Anda di halaman 1dari 1

RIWAYAT HIDUP KYAI ASJAN BIN KYAI KASAN MURJI

Kelahiran : Kebumen, Jawa Tengah


Putra dari pasangan Kyai Kasan Murji dengan Nyai Asih
Bersaudara kandung 1. Kyai Asjan, 2. Sudisman, 3. Salimun, 4. Sumiyati, 5. Supiah
Perpindahan keluarga Kyai Kasan Murji dari Kebumen ke Jember, Kyai Asjan masih umur
1 tahun. Beliau jadi menantunya Kyai Haji Abdul Ghoni / Kyai Haji Supa’ah. Kepala Desa
Bagurejo Gumuk Mas. Dari putra ketiga/bungsu nama sukarni/siti aisyah. Istri pertama
berputra 1. Lahuri, 2. Alfiah, 3. Jurumiah, 4. Solikin, 5. Sudirman, 6. Sirkah Muawanah, 7.
Sanawiyah, 8. Sri Lestari Asri, 9. Harjindro, 10. Bunika. Istri Kedua Ibu Yem, berputra 1.
Ibtidaiyah, 2. Mutmainah.
Pada suatu hari, Bapak, Ibu dan Kami, duduk santai di ruang tamu. Bapak dan Ibu
bercerita tentang perang jaman agresi, perang melawan Belanda untuk Indonesia
Merdeka, temannya Kyai Badrun Karanganyar, wilayah operasi nya, semboro, puger,
kencong. Pertempuran yang pernah dialami di wonorejo kencong. Teman-temannya
antara lain; 1. Kapten Kyai Ilyas Lumajang, 2. Mayor Aspar, 3. Letnan Tahid, 4. Kyai Asjan,
sebagai komandan hisbulloh. Beliau mendapat tanda jasa, dari Letkol Imam Sukarto
Jember. Kami pernah melihat sendiri, tanda jasa tersebut dipampang di ruang tamu. Kami
pernah melihat di televisi bahwa Bapak Kapten Kyai Ilyas diangkat sebagai pahlawan
nasional.
Resiko pejuang yang pernah dialami Bapak, bahwa rumah dan dapurnya habis dibakar
Belanda. Kami melihat tinggal satu potong kusen. Setelah Negara aman, muncul fitnah
bahwa Bapak difitnah sebagai mata-mata Belanda. Akhirnya datang pasukan tentara,
kurang lebih 50 personil, mau nangkap Bapak. Setelah Komandannya masuk rumah,
menemui Bapak, Komandannya melihat tanda jasa perjuangan kemerdekaan 1945.
“Komandannya kaget”, beliau tanya sama bapak, Pak, Bapak kok punya tanda jasa?
Darimana?, kata bapak dikasih bapak Letkol Imam Sukarto Jember.
Komandan menyarankan, bahwa tanda jasa ini, mahal. Ini jimat, tidak sembarang orang
dapat, jadi simpan baik-baik, dan dibikinkan tempat yang bagus (pigura). Demikian
riwayat hidup Bapak Kyai Asjan. TERIMA KASIH. ®

Wakobalu Agung, Kabangka, Muna, Sulawesi Tenggara,


20 Januari 2024

TTD
SUDIRMAN
(Mantan Sukarelawan Dwikora)

Anda mungkin juga menyukai