.000

Jadi PPh Pasal 22 yang harus dipotong oleh Pejabat Bea dan Cukai adalah sebesar Rp
25.575.000.

2. Sebuah perusahaan manufaktur tekstil menerima pembayaran atas penjualan ekspornya


sebesar USD 25.000. Kurs mata uang USD terhadap Rp pada saat pembayaran adalah Rp
14.500. Hitunglah PPh Pasal 22 yang harus dipotong oleh bank.

Jawaban:

Penghasilan Bruto = USD 25.000 x Rp 14.500 = Rp 362.500.000

DPP PPh Pasal 22 = Penghasilan Bruto

DPP PPh Pasal 22 = Rp 362.500.000


PPh Pasal 22 = DPP PPh Pasal 22 x Tarif

PPh Pasal 22 = Rp 362.500.000 x 0,5% = Rp 1.812.500

Jadi jumlah PPh Pasal 22 yang harus dipotong oleh bank adalah Rp 1.812.500.

3. lPT Kreatif Media akan membayarkan royalti kepada 3 penulis:


● Wulan dengan NPWP 01.222.333.2.111.000, akan menerima royalti sebesar Rp
30.000.000.
● Rini dengan NPWP 01.444.555.2.222.000, akan menerima royalti sebesar Rp 20.000.000.
● Tika yang belum memiliki NPWP, akan menerima royalti sebesar Rp 15.000.000.

Hitunglah royalti yang diterima masing-masing penulis setelah dipotong PPh Pasal 23!

Jawaban:

Perhitungan PPh Pasal 23:

● Wulan:
○ Tarif PPh Pasal 23 = 15%
○ PPh Pasal 23 = 15% x Rp 30.000.000 = Rp 4.500.000
○ Royalti diterima = Rp 30.000.000 - Rp 4.500.000 = Rp 25.500.000
● Rini:
○ Tarif PPh Pasal 23 = 15%
○ PPh Pasal 23 = 15% x Rp 20.000.000 = Rp 3.000.000
○ Royalti diterima = Rp 20.000.000 - Rp 3.000.000 = Rp 17.000.000
● Tika:
○ Karena Tika belum memiliki NPWP, maka dikenakan potongan tambahan PPh
Pasal 23 sebesar 100%.
○ Tarif PPh Pasal 23 = 15% + 100% = 115%
○ PPh Pasal 23 = 115% x Rp 15.000.000 = Rp 17.250.000
○ Royalti diterima = Rp 15.000.000 - Rp 17.250.000 = -Rp 2.250.000

Kesimpulan:

- Wulan menerima royalti sebesar Rp 25.500.000.


- Rini menerima royalti sebesar Rp 17.000.000.
- Tika tidak menerima royalti karena potongan PPh Pasal 23 melebihi nilai
royalti.

4. PT Kreatif Media memberikan jasa desain grafis kepada PT Maju Jaya senilai Rp
125.000.000. PT Maju Jaya memiliki NPWP. Hitunglah PPh Pasal 23 yang harus
dipotong oleh PT Kreatif Media!
Jawaban:

Perhitungan PPh Pasal 23:

● Tarif PPh Pasal 23: Berdasarkan jenis penghasilan (jasa desain grafis), tarif PPh Pasal
23 adalah 2% untuk WP yang memiliki NPWP.
● Penghasilan PPh Pasal 23: Rp 125.000.000
● PPh Pasal 23:
○ PPh Pasal 23 = Tarif PPh Pasal 23 x Penghasilan
○ PPh Pasal 23 = 2% x Rp 125.000.000
○ PPh Pasal 23 = Rp 2.500.000

Jadi PT Kreatif Media harus memotong PPh Pasal 23 senilai Rp 2.500.000 dari penghasilan yang
dibayarkan kepada PT Maju Jaya.

5. PT Krayan Sentosa menerima pembayaran atas jasa konsultan yang diberikan kepada CV
Mandiri Sejahtera senilai USD 20.000. Kurs mata uang USD terhadap Rp pada saat
pembayaran adalah Rp 15.000. Hitunglah PPh Pasal 22 yang harus dipotong oleh bank!

Jawaban:

Penghasilan Bruto = USD 20.000 x Rp 15.000 = Rp 300.000.000

DPP PPh Pasal 22 = Penghasilan Bruto

DPP PPh Pasal 22 = Rp 300.000.000

PPh Pasal 22 = DPP PPh Pasal 22 x Tarif

PPh Pasal 22 = Rp 300.000.000 x 2% = Rp 6.000.000

Jadi Jumlah PPh Pasal 22 yang harus dipotong oleh bank adalah Rp 6.000.000.

Anda mungkin juga menyukai