Anda di halaman 1dari 2

Letkol Untung Syamsuri

Letkol Untung Syamsuri atau yang memiliki nama


lengkap Letkol Untung Sutopo Bin Syamsuri ini
lahir pada 3 Juli 1926 si Desa Sruni, Kedungbajul,
Kebumen, Jawa Tengah. Pada tahun 1927, Ia
hijrah dari Kebumen ke salah satu desa di Solo.
Pria yang memiliki nama kecil Kusman ini putera
dari seorang ayah yang bernama Abdullah.
Namun, Sejak kecil Ia tinggal bersama pamannya
Syamsuri dan diangkat menjadi anak.Untung
Syamsuri kecil menempuh pendidikan SD di Ketelan. Setelah lulus SD, Ia melanjurkan pendidikannya di
sekolah dagang tapi tidak sampai lulus karena Jepang masuk Indonesia. Setelah dewasa, Untung gabung
menjadi anggota Batalyon Sudigdo di Wonogiri, Solo, dalam perang kemerdekaan. Pada 1947 Batalyon
Sudigdo yang berada di bawah Divisi Panembahan Senopati berhasil ditarik menjadi pendukung Partai
Komunis Indonesia (PKI). Bersama anggota Batalyon Sudigdo dan prajurit TNI saat itu, Untung
mendapat pengetahuan tentang paham komunisme langsung dari elit PKI, Alimin. Jenderal Soedirman
pun memerintahkan Letkol Soeharto untuk meyakinkan sejumlah prajurit Divisi Panembahan Senopati
agar tidak ikut paham komunis. Namun, Untung dan sejumlah prajurit dari Divisi Panembahan Senopati
gagal dibujuk. Pada 18 September 1948, PKI melakukan pemberontakan di Madiun, Jawa Timur. Untung
dan sejumlah prajurit dari Divisi Panembahan Senopati tak mendapat hukuman atas pemberontakan
tersebut. Bahkan Untung kemudian masuk TNI melalui Akademi Militer di Semarang. Di sinilah nama
Kusmindar alias Kusman berganti menjadi Untung . Pada 1964, atas rekomendasi Panglima Kostrad
Mayor Jenderal Soeharto, Letkol Untung direkomendasikan sebagai Komandan Grup Batalyon I
Tjakrabirawa. Setahun kemudian, terjadi peristiwa berdarah yang dikenal Gerakan 30 September 1965
(G30S). Kelompok G30S tersebut menculik dan membunuh sejumlah jenderal yang katanya akan
mengkudeta Presiden Soekarno. Rupanya kelompok G30S ini dipimpin oleh Kolonel Untung . Operasi
penumpasan G30S/PKI berlangsung sejak tanggal 1 Oktober 1965. Penumpasan G30S/PKI yang
dipimpin oleh Mayjen Soeharto tersebut berlanjut dengan penumpasan pihak-pihak yang dianggap terlibat
dan bertanggung jawab atas pemberontakan G30S/PKI, termasuk Letkol Untung Syamsuri. Akhirnya,
pada 11 Oktober 1965, Letkol Untung Syamsuri pemimpin pasukan Gerakan 30 September 1965 (G30S)
sekaligus pemimpin Dewan Revolusi Indonesia, berhasil ditangkap di Tegal. Letkol Untuk ditangkap
ketika dirinya hendak melarikan diri ke Jawa Tengah. Kolonel Untung kemudiam ditangkap dan diadili
lewat sidang Mahmilub kilat. Pada persidangan Mahkamah Militer tersebut, Letkol Untung Syamsuri
terbukti bersalah atas kasus penculikan dan pembunuhan para Jenderal dalam peristiwa G30S/PKI. Letkol
Untung pun lantas dijatuhi hukuman mati. Letkol Untung dieksekusi setelah peristiwa G30S, tepatnya
tahun 1966 di Cimahi, Jawa Barat.

Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-6319742/siapa-untung-dalam-g30s-pki-ini-penjelasan-soal-letkol-untung
https://www.suara.com/news/2022/09/27/152136/profil-kolonel-untung-syamsuri-dalang-peristiwa-
berdarah-g30s-pki

Anda mungkin juga menyukai