Anda di halaman 1dari 13

CONTOH KASUS UNDANG-UNDANG PAJAK

PENGHASILAN PASAL 21,22,23,26,PASAL


4(2),DAN PASAL 15
GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PAJAK PENGHASILAN
PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN

Disusun Oleh :
Nama: Fajar Alfarisi
NPM :151020700186
Kelas: Pajak-IIA

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN


TAHUN AJARAN 2015/2016

Kasus PPH PASAL 21


1. Husein Al Maturidi pada tahun 2013 bekerja pada sebuah klub sepakbola (berperingkat liga
sementara ke-7) memperoleh gaji sebulan Rp 4.750.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar
Rp 125.000,00. Husein Al Maturidi telah menikah dan memiliki tiga orang anak. Bagaimanakah
penghitungan PPh 21 atas Husein Al Maturidi ?

Jawaban

Jika Husein Al Maturidi tidak memiliki NPWP, maka pajak terutang per bulan
= 120% x 84.375
2. Husein Al Maturidi adalah klub sepakbola yang tahun depan tidak bermain
di liga champions Asia, menikah dengan dua anak dan memperoleh gaji
sebulan Rp 4.000.000. Perusahaan mengikuti program Jamsostek, premi
Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh
pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0.5% dan 0.3% dari gaji.
Perusahan menanggung iuran JHT setiap bulan yakni 3.7% dari gaji,
sedangkan Husein Al Maturidi membayar iuran JHT sebesar 2% dari gaji
tiap bulan. Di samping itu, perusahaan juga mengikuti program pensiun
untuk pegawainya dengan membayar iuran pensiun untuk Husein Al
Maturidi ke dana pensiun yang pendiriannya disahkan oleh Menkeu, setiap
bulan sebesar Rp 110.000,00. Husein Al Maturidi sendiri membayar iuran
pensiun sebesar Rp 85.000,00. Bagaimanakah penghitungan PPh 21 atas
Husein Al Maturidi?
Jawaban :

1 | Po l i t e k n i k Ke u a n g a n N e g a r a S TA N

3.

Istri Husein Al Maturidi adalah seorang karyawati dengan


status menikah dan memiliki anak tunggal. Dia bekerja di
suatu perusahaan retail dengan gaji sebulan Rp
2.850.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp
65.000,00. Berdasarkan surat keterangan dari kecamatan
tempatnya berdomisili yang diserahkan kepada pemberi
kerja, diketahui bahwa suaminya tidak memiliki penghasilan
apapun (Setelah Dipecat karena Kalah Terus). Bagaimanakah
penghitungan PPh 21 atas Istri Husein Al Maturidi ?

Jawaban :

4. Husein Al Maturidi adalah seorang pegawai tetap perusahaan


yang tersingkir di liga champion dengan memperoleh gaji yang
dibayar harian sebesar Rp 138.500. Dia berstatus kawin dan
memiliki seorang anak. Perusahaan mengikuti program
Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan
Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masingmasing setiap bulan 1% dan 0.3% dari gaji. Perusahaan
membayar iuran JHT setiap bulan sebesar 3.7% dari gaji,
sedangkan Husein Al Maturidi membayar iuran pensiun Rp
37.500 dan JHT sebesar 2% dari gaji. Bagaimanakah
penghitungan PPh 21 atas Husein Al Maturidi ?
Jawaban :

2 | Po l i t e k n i k Ke u a n g a n N e g a r a S TA N

5. Husein Al Maturidi selama tahun 2013 bekerja pada suatu perusahaan


dengan memperoleh gaji sebulan Rp 3.150.000,00 dan membayar iuran
pensiun sebesar Rp 145.000,00. Husein Al Maturidi telah menikah dan
memiliki seorang anak. Sepanjang tahun, Husein Al Maturidi berhasil
menunjukkan kinerja yang setara dengan pegawai yang lebih senior di
tahun pertamanya bekerja. Atas prestasinya tersebut, perusahaan
memutuskan untuk memberikan penghasilan lain kepada Husein Al
Maturidi berupa tunjangan pajak sebesar Rp 22.500,00 per bulan mulai
tahun 2013. Bagaimanakah penghitungan PPh 21 atas Husein Al Maturidi
di 2013?
Jawaban :

3 | Po l i t e k n i k Ke u a n g a n N e g a r a S TA N

Kasus PPh pasal 22


1. CV. Albanna merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pencetakan plat baja untuk
keperluan industri. Di suatu transaksi, perusahaan mencatatkan penjualan kredit sebesar
Rp 575.000.000,00, tidak termasuk PPN dan PPh 22 (tarif 0,3%), dengan harga pokok
penjualan sebesar Rp 465.000.000,00. Bagaimana penjual dan pembeli melakukan
pencatatan?
Jawaban:

2. Koperasi Basecamp mengadakan penjualan kepada Ny. Sima atas 1.000 rim kertas flano
dengan nilai total Rp 77.000.000,00, termasuk PPN. Diketahui pula bahwa atas
pembelian bubur kertas sebagai bahan baku, perusahaan telah dikenai PPh 22 senilai Rp
200.000,00. Berapakah PPh 22 yang dipungut Koperasi Basecamp dan bagaimana
penjurnalannya dengan metode periodik?
Jawaban
:
Beban PPh 22 = 0,1% x (100%/ 110%) x 77.000.000
= Rp 700.000,00
Jurnal Koperasi Basecamp
Piutang dagang
77.700.000
Penjualan
70.000.000
Utang PPh 22
700.000
PPN keluaran
7.000.000
3. PT Wiro mengimpor barang dari Jepang. PT Wiro tidak memilki Angka pengenal Impor,
adalah perusahaan percetakan yang mengimpor mesin Fotokopi dari Jepang sebanyak 20
4 | Po l i t e k n i k Ke u a n g a n N e g a r a S TA N

unit barang. Harga faktur per unit sebesar US$500. Biaya asuransi dan biaya angkut antar
daerah pabean masing-masing 5% dan 10% dari harga faktur. Pungutan pabean lain yang
sah adalah Rp 22.500.000,-. Kurs yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan pada waktu itu
adalah Rp 9.000. Berapa PPh 22 yang harus dibayar?
Jawaban :
Harga faktur 20 x $500
Biaya asuransi 5% x $10.000
Biaya angkut 10% x $10.000

$10.000
$ 500
$ 1.000
-----------CIF
$11.500
CIF dalam Rupiah $11.500 x Rp 9.000
=
Rp 103.500.000
Pungutan pabean lainnya
Rp 22.500.000
--------------------Nilai Impor
Rp 126.000.000
PPh 22 yang harus dipungut (tidak memiliki API):
Rp 126.000.000 x 7,5% = Rp 9.450.000
4. PT ABC mengimppor barang dari USA dengan harga US$30.000. Asuransi yang dibayar
diluar negeri sebesar 5% dari harga dan biaya angkut sebesar 10% dari harga. Bea masuk dan
bea masuk tambahan masing-masing 10% dan 20%. (Berdasarkan kurs pajak US% = Rp
10.000). PT ABC tidak memiliki API dan mengimpor melalui PT XYZ; importir yang
memiliki API. Berdasarkan perjanjian kedua pihak, handling fee dtetapkan sebesar 1,5% dari
harga impor. Hitung PPh 22 yang harus dipungut dan Jurnal transaksi ini.
Jawaban :
Harga faktur
Biaya asuransi
Biaya angkut

$ 30.000
$ 1.500
$ 30.000
------------CIF
$ 61.500
CIF dalam rupiah $61.500 x Rp 10.000
= Rp 615.000.000
Bea masuk 10% x Rp 615.000.000
= Rp 61.500.000
Bea masuk tambahan 20% x Rp 615.000.000 = Rp 123.000.000
-----------------------Nilai Impor
Rp 922.500.000
Pajak Penghasilan pasal 22= 2,5% X Rp 922.500.000 = Rp 23.062.500
Handling Fee = 1,5% x Rp 922.500.000 = Rp 13.837.500
JURNAL
Barang X (NI+Handling fee)
Rp 936.337.000
Pajak Penghasilan pasal 22
Rp 23.062.500
Kas
Rp 959.400.000
5. Departemen Dalam Negeri membeli 100 unit komputer kepada PT Juerlin padang dengan
harga Rp 6.000.000/unit. Pembayaran dilakukan oleh bendahara Departemen Dalam
Negeri.
Jawaban :
Harga 100 unit komputer, 100 x Rp 6.000.000. = Rp 600.000.000.
5 | Po l i t e k n i k Ke u a n g a n N e g a r a S TA N

PPh Pasal 22 dipungut oleh bendaharawan yakni : 1,5% x Rp 600.000.000. = Rp 9.000.000.


(kredit pajak)

Kasus PPh Pasal 23


1. CV.Angin Sejuk, pada Tanggal 20 September 2012 menyerahkan Jasa berupa
service/pemeliharaan AC kepada Bendahara Dinas Kesehatan Kab.Pacitan dengan nilai
Rp.2.200.000,- termasuk PPN.
Jawaban :
Penghitungan Pajak PPh Pasal 23 atas Jasa Service AC
Tanggal 20 September Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Nilai Service AC

2.200.000

Objek PPh Pasal 23

2.000.000

(100/110 x 2.200.0000)
PPh Pasal 23

40.000

(2 % x 2.000.000)
Atas Jasa Service AC tersebut bendahara Dinas Kesehatan Kab. Pacitan mempunyai
kewajiban memotong, menyetor dan melaporkan pemotongan PPh Pasal 23 sebesar 2 % dari
objek PPh Pasal 23 serta harus memberikan bukti pemotongan PPh Pasal 23 tersebut kepada
CV.Angin Sejuk
2. Pada tanggal 10 May 2010, PT. Jayagiri, membagikan dividen masing-masing Rp
10,000,000 kepada 20 pemegang sahamnya. Atas dividen yang dibagikan, PT. Sukses
Gagalnya wajib memungut PPh Pasal 23.
Jawaban : PPh pasal 23 yang harus dipotong PT. Jayagiri adalah :
=>15% x Rp 10.000.000,- = Rp 150.000,=>20 x Rp 150.000,- = Rp 3.000.000,Saat terutang : akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal 31 Mei 2010
Saat Penyetoran : paling lambat 10 Juni 2010
Saat Pelaporan : paling lambat 20 Juni 2010
3. CV. Ayam Kremes Panjer membayar Royalti kepada Tuan. Doan Wiro Pasaribu atas
pemakaian merek Ayam Goreng Pak Doan sebesar Rp 1.000.000.000,- pada tanggal 2
Maret 2010
PPh pasal 23 yang harus dipotong CV. Ayam Kremes :
6 | Po l i t e k n i k Ke u a n g a n N e g a r a S TA N

=> 15% x Rp 1.000.000.000,- = Rp 150.000.000,Saat terutang : akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal 31 Maret 2010
Saat Penyetoran : paling lambat 10 April 2010
Saat Pelaporan : paling lambat 20 April 2010
4. PT Kalkulus meminta jasa dari Pak Dodi untuk membuat sistem akuntansi Perusahaan
dengan imbalan sebesar Rp. 22.000.000,- (sudah termasuk PPN)
PPh pasal 23 yang dipotong PT kalkulus adalah
2% x Rp 20.000.0000,- = Rp 400.000,5. PT. NAA membayarkan jasa konsultan PT Jaya sebesar Rp 2.200.000 ( termasuk PPN). PT
jaya tidak mempunyai NPWP
maka PPh pasal 23 yang dipotong PT. NAA adalah:
200% x 2% x Rp 2.000.000 = Rp 80.000,-

Kasus PPh Pasal 26


1. Seorang atlet dari luar negeri yang ikut mengambil bagian dalam perlombaan lari
marathon di Indonesia kemudian merebut hadiah uang maka atas hadiah tersebut dikenai
pemotongan Pajak Penghasilan sebesar 20%.
PKP BUT di Indonesia 2009 Rp. 17.500.000,00
Pajak Penghasilan :
28% x Rp. 17.500.000,00

Rp. 4.900.000,00

PKP setelah pajak

Rp. 12.600.000,00

PPh Pasal 26 terutang :


20% x Rp. 12.600.000,00 = Rp. 2.520.000,00
Apabila penghasilan setelah pajak sebesar Rp. 12.600.000,00 tersebut ditanamkan
kembali di Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257/PMK.03/2008,
atas penghasilan tersebut tidak dipotong pajak.
2. Ederson adalah karyawan asing pada perusahaan PT Dira Consult. Ederson bertempat tinggal
kurang dari 183 hari. Ederson sudah beristri, dan mempunyai seorang anak. Dalam bulan
April 2009, Ederson memperoleh gaji US$ 5,000 sebulan. Kurs yang berlaku adalah Rp.
10.500,00 per US$ 1.
Penghitungan PPh pasal 26 :
Penghasilan bruto berupa gaji sebulan :
5,000 x Rp. 10.500,00 = Rp. 52.500.000,00
Penerapan tarif :
7 | Po l i t e k n i k Ke u a n g a n N e g a r a S TA N

20% x Rp. 52.500.000,00 = Rp. 10.500.000,00


PPh pasal 26 atas gaji Ederson bulan April 2009 adalah Rp. 10.500.000,00.
3. Sahona adalah pegawai asing yang berada di Indonesia kurang dari 12 bulan, status kawin
mempunyai dua orang anak. Ia memperoleh gaji pada bulan maret 2003 sebesar US$
2.500,00.- sebulan. Kurs yang berlaku adalah Rp 8.500,00 per US$1,00.- Penghitungan PPh
Pasal 26: Penghasilan bruto berupa gaji sebulan $2.500,00.- x Rp 8.500,00.- =Rp
21.250.000,00.- Penetapan tarif: 20% x Rp 21.250.000,00.- = Rp 4.250.000,00.- PPh Pasal 26
atas gaji US$ 2.500 = Rp 4.250.000,00.4. Mohammed Abdel Wahab status kawin belum punya anak, diundang ke Indonesia untuk
Berdakwah dalam rangka semarak Muslim selama tiga bulan dengan honorarium
US$10000/bulan. Dengan kurs pasar US$1=Rp10,000 dan kurs SK Menkeu US$1=9.600.
Diminta: Hitunglah PPh 26 tiap bulan!
Pembahasan:
PPh 26 atas hororarium : 20% x (10000 X Rp9.600,00) = Rp/bulan Mohammed menerima
(100000 X Rp96.000) Rp19.200.000,00 =Rp76.800.000/bulan

5. Coca cola Indonesia membayarkan Royalti kepada PT. Coca cola yang ada di USA atas
licency yang diberikan sebesar Rp 2.000.000.000. Berapa PPh dipotong atas royalty tersebut?
PPh Pasal 26 yang dipotong : 20% x 2.000.000.000= Rp 400.000.000

Kasus PPh pasal 15


1. Penerbangan dalam negeri
Besarnya Penghasilan Netto adalah 6% dari peredaran bruto.
Tarif PPh nya adalah 30% x 6% atau sebesar 1,8% dari penghasilan bruto.
Atau 30% dari penghasilan netto
Contoh :
PT. Merpati Airline sebagai maskapai penerbangan nasional yang mempunyai rute
penerbangan di wilayah Indonesia dan juga Internasional. Dalam satu bulan, peredaran usaha
yang didapat dari berbagai jasa yang berkaitan dengan jasa penerbangan carter adalah sebesar
Rp.1 milyar.PPh yang dipotong dari carter adalah :
1,8% X Rp.1.000.000.000,- =Rp.18.000.000,- atau
30% X Rp.60.000.000,-

=Rp.18.000.000,-

(Rp.1.000.000.000,- X 6% = Rp.60.000.000,- = Netto)

8 | Po l i t e k n i k Ke u a n g a n N e g a r a S TA N

2. Pelayaran dalam negeri


Besarnya Penghasilan Netto adalah 4% dari peredaran bruto.
Tarif PPh nya adalah 30% x 4% atau sebesar 1,2% dari penghasilan bruto.
Atau 30% dari penghasilan netto
Contoh :
PT. Samudra Lines sebagai perusahaan pelayaran nasional yang mempunyai rute pelayaran di
wilayah Indonesia dan juga Internasional. Dalam satu bulan, peredaran usaha yang didapat
dari berbagai jasa yang berkaitan dengan jasa pelayaran carter adalah sebesar Rp.1
milyar.PPh yang dipotong dari carter adalah :
1,2% X Rp.1.000.000.000,- =Rp.12.000.000,- atau
30% X Rp.40.000.000,-

=Rp.12.000.000,-

(Rp.1.000.000.000,- X 4% = Rp.40.000.000,- = Netto)


3. PT. Warna-warni Maritime adalah perusahaan yang bergerak dibidang pelayaran dalam negeri
dengan bendera Indonesia yang melayani rute pelabuhan Merak pelabuhan Bakauheni.
Pada bulan Juli 2013 kapal milik PT.Warna-Warni Maritime banyak yang sedang diperbaiki
(naik dok) maka untuk menunjang kelancaran pelayanan terhadap penumpang PT.WarnaWarni Maritime menyewa kapal selama 2 bulan dari PT.Lautan Indah Maritime yang akan
digunakan untuk mengisi kekosongan jadwal akibat perbaikan kapal-kapal milik PT.WarnaWarni Maritime.Harga sewa yang disepakati adalah Rp.300.000.000,- yang dibayarkan
tanggal 10 Juli 2013. Berapa nilai PPh pasal 15?
Pembahasan : Atas penghasilan yang diperoleh PT.Lautan Indah Maritime dari PT. WarnaWarni Maritime dari penyewaan kapal untuk melakukan pengangkutan penumpang dari
Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni dipotong PPh sebesar 1,2% (satu koma dua
persen)dari peredran bruto dan bersifat Final : 1,2% x Rp.300.000.000,- = Rp.3.600.000,-.
4. PT. Kayu Alami adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mebel. Dalam rangka
pengangkutan ekspor mebel dari Indonesia ke Italia sejak tahun 2009 PT.Kayu Alami
membuat kontrak kerja sama transportasi sebesar Rp.400.000.000,- per sekali angkut dengan
perusahaan pelayaran luar negeri yaitu Dewys Lines Ltd. Yang berdomisili di Swiss yang
dibuktikan dengan Surat Keterangan Domisili (SKD). Pada bulan Juli 2013 dilakukan 1
(satu) kali pengangkutan dan telah dibayar pada tanggal 25 Juli 2013. Dewys Line Ltd.
Sendiri memiliki Bentuk Usaha Tetap di Indonesia yaitu BUT Dewys Lines (BUT DL).

9 | Po l i t e k n i k Ke u a n g a n N e g a r a S TA N

Dalam P3B Indonesia Swiss, atas penghasilan dari persewaan kapal tersebut dapat dikenai
pajak di Indonesia namun tidak melebihi 50 persen dari pajak yang dikenakan menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan PPh. Berapa nilai penghitungan PPh pasal 15?
Pembahasan : Kapal Dewys Lines Ltd. Swiss yang disewa oleh PT.Kayu Alami beroperasi
dalam lalu lintas internasional (international traffic) sebagaimana dimaksud dalam P3B
Indonesia Swiss, sehingga atas penghasilan dari persewaan kapal tersebut dapat dikenai
pajak di Indonesia namun tidak melebihi 50 persen dari pajak yang dikenakan menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan PPh.
Mengingat Dewys Lines Ltd. Melakukan usaha melalui Bentuk Usaha Tetap di
Indonesia maka atas penghasilan dari pengangkutan orang dan/atau barang dalam lalu lintas
internasional tersebut dipotong PPh yang bersifat Final sebesar 50% x 2,64% dari peredaran
bruto, yang dipotong oleh PT.Kayu Alami sebagai pihak yang mencarter.
Adapun penghitungan PPh nya adalah :
50% x 2,64% x Rp.400.000.000,- = Rp.5.280.000,5.

CV. Polan (badan memiliki NPWP) membayar kepada PT.Cepat yang merupakan perusahaan
pelayaran sebesar Rp. 50.000.000,-. Atas sewa kapal (charter). Berapa PPh yang harus
dibayar?
Pembahasan : Yang wajib memotong,menyetor dan melaporkan atas sewa kapal (charter)
adalah CV. Polan. Besarnya PPh Pasal 15 yang harus dipotong oleh CV Polan :Rp50.000.000,x 1,2% = Rp600.000,-

Kasus PPh Pasal 4 ayat 2


1.

Dinas Perhubungan dan transportasi melakukan pembelian tanah di Bogor untuk


pembangunan kantor baru. Nilai tanah berdasarkan keputusan pejabat pengadaan adalah
Rp.750.000.000,-. Bp. Sampurna sebagai pemilik tanah bersedia menjual dengan harga
tersebut. Norita sebagai Bendahara Dinas Perhubungan dan transportasi membayar sejumlah
Rp.750.000.000,- pada tanggal 10 Januari 2012 kepada Bp.Sampurna atas pembelian tanah
tersebut. Berapa besar PPh yang harus dipungut?
Pembahasan : Besarnya PPh yang harus dipungut adalah 5% x nilai pengalihan
10 | P o l i t e k n i k K e u a n g a n N e g a r a S T A N

Nilai pengalihan yang menjadi dasar pengenaan pajak atas transaksi pengalihan hak kepada
pemerintah adalah nilai berdasarkan keputusan pejabat yang bersangkutan.
Besarnya pungutan PPh Pasal 4 ayat (2) adalah 5% x Rp.750.000.000,- = Rp.37.500.000,2.

PT. International Towerindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang persewaan
gedung yang bernama Jakarta Tower. PT.Henkpon Telecommunication menyewa sebagian
ruangan di lantai 11 Jakarta Tower. Harga sewa yang disepakati adalah Rp.150.000.000,- per
tahun. Biaya service charge per tahun Rp.12.000.000,- dibayar dimuka. PT.Henkpon
Telecommunication akan menyewa untuk jangka waktu 1 tahun mulai tanggal 1 Juni 2011 s/d
31 Mei 2012. Pembayaran dilakukan pada tanggal 31 Mei 2011. Berapa besar PPh yang wajib
dipotong?
Pembahasan : PPh yang wajib dipotong oleh PT. Henkpon Telecommunication adalah :
10% x (Rp.150.000.000,- + Rp.12.000.000,-) = Rp.16.200.000,-

3. Bp. Broto memiliki rumah kos 3 lantai yang terdiri dari 20 kamar di sebelah Sekolah Tinggi
Akutansi Negara. Pembayaran sewa kamar kos oleh para penghuni dilakukan paling lambat
tanggal 5 setiap bulan. Pada bulan Mei 2012 Bp. Broto menerima penghasilan dari sewa
kamar kos sebesar Rp.18.000.000,-.Para penghuni kos semuanya adalah mahasiswa STAN
yang tidak ditunjuk sebagai pemotong PPh atas penghasilan dari persewaan tanah dan/atau
bangunan. Berapa besar PPh yang dibayar sendiri?
Pembahasan : Penyewa kamar kos adalah orang pribadi yang bukan merupakan pemotong
PPh sehingga Bp.Broto wajib menyetorkan sendiri PPh atas penghasilan dari persewaan
tanah dan/atau bangunan tersebut dengan SSP. PPh yang wajib dibayar sendiri adalah : 10% x
Rp.18.000.000,- = Rp.1.800.000,-

4. PT. Uliansyah merupakan perusahaan yang belum go public, pada tanggal 20 Oktober 2011
telah diadakan RUPS yang memutuskan diantaranya bahwa perusahaan membagikan
dividen kepada para pemegang saham. Setya Umbaran adalah salah satu pemegang saham
di PT. Uliansyah. Dalam pembagian dividen tersebut Setya Umbaran akan memperoleh
dividen sebesar Rp.30.000.000,-.
Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh atas pembagian dividen tersebut?
Pembahasan : Atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak orang pribadi dalam negeri dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) oleh PT.
11 | P o l i t e k n i k K e u a n g a n N e g a r a S T A N

Uliansyah sebagai pihak yang membayarkan sebesar 10% dari jumlah bruto
dan bersifat Final. PPh pasal 4 ayat (2) yang wajib dipotong adalah : 10% x
Rp.30.000.000,- = Rp.3.000.000,-

Kewajiban PT. Uliansyah sebagai pemotong :


- Melakukan pemotongan dan memberikan bukti potong PPh pasal 4

ayat (2)

kepada Setya Umbaran.


- Melakukan penyetoran PPh pasal 4 ayat(2) paling lambat tanggal 10

Nopember

2011
- Melaporkan pemotongan tersebut dalam SPT Masa PPh Pasal 4 ayat(2) Masa
Pajak Oktober 2011 paling lambat tanggal 20 Nopember 2011
5. PT. Bank Insan Tbk. Menyelenggarakan program tabungan berhadiah Insan Menanti
Mimpi. Program hadiah tersebut diikuti oleh nasabah produk tabungan Insan Gold. Hadiah
diberikan secara rutin kepada nasabah yang terpilih melalui undian. Hadiah yang disediakan
adalah berupa hadiah tabungan sebesar Rp.275.000.000,- dengan ketentuan pajak atas hadiah
undian ditanggung oleh pemenang.
Penarikan undian Insan Menanti Mimpi dilakukan pada tanggal 15 Juli 2011
dengan pemenang adalah Cut Monica. Hadiah dibayarkan pada tanggal 17 Juli 2011.
Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh atas hadiah undian tersebut?
Pembahasan : Atas penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk
apapun dipotong atau dipungut PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat Final. PT. Bank Insan Tbk
wajib memotong PPh Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan berupa hadiah undian yang diterima
oleh Cut Monica dengan tarif 25% dari jumlah bruto hadiah undian.
PPh yang wajib dipotong oleh PT. Bank Insan adalah :
25% x Rp.275.000.000,- = Rp.68.750.000,-

12 | P o l i t e k n i k K e u a n g a n N e g a r a S T A N

Anda mungkin juga menyukai