Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, makalah tentang PPN dan PPnBM ini dapat selesai. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Perpajakan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih pada pihak pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini. Namun, kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena
itu kami berharap pembaca dapat memaafkan dan memaklumi. Kami berharap kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca agar dapat membantu pembuatan makalah selanjutnya. Terima
Kasih.

Bandung, mei 2017

Penyusun

1|Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar1

Daftar Isi..2

Soal-soal dan Penyelesaannya.........3

Penutup............9

Daftar Pusaka......10

2|Page
Soal-soal dan Penyelesaiannya
TARIF PPN & PPnBM

1. Tarif PPN adalah 10% (sepuluh persen).

2. Tarif PPN sebesar 0% (sepuluh persen) diterapkan atas:

ekspor Barang Kena Pajak (BKP) Berwujud;


ekspor BKP Tidak Berwujud; dan
ekspor Jasa Kena Pajak.

3. Tarif PPnBM adalah paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi 200%

(dua ratus persen).

4. Tarif PPnBM atas ekspor BKP yang tergolong mewah adalah 0% (nol persen)

Cara menghitung pajak pertambahan nilai

1.) PKP A menjual tunai Barang Kena Pajak dengan Harga Jual Rp 25.000.000,00

Pajak Pertambahan Nilai yang terutang

= 10% x Rp25.000.000,00

= Rp2.500.000,00

PPN sebesar Rp2.500.000,00 tersebut merupakan Pajak Keluaran yang

dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak A.

2.) PKP B melakukan penyerahan Jasa Kena Pajak dengan memperoleh

Penggantian sebesar Rp20.000.000,00

PPN yang terutang yang dipungut oleh PKP B

= 10% x Rp20.000.000,00

= Rp 2.000.000,00

PPN sebesar Rp2.000.000,00 tersebut merupakan Pajak Keluaran yang

dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak B.

3|Page
3.) Seseorang mengimpor Barang Kena Pajak dari luar Daerah Pabean dengan

Nilai Impor sebesar Rp15.000.000,00. PPN yang dipungut melalui Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai

= 10% x Rp15.000.000,00

= Rp 1.500.000,00

4.) PKP A menjual tunai BKP kepada PKP B dengan harga Jual Rp. 25.000.000, PPN
Terutang =

10% x DPP (harga jual)


10% x Rp. 25.000.000 = Rp. 2.500.000
Bagi PKP A merupakan PPN keluaran
Bagi PKP B merupakan PPN masukan

Jika PKP B Kemudian menjual BKP seharga Rp. 30.000.000 kepada PKP C maka PPn
terutang :

10% x Rp. 30.000.000 = Rp. 3.000.000


Bagi PKP B merupakan PPN keluaran
Bagi PKP C merupakan PPN masukan

Sehingga PPN yang harus disetor oleh masing masing PKP adalah :

PKP A = Rp. 2.500.000 (karena PKP tidak memiliki PPN masukan)


PKP B = Rp. 3.000.000 (PPN keluaran) 2.500.000 (PPN Masukan) = Rp. 500.000
PKP C tidak perlu setor PPN karena sdh membayar ke PKP B dan belum menjual kembali
BKP tsb

5.) Diketahui MEDIA 9 adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Reklame dan
Advertising. Dan telah dikukuhkan sebagai PKP beralamat Jl. Cikutra 204A Bandung. Beikut
ini transaksi MEDIA 9 selama bulan April 2017

1. Tanggal 1 melakukan pemasangan Baliho di Jalan supratman dengan harga Rp


46.000.000,-
2. Tanggal 7 menerima pembayaran senilai Rp 1.100.000.000,- atas jasa yang dilakukan
pada PT. Merdeka. Nilai tersebut termasuk PPN
3. Tanggal 10, mengirim pesanan 1 unit Baliho ke Makassar dengan harga Rp.
160.000.000,-

4|Page
4. Tanggal 12, menerima pembayaran uang muka sebesar Rp 23.000.000,- dari PT.
Ventosa untuk peasangan Baliho bulan Mei.
5. Tanggal 20, menerima pembayaran atas pengiriman Baliho sebesar Rp 160.000.000.-
kepada PT. Indotex
6. Tanggal 30, menerima pembayaran dari Dinas Pendidikan atas pemasangan Baliho
bulan Januari senilai Rp 55.000.000,- (termasuk PPN)

Penyelesaian

1. Melakukan pemasangan Baliho di Jalan supratman


PPN = 10% x Rp 46.000.000,- = Rp 4.600.000,-

2. Menerima pembayaran atas jasa yang dilakukan pada PT. Merdeka


DPP = 100/110 x Rp 1.100.000.000,- = Rp 1.000.000.000,-
PPN = 10 % x Rp 1.000.000.000,- = Rp 100.000.000,-

3. Mengirim pesanan 1 unit Baliho ke Makassar


PPN = 10 % x Rp 160.000.000,- = Rp 16.000.000,-

4. Menerima pembayaran uang muka dari PT. Ventosa untuk pemasangan Baliho bulan
Mei
PPN = 10% x Rp 23.000.000,- = Rp 2.300.000,-

5. Menerima pembayaran atas pengiriman Baliho kepada PT. Indotex


PPN = 10 % x Rp 160.000.000,- = Rp 16.000.000,-

6. Menerima pembayaran dari Dinas Pendidikan atas pemasangan Baliho bulan Januari
DPP = 100/110 x Rp 55.000.0000 = Rp 50.000.000,-
PPN = 10% x Rp 50.000.000,- = Rp 5.000.000,-

6.)PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar.
Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut :

Penjualan langsung ke konsumen sebanyak Rp. 1.400.000.000

Penyerahan barang elektronik kepada Pemkot Makassar sebesar Rp. 440.000.000 (sudah
termasuk PPN)

Menyumbangkan ke panti asuhan 1 buah TV seharga Rp. 4.000.000 termasuk keuntungan


sebesar Rp. 400.000

Membangun gudang elektronik seluas 500 meter persegi di kawasan pergudangan sendiri Rp.
350.000.000

Selanjutnya terdapat transaksi tambahan selama bulan Juli sebagai berikut :

5|Page
Mengimpor barang elektronik dari amerika seharga US$ 100.000; Asuransi US$ 1.000;
ongkos angkut ke Makassar US$ 2.000. bea masuk sebesar 10% dari CIF dan bea masuk
tambahan sebesar 4% dari CIF (belum memiliki API dan barang elektronik tersebut termasuk
barang mewah dengan tarif 30%; diasumsikan kurs pajak terhadap US$ adalah Rp. 7.200

Membeli sebuah mobil box pengangkut barang seharga Rp. 220.000.000 dan sebuah mobil
sedan untuk direktur sebesar Rp. 330.000.000 (harga kedua kendaraan tersebut sudah
termasuk PPN)

Diminta :

1. Hitung PPN dan PPnBM atas transaksi di atas


2. Berapakah PPN yang harus disetor?
Penyelesaian

Penjualan langsung ke konsumen sebanyak Rp. 1.400.000.000

PPN = 10% x 1.400.000.000

= Rp. 140.000.000 (PPN keluaran)

Penyerahan barang elektronik kepada Pemkot Makassar sebesar Rp. 440.000.000 (sudah
termasuk PPN)

DPP = 100/110 x 440.000.000

= Rp. 400.000.000

PPN = 10% x 400.000.000

= Rp. 40.000.000 (PPN Keluaran)

Menyumbangkan ke panti asuhan 1 buah TV seharga Rp. 4.000.000 termasuk keuntungan


sebesar Rp. 400.000

DPP = 4.000.000 400.000

= Rp. 3.600.000

PPN = 10% x 3.600.000

= Rp. 360.000 (PPN keluaran)

6|Page
Membangun gudang elektronik seluas 500 meter persegi di kawasan pergudangan sendiri
Rp. 350.000.000

DPP = 20% x 350.000.000

= Rp. 70.000.000

PPN = 10% x 70.000.000

= Rp. 7.000.000 (PPN keluaran)

Transaksi tambahan selama bulan Juli :

1. Cost = US$ 100.000 x Rp. 7.200 = Rp. 720.000.000


Insurance = US$ 1.000 x Rp. 7.200 = Rp. 7. 200.000

Freight = US$ 2.000 x Rp. 7.200 = Rp 14.400.000

TOTAL CIF (cost + insurance + freight) = Rp. 741.600.000

Bea masuk (10% dari CIF) = Rp. 74.160.000

Bea masuk tambahan (4% dari CIF) = Rp. 29.664.000

Nilai Impor (CIF+bea masuk+bea tambahan) = Rp. 845.424.000

PPN = 10% x Nilai impor

= 10% x 845.424.000

= Rp. 84. 542 400 (PPN masukan)

PPnBM = 30% x Nilai impor

= 30% x 845.424.000

= Rp. 253.627.200

2. Pembelian mobil box


DPP = 100/110 x 220.000.000

= Rp. 200.000.000

PPN = 10% x 200.000.000

= Rp. 20.000.000 (PPN masukan)

7|Page
Pembelian mobil sedan untuk direktur

DPP = 100/110 x 330.000.000

= Rp. 300.000.000

PPN = 10% x 300.000.000

= Rp. 30.000.000

Catatan : karena perhitungan PPN ini adalah untuk Perusahaan maka, pembelian mobil sedan
untuk direktur tidak boleh dibebankan/dihitung dalam penghitungan nilai PPN yang harus
disetor nantinya.

Berapakah PPN yang harus disetor ?

PPN keluaran = 140.000.000 + 40.000.000 + 360.000 + 7.000.000

= Rp. 187.360.000

PPN masukan = 84. 542 400 + 20.000.000

= Rp. 104.542.400

Jika PPN keluaran > PPN masukan maka disebut PPN kurang bayar. Namun, jika PPN
keluaran < PPN masukan maka disebut PPN lebih bayar.

Dalam kasus ini, PPN keluaran > PPN masukan maka :

PPN kurang bayar = 187.360.000 - 104.542.400

= Rp. 82.817.600

Jadi, PPN yang harus disetor oleh PT. Munirah adalah Rp. 82.817.600

8|Page
PENUTUP

1.Kesimpulan

Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari
barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. Tarif PPN adalah 10% x
Dasar Pengenaan Pajak (DPP). PPnBM merupakan pajak atas Penyerahan Barang Kena Pajak
yang tergolong mewah yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan barang tersebut di
dalam Daerah Pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya atau impor Barang Kena Pajak
yang tergolong mewah. Objek PPnBM adalah penyerahan BKP yang tergolong mewah oleh
pabrikan dan Impor BKP yang tergolong mewah. Pengenaannya hanya satu kali dengan tariff
10%-75%.

2.saran

Demikianlah, sebagai warga Negara Indonesia, kita perlu mengetahui macam macam pajak
termasuk mentaati peraturan perundang undangan perpajakan dan selalu ikut berpartisipasi
dalam perpajakan di Indonesia, misalnya dengan membayar pajak yang terutang dengan tepat
waktu.

3 Kata penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

9|Page
DAFTAR PUSTAKA

http://munirah-amran.blogspot.co.id/2014/11/contoh-soal-ppn-dan-pembahasan.html

http://rumushitung.com/2012/12/14/cara-menghitung-pajak-pertambahan-nilai/

http://tikadwitdk.blog.upi.edu/2016/01/08/pajak-pertambahan-nilai/

http://andacochober.blogspot.co.id/2012/12/contoh-soal-dan-perhitungan-ppn-kurang.html

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai